Perubahan-perubahan dalam penawaran uang akan mempengaruhi suku bunga.2.3 Uang dan Kegiatan Ekonomi dalam Pandangan Keynes. Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan tingkat harga, tetapi perubahan ini tidak tidak menimbulkan efek keatas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara.
Lihat jawaban lengkap
Contents
- 1 Apakah perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan efek keatas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara?
- 2 Apa pengaruh suku bunga pada pinjaman bank?
- 3 Mengapa jumlah uang yang diminta berbanding secara proporsional dengan tingkat pendapatan masyarakat dalam suatu Perekonomia?
- 4 Apa yang terjadi jika biaya meminjam uang atau suku bunga turun?
- 5 Mengapa masyarakat menaruhkan uangnya berada di Bank?
Bagaimana perubahan penawaran uang mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional?
Penawaran Uang dan Kegiatan Ekonomi Negara MAKALAH ( PENAWARAN UANG DAN KEGIATAN EKONOMI NEGARA ) OLEH :
- NAMA : MUHAMMAD NUR ASWAR SAIFULLAH
- KELAS : MAN 6 – 15
- NIM : 105720544415
- ” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR ”
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PENAWARAN UANG DAN KEGIATAN EKONOMI NEGARA” ini. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah.
- Salam dan shalawat kami kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau.
- Ami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga penulis.
Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan kepada kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah Subhana wa Taala. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri. KATA PENGANTAR,
- I DAFTAR ISI,
- Ii BAB I PENDAHULUAN,1 1.1 Latar Belakang Masalah,1 1.2 Rumusan Masalah,1 1.3 Manfaat Penulisan,2 BAB II PEMBAHASAN,3 2.1 Penawaran Uang dan Harga : Pandangan Klasik,3 2.2 Teori Keuangan Keynes,8 2.3 Uang dan Kegiatan Ekonomi : Pandangan Keynes,13 2.4 Efek Perubahan Penawaran Uang dalam Analisis AD-AS,15 2.5 Kebijakan Moneter dan Kegiatan Ekonomi 19 BAB III PENUTUP,24 3.1 Kesimpulan,24 DAFTAR PUSTAKA Semenjak beberapa abad yang lalu ahli-ahli ekonomi telah menganalisis efek dari perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga dan kegiatan ekonomi negara.
Analisis-analisis yang menjelaskan tentang perhubungan di antara penawaran uang dengan tingkat harga dan kegiatan ekonomi negara dinamakan teori keuangan. Sehingga permulaan abad ini analisis ahli-ahli ekonomi Klasik mengenai uang terutama membahas tentang cirri-ciri pertalian antara penawaran uang dengan tingkat harga.
- Akan tetapi semenjak masa Keynes, analisis mengenai uang meliputi pula analisis mengenai efek perubahan penawaran uang ke atas pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
- Pandangan-pandangan tersebut akan diuraikan dalam pembahasan makalah ini.
- Disamping itu satu hal penting lain yang akan diuraikan dalam makalah ini adalah mengenai kebijakan pemerintah untuk mengendalikan penawaran uang.
Dengan demikian pada hakikatnya makalah ini akan membicarakan dua sebagai berikut : i. Teori-teori keuangan yang utama, yakni teori kuantitas, teori sisa tunai yang dikemukakan oleh ahli ekonomi Klasik dan teori keuangan Keynes. ii. Kebijakan moneter, yakni langkah-langkah pemerintah (melalui bank sentral) untuk mengendalikan kegiatan ekonomi negara dan harga-harga dengan cara mengendalikan perubahan-perubahan dalam penawaran uang dan tingkat bunga.
Dalam makalah ini dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah hubungan antara penawaran uang dengan tingkat harga menurut para ahli ? 2. Bagaimanakah efek perubahan penawaran yang dalam analisis AD-AS ? 3. Bagaimanakah kebijakan moneter dan kegiatan ekonomi ? Secara garis besar, penulisan makalah ini bermaksud memperoleh manfaat sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui hubungan antara penawaran uang dengan tingkat harga menurut para ahli.2. Untuk mengetahui efek perubahan penawaran yang dalam analisis AD-AS.3. Untuk mengetahui kebijakan moneter dan kegiatan ekonomi. BAB II PEMBAHASAN Ahli-ahli ekonomi sebelum Keynes, terutama ahli-ahli ekonomi Klasik, menumpukkan analisis mereka kepada efek dari perubahan-perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga.
Teori keuangan ini boleh dibedakan dalam dua bentuk yakni Teori Kuantitas dan Teori Sisa Tunai. Dalam uraian yang akan dibuat, dengan nyata akan dapat dilihat bahwa kedua-dua teori tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Akan tetapi pandangan pokok teori tersebut adalah sama, yakni Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama persentasinya dengan tingkat harga.
Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama, Pertambahan penawaran uang sebanyak 5% akan menaikkan harga pada tingkat 5% juga. Apabila tidak terdapat perubahan dalam penawaran uang, harga juga tidak berubah.
- PERSAMAAN PERTUKARAN
- Teori kuantitas uang biasanya diterangkan dengan menggunakan persamaan pertukaran yang dinyatakan :
- MV = PT
- Dimana M adalah Penawaran Uang, V adalah Laju Perederan Uang, P adalah Tingkat Harga dan T adalah Jumlah Barang-Barang dan Jasa yang diperjualbelikan dalam perekonomian.
Didalam persamaan tersebut M diartikan sebagai penawaran uang dalam pengertian yang sempit (M1). Ini berarti M sama dengan mata uang dalam edaran tambah uang bank atau uang giral. Besarnya V ditentukan oleh keseringan uang yang terseia berpindah tangan dalam masyarakat dalam suatu tahun tertentu.
- Apabila penawaran uang digunakan sebanyak lima kali untuk transaksi dalam setahun maka nilai V adalah lima.
- Tingkat harga, atau P, memberikan gambaran tentang indeks harga atau tingkat harga umum dalam ekonomi tersebut.
- Adalah tidak mungkin untuk menunjukkan tingkat perubahan harga dari berbagai macam barang karena dalam perekonomian terdapat beribu barang dengan tingkat perubahan harga yang berbeda.
Oleh karena itu dalam persamaan yang diatas yang diperhatikan hanyalah perubahan dalam indeks harga. Perubahan ini menggambarkan perusahaan rata-rata tingkat harga dalam perekonomian. Jumlah barang dalam ekonomi, yaitu T, mempunyai arti berikut : i. Ia adalah nilai fisikal dan bukan nilai uang ii.
Ia meliputi barang-barang jadi maupun barang setengah jadi. Oleh karena itu PT tidak sama nilainya dengan pendapatan nasional. Nilai PT lebih besar dari pendapatan nasional karena ia meliputi pula nilai transaksi barang-barang setengah jadi. Dalam uraian mengenai pendapatan nasional telah dijelaskan bahwa pendapatan nasional adalah nilai barang-barang jadi yang diproduksikan dalam sesuatu negara pada satu tahun tertentu.
Teori Kuantitas Uang ada kalanya dinyatakan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : MV y = Y Dimana M adalah penawaran uang, V y adalah laju peredaran uang yang dibelanjakan untuk membeli barang-barang jadi saja, dan Y adalah pendapatan nasional.
Nilai Y adalah sama dengan tingkat harga dikalikan dengan jumlah barang-barang jadi yang diperjualbelikan. Dengan demikian Y adalah lebih kecil dari PT. Sebagai akibat dari keadaan ini maka V y adalah lebih kecil dari V. TEORI KUANTITAS UANG Pandangan dari teori kuantitas uang dapat diringkaskan sebagai berikut : Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya ke atas harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut adalah ke arah yang sama,
Apabila penawaran uang bertambah sebanyak 5%, maka harga-harga bertambah sebanyak 5% dan apabila penawaran uang berkurang sebanyak 5% maka harga-harga juga akan berkurang sebanyak 5%. Asumsi dan Pandangan Teori Kuantitas Teori kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher, seorang ahli ekonomi Amerika yang tergolong ahli-ahli ekonomi klasik.
- Pandangan teori kuantitas didasarkan kepada dua asumsi berikut : 1.
- Laju peredaran uang, atau V, adalah tetap.
- Menurut ahli-ahli ekonomi klaik kelajuan peredaran uang tergantung kepada beberapa factor teknikal seperti system pembayaran gaji, cirri-ciri kegiatan perdaganagan, efisiensi system pengangkutan dan kepadatan penduduk.
Factor-faktor ini tidak mengalami perubahan dalam jangka pendek, dan oleh karena itu cara-cara masyarakat untuk menggunakan uang dan berbelanja tidak berubah.2. Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi, oleh karena itu jumlah barang-barang adalah tetap dan tidak dapat ditambah.
- Disamping itu penawaran tidak akan pernah kurang dari produksi barang pada kesempatan kerja penuh oleh karena, sesuai dengan Rumusan Say, setiap barang yang dikeluarkan akan dibeli masyarakat.
- Maka untuk memaksimumkan untung mereka akan selalu memproduksikan barang pada tingkat kesempatan kerja penuh.
Ini berarti T adalah tetap jumlahnya, ia tidak bertambah maupun berkurang. TEORI SISA TUNAI Beberapa tahun sebelum Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas, seorang ahli ekonomi Inggris, yakni Alfred Marshall dari Cambridge, mengembangkan teori sisa tunai.
Teori ini juga menerangkan sifat hubungan diantara penawaran uang dan tingkat harga. Teori sisa tunai mempunyai pandangan yang sama dengan teori kuantitas uang. Teori ini juga berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Teori sisa tunai diterangkan dengan menggunakan persamaan berikut : M = kPT Dimana M, P, dan T mempunyai arti yang sama dengan M, P, dan T dalam persamaan MV = PT.
Dalam teori sisa tunai k adalah bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap dipegang mereka dalam bentuk tunai. Sekiranya 20 persen dari pendapatan akan dipegang masyarakat dalam bentuk tunai, maka k = 1/5. Dalam teori sisa tunai, M = kPT atau M/k = PT.
Sedangkan persamaan teori kuantitas adalah MV = PT. Dengan demikian M/k = MV, atau k = 1/V. KRITIK-KRITIK KE ATAS TEORI KUANTITAS UANG Sehingga ke masa kini pandangan-pandangan pokok teori kuantitas uang masih mendapat sokongan yang kuat dari segolongan ahli-ahli ekonomi. Ahli-ahli ekonomi modern yang menyokong teori kuantitas uang dikenal sebagai Golongan Monetaris.
Mereka berpendapat bahwa pemerintah perlu mengatur penawaran uang agar inflasi dapat dihindari dan perekonomian dapat berkembang dengan teguh. Berdasarkan kepeda keyakinan ini golongan Monetaris berpendapat bahwa kebijakan moneter adlah alat yang paling efektif untuk mengendalikan kegiatan ekonomi.
Ritik-kritik utama yang dikemukakan ke atas teori kuantitas diterangkan sebagai berikut : 1. Pemisalan bahwa T adalah tetap, Kurang Tepat. Asumsi ini erat hubungannya dengan keyakinan bahwa perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Oleh karena ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat kesempatan kerja penuh selalu tercapai maka seterusnya mereka berpendapat bahwa jumlah barang-barang dalam perekonomian tak dapat ditambah, maka T tetap.
Golongan Keynesian berpendapat bahwa kesempatan kerja penuh tidak selalu dicapai, yang banyak berlaku adalah kegiatan ekonomi yang tidak menggunakan factor-faktor produksi secara sepenuhnya dan menyebabkan pengangguran. Oleh karena itu jumlah barang-barang (T) masih boleh ditambah.2.
Laju peredaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka panjang. Disamping faktor-faktor yang disebutkan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik, banyak lagi factor-faktor lain yang mempengaruhi kelajuan peredaran uang. Pengangguran yang tinggi mengurangi pengeluaran masyarakat, dan ini mengurangi laju peredaran uang.
Inflasi menyebabkan orang lebih suka berbelanja sekarang dari masa akan datang, maka peredaran uang bertambah cepat. Dalam jangka panjang, kemajuan dan perkembangan institusi keuangan mengurangi sisa tunai dan ini mempercepat laju peredaran uang. Dengan demikian terdapat factor-faktor penting dalam jangka pendek dan jangka panjang yang akan mempengaruhi dan boleh mengubah laju peredaran uang.3.
- Perhubungan diantara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari yang diterangkan oleh teori kuantitas.
- Apabila ekonomi menghadapi masalah pengangguran, persamaan MV = PT tidak dapat digunakan untuk menerangkan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi harga dan jumlah produksi barang dan jasa.
Adakah harga tetap dan jumlah produksi bertambah mengikuti pertambahan penawaran uang ? adakah P dan T akan bertambah ? atau adakah T tetap tidak berubah dan P bertambah ? Jawaban manakah dari ketiga pertanyaan ini adalah jawaban yang sebenarnya, tidak diterangkan oleh teori kuantitas.4.
Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk melicinkan kegiatan tukar-menukar dan transaksi dengan menggunakan uang. Dalam persamaan MV = PT, masyarakat dianggap meminta uang untuk tujuan membiayai transaksi saja. Berdasarkan persamaan MV = PT, harga-harga akan tetap stabil apabila kenaikan T sebanyak 5% diikuti oleh pertambahan M sebanyak 5% juga.
Ini menunjukkan persamaan MV = PT menganggap bahwa uang hanya digunakan untuk tujuan transaksi jual beli barang. Dalam teori Keynes uang digunakan juga untuk tujuan berjaga-jaga dan spekulasi.5. Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas suku bunga.
- Dalam teori kuantitas tidak diperhatikan efek perubahan dari penawaran uang ke atas suku bunga.
- Ini disebabkan karena dalam teori Klasik, suku bunga ditentukan oleh penawaran tabungan dan permintaan tabungan untuk investasi.
- Oleh sebab itu mereka berpendapat bahwa penawaran uang tidak mempengaruhi suku bunga.
Pandangan golongan Keynesian adalah berbeda. Menurut golongan Keynesian penawaran uang mempengaruhi suku bunga. Teori keuangan Keynes terutama menerangkan tiga hal, berikut : i. Tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan) uang. ii. Faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga.
- TUJUAN-TUJUAN MEMEGANG UANG
- Didalam analisis Keynes masyarakat meminta (memegang) uang untuk tiga tujuan yakni : untuk transaksi, untuk berjaga-jaga, dan untuk spekulasi.
- Permintaan Uang untuk Transaksi
Memegang uang untuk membayar transaksi merupakan tujuan memegang uang yang paling penting. Didalam perekonomian modern dimana tingkat spesialisasinya tinggi, uang sangat penting peranannya untuk melancarkan kegiatan ekonomi dan transaksi atau jual beli.
Tingkat spesialisasi yang tinggi hanya mungkin wujud apabila pertukaran dilakukan dengan menggunakan uang karena dengan ini pemilik uang dapat dengan mudah menggunakannya untuk membeli barang-barang yang mereka perlukan. Keadaan ini akan mendorong orang untuk melakukan spesialisasi dalam pekerjaan yang sesuai dengan kemahirannya, dan memaksimumkan pendapatan dari pekerjaan tersebut.
Sebagian besar dari uang yang diterima dari pekerjaan tersebut akan digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhannya seperti makanan, pakaian, dan pengeluaran lainnya. Permintaan Uang untuk Berjaga-Jaga Disamping untuk membiayai transaksi, uang diminta pula oleh masyarakat untuk menghadapi keadaan kesusahan atau masalah penting lain dimasa depan.
- Uang yang disisihkan untuk tujuan ini dinamakan permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga.
- Masa depan adalah keadaan yang tidak boleh diramalkan.
- Ada kalanya keadaan masa depan semakin bertambah baik, tetapi ada kalanya masalah-masalah buruk akan dihadapi.
- Untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti, terutama untuk menghadapai masa kesusahan, sebagian uang yang diminta masyarakat digunakan untuk menghadapi masalah kesusahan di masa yang akan datang.
Permintaan Uang untuk Spekulasi Dalam ekonomi modern, dimana institusi keuangan sudah berkembang, masyarakat menggunakan pula uangnya untuk tujuan spekulasi, yakni disimpan atau digunakan untuk membeli surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah, saham perusahaan dan treasury bill.
- Dalam menggunakan uang untuk tujuan spekulasi ini, suku bunga atau dividen yang diperoleh dari memiliki surat-surat berharga tersebut sangat penting dalam menentukan besarnya jumlah permintaan uang.
- Apabila suku bunga atau dividen surat-surat berharga itu tinggi, masyarakat akan menggunakan uang untuk membeli surat-surat berharga tersebut.
Akan tetapi apabila suku bunga dan tingkat pengembalian modal rendah, mereka akan lebih suka menyimpan uangnya daripada membeli surat-surat berharga. PERMINTAAN UANG DALAM GRAFIK Yang dimaksud dengan permintaan uang adalah jumlah uan yang diminta oleh masyarakat untuk ketiga tujuan memegang uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, dan tujuan spekulasi.
Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga mempunyai sifat yang berbeda dengan permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak uang diperlukan untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.
Sedangkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh suku bunga. Apabila suku bunga tinggi, permintaan uang untuk spekulasi rendah karena uang telah digunakan untuk membeli surat-surat berharga. Sebaliknya, apabila tingkat suku bunga rendah, maka permintaan uang untuk spekulasi tinggi dikarenakan masyarakat tidak bersedia melakukan pembelian surat-surat berharga dan akan memegang uang.
- Ciri-ciri dari tiap-tiap tujuan memegang uang dapat digambarkan seperti dalam gambar berikut : Gambar 9.1 Permintaan Uang dalam Grafik Kurva M tp dalam gambar (a) adalah kurva permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.
- Seperti telah diterangkan, permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan masyarakat atau pendapatan nasional.
Sifat hubungan inilah yang ditunjukkan dalam gambar tersebut. Sumbu datar menunjukkan jumlah uang yang diminta dan sumbu tegak menunjukkan pendapatan nasional. Kurva M tp bergerak dari bawah kiri ke atas-kanan dan bermula dari titik origin. Kurva seperti ini berarti, semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi permintaan uang untuk transaksi,
Ketika pendapatan nasioanl Y a permintaan uang adalah M a dan ketika pendapatan nasional Y b, permintaan uang adalah M b, Sifat hubungan ini digambarkan oleh kurva M tp, Gambar (b) menunjukkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Sumbu datar menunjukkan jumlah uang yang digunakan untuk tujuan spekulasi, dan sumbu tegak menunjukkan suku bunga.
Pada suku bunga sebesar r 0, jumlah uang yang diminta adalah M 0, dan pada suku bunga sebesar r 1, jumlah uang yang diminta adalah M 1, Maka kurva M sp, adalah kurva permintaan uang untuk spekulasi, dan cirri-cirinya adalah semakin rendah suku bunga, semakin banyak permintaan uang untuk tujuan spekulasi,
- Maksudnya adalah semakin rendah suku bunga, semakin besar keinginan masyarakat untuk menyimpan uang dan tidak menggunakannya untuk spekulasi,
- PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG, DAN SUKU BUNGA Telah diterangkan bahwa menurut para ahli-ahli ekonomi Klasik, suku bunga ditentukan oleh penawaran tabungan dan permintaan dana untuk investasi, pandangan ini sangat berbeda dengan pandangan Keynes.
Dalam teori Keynes, suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Seperti yang telah diterangkan, dalam teori Keynes permintaan ke atas uang ditentukan oleh kebutuhan akan uang untuk tiga tujuan berikut : tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, dan tujuan spekulasi.
- Gambar 9.2
- Permintaan Uang untuk dalam Ekonomi
- Grafik Permintaan Uang
Grafik (a) menggambarkan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga. Oleh karena ia tidak ditentukan oleh suku bunga, maka kurva M tp adalah tidak elastic sempurna (tegak lurus). Kurva M sp dalam grafik (b) adalah permintaan uang untuk tujuan spekulasi.
- Gambar 9.3
- Permintaan Uang, Penawaran Uang, dan Suku Bunga
- Grafik Penawaran Uang
Dalam Gambar 9.3 ditunjukkan kurva permintaan dan penawaran uang dalam perekonomian dan bagaimana kedua-dua factor menentukan suku bunga. Kurva MD adalah kurva permintaan uang dan ditentukan dengan cara seperti yang telah ditunjukkan dalam Gambar 9.2.
Sedangkan kurva MS 0 dan MS 1 adalah kurva penawaran uang, Jumlah penawaran uang dalam suatu masa tertentu ditentukan oleh pemerintah melalui bank sentral dan jumlahnya tetap dalam jangka pendek. Maka kurva penawaran uang adalah tidak elastic sempurna (tegak lurus). Perubahan dalam penawaran uang ditunjukkan oleh pergerakan-pergerakan kurva tersebut.
Pergerakan ke kiri berarti penawaran uang turun. Dan pergerakan ke kanan berarti penawaran uang bertambah. Grafik Penentuan Suku Bunga Suku bunga dalam ekonomi ditentukan oleh keseimbangan dalam permintaan dan penawaran uang. Asumsikan pada mulanya jumlah penawaran uang adalah MS 0,
Urva ini bersilang dengan kurva MD pada E 0 dan ini berarti bahwa suku bunga adalah r 0, Seterusnya asumsikan pula penawaran uang bertambah dan menjadi MS 1, Kurva ini bersilang dengan MD di E 1 dan ini berarti suku bunga turun menjadi r 1, Contoh ini menunjukkan bahwa perubahan-perubahan dalam penawaran uang akan mempengaruhi suku bunga.2.3 Uang dan Kegiatan Ekonomi : Pandangan Keynes Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik, menyatakan perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan tingkat harga, tetapi perubahan ini tidak menimbulkan efek ke atas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara.
Perekonomian akan tetap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Pandangan tersebut berbeda dengan pandangan Keynes. Uraian ini menerangkan teori Keynes mengenai efek penawaran uang dan perubahannya ke atas kegiatan ekonomi negara. MEKANISME TRANSMISI Seperti yang telah diterangkan, analisis Keynes berkeyakinan bahwa pengangguran selalu wujud dan menyebabkan tingkat kegiatan dalam ekonomi belum mencapai tingkat yang maksimum.
- Eadaan ini dapat diperbaiki melalui dua pendekatan atau kebijakan : (i) menaikkan pengeluaran agregat melalui perubahan pengeluaran pemerintah dan komponen pengeluaran agregat lain (seperti ekspor dan investasi) dan membuat perubahan dalam system pajak pemerintah, dan (ii) menambah penawaran uang.
- Hal dalam (i) telah diterangkan dalam Bab Lima.
Bagian ini akan menerangkan efek pertambahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi. Analisis Keynes menunjukkan bahwa pertambahan penawaran uang akan dapat menambah pendapatan nasional. Teori Keynes tidak menunjukkan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi tingkat harga.
- Rangkaian Peristiwa yang Berlaku
- Rangkaian peristiwa-peristiwa yang dinyatakan di atas dinamakan mekanisme transmisi yakni suatu rangkaian peristiwa yang menggambarkan efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara.
- Gambar 9.4
- Mekanisme Transmisi
Mekanisme Transmisi, yang menggambarkan efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara, ditunjukkan dalam Gambar 9.4. Grafik (a) menggambarkan efek pertambahan penawaran uang ke atas suku bunga. Pertambahan penawaran uang dari MS 0 menjadi MS 1 menyebabkan suku bunga merosot dari r 0 menjadi r 1,
Efek perubahan suku bunga ke atas investasi ditunjukkan dalam gambar (b). pada ketika tingkat bunga adalah r 0 tingkat investasi swasta adalah I 0, Penurunan suku bunga menjadi r 1 menyebabkan investasi bertambah menjadi I 1, Ini berarti investasi bertambah sebanyak, Dalam gambar (c) ditunjukkan efek dari pertambahan investasi ( ke atas pengeluaran agregat dan pendapatan nasional.
Sebelum berlaku kenaikan investasi, pengeluaran agregat adalah AE 0, Maka pendapatan nasional adalah Y 0, Kenaikan investasi sebanyak menaikkan pengeluaran agregat dari AE 0 menjadi AE 1, Sebagai akibatnya pendapatan nasional bertambah, dan akan mencapai Y 1,
- Dari uraian ini nyatalah bahwa perubahan-perubahan dalam penawaran uang akan mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional.
- Pertambahan penawaran uang akan menambah pendapatan nasional dan kesempatan kerja, sedangkan pengurangan penawaran uang akan menurunkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
Teori Keuangan Keynes dan Tingkat Harga Teori keuangan Keynes sama sekali tidak memperhatikan efek perubahan penawaran uang kepada tingkat harga. Oleh karena masih terdapat pengangguran, kenaikan penawaran uang dianggap hanya akan menaikkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
- Gambar 9.5
- Perangkap Likuiditas
- KETERANGAN :
Asumsikan pada mulanya penawaran uang adalah MS 0, Pada tingkat penawaran ini, kurva permintaan uang MD (D m ) menyilang MS 0 di titik E 0 dan ini menunjukkan bahwa suku bunga adalah empat persen. Asumsikan pemerintah menambah penawaran uang sehingga menjadi MS 1,
- Perubahan ini menyebabkan keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang di capai di E 1 dan berarti suku bunga adalah dua persen.
- Semenjak titik E 1 kurva permintaan uang telah menjadi elastic sempurna.
- Sebagai akibatnya, apabila penawaran uang terus ditambah, tingkat bunga tidak akan turun lagi.
- Sebagai contoh, kenaikan penawaran uang dari MS 1 ke MS 2 menyebabkan keseimbangan berubah dari E 1 menjadi E 2,
Pada keseimbangan yang baru ini suku bunga tetap sebanyak dua persen. Selain menerangkan dengan menggunakan analisis Y = AE, efek perubahan penawaran uang kepada kegiatan ekonomi negara dapat pula diterangkan dengan menggunakan analisis AD-AS. Hal tersebut akan diterangkan dalam uraian berikut.
- Gambar 9.6
- Efek Perubahan Penawaran Uang ke Atas Kegiatan Kurva AD
- EFEK PERUBAHAN PENAWARAN UANG KE ATAS KURVA AD
Perhatikan Gambar 9.6. dalam grafik (a) ditunjukkan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi keseimbangan Y = AE dan pendapatan nasional. Pada awalnya diasumsikan pengeluaran agregat adalah AE 0 dan tingkat harga adalah P 0, Pengeluaran agregat tersebut akan menyebabkan keseimbangan pendapatan nasional di capai di E 0 dan dengan demikian pada mulanya pendapatan nasional adalah Y 0,
Sesuai dengan keadaan keseimbangan yang asal ini, dala gambar (b) ditunjukkan kurva AD yang melalui titik A yang menggambarkan tingkat harga adalah P 0 dan pendapatan nasional riil adalah Y 0, Perubahan penawaran uang, seperti ditunjukkan dalam analisis mengenai mekanisme transmisi, akan mengalihkan kurva AE 0,
Apabila penawaran uang berkurang kurva AE 0 akan bergeser ke bawah, misalnya menjadi AE 1, Keseimbangan ekonomi negara dicapai di E 1 dan pendapatan nasional berkurang kepada Y 1, Perubahan ini berlaku pada tingkat harga yang tidak berubah, yaitu pada P 0,
Dengan demikian, dalam analisis AD-AS, keseimbangan di E 1 digambarkan oleh titik B pada grafik (b). perubahan yang sebaliknya, yaitu apabila penawaran uang bertambah, kurva pengeluaran agregat akan ke atas, misalnya menjadi AE 2, Keseimbangan pendapatan nasional akan berubah ke E 2 dan pendapatan nasional meningkat menjadi Y 2,
Dalam analisis AD-AS, keseimbangan ini ditunjukkan oleh titik C. Titik ini menggambarkan sampai dimana kurva AD 0 bergerak apabila penawaran uang bertambah. Pertambahan ini menyebabkan AD 0 bergeser menjadi AD 2, EFEK PERUBAHAN PENAWARAN UANG KE ATAS KESEIMBANGAN AD-AS Dalam analisis sebelum ini ditunjukkan bagaimana pengurangan atau pertambahan penawaran uang akan mempengaruhi kurva AD.
- Gambar 9.7
- Pertambahan Penawaran Uang dan Keseimbangan AD-AS
- Keadaan 1 : Kurva AS Landai
Perhatikan Gambar 9.7. Perhatikan kurva AD dan kurva AS 0 yang bentuknya landai. Keseimbangan AD-AS yang asal adalah di E. dengan demikian tingkat harga adalah P 0 dan pendapatan nasional riil Y 0, Pertambahan penawaran uang mengalihkan kurva AD menjadi AD 1 dan menyebabkan keseimbangan bergeser ke E 1,
- Edudukan keseimbangan ini menunjukkan tingkat harga mengalami kenaikan yang relative kecil (dari P 0 menjadi P 1 ) dan pendapatan nasional riil mengalami kenaikan yang relative besar (dari Y 0 menjadi Y 1 ).
- Eadaan 2 : Kurva AS Curam Sekarang perhatikan keseimbangan di antara AD dan AS dimana kurva AD adalah seperti yang diterangkan sebelum ini, tetapi kurva AS 1 curam.
Keseimbangan awal adalah pada titik E, yang juga pada tingkat harga (P 0 ) dan pendapatan nasional riil (Y 0 ) yang sama dengan pada keseimbangan pada Keadaan 1. Akan tetapi, seperti jelas dilihat dalam Gambar 9.7, perubahan keseimbangan yang berlaku berbeda sifatnya.
Dalam Keadaan 2, harga mengalami kenaikan yang lebih tinggi (P 0 P 2 dalam Keadaan 2 lebih besar dari P 0 P 1 dalam Keadaan 1) dan pendapatan nasional riil mengalami pertambahan yang lebih rendah (Y 0 Y 1 dalam Keadaan 1 adalah lebih besar dari Y 0 Y 2 dalam Keadaan 2). KESIMPULAN : PERANAN UANG DALAM PEREKONOMIAN Dengan menggunakan analisis AD-AS sekrang dapatlah dibuat penilaian mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi sesuatu negara.
Dalam bab ini telah menerangkan dengan lebih terperinci dua pendapat yang dikemukakan, yaitu pandangan golongan Klasik (teori kuantitas) dan pandangan golongan Keynesian (analisis mekanisme transmisi). Setelah kedua pandangan tersebut dikemukakan, Milton Friedman—pelopor golongan Monetaris, mengemukakan pandangan baru yang pada dasarnya menyempurnakan pandangan teori kuantitas, tetapi pada waktu yang sama mempertimbangkan pandangan Keynes.
Teori Friedman berpendapat bahwa pertambahan penawaran uang dapat menimbulkan kenaikan harga maupun kenaikan pendapatan nasional riil. Analisis AD-AS dapat membantu memahami pandangan Friedman tersebut. Dari gambaran dalam analisis Keadaan 1 dan Keadaan 2 dapat disimpulkan bahwa sampai dimana penawaran uang akan menimbulkan perubahan ke atas tingkat harga dan pendapatan nasional riil sangat tergantung kepada bentuk kurva AS.
Apabila kurva AS landai, yang berlaku apabila dalam ekonomi terdapat banyak pengangguran, pendapatan nasional cenderung akan mengalami tingkat pertambahan yang tinggi. Sebaliknya, apabila pengangguran rendah dari kesempatan kerja penuh tercapai, pertambahan penawaran uang akan menimbulkan inflasi yang lebih cepat dan kenaikan yang relative kecil ke atas pendapatan nasional riil.
- Menurut analisis AD-AS seterusnya dapat dibuktikan bahwa pandangan golongan Klasik dan Keynes tidak sepenuhnya benar.
- Pandangan Klasik kurang tepat karena (i) kesempatan kerja penuh tidak selalu tercapai oleh sebab itu T tidak berubah, dan (ii) kenaikan harga yang mungkin berlaku tidaklah sebesar seperti yang diramalkan oleh teori kuantitas, yaitu kenaikan harga adalah sama tingkat kelajuannya dengan pertambahan penawaran uang.
Sedangkan kelemahan teori Keynes adalah : analisisnya tidak memperhatikan efek perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga.2.5 Kebijakan Moneter dan Kegiatan Ekonomi Kebijakan moneter dapat dibedakan kepada dua golongan : Kebijakan Moneter Kuantitatif dan Kebijakan Moneter Kualitatif,
- Ebijakan moneter kuantitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang tujuan utamanya adalah mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian,
- Dalam masa deflasi penawaran uang perlu ditambah.
- Langkah ini akan menurunkan suku bunga dan penurunan ini selanjutnya akan menggalakkan perkembangan kegiatan ekonomi sehingga tingkat kesempatan kerja menjadi lebih tinggi dan pengangguran berkurang.
Dalam masa inflasi, pengeluaran masyarakat adalah melebihi penawaran barang-barang yang tersedia dalam perekonomian. Oleh sebab itu pengeluaran agregat perlulah dikurangi melalui pengurangan dalam penawaran uang dan kenaikan suku bunga. Perubahan tersebut akan menurunkan pengeluaran agregat sehingga terdapat keseimbangan diantara pengeluaran dalam ekonomi dengan jumlah penawaran barang-barang.
Ebijakan moneter kualitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Dengan perkataan lain, tujuan utama kebijakan ini bukanlah untuk mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan.
Ini memungkinkan bank sentral menggalakkan pertumbuhan ekonomi ke arah yang diharapkan. KEBIJAKAN MONETER KUANTITATIF Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif dapat dibedakan dalam tiga jenis tindakan, yaitu : i. Melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasaran modal.
- Operasi Pasar Terbuka
- Yakni langkah melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasaran modal.
- Mengubah Suku Bunga dan Suku Diskonto
Dalam menjalankan tugasnya untuk mengawasi kegiatan bank-bank perdagangan, bank sentral harus memastikan agar masyarakat tidak kehilangan kepercayaan kepada system bank. Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini adalah dengan berusaha agar bank-bank perdagangan selalu sanggup membayar semua cek yang dikeluarkan nasabah-nasabahnya.
- Untuk mencapai tujuan ini ada dua langkah yang dapat dilakukan oleh bank sentral.
- Yang pertama adalah dengan membuat pengarahan-pengarahan atau peraturan-peraturan tentang corak dan jenis investasi yang dapat dilakukan oleh bank-bank perdagangan.
- Dan yang kedua adalah dengan member pinjaman kepada bank-bank yang menghadapi masalah dalam cadangannya, yaitu cadangannya adalah kurang dari cadangan minimum yang ditetapkan oleh peraturan.
Didalam membantu bank-bank perdagangan, ada dua bentuk bantuan yang dapat diberikan oleh bank sentral : (i) dengan memberikan pinjaman atau (ii) dengan membeli surat-surat berharga tertentu yang dimiliki oleh bank perdagangan yang memerlukan bantuan.
- Dalam melakukan pembelian surat-surat berharga, bank sentral hanya menerima surat-surat berharga yang mudah tunai seperti Sertifikat Bank Indonesia.
- Apabila bank-bank perdagangan menjual surat-surat berharga seperti itu kepada bank sentral, maka langkah itu dinamakan mendiskontokan surat-surat berharga.
Didalam member pinjaman, bank sentral akan menetapkan suku bunga yang harus dibayar oleh bank-bank perdagangan atas pinjaman yang diterimanya. Juga bank sentral akan menerapkan suku diskonto dari Sertifikat Bank Indonesia atau surat-surat berharga lainnya yang mudah tunai yang dijual kepada bank sentral.
- Tingkat yang ditentukan oleh bank sentral tersebut dinamakan suku diskonto atau suku bank ( Bank Rate ).
- Peranan bank sentral sebagai suatu sumber pinjaman atau tempat untuk mendiskontokan surat-surat berharga tersebut dapat digunakan oleh bank sentral sebagai suatu alat untuk mengendalikan jumlah penawaran uang dan tingkat kegiatan ekonomi.
Dalam keadaan dimana kegiatan ekonomi berada dibawah tingkat yang mewujudkan kesempatan kerja yang tinggi, bank sentral dapat mempertinggi kegiatan ekonomi dengan menurunkan suku diskonto. Dengan penurunan suku diskonto, biaya yang harus dibayar oleh bank-bank perdagangan untuk meminjam dari bank sentral menjadi lebih murah.
- Ini akan menggalakkan mereka untuk memberikan lebih banyak pinjaman.
- Sebaliknya, apabila bank sentral ingin mengurangi kegiatan ekonomi yang sudah mencapai tingkat yang terlalu tinggo, suku diskonto perlu dinaikkan.
- Enaikan suku diskonto ini akan mendorong bank-bank perdagangan menaikkan suku bunga ke atas pinjaman-pinjaman yang diberikannya.
Oleh karenanya para pengusaha enggan membuat pinjaman baru dan pelanggan-pelanggan yang telah membuat pinjaman akan mengembalikan pinjaman yang dibuat pada masa lalu. Pada akhirnya kegiatan ekonomi negara akan menurun. Mengubah Tingkat Cadangan Umum Kesuksesan kedua jenis kebijakan moneter yang baru dibicarakan di atas sangat tergantung kepada apakah kebanyakan bank perdagangan mempunyai kelebihan cadangan atau tidak.
- Apabila kelebihan cadangan terdapat dalam kebanyakan bank perdagangan, kedua-dua tindakan di atas tidak dapat digunakan untuk membuat perubahan-perubahan dalam penawaran uang.
- Dengan adanya kelebihan cadangan, operasi pasar terbuka dan mengubah suku diskonto tidak mewujudkan efek yang diharapkan.
- Apabila kelebihan cadangan banyak terdapat di bank-bank perdagangan, didalam mempengaruhi penawaran uang, langkah bank sentral yang paling efektif adalah dengan mengubah tinkat cadangan minimum.
KEBIJAKAN MONETER KUALITATIF Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya dibedakan dalam dua jenis, yakni : i. Pengawalan pinjaman secara terpilih. Kebijakan ini dilakukan dengan menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakkan.
Ii. Pembujukan moral. Dalam melaksanakan kebijakan ini bank sentral mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank perdagangan untuk meminta mereka melakukan langkah-langkah tertentu. EFEK KEBIJAKAN MONETER DALAM GRAFIK Untuk melengkapi uraian mengenai kebijakan moneter, ada baiknya apabila ditunjukkan bagaimana kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif akan mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi.
Pada mulanya dimisalkan perekonomian menghadapi masalah kemunduran ekonomi dan pengangguran meningkat. Untuk mengatasi masalah ini bank sentral berusaha menambah penawaran uang dan menurunkan suku bunga. Telah diterangkan bahwa apabila penawaran uang bertambah, tingkat bunga akan turun, investasi akan meningkat, dan sebagai akibatnya pengeluaran agregat juga akan meningkat.
- Gambar 9.8
- Efek Kebijakan Moneter ke Atas Keseimbangan AD-AS
- KETERANGAN :
Grafik (a) menunjukkan efek kebijakan moneter dalam analisis pengeluaran agregat-penawaran agregat (Y = AE). Pengeluaran agregat pada ketika ekonomi mengalami kemunduran adalah AE 0 dan dengan demikian keseimbangan yang asal dicapai di E 0 dan pendapatan nasional adalah Y 0,
Ebijakan moneter akan menambah pengeluaran agregat dan perubahan ini ditunjukkan oleh perubahan AE 0 menjadi AE 1 dan pendapatan nasional meningkat menjadi Y 1, Pertambahan pendapatan nasional ini akan menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran. Efek kebijakan moneter dapat pula diterangkan dengan menggunakan analisis AD-AS, seperti ditunjukkan dalam grafik (b).
Keseimbangan asal—yaitu pada ketika perekonomian sedang mengalami kemunduran, dicapai di E 0, yaitu titik persilangan di antara AD 0 dan AS. Keseimbangan ini adalah sama dengan keseimbangan asal dalam analisis Y = AE. Maka harga pada keseimbangan asal ini adalah P 0,
Oleh karena kebijakan moneter memindahkan pengeluaran agregat dari AE 0 menjadi AE 1 dan menyebabkan pendapatan nasional bertambah sebanyak Y 0 Y 1, maka kurva AD 0 akan bergeser menjadi AD 1 yang melalui titik E 1 dimana E 0 E 1 = Y 0 Y 1, Kurva AD 1 memotong kurva AS di E 2 dan ini merupakan keseimbangan AD-AS yang baru efek dari melaksanakan kebijakan moneter.
Keseimbangan yang baru ini menunjukkan pendapatan nasional riil hanya meningkat dari Y 0 menjadi Y 2 dan tingkat harga meningkat dari P 0 menjadi P 1, Mengapakah dalam analisis AD-AS pada keseimbangan yang baru pendapatan nasional riil lebih rendah dari Y 1 ? Hal itu bersumber dari efek berikut : Pertambahan pengeluaran agregat dari AE 0 menjadi AE 1 akan meningkatkan harga-harga dan ini mengurangi pendapatan nasional riil dan pengeluaran agregat riil, yaitu hanya mencapai Y 2,
- Dari pembahasan sebelumnya, kami mengambil kesimpulan bahwa perkembangan ekonomi yang semakin maju mengakibatkan masalah- masalah dan kegiatan dalam perekonomian pun semakin kompleks.
- Sehingga teori yang ada sebelumnya tidak dapat mejelaskan beberapa masalah yang terjadi dalam perekonomian.
- Seperti teori ekonomi klasik yang tidak bisa menjawab beberapa masalah dalam perekonomian karena teori ini mempunyai fokus pembahasan terhadap analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan.
Itulah sebabnya teori ini identik dengan teori ekonomi mikro. Akibatnya banyak para ahli ekonomi yang membuat teori baru untuk mencoba menjelaskan tentang beberapa masalah perekonomian yang tidak bisa dijelaskan oleh teori sebelumnya. Salah satunya munculnya teori ekonomi makro (John Maynard Keynes) yang mencoba menjawab pertanyaan tentang beberapa masalah dalam perekonomian yang tidak bisa dijelaskan dalam teori sebelumnya (teori ekonomi klasik).
Lihat jawaban lengkap
Apakah perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan tingkat harga?
Penawaran Uang dan Kegiatan Ekonomi Negara MAKALAH ( PENAWARAN UANG DAN KEGIATAN EKONOMI NEGARA ) OLEH :
- NAMA : MUHAMMAD NUR ASWAR SAIFULLAH
- KELAS : MAN 6 – 15
- NIM : 105720544415
- ” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR ”
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PENAWARAN UANG DAN KEGIATAN EKONOMI NEGARA” ini. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah.
- Salam dan shalawat kami kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau.
- Ami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga penulis.
Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan kepada kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah Subhana wa Taala. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri. KATA PENGANTAR,
- I DAFTAR ISI,
- Ii BAB I PENDAHULUAN,1 1.1 Latar Belakang Masalah,1 1.2 Rumusan Masalah,1 1.3 Manfaat Penulisan,2 BAB II PEMBAHASAN,3 2.1 Penawaran Uang dan Harga : Pandangan Klasik,3 2.2 Teori Keuangan Keynes,8 2.3 Uang dan Kegiatan Ekonomi : Pandangan Keynes,13 2.4 Efek Perubahan Penawaran Uang dalam Analisis AD-AS,15 2.5 Kebijakan Moneter dan Kegiatan Ekonomi 19 BAB III PENUTUP,24 3.1 Kesimpulan,24 DAFTAR PUSTAKA Semenjak beberapa abad yang lalu ahli-ahli ekonomi telah menganalisis efek dari perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga dan kegiatan ekonomi negara.
Analisis-analisis yang menjelaskan tentang perhubungan di antara penawaran uang dengan tingkat harga dan kegiatan ekonomi negara dinamakan teori keuangan. Sehingga permulaan abad ini analisis ahli-ahli ekonomi Klasik mengenai uang terutama membahas tentang cirri-ciri pertalian antara penawaran uang dengan tingkat harga.
- Akan tetapi semenjak masa Keynes, analisis mengenai uang meliputi pula analisis mengenai efek perubahan penawaran uang ke atas pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
- Pandangan-pandangan tersebut akan diuraikan dalam pembahasan makalah ini.
- Disamping itu satu hal penting lain yang akan diuraikan dalam makalah ini adalah mengenai kebijakan pemerintah untuk mengendalikan penawaran uang.
Dengan demikian pada hakikatnya makalah ini akan membicarakan dua sebagai berikut : i. Teori-teori keuangan yang utama, yakni teori kuantitas, teori sisa tunai yang dikemukakan oleh ahli ekonomi Klasik dan teori keuangan Keynes. ii. Kebijakan moneter, yakni langkah-langkah pemerintah (melalui bank sentral) untuk mengendalikan kegiatan ekonomi negara dan harga-harga dengan cara mengendalikan perubahan-perubahan dalam penawaran uang dan tingkat bunga.
Dalam makalah ini dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah hubungan antara penawaran uang dengan tingkat harga menurut para ahli ? 2. Bagaimanakah efek perubahan penawaran yang dalam analisis AD-AS ? 3. Bagaimanakah kebijakan moneter dan kegiatan ekonomi ? Secara garis besar, penulisan makalah ini bermaksud memperoleh manfaat sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui hubungan antara penawaran uang dengan tingkat harga menurut para ahli.2. Untuk mengetahui efek perubahan penawaran yang dalam analisis AD-AS.3. Untuk mengetahui kebijakan moneter dan kegiatan ekonomi. BAB II PEMBAHASAN Ahli-ahli ekonomi sebelum Keynes, terutama ahli-ahli ekonomi Klasik, menumpukkan analisis mereka kepada efek dari perubahan-perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga.
Teori keuangan ini boleh dibedakan dalam dua bentuk yakni Teori Kuantitas dan Teori Sisa Tunai. Dalam uraian yang akan dibuat, dengan nyata akan dapat dilihat bahwa kedua-dua teori tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Akan tetapi pandangan pokok teori tersebut adalah sama, yakni Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama persentasinya dengan tingkat harga.
Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama, Pertambahan penawaran uang sebanyak 5% akan menaikkan harga pada tingkat 5% juga. Apabila tidak terdapat perubahan dalam penawaran uang, harga juga tidak berubah.
- PERSAMAAN PERTUKARAN
- Teori kuantitas uang biasanya diterangkan dengan menggunakan persamaan pertukaran yang dinyatakan :
- MV = PT
- Dimana M adalah Penawaran Uang, V adalah Laju Perederan Uang, P adalah Tingkat Harga dan T adalah Jumlah Barang-Barang dan Jasa yang diperjualbelikan dalam perekonomian.
Didalam persamaan tersebut M diartikan sebagai penawaran uang dalam pengertian yang sempit (M1). Ini berarti M sama dengan mata uang dalam edaran tambah uang bank atau uang giral. Besarnya V ditentukan oleh keseringan uang yang terseia berpindah tangan dalam masyarakat dalam suatu tahun tertentu.
Apabila penawaran uang digunakan sebanyak lima kali untuk transaksi dalam setahun maka nilai V adalah lima. Tingkat harga, atau P, memberikan gambaran tentang indeks harga atau tingkat harga umum dalam ekonomi tersebut. Adalah tidak mungkin untuk menunjukkan tingkat perubahan harga dari berbagai macam barang karena dalam perekonomian terdapat beribu barang dengan tingkat perubahan harga yang berbeda.
Oleh karena itu dalam persamaan yang diatas yang diperhatikan hanyalah perubahan dalam indeks harga. Perubahan ini menggambarkan perusahaan rata-rata tingkat harga dalam perekonomian. Jumlah barang dalam ekonomi, yaitu T, mempunyai arti berikut : i. Ia adalah nilai fisikal dan bukan nilai uang ii.
- Ia meliputi barang-barang jadi maupun barang setengah jadi.
- Oleh karena itu PT tidak sama nilainya dengan pendapatan nasional.
- Nilai PT lebih besar dari pendapatan nasional karena ia meliputi pula nilai transaksi barang-barang setengah jadi.
- Dalam uraian mengenai pendapatan nasional telah dijelaskan bahwa pendapatan nasional adalah nilai barang-barang jadi yang diproduksikan dalam sesuatu negara pada satu tahun tertentu.
Teori Kuantitas Uang ada kalanya dinyatakan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : MV y = Y Dimana M adalah penawaran uang, V y adalah laju peredaran uang yang dibelanjakan untuk membeli barang-barang jadi saja, dan Y adalah pendapatan nasional.
- Nilai Y adalah sama dengan tingkat harga dikalikan dengan jumlah barang-barang jadi yang diperjualbelikan.
- Dengan demikian Y adalah lebih kecil dari PT.
- Sebagai akibat dari keadaan ini maka V y adalah lebih kecil dari V.
- TEORI KUANTITAS UANG Pandangan dari teori kuantitas uang dapat diringkaskan sebagai berikut : Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya ke atas harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut adalah ke arah yang sama,
Apabila penawaran uang bertambah sebanyak 5%, maka harga-harga bertambah sebanyak 5% dan apabila penawaran uang berkurang sebanyak 5% maka harga-harga juga akan berkurang sebanyak 5%. Asumsi dan Pandangan Teori Kuantitas Teori kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher, seorang ahli ekonomi Amerika yang tergolong ahli-ahli ekonomi klasik.
Pandangan teori kuantitas didasarkan kepada dua asumsi berikut : 1. Laju peredaran uang, atau V, adalah tetap. Menurut ahli-ahli ekonomi klaik kelajuan peredaran uang tergantung kepada beberapa factor teknikal seperti system pembayaran gaji, cirri-ciri kegiatan perdaganagan, efisiensi system pengangkutan dan kepadatan penduduk.
Factor-faktor ini tidak mengalami perubahan dalam jangka pendek, dan oleh karena itu cara-cara masyarakat untuk menggunakan uang dan berbelanja tidak berubah.2. Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi, oleh karena itu jumlah barang-barang adalah tetap dan tidak dapat ditambah.
- Disamping itu penawaran tidak akan pernah kurang dari produksi barang pada kesempatan kerja penuh oleh karena, sesuai dengan Rumusan Say, setiap barang yang dikeluarkan akan dibeli masyarakat.
- Maka untuk memaksimumkan untung mereka akan selalu memproduksikan barang pada tingkat kesempatan kerja penuh.
Ini berarti T adalah tetap jumlahnya, ia tidak bertambah maupun berkurang. TEORI SISA TUNAI Beberapa tahun sebelum Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas, seorang ahli ekonomi Inggris, yakni Alfred Marshall dari Cambridge, mengembangkan teori sisa tunai.
- Teori ini juga menerangkan sifat hubungan diantara penawaran uang dan tingkat harga.
- Teori sisa tunai mempunyai pandangan yang sama dengan teori kuantitas uang.
- Teori ini juga berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya.
- Teori sisa tunai diterangkan dengan menggunakan persamaan berikut : M = kPT Dimana M, P, dan T mempunyai arti yang sama dengan M, P, dan T dalam persamaan MV = PT.
Dalam teori sisa tunai k adalah bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap dipegang mereka dalam bentuk tunai. Sekiranya 20 persen dari pendapatan akan dipegang masyarakat dalam bentuk tunai, maka k = 1/5. Dalam teori sisa tunai, M = kPT atau M/k = PT.
Sedangkan persamaan teori kuantitas adalah MV = PT. Dengan demikian M/k = MV, atau k = 1/V. KRITIK-KRITIK KE ATAS TEORI KUANTITAS UANG Sehingga ke masa kini pandangan-pandangan pokok teori kuantitas uang masih mendapat sokongan yang kuat dari segolongan ahli-ahli ekonomi. Ahli-ahli ekonomi modern yang menyokong teori kuantitas uang dikenal sebagai Golongan Monetaris.
Mereka berpendapat bahwa pemerintah perlu mengatur penawaran uang agar inflasi dapat dihindari dan perekonomian dapat berkembang dengan teguh. Berdasarkan kepeda keyakinan ini golongan Monetaris berpendapat bahwa kebijakan moneter adlah alat yang paling efektif untuk mengendalikan kegiatan ekonomi.
- Ritik-kritik utama yang dikemukakan ke atas teori kuantitas diterangkan sebagai berikut : 1.
- Pemisalan bahwa T adalah tetap, Kurang Tepat.
- Asumsi ini erat hubungannya dengan keyakinan bahwa perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh.
- Oleh karena ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat kesempatan kerja penuh selalu tercapai maka seterusnya mereka berpendapat bahwa jumlah barang-barang dalam perekonomian tak dapat ditambah, maka T tetap.
Golongan Keynesian berpendapat bahwa kesempatan kerja penuh tidak selalu dicapai, yang banyak berlaku adalah kegiatan ekonomi yang tidak menggunakan factor-faktor produksi secara sepenuhnya dan menyebabkan pengangguran. Oleh karena itu jumlah barang-barang (T) masih boleh ditambah.2.
- Laju peredaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka panjang.
- Disamping faktor-faktor yang disebutkan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik, banyak lagi factor-faktor lain yang mempengaruhi kelajuan peredaran uang.
- Pengangguran yang tinggi mengurangi pengeluaran masyarakat, dan ini mengurangi laju peredaran uang.
Inflasi menyebabkan orang lebih suka berbelanja sekarang dari masa akan datang, maka peredaran uang bertambah cepat. Dalam jangka panjang, kemajuan dan perkembangan institusi keuangan mengurangi sisa tunai dan ini mempercepat laju peredaran uang. Dengan demikian terdapat factor-faktor penting dalam jangka pendek dan jangka panjang yang akan mempengaruhi dan boleh mengubah laju peredaran uang.3.
Perhubungan diantara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari yang diterangkan oleh teori kuantitas. Apabila ekonomi menghadapi masalah pengangguran, persamaan MV = PT tidak dapat digunakan untuk menerangkan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi harga dan jumlah produksi barang dan jasa.
Adakah harga tetap dan jumlah produksi bertambah mengikuti pertambahan penawaran uang ? adakah P dan T akan bertambah ? atau adakah T tetap tidak berubah dan P bertambah ? Jawaban manakah dari ketiga pertanyaan ini adalah jawaban yang sebenarnya, tidak diterangkan oleh teori kuantitas.4.
Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk melicinkan kegiatan tukar-menukar dan transaksi dengan menggunakan uang. Dalam persamaan MV = PT, masyarakat dianggap meminta uang untuk tujuan membiayai transaksi saja. Berdasarkan persamaan MV = PT, harga-harga akan tetap stabil apabila kenaikan T sebanyak 5% diikuti oleh pertambahan M sebanyak 5% juga.
Ini menunjukkan persamaan MV = PT menganggap bahwa uang hanya digunakan untuk tujuan transaksi jual beli barang. Dalam teori Keynes uang digunakan juga untuk tujuan berjaga-jaga dan spekulasi.5. Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas suku bunga.
- Dalam teori kuantitas tidak diperhatikan efek perubahan dari penawaran uang ke atas suku bunga.
- Ini disebabkan karena dalam teori Klasik, suku bunga ditentukan oleh penawaran tabungan dan permintaan tabungan untuk investasi.
- Oleh sebab itu mereka berpendapat bahwa penawaran uang tidak mempengaruhi suku bunga.
Pandangan golongan Keynesian adalah berbeda. Menurut golongan Keynesian penawaran uang mempengaruhi suku bunga. Teori keuangan Keynes terutama menerangkan tiga hal, berikut : i. Tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan) uang. ii. Faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga.
- TUJUAN-TUJUAN MEMEGANG UANG
- Didalam analisis Keynes masyarakat meminta (memegang) uang untuk tiga tujuan yakni : untuk transaksi, untuk berjaga-jaga, dan untuk spekulasi.
- Permintaan Uang untuk Transaksi
Memegang uang untuk membayar transaksi merupakan tujuan memegang uang yang paling penting. Didalam perekonomian modern dimana tingkat spesialisasinya tinggi, uang sangat penting peranannya untuk melancarkan kegiatan ekonomi dan transaksi atau jual beli.
- Tingkat spesialisasi yang tinggi hanya mungkin wujud apabila pertukaran dilakukan dengan menggunakan uang karena dengan ini pemilik uang dapat dengan mudah menggunakannya untuk membeli barang-barang yang mereka perlukan.
- Eadaan ini akan mendorong orang untuk melakukan spesialisasi dalam pekerjaan yang sesuai dengan kemahirannya, dan memaksimumkan pendapatan dari pekerjaan tersebut.
Sebagian besar dari uang yang diterima dari pekerjaan tersebut akan digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhannya seperti makanan, pakaian, dan pengeluaran lainnya. Permintaan Uang untuk Berjaga-Jaga Disamping untuk membiayai transaksi, uang diminta pula oleh masyarakat untuk menghadapi keadaan kesusahan atau masalah penting lain dimasa depan.
Uang yang disisihkan untuk tujuan ini dinamakan permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga. Masa depan adalah keadaan yang tidak boleh diramalkan. Ada kalanya keadaan masa depan semakin bertambah baik, tetapi ada kalanya masalah-masalah buruk akan dihadapi. Untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti, terutama untuk menghadapai masa kesusahan, sebagian uang yang diminta masyarakat digunakan untuk menghadapi masalah kesusahan di masa yang akan datang.
Permintaan Uang untuk Spekulasi Dalam ekonomi modern, dimana institusi keuangan sudah berkembang, masyarakat menggunakan pula uangnya untuk tujuan spekulasi, yakni disimpan atau digunakan untuk membeli surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah, saham perusahaan dan treasury bill.
- Dalam menggunakan uang untuk tujuan spekulasi ini, suku bunga atau dividen yang diperoleh dari memiliki surat-surat berharga tersebut sangat penting dalam menentukan besarnya jumlah permintaan uang.
- Apabila suku bunga atau dividen surat-surat berharga itu tinggi, masyarakat akan menggunakan uang untuk membeli surat-surat berharga tersebut.
Akan tetapi apabila suku bunga dan tingkat pengembalian modal rendah, mereka akan lebih suka menyimpan uangnya daripada membeli surat-surat berharga. PERMINTAAN UANG DALAM GRAFIK Yang dimaksud dengan permintaan uang adalah jumlah uan yang diminta oleh masyarakat untuk ketiga tujuan memegang uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, dan tujuan spekulasi.
Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga mempunyai sifat yang berbeda dengan permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak uang diperlukan untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.
Sedangkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh suku bunga. Apabila suku bunga tinggi, permintaan uang untuk spekulasi rendah karena uang telah digunakan untuk membeli surat-surat berharga. Sebaliknya, apabila tingkat suku bunga rendah, maka permintaan uang untuk spekulasi tinggi dikarenakan masyarakat tidak bersedia melakukan pembelian surat-surat berharga dan akan memegang uang.
- Ciri-ciri dari tiap-tiap tujuan memegang uang dapat digambarkan seperti dalam gambar berikut : Gambar 9.1 Permintaan Uang dalam Grafik Kurva M tp dalam gambar (a) adalah kurva permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.
- Seperti telah diterangkan, permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan masyarakat atau pendapatan nasional.
Sifat hubungan inilah yang ditunjukkan dalam gambar tersebut. Sumbu datar menunjukkan jumlah uang yang diminta dan sumbu tegak menunjukkan pendapatan nasional. Kurva M tp bergerak dari bawah kiri ke atas-kanan dan bermula dari titik origin. Kurva seperti ini berarti, semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi permintaan uang untuk transaksi,
- Etika pendapatan nasioanl Y a permintaan uang adalah M a dan ketika pendapatan nasional Y b, permintaan uang adalah M b,
- Sifat hubungan ini digambarkan oleh kurva M tp,
- Gambar (b) menunjukkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi.
- Sumbu datar menunjukkan jumlah uang yang digunakan untuk tujuan spekulasi, dan sumbu tegak menunjukkan suku bunga.
Pada suku bunga sebesar r 0, jumlah uang yang diminta adalah M 0, dan pada suku bunga sebesar r 1, jumlah uang yang diminta adalah M 1, Maka kurva M sp, adalah kurva permintaan uang untuk spekulasi, dan cirri-cirinya adalah semakin rendah suku bunga, semakin banyak permintaan uang untuk tujuan spekulasi,
Maksudnya adalah semakin rendah suku bunga, semakin besar keinginan masyarakat untuk menyimpan uang dan tidak menggunakannya untuk spekulasi, PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG, DAN SUKU BUNGA Telah diterangkan bahwa menurut para ahli-ahli ekonomi Klasik, suku bunga ditentukan oleh penawaran tabungan dan permintaan dana untuk investasi, pandangan ini sangat berbeda dengan pandangan Keynes.
Dalam teori Keynes, suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Seperti yang telah diterangkan, dalam teori Keynes permintaan ke atas uang ditentukan oleh kebutuhan akan uang untuk tiga tujuan berikut : tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, dan tujuan spekulasi.
- Gambar 9.2
- Permintaan Uang untuk dalam Ekonomi
- Grafik Permintaan Uang
Grafik (a) menggambarkan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga. Oleh karena ia tidak ditentukan oleh suku bunga, maka kurva M tp adalah tidak elastic sempurna (tegak lurus). Kurva M sp dalam grafik (b) adalah permintaan uang untuk tujuan spekulasi.
- Gambar 9.3
- Permintaan Uang, Penawaran Uang, dan Suku Bunga
- Grafik Penawaran Uang
Dalam Gambar 9.3 ditunjukkan kurva permintaan dan penawaran uang dalam perekonomian dan bagaimana kedua-dua factor menentukan suku bunga. Kurva MD adalah kurva permintaan uang dan ditentukan dengan cara seperti yang telah ditunjukkan dalam Gambar 9.2.
- Sedangkan kurva MS 0 dan MS 1 adalah kurva penawaran uang,
- Jumlah penawaran uang dalam suatu masa tertentu ditentukan oleh pemerintah melalui bank sentral dan jumlahnya tetap dalam jangka pendek.
- Maka kurva penawaran uang adalah tidak elastic sempurna (tegak lurus).
- Perubahan dalam penawaran uang ditunjukkan oleh pergerakan-pergerakan kurva tersebut.
Pergerakan ke kiri berarti penawaran uang turun. Dan pergerakan ke kanan berarti penawaran uang bertambah. Grafik Penentuan Suku Bunga Suku bunga dalam ekonomi ditentukan oleh keseimbangan dalam permintaan dan penawaran uang. Asumsikan pada mulanya jumlah penawaran uang adalah MS 0,
- Urva ini bersilang dengan kurva MD pada E 0 dan ini berarti bahwa suku bunga adalah r 0,
- Seterusnya asumsikan pula penawaran uang bertambah dan menjadi MS 1,
- Urva ini bersilang dengan MD di E 1 dan ini berarti suku bunga turun menjadi r 1,
- Contoh ini menunjukkan bahwa perubahan-perubahan dalam penawaran uang akan mempengaruhi suku bunga.2.3 Uang dan Kegiatan Ekonomi : Pandangan Keynes Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik, menyatakan perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan tingkat harga, tetapi perubahan ini tidak menimbulkan efek ke atas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara.
Perekonomian akan tetap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Pandangan tersebut berbeda dengan pandangan Keynes. Uraian ini menerangkan teori Keynes mengenai efek penawaran uang dan perubahannya ke atas kegiatan ekonomi negara. MEKANISME TRANSMISI Seperti yang telah diterangkan, analisis Keynes berkeyakinan bahwa pengangguran selalu wujud dan menyebabkan tingkat kegiatan dalam ekonomi belum mencapai tingkat yang maksimum.
- Eadaan ini dapat diperbaiki melalui dua pendekatan atau kebijakan : (i) menaikkan pengeluaran agregat melalui perubahan pengeluaran pemerintah dan komponen pengeluaran agregat lain (seperti ekspor dan investasi) dan membuat perubahan dalam system pajak pemerintah, dan (ii) menambah penawaran uang.
- Hal dalam (i) telah diterangkan dalam Bab Lima.
Bagian ini akan menerangkan efek pertambahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi. Analisis Keynes menunjukkan bahwa pertambahan penawaran uang akan dapat menambah pendapatan nasional. Teori Keynes tidak menunjukkan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi tingkat harga.
- Rangkaian Peristiwa yang Berlaku
- Rangkaian peristiwa-peristiwa yang dinyatakan di atas dinamakan mekanisme transmisi yakni suatu rangkaian peristiwa yang menggambarkan efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara.
- Gambar 9.4
- Mekanisme Transmisi
Mekanisme Transmisi, yang menggambarkan efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara, ditunjukkan dalam Gambar 9.4. Grafik (a) menggambarkan efek pertambahan penawaran uang ke atas suku bunga. Pertambahan penawaran uang dari MS 0 menjadi MS 1 menyebabkan suku bunga merosot dari r 0 menjadi r 1,
- Efek perubahan suku bunga ke atas investasi ditunjukkan dalam gambar (b).
- Pada ketika tingkat bunga adalah r 0 tingkat investasi swasta adalah I 0,
- Penurunan suku bunga menjadi r 1 menyebabkan investasi bertambah menjadi I 1,
- Ini berarti investasi bertambah sebanyak,
- Dalam gambar (c) ditunjukkan efek dari pertambahan investasi ( ke atas pengeluaran agregat dan pendapatan nasional.
Sebelum berlaku kenaikan investasi, pengeluaran agregat adalah AE 0, Maka pendapatan nasional adalah Y 0, Kenaikan investasi sebanyak menaikkan pengeluaran agregat dari AE 0 menjadi AE 1, Sebagai akibatnya pendapatan nasional bertambah, dan akan mencapai Y 1,
Dari uraian ini nyatalah bahwa perubahan-perubahan dalam penawaran uang akan mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional. Pertambahan penawaran uang akan menambah pendapatan nasional dan kesempatan kerja, sedangkan pengurangan penawaran uang akan menurunkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
Teori Keuangan Keynes dan Tingkat Harga Teori keuangan Keynes sama sekali tidak memperhatikan efek perubahan penawaran uang kepada tingkat harga. Oleh karena masih terdapat pengangguran, kenaikan penawaran uang dianggap hanya akan menaikkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
- Gambar 9.5
- Perangkap Likuiditas
- KETERANGAN :
Asumsikan pada mulanya penawaran uang adalah MS 0, Pada tingkat penawaran ini, kurva permintaan uang MD (D m ) menyilang MS 0 di titik E 0 dan ini menunjukkan bahwa suku bunga adalah empat persen. Asumsikan pemerintah menambah penawaran uang sehingga menjadi MS 1,
Perubahan ini menyebabkan keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang di capai di E 1 dan berarti suku bunga adalah dua persen. Semenjak titik E 1 kurva permintaan uang telah menjadi elastic sempurna. Sebagai akibatnya, apabila penawaran uang terus ditambah, tingkat bunga tidak akan turun lagi. Sebagai contoh, kenaikan penawaran uang dari MS 1 ke MS 2 menyebabkan keseimbangan berubah dari E 1 menjadi E 2,
Pada keseimbangan yang baru ini suku bunga tetap sebanyak dua persen. Selain menerangkan dengan menggunakan analisis Y = AE, efek perubahan penawaran uang kepada kegiatan ekonomi negara dapat pula diterangkan dengan menggunakan analisis AD-AS. Hal tersebut akan diterangkan dalam uraian berikut.
- Gambar 9.6
- Efek Perubahan Penawaran Uang ke Atas Kegiatan Kurva AD
- EFEK PERUBAHAN PENAWARAN UANG KE ATAS KURVA AD
Perhatikan Gambar 9.6. dalam grafik (a) ditunjukkan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi keseimbangan Y = AE dan pendapatan nasional. Pada awalnya diasumsikan pengeluaran agregat adalah AE 0 dan tingkat harga adalah P 0, Pengeluaran agregat tersebut akan menyebabkan keseimbangan pendapatan nasional di capai di E 0 dan dengan demikian pada mulanya pendapatan nasional adalah Y 0,
Sesuai dengan keadaan keseimbangan yang asal ini, dala gambar (b) ditunjukkan kurva AD yang melalui titik A yang menggambarkan tingkat harga adalah P 0 dan pendapatan nasional riil adalah Y 0, Perubahan penawaran uang, seperti ditunjukkan dalam analisis mengenai mekanisme transmisi, akan mengalihkan kurva AE 0,
Apabila penawaran uang berkurang kurva AE 0 akan bergeser ke bawah, misalnya menjadi AE 1, Keseimbangan ekonomi negara dicapai di E 1 dan pendapatan nasional berkurang kepada Y 1, Perubahan ini berlaku pada tingkat harga yang tidak berubah, yaitu pada P 0,
Dengan demikian, dalam analisis AD-AS, keseimbangan di E 1 digambarkan oleh titik B pada grafik (b). perubahan yang sebaliknya, yaitu apabila penawaran uang bertambah, kurva pengeluaran agregat akan ke atas, misalnya menjadi AE 2, Keseimbangan pendapatan nasional akan berubah ke E 2 dan pendapatan nasional meningkat menjadi Y 2,
Dalam analisis AD-AS, keseimbangan ini ditunjukkan oleh titik C. Titik ini menggambarkan sampai dimana kurva AD 0 bergerak apabila penawaran uang bertambah. Pertambahan ini menyebabkan AD 0 bergeser menjadi AD 2, EFEK PERUBAHAN PENAWARAN UANG KE ATAS KESEIMBANGAN AD-AS Dalam analisis sebelum ini ditunjukkan bagaimana pengurangan atau pertambahan penawaran uang akan mempengaruhi kurva AD.
- Gambar 9.7
- Pertambahan Penawaran Uang dan Keseimbangan AD-AS
- Keadaan 1 : Kurva AS Landai
Perhatikan Gambar 9.7. Perhatikan kurva AD dan kurva AS 0 yang bentuknya landai. Keseimbangan AD-AS yang asal adalah di E. dengan demikian tingkat harga adalah P 0 dan pendapatan nasional riil Y 0, Pertambahan penawaran uang mengalihkan kurva AD menjadi AD 1 dan menyebabkan keseimbangan bergeser ke E 1,
Kedudukan keseimbangan ini menunjukkan tingkat harga mengalami kenaikan yang relative kecil (dari P 0 menjadi P 1 ) dan pendapatan nasional riil mengalami kenaikan yang relative besar (dari Y 0 menjadi Y 1 ). Keadaan 2 : Kurva AS Curam Sekarang perhatikan keseimbangan di antara AD dan AS dimana kurva AD adalah seperti yang diterangkan sebelum ini, tetapi kurva AS 1 curam.
Keseimbangan awal adalah pada titik E, yang juga pada tingkat harga (P 0 ) dan pendapatan nasional riil (Y 0 ) yang sama dengan pada keseimbangan pada Keadaan 1. Akan tetapi, seperti jelas dilihat dalam Gambar 9.7, perubahan keseimbangan yang berlaku berbeda sifatnya.
Dalam Keadaan 2, harga mengalami kenaikan yang lebih tinggi (P 0 P 2 dalam Keadaan 2 lebih besar dari P 0 P 1 dalam Keadaan 1) dan pendapatan nasional riil mengalami pertambahan yang lebih rendah (Y 0 Y 1 dalam Keadaan 1 adalah lebih besar dari Y 0 Y 2 dalam Keadaan 2). KESIMPULAN : PERANAN UANG DALAM PEREKONOMIAN Dengan menggunakan analisis AD-AS sekrang dapatlah dibuat penilaian mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi sesuatu negara.
Dalam bab ini telah menerangkan dengan lebih terperinci dua pendapat yang dikemukakan, yaitu pandangan golongan Klasik (teori kuantitas) dan pandangan golongan Keynesian (analisis mekanisme transmisi). Setelah kedua pandangan tersebut dikemukakan, Milton Friedman—pelopor golongan Monetaris, mengemukakan pandangan baru yang pada dasarnya menyempurnakan pandangan teori kuantitas, tetapi pada waktu yang sama mempertimbangkan pandangan Keynes.
Teori Friedman berpendapat bahwa pertambahan penawaran uang dapat menimbulkan kenaikan harga maupun kenaikan pendapatan nasional riil. Analisis AD-AS dapat membantu memahami pandangan Friedman tersebut. Dari gambaran dalam analisis Keadaan 1 dan Keadaan 2 dapat disimpulkan bahwa sampai dimana penawaran uang akan menimbulkan perubahan ke atas tingkat harga dan pendapatan nasional riil sangat tergantung kepada bentuk kurva AS.
Apabila kurva AS landai, yang berlaku apabila dalam ekonomi terdapat banyak pengangguran, pendapatan nasional cenderung akan mengalami tingkat pertambahan yang tinggi. Sebaliknya, apabila pengangguran rendah dari kesempatan kerja penuh tercapai, pertambahan penawaran uang akan menimbulkan inflasi yang lebih cepat dan kenaikan yang relative kecil ke atas pendapatan nasional riil.
- Menurut analisis AD-AS seterusnya dapat dibuktikan bahwa pandangan golongan Klasik dan Keynes tidak sepenuhnya benar.
- Pandangan Klasik kurang tepat karena (i) kesempatan kerja penuh tidak selalu tercapai oleh sebab itu T tidak berubah, dan (ii) kenaikan harga yang mungkin berlaku tidaklah sebesar seperti yang diramalkan oleh teori kuantitas, yaitu kenaikan harga adalah sama tingkat kelajuannya dengan pertambahan penawaran uang.
Sedangkan kelemahan teori Keynes adalah : analisisnya tidak memperhatikan efek perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga.2.5 Kebijakan Moneter dan Kegiatan Ekonomi Kebijakan moneter dapat dibedakan kepada dua golongan : Kebijakan Moneter Kuantitatif dan Kebijakan Moneter Kualitatif,
- Ebijakan moneter kuantitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang tujuan utamanya adalah mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian,
- Dalam masa deflasi penawaran uang perlu ditambah.
- Langkah ini akan menurunkan suku bunga dan penurunan ini selanjutnya akan menggalakkan perkembangan kegiatan ekonomi sehingga tingkat kesempatan kerja menjadi lebih tinggi dan pengangguran berkurang.
Dalam masa inflasi, pengeluaran masyarakat adalah melebihi penawaran barang-barang yang tersedia dalam perekonomian. Oleh sebab itu pengeluaran agregat perlulah dikurangi melalui pengurangan dalam penawaran uang dan kenaikan suku bunga. Perubahan tersebut akan menurunkan pengeluaran agregat sehingga terdapat keseimbangan diantara pengeluaran dalam ekonomi dengan jumlah penawaran barang-barang.
Kebijakan moneter kualitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Dengan perkataan lain, tujuan utama kebijakan ini bukanlah untuk mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan.
Ini memungkinkan bank sentral menggalakkan pertumbuhan ekonomi ke arah yang diharapkan. KEBIJAKAN MONETER KUANTITATIF Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif dapat dibedakan dalam tiga jenis tindakan, yaitu : i. Melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasaran modal.
- Operasi Pasar Terbuka
- Yakni langkah melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasaran modal.
- Mengubah Suku Bunga dan Suku Diskonto
Dalam menjalankan tugasnya untuk mengawasi kegiatan bank-bank perdagangan, bank sentral harus memastikan agar masyarakat tidak kehilangan kepercayaan kepada system bank. Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini adalah dengan berusaha agar bank-bank perdagangan selalu sanggup membayar semua cek yang dikeluarkan nasabah-nasabahnya.
Untuk mencapai tujuan ini ada dua langkah yang dapat dilakukan oleh bank sentral. Yang pertama adalah dengan membuat pengarahan-pengarahan atau peraturan-peraturan tentang corak dan jenis investasi yang dapat dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Dan yang kedua adalah dengan member pinjaman kepada bank-bank yang menghadapi masalah dalam cadangannya, yaitu cadangannya adalah kurang dari cadangan minimum yang ditetapkan oleh peraturan.
Didalam membantu bank-bank perdagangan, ada dua bentuk bantuan yang dapat diberikan oleh bank sentral : (i) dengan memberikan pinjaman atau (ii) dengan membeli surat-surat berharga tertentu yang dimiliki oleh bank perdagangan yang memerlukan bantuan.
- Dalam melakukan pembelian surat-surat berharga, bank sentral hanya menerima surat-surat berharga yang mudah tunai seperti Sertifikat Bank Indonesia.
- Apabila bank-bank perdagangan menjual surat-surat berharga seperti itu kepada bank sentral, maka langkah itu dinamakan mendiskontokan surat-surat berharga.
Didalam member pinjaman, bank sentral akan menetapkan suku bunga yang harus dibayar oleh bank-bank perdagangan atas pinjaman yang diterimanya. Juga bank sentral akan menerapkan suku diskonto dari Sertifikat Bank Indonesia atau surat-surat berharga lainnya yang mudah tunai yang dijual kepada bank sentral.
Tingkat yang ditentukan oleh bank sentral tersebut dinamakan suku diskonto atau suku bank ( Bank Rate ). Peranan bank sentral sebagai suatu sumber pinjaman atau tempat untuk mendiskontokan surat-surat berharga tersebut dapat digunakan oleh bank sentral sebagai suatu alat untuk mengendalikan jumlah penawaran uang dan tingkat kegiatan ekonomi.
Dalam keadaan dimana kegiatan ekonomi berada dibawah tingkat yang mewujudkan kesempatan kerja yang tinggi, bank sentral dapat mempertinggi kegiatan ekonomi dengan menurunkan suku diskonto. Dengan penurunan suku diskonto, biaya yang harus dibayar oleh bank-bank perdagangan untuk meminjam dari bank sentral menjadi lebih murah.
Ini akan menggalakkan mereka untuk memberikan lebih banyak pinjaman. Sebaliknya, apabila bank sentral ingin mengurangi kegiatan ekonomi yang sudah mencapai tingkat yang terlalu tinggo, suku diskonto perlu dinaikkan. Kenaikan suku diskonto ini akan mendorong bank-bank perdagangan menaikkan suku bunga ke atas pinjaman-pinjaman yang diberikannya.
Oleh karenanya para pengusaha enggan membuat pinjaman baru dan pelanggan-pelanggan yang telah membuat pinjaman akan mengembalikan pinjaman yang dibuat pada masa lalu. Pada akhirnya kegiatan ekonomi negara akan menurun. Mengubah Tingkat Cadangan Umum Kesuksesan kedua jenis kebijakan moneter yang baru dibicarakan di atas sangat tergantung kepada apakah kebanyakan bank perdagangan mempunyai kelebihan cadangan atau tidak.
- Apabila kelebihan cadangan terdapat dalam kebanyakan bank perdagangan, kedua-dua tindakan di atas tidak dapat digunakan untuk membuat perubahan-perubahan dalam penawaran uang.
- Dengan adanya kelebihan cadangan, operasi pasar terbuka dan mengubah suku diskonto tidak mewujudkan efek yang diharapkan.
- Apabila kelebihan cadangan banyak terdapat di bank-bank perdagangan, didalam mempengaruhi penawaran uang, langkah bank sentral yang paling efektif adalah dengan mengubah tinkat cadangan minimum.
KEBIJAKAN MONETER KUALITATIF Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya dibedakan dalam dua jenis, yakni : i. Pengawalan pinjaman secara terpilih. Kebijakan ini dilakukan dengan menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakkan.
ii. Pembujukan moral. Dalam melaksanakan kebijakan ini bank sentral mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank perdagangan untuk meminta mereka melakukan langkah-langkah tertentu. EFEK KEBIJAKAN MONETER DALAM GRAFIK Untuk melengkapi uraian mengenai kebijakan moneter, ada baiknya apabila ditunjukkan bagaimana kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif akan mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi.
Pada mulanya dimisalkan perekonomian menghadapi masalah kemunduran ekonomi dan pengangguran meningkat. Untuk mengatasi masalah ini bank sentral berusaha menambah penawaran uang dan menurunkan suku bunga. Telah diterangkan bahwa apabila penawaran uang bertambah, tingkat bunga akan turun, investasi akan meningkat, dan sebagai akibatnya pengeluaran agregat juga akan meningkat.
- Gambar 9.8
- Efek Kebijakan Moneter ke Atas Keseimbangan AD-AS
- KETERANGAN :
Grafik (a) menunjukkan efek kebijakan moneter dalam analisis pengeluaran agregat-penawaran agregat (Y = AE). Pengeluaran agregat pada ketika ekonomi mengalami kemunduran adalah AE 0 dan dengan demikian keseimbangan yang asal dicapai di E 0 dan pendapatan nasional adalah Y 0,
Kebijakan moneter akan menambah pengeluaran agregat dan perubahan ini ditunjukkan oleh perubahan AE 0 menjadi AE 1 dan pendapatan nasional meningkat menjadi Y 1, Pertambahan pendapatan nasional ini akan menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran. Efek kebijakan moneter dapat pula diterangkan dengan menggunakan analisis AD-AS, seperti ditunjukkan dalam grafik (b).
Keseimbangan asal—yaitu pada ketika perekonomian sedang mengalami kemunduran, dicapai di E 0, yaitu titik persilangan di antara AD 0 dan AS. Keseimbangan ini adalah sama dengan keseimbangan asal dalam analisis Y = AE. Maka harga pada keseimbangan asal ini adalah P 0,
- Oleh karena kebijakan moneter memindahkan pengeluaran agregat dari AE 0 menjadi AE 1 dan menyebabkan pendapatan nasional bertambah sebanyak Y 0 Y 1, maka kurva AD 0 akan bergeser menjadi AD 1 yang melalui titik E 1 dimana E 0 E 1 = Y 0 Y 1,
- Urva AD 1 memotong kurva AS di E 2 dan ini merupakan keseimbangan AD-AS yang baru efek dari melaksanakan kebijakan moneter.
Keseimbangan yang baru ini menunjukkan pendapatan nasional riil hanya meningkat dari Y 0 menjadi Y 2 dan tingkat harga meningkat dari P 0 menjadi P 1, Mengapakah dalam analisis AD-AS pada keseimbangan yang baru pendapatan nasional riil lebih rendah dari Y 1 ? Hal itu bersumber dari efek berikut : Pertambahan pengeluaran agregat dari AE 0 menjadi AE 1 akan meningkatkan harga-harga dan ini mengurangi pendapatan nasional riil dan pengeluaran agregat riil, yaitu hanya mencapai Y 2,
- Dari pembahasan sebelumnya, kami mengambil kesimpulan bahwa perkembangan ekonomi yang semakin maju mengakibatkan masalah- masalah dan kegiatan dalam perekonomian pun semakin kompleks.
- Sehingga teori yang ada sebelumnya tidak dapat mejelaskan beberapa masalah yang terjadi dalam perekonomian.
- Seperti teori ekonomi klasik yang tidak bisa menjawab beberapa masalah dalam perekonomian karena teori ini mempunyai fokus pembahasan terhadap analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan.
Itulah sebabnya teori ini identik dengan teori ekonomi mikro. Akibatnya banyak para ahli ekonomi yang membuat teori baru untuk mencoba menjelaskan tentang beberapa masalah perekonomian yang tidak bisa dijelaskan oleh teori sebelumnya. Salah satunya munculnya teori ekonomi makro (John Maynard Keynes) yang mencoba menjawab pertanyaan tentang beberapa masalah dalam perekonomian yang tidak bisa dijelaskan dalam teori sebelumnya (teori ekonomi klasik).
Lihat jawaban lengkap
Apakah perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan efek keatas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara?
Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan tingkat harga, tetapi perubahan ini tidak tidak menimbulkan efek keatas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara. Perekonomian akan tetap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh.2.3.1 Mekanisme Transmisi.
Lihat jawaban lengkap
Apa pengaruh suku bunga pada pinjaman bank?
Informasi Broker Forex Terbaik dan terpercaya Berita Forex Arti dari suku bunga yang harus bisa di cermati. Bagi para debitur, suku bunga itu adalah biaya untuk meminjamkan uang, dan untuk para kreditur adalah kompensasi yang harus dipinjamkan. Dengan menggunakan suku bunga maka aktivitas perekonomian akan bisa berjalan.
- Ini dari masyarakat menaruhkan uangnya berada di bank dalam mendapatkan imbalan dari suku bunga dan bank bakal memberikan sejumlah pinjaman kepada para pelaku ekonomi agar bisa memulai ekspansi usahanya.
- Level suku bunga yang memang selalu berubah dalam setiap waktu.
- Alau dari anda bisa meminjamkan uang berasal dari bank atau menaruhkan uang di bank sebaiknya anda mengerti beberapa factor-faktor apa saja yang bisa memberikan pengaruh untuk merubah tingkat suku bunga tersebut.
Jika berada di Amerika Serikat, perlu anda ketahui bahwa ada tiga factor utama yang bisa memberikan pengaruh akan tingkat suku bunga, yaitu : Adapun tingkat suku bunga tersebut akan bergabung dengan keadaan supply dan deman atau penawaran dan permintaan kredit.
- Enaikan permintaan kredit ini bisa membuat kenaikan suku bunga, dan penurunan permintaan kredit bakal membuat suku bunga rendah.
- Jika sebaliknya dari tingkat penawaran kredit yang bertambah banyak bakal membuat penurunan tingkat suku bunga dan penawaran kredit yang berkurang membuat kenaikan suku bunga.
Seumpama anda membuka account ada di suatu bank, maka anda memberikan pinjaman kepada ke bank. Jenis apapun saja akunnya, entah itu deposito maupun tabungan. Dengan itu nantinya bank bakal meminjamkan uang tersebut kepada para debitur. Jadi semakin banyak banyak bank pinjamkan uangnya maka banyak kredit yang sudah beredar ada di pasar, semakin naik juga tingkat penawaran kredit.
Kebijakan moneter bank sentral
Dimanapun, tingkat suku bunga itu ada di tangan bank sentral, mereka mempunyai andil besar untuk merubah tingkat suku bunga melalui kebijakan moneternya. Suku bunga yang di tetapkan oleh bank sentral ini bisa memberikan pengaruh pada suku bunga pinjaman bank.
Berada di Amerika Serikat, dengan bank sentralnya (Federal Reserve) biasanya memutuskan tingkat suku bunga melalui transaksi pasar terbuka, dimana di lakukan dengan cara membeli dan menjual surat-surat berharga seperti obligasi dan bond. Jika dari bank sentral melakukan pembelian obligasi, maka dari uang bakal mengalir ke bank-bank untuk masalah kredit maka nantinya suku bunga bakal turun.
Dan sebaliknya, jika dari bank sentral menjual dari obligasi yang mereka miliki, maka uang yang berasal dari bank-bank bakal berkurang sehingga menjadi sedikit kredit yang bakal di berikan. Maka dari itu membuat kenaikan tingkat suku bunga. Dari beberapa pembahasan di atas bisa dipahami sebelum mencerna apa yang terjadi menjelang keputusan suku bunga the Fed AS.
Lihat jawaban lengkap
Mengapa jumlah uang yang diminta berbanding secara proporsional dengan tingkat pendapatan masyarakat dalam suatu Perekonomia?
Permintaan Penawaran Uang, Pengertian Faktor Yang Mempengaruhi Pengertian Uang. Pada kenyataannya definisi uang selalu berubah sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat dalam perekonomian. Namun demikian, para ahli ekonomi umumnya sepakat bahwa definisi paling universal tentang uang adalah sesuatu (berbentuk benda) yang dapat diterima secara umum dalam proses transaksi ekonomi atau pertukaran barang dan jasa.
- Para ahli ekonomi mendefinisikan uang secara lengkap, yaitu suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan berlaku secara umum di wilayah tertentu dan keberadaannya diatur dalam undang-undang.
- Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa uang dapat berbentuk dari segala sesuatu (berbentuk benda), tetapi tidak semua benda menjadi uang.
Sehingga, dalam suatu perekonomian modern, definisi uang tidak hanya memiliki pengertian secara ekonomi yaitu uang merupakan barang langka yang berharga, tetapi memiliki pengertian secara hukum dan politis. Permintaan Uang Konsep permintaan uang pada dasarnya mengandung makna sebagai suatu keinginan masyarakat agar dapat mewujudkan sebagian dari pendapatannya dalam bentuk uang kas.
- Emampuan uang sebagai alat tukar terhadap suatu barang dapat memberikan gambaran terkait laju peredaran uang dalam masyarakat.
- Sedangkan laju peredaran uang merupakan bagian penting dari kelancaran suatu kegiatan ekonomi.
- Permintaan uang merupakan topik yang cukup banyak dibicarakan dan menjadi perhatian dalam ekonomi moneter.
Permintaan uang adalah jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat dan perusahaan secara ke seluruhan. Permintaan uang merupakan total permintaan uang dari seluruh rumah tangga dan perusahaan dalam sebuah perekonomian. Menurut pandangan ekonom klasik, uang hanya befungsi sebagai alat tukar.
- Oleh karena itu, jumlah uang yang diminta berbanding secara proporsional dengan tingkat pendapatan masyarakat dalam suatu perekonomian.
- Ini artinya, Jika tingkat pendapatan masyarakat meningkat, maka permintaan uang juga meningkat, begitu juga sebaliknya.
- Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin tinggi pula permintaan terhadap uang.
Jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat tidak semata-mata menunjukkan nilai nominalnya, tetapi juga mencerminkan nilai daya belinya. Daya beli adalah nilai nominal dibandingkan dengan tingkat harga atau real money balances, Karena uang hanya berfungsi sebagai alat tukar, maka uang bersifat netral ( money neutrality ).
- M × V = P × T
- Keterangan:
- M = jumlah uang beredar
- V = velositas (kecepatan peredaran uang)
- P = tingkat harga
- T = nilai transaksi yang diukur berdasarkan pendapatan nasional
- Contoh Soal Perhitungan Rumus Irving Fisher.
Dalam sebuah perekonomian yang hanya memproduksi mobil, dalam setahun dihasilkan 1000 unit mobil. Harga per unit mobil adalah Rp 90 juta, sedangkan velositas uang adalah 10 kali dalam setahun. Hitung Berapa jumlah uang yang dibutuhkan.
- Jawab
- M x V = P x T
- M × 10 = 1.000 × 100 juta
- M = (1.000 × 100 juta)/10
- M= Rp 10.000 juta atau Rp 10 miliar
- Dalam perkembangannya, uang ternyata tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar atau untuk menyimpan kekayaan, namun juga berfungsi sebagai komoditas atau barang dagangan yang ditransaksikan atau diperdagangkan atau Tradable Goods,
- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang
Ekonom Inggris bernama John Maynard Keynes (1883–1946), dengan cukup jelas menyatakan bahwa permintaan terhadap uang atau demand for money atau yang disebut sebagai preferensi likuiditas, dipengaruhi oleh tiga motif. Ketiga Motif tersebut adalah sebagai berikut.1.
- Motif Transaksi Salah satu motif masyarakat untuk memegang uang adalah agar dapat melakukan transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Ebutuhan tersebut berjalan secara terus-menerus, sedangkan penerimaan pendapatannya terjadi secara berkala, misalnya seminggu sekali, atau sebulan sekali.
- Terdapatnya perbedaan waktu antara penerimaan dan pengeluaran merupakan alasan atau pertimbangan masyarakat untuk meminta atau memegang atau memiliki uang setiap saat.
Motif transaksi yaitu motif untuk melakukan kegiatan transaksi perdagangan seperti tukar menukar barang atau membeli barang kebutuhan pokok. Besarnya permintaan uang dengan motif transaksi sangat tergantung pada tingkat pendapatan seseorang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kebutuhan uang yang menjadi sebuah permintaan uang untuk motif transaksi merupakan suatu proporsi konstan dari tingkat pendapatan.
- Mt = kY,
- Dengan keterangan
- Mt = kebutuhan transaksi,
- k = proporsi konstan, 0 < k <1,
- Y = tingkat pendapatan nasional
- 2. Motif Berjaga-jaga
Motif berjaga- jaga yaitu motif menyimpan uang untuk kegiatan berjaga- jaga atau untuk membiayai sesuatu yang tidak terencana atau terduga. Misalnya untuk biaya berobat pada saat sakit atau biaya kebutuhan sekolah anak yang secara mendadak seperti kegiatan studi lapangan.
Motif tersebut terjadi akibat terdapat nya ketidakpastian di waktu yang akan datang. Ketidakpastian ini dapat dianggap sebagai suatu kondisi darurat atau munculnya kesempatan- kesempatan lain yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Masyarakat menjadi perlu memegang sejumlah uang agar selalu dapat menghadapi ketidakpastian tersebut.
Kebutuhan uang untuk berjaga – jaga ini cenderung meningkat dengan meningkatnya pendapatan. Dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi, masyarakat dapat menghadapi kemungkinan timbulnya kesempatan- kesempatan lain yang lebih besar, walaupun dengan risiko yang lebih besar juga.
- Oleh sebab itu, bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tinggi, kebutuhan memegang uang untuk memenuhi motif berjaga-jaga cenderung lebih tinggi.
- Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa permintaan untuk motif transaksi maupun untuk berjaga-jaga merupakan fungsi yang berkorelasi positif terhadap pendapatan, yaitu bahwa jumlahnya tergantung kepada tingkat pendapatan masyarakat.
Jadi Secara singkat dapat diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut.
- M1 = Mt + Mp = f (Y)
- Dengan keterangan
- M1 = permintaan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga.
- Mt = permintaan uang dengan motif transaksi
- Mp = permintaan uang dengan motif berjaga-jaga
- f(Y) = fungsi pendapatan
- 3. Motif Spekulasi
Motif spekulasi merupakan motif memegang uang dengan cara menyimpannya dalam bentuk surat- surat berharga, seperti saham dan obligasi. Hal ini Berbeda dengan dua motif sebelumnya, yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, motif spekulasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang berlaku.
Tingkat suku bunga merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap penentuan motif spekulasi. Pada tingkat suku bunga yang relative tinggi, masyarakat akan memilih menyimpan uangnya dalam bentuk surat berharga dibandingkan dengan memegang uang tunai. Bunga yang relative tinggi akan memberikan pendapatan lebih kepada masyarakat.
Penawaran Uang Penawaran uang didefinisikan sebagai jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian untuk membiayai transaksi- transaksi yang dilakukan dalam masyarakat. Penawaran uang ( money supply ) dibedakan menjadi mata uang dalam peredaran dan uang yang beredar.
- Adapun uang beredar adalah semua jenis uang yang berada di dalam perekonomian yaitu mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral pada bank-bank umum.
- Penawaran Uang Arti Sempit
- Penawaran uang dalam arti sempit merupakan uang dalam peredaran yang berbentuk uang kartal dan uang giral, dan disebut M1.
- M1 = Uang Kartal + Uang Giral
Uang kartal atau uang tunai merupakan uang yang biasa digunakan setiap hari untuk membeli barang dan jasa. Uang kartal terdiri atas uang logam dan uang kertas. Uang kartal diterbitkan oleh bank sentral, yang dalam hal ini adalah Bank Indonesia. Uang giral adalah alat pembayaran berupa surat- surat berharga yang dikeluarkan oleh bank umum.
Contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro. Cek merupakan surat perintah dari pemilik rekening di bank untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain. Sedangkan bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah uang kepada pihak lain. Penawaran Uang Arti Luas Adapun penawaran uang dalam arti luas disebut juga M2 yang terdiri atas uang kartal, uang giral, dan uang kuasi.
Uang kuasi terdiri atas deposito berjangka, tabungan, rekening, dan valuta asing milik swasta domestik. M2 = M1 + Uang Kuasi Uang kuasi juga disebut near money atau uang dekat, yaitu bentuk kekayaan finansial yang dapat segera diuangkan. Meskipun secara langsung ia tidak berfungsi sebagai media tukar atau alat pembayaran, tetapi dapat diubah dengan cepat menjadi uang kartal maupun uang giral.
- Contoh uang kuasi adalah deposito berjangka pendek (jatuh temponya kurang dari 1 tahun) dan rekening simpanan atau tabungan di bank umum.
- Penawaran Uang Arti Lebih Luas
- Penawaran uang arti lebih luas disimbolkan dengan M3 adalah uang kartal ditambanh uang giral ditambah uang kuasi ditambah yang disimpan dalam bank umum dan bank perkreditan rakyat BPR.
- M3 = M2 + Deposito Berjangka Panjang
M3 merupakan penggabungan dari uang kartal, uang giral, uang kuasi, dan deposito berjangka panjang (lebih dari satu tahun). Apabila perekonomian suatu negara semakin maju, porsi penggunaan uang kartal (kertas dan logam) semakin sedikit, digantikan uang giral dan uang kuasi.
- Beberapa faktor yang memengaruhi penawaran uang, di antaranya adalah
- a). Bank Sentral
- Bank sentral sebagai lembaga yang memiliki otoritas moneter melalui hak otoritasnya untuk mencetak dan mengedarkan uang untul mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
- Selain itu kebijakan- kebijakan moneter yang dikeluarkan bank sentral juga memberikan pengaruh yang cukup besar, seperti Politik diskonto, Politik pasar terbuka, Politik cash ratio dan Politik kredit selektif
- b). Pemerintah
- Pemerintah melalui menteri keuangan dengan persetujuan dari Gubernur Bank Indonesia dapat meminta untuk mencetak uang uang kartal baik uang kertas maupun uang logam.
- c). Bank Umum
- Bank umum dapat melakukan penciptaan uang giral (uang bank) melalui pembelian surat surat berharga dari masyarakat.
- d). Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga merupakan faktor yang menentukan jumlah uang beredar dalam perekonomian suatu negara. Ketika tingkat bunga relative tinggi, maka permintaan uang tunai cenderung turun. Hal ini disebabkan masyarakat menganggap jika uang disimpan atau tidak dibelanjakan akan lebih menguntungkan.
Sebagai akibatnya, permintaan terhadap barang dan jasapun mengalami penurunan serta kegiatan perekonomian menjadi rendah. Oleh karena itu, Bank Indonesia akan menambah jumlah uang beredar melalui kebijakan moneter melalui mekanisme penurunan tingkat suku bunga. e). Tingkat Inflasi atau Deflasi Pada kondisi inflasi, bank sentral akan cenderung mengurangi penawaran uang.
Tujuannya adalah untuk mengurangi atau menahan agar inflasi tidak semakin tinggi. Sementara Deflasi membawa dampak negatif bagi perekonomian. Karena penurunan harga barang dan jasa secara terus- menerus cenderung menurunkan kegiatan produksi dan investasi.
- F). Tingkat Produksi atau Pendapatan Nasional Pada tingkat produksi atau pendapatan nasional yang rendah, pemerintah cenderung akan memperbanyak jumlah uang yang beredar.
- Hal ini berujuan agar dapat meningkatkan permintaan agregat, sehingga kegiatan produksi dan dapat meningkatkan kegiatan perekonomia secara keseluruhan.
g). Pendapatan Jika pendapatan masyarakat semakin tinggi, maka semakin tinggi pula jumlah uang yang beredar. Sebaliknya, jika pendapatan masyarakat yang rendah, maka pendapatan nasional juga ikut rendah, akibatnya jumlah uang yang beredar juga akan berkurang.
- Dengan demikian, pemerintah tidak perlu memperbanyak jumlah uang beredar. h).
- Ekayaan Masyarakat Jika variasi atau bentuk kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat relative rendah, jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin besar.
- Sebaliknya, jika masyarakat memiliki banyak bentuk kekayaan seperti tanah, tabungan, saham, dan lain-lain, maka jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan rendah.
i). Nilai Tukar Rupiah Pemerintah akan mengurangi jumlah uang yang beredar jika nilai tukar rupiah menurun. Dengan demikian, sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran, tingkat bunga akan naik sehingga nilai tukar rupiah juga ikut naik. j). Fasilitas Kredit Fasilitas kredit dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar.
Bila masyarakat lebih tertarik penggunaan kredit, dengan sendirinya penggunaan uang tunai akan berkurang, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat juga berkurang. k). Struktur Perekonomian Negara Dalam masyarakat industri, perputaran uang akan lebih cepat karena dalam suatu proses produksi membutuhkan waktu yang lebih cepat daripada pada masyarakat agraris.
Masyarakat agraris harus menunggu waktu yang lebih lama untuk memanen hasilnya, sehingga uang yang beredar akan cenderung lebih lama.
Daftar Pustaka:
- Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
- Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
- Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
- Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
- Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, “Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.
- Pengertian Uang atau Pengertian uang secara hukum dan politis berserta Permintaan Uang dan Fungsi Permintaan uang. Persamaan permintaan uang Irving Fisher dengan Contoh perhitungan permintaan uang dan Contoh Perhintungan Permintaan unga Rumus Irving Fisher. Uang Berfungsi alat tukar dan pengaruh pendapatan terhadap permintaan uang atau Pengaruh daya beli terhadap Permintaan uang.
- Penegrtian Daya beli uang dan Pengertian Real money balances dan Uang bersifat netral. Pengertian money neutrality dan classical quality of money serta Pengaruh permintaan uang terhadap tingkat harga dengan Contoh Soal Perhitungan Rumus Irving Fisher. Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang dan demand for money.
- Preferensi likuiditas Keynes dan Pengaruh Motif Transaksi terhadap permintaan uang beserta Rumus Permintaan uang motif transaksi. Pengaruh Motif Berjaga-jaga terhadap permintaan uang dan pengaruh spekulasi terhadap permintaan uang dengan Contoh soal permintaan uang motif berjaga – jaga.
: Permintaan Penawaran Uang, Pengertian Faktor Yang Mempengaruhi
Lihat jawaban lengkap
Apa yang terjadi jika biaya meminjam uang atau suku bunga turun?
Informasi Broker Forex Terbaik dan terpercaya Berita Forex Arti dari suku bunga yang harus bisa di cermati. Bagi para debitur, suku bunga itu adalah biaya untuk meminjamkan uang, dan untuk para kreditur adalah kompensasi yang harus dipinjamkan. Dengan menggunakan suku bunga maka aktivitas perekonomian akan bisa berjalan.
- Ini dari masyarakat menaruhkan uangnya berada di bank dalam mendapatkan imbalan dari suku bunga dan bank bakal memberikan sejumlah pinjaman kepada para pelaku ekonomi agar bisa memulai ekspansi usahanya.
- Level suku bunga yang memang selalu berubah dalam setiap waktu.
- Alau dari anda bisa meminjamkan uang berasal dari bank atau menaruhkan uang di bank sebaiknya anda mengerti beberapa factor-faktor apa saja yang bisa memberikan pengaruh untuk merubah tingkat suku bunga tersebut.
Jika berada di Amerika Serikat, perlu anda ketahui bahwa ada tiga factor utama yang bisa memberikan pengaruh akan tingkat suku bunga, yaitu : Adapun tingkat suku bunga tersebut akan bergabung dengan keadaan supply dan deman atau penawaran dan permintaan kredit.
Enaikan permintaan kredit ini bisa membuat kenaikan suku bunga, dan penurunan permintaan kredit bakal membuat suku bunga rendah. Jika sebaliknya dari tingkat penawaran kredit yang bertambah banyak bakal membuat penurunan tingkat suku bunga dan penawaran kredit yang berkurang membuat kenaikan suku bunga.
Seumpama anda membuka account ada di suatu bank, maka anda memberikan pinjaman kepada ke bank. Jenis apapun saja akunnya, entah itu deposito maupun tabungan. Dengan itu nantinya bank bakal meminjamkan uang tersebut kepada para debitur. Jadi semakin banyak banyak bank pinjamkan uangnya maka banyak kredit yang sudah beredar ada di pasar, semakin naik juga tingkat penawaran kredit.
Kebijakan moneter bank sentral
Dimanapun, tingkat suku bunga itu ada di tangan bank sentral, mereka mempunyai andil besar untuk merubah tingkat suku bunga melalui kebijakan moneternya. Suku bunga yang di tetapkan oleh bank sentral ini bisa memberikan pengaruh pada suku bunga pinjaman bank.
Berada di Amerika Serikat, dengan bank sentralnya (Federal Reserve) biasanya memutuskan tingkat suku bunga melalui transaksi pasar terbuka, dimana di lakukan dengan cara membeli dan menjual surat-surat berharga seperti obligasi dan bond. Jika dari bank sentral melakukan pembelian obligasi, maka dari uang bakal mengalir ke bank-bank untuk masalah kredit maka nantinya suku bunga bakal turun.
Dan sebaliknya, jika dari bank sentral menjual dari obligasi yang mereka miliki, maka uang yang berasal dari bank-bank bakal berkurang sehingga menjadi sedikit kredit yang bakal di berikan. Maka dari itu membuat kenaikan tingkat suku bunga. Dari beberapa pembahasan di atas bisa dipahami sebelum mencerna apa yang terjadi menjelang keputusan suku bunga the Fed AS.
Lihat jawaban lengkap
Mengapa masyarakat menaruhkan uangnya berada di Bank?
Informasi Broker Forex Terbaik dan terpercaya Berita Forex Arti dari suku bunga yang harus bisa di cermati. Bagi para debitur, suku bunga itu adalah biaya untuk meminjamkan uang, dan untuk para kreditur adalah kompensasi yang harus dipinjamkan. Dengan menggunakan suku bunga maka aktivitas perekonomian akan bisa berjalan.
- Ini dari masyarakat menaruhkan uangnya berada di bank dalam mendapatkan imbalan dari suku bunga dan bank bakal memberikan sejumlah pinjaman kepada para pelaku ekonomi agar bisa memulai ekspansi usahanya.
- Level suku bunga yang memang selalu berubah dalam setiap waktu.
- Alau dari anda bisa meminjamkan uang berasal dari bank atau menaruhkan uang di bank sebaiknya anda mengerti beberapa factor-faktor apa saja yang bisa memberikan pengaruh untuk merubah tingkat suku bunga tersebut.
Jika berada di Amerika Serikat, perlu anda ketahui bahwa ada tiga factor utama yang bisa memberikan pengaruh akan tingkat suku bunga, yaitu : Adapun tingkat suku bunga tersebut akan bergabung dengan keadaan supply dan deman atau penawaran dan permintaan kredit.
Enaikan permintaan kredit ini bisa membuat kenaikan suku bunga, dan penurunan permintaan kredit bakal membuat suku bunga rendah. Jika sebaliknya dari tingkat penawaran kredit yang bertambah banyak bakal membuat penurunan tingkat suku bunga dan penawaran kredit yang berkurang membuat kenaikan suku bunga.
Seumpama anda membuka account ada di suatu bank, maka anda memberikan pinjaman kepada ke bank. Jenis apapun saja akunnya, entah itu deposito maupun tabungan. Dengan itu nantinya bank bakal meminjamkan uang tersebut kepada para debitur. Jadi semakin banyak banyak bank pinjamkan uangnya maka banyak kredit yang sudah beredar ada di pasar, semakin naik juga tingkat penawaran kredit.
Kebijakan moneter bank sentral
Dimanapun, tingkat suku bunga itu ada di tangan bank sentral, mereka mempunyai andil besar untuk merubah tingkat suku bunga melalui kebijakan moneternya. Suku bunga yang di tetapkan oleh bank sentral ini bisa memberikan pengaruh pada suku bunga pinjaman bank.
- Berada di Amerika Serikat, dengan bank sentralnya (Federal Reserve) biasanya memutuskan tingkat suku bunga melalui transaksi pasar terbuka, dimana di lakukan dengan cara membeli dan menjual surat-surat berharga seperti obligasi dan bond.
- Jika dari bank sentral melakukan pembelian obligasi, maka dari uang bakal mengalir ke bank-bank untuk masalah kredit maka nantinya suku bunga bakal turun.
Dan sebaliknya, jika dari bank sentral menjual dari obligasi yang mereka miliki, maka uang yang berasal dari bank-bank bakal berkurang sehingga menjadi sedikit kredit yang bakal di berikan. Maka dari itu membuat kenaikan tingkat suku bunga. Dari beberapa pembahasan di atas bisa dipahami sebelum mencerna apa yang terjadi menjelang keputusan suku bunga the Fed AS.
Lihat jawaban lengkap