Pengertian Gold Standard – Dari dulu hingga saat ini, uang mempunyai berbagai jenis bentuk. Bila uang saat ini memiliki bentuk kertas dan koin, maka beda dengan bentuk uang yang ada pada zaman dulu. Hubungannya dengan wujud uang, ada beberapa istilah yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan bentuk uang pada zaman dulu, yakni gold standard,
Jadi, gold standard atau standar emas adalah suatu sistem moneter yang mana unit kegiatan ekonomi menggunakan standar jumlah emas yang ada. Itu artinya, uang yang digunakan adalah berbentuk emas. Setidaknya ada tiga jenis gold standard yang biasa digunakan, yaitu exchange, bullion, dan specie. Standar exchange atau pertukaran emas adalah standar yang umumnya tidak melibatkan sirkulasi dari koin emas.
Fitur utama dari standar pertukaran emas ini adalah pihak pemerintah memberikan jaminan nilai tukar emas pada mata uang negara lain yang menggunakan standar emas, terlepas dari jenis mata uang yang digunakan sebagai alat pertukaran, uang kertas atau koin.
- Selanjutnya, standar bullion atau emas batangan adalah sistem dimana koin emas yang tidak beredar.
- Pihak berwenang sudah sepakat untuk menjual batangan emas tersebut berdasarkan permintaan dengan harga yang tetap sebagai suatu imbalan dari mata uang yang beredar.
- Sedangkan dalam standar specie, unit moneter yang bersangkutan akan dikaitkan dengan nilai koin emas yang beredar.
Standar specie hadir dari adanya penerimaan emas secara luas sebagai uang yang sah. Baca juga: Sistem Ekonomi Pasar: Pengertian, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya
Lihat jawaban lengkap
Contents
Apa yang dimaksud dengan sistem standar emas?
Kelebihan – Standar emas dapat dengan mudah diterima dan digunakan masyarakat internasional sebagai alat pembayaran yang sah. Selain itu, nilai standar emas cenderung lebih stabil dibandingkan logam jenis lainnya, sehingga diharapkan dapat menjaga stabilitas nilai tukar uang.
Lihat jawaban lengkap
Apakah yang dimaksud dengan standar uang?
Uang Standar adalah standard money yaitu uang atau satuan uang yang merupakan standar suatu sistem moneter.
Lihat jawaban lengkap
Apa keunggulan emas sebagai mata uang?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selain mata uang kertas yang dikenal saat ini, sejumlah komoditas, seperti emas, perak, beras, gandum, dan terigu, bisa juga dipakai sebagai alat tukar sepanjang diterima oleh masyarakat. Bahkan, dalam berbagai riwayat, ungkap Direktur Wakala Induk Nusantara, Zaim Saidi, Rasulullah SAW menyebutkan sejumlah komoditas yang bisa dipakai sebagai alat tukar, yaitu emas, perak, terigu, syair (sejenis jewawut), kurma, dan garam.
Di Indonesia, misalnya, beras dapat digunakan sebagai alat tukar yang valid. Namun, dari sekian banyak macam alat tukar, emas dan perak memiliki banyak keunggulan dibandingkan alat tukar lainnya. Kepala Departemen Bisnis Administrasi Fakultas Ilmu Ekonomi dan Manajemen International Islamic University Malaysia, Ahamed Kameel Mydin Meera, dalam bukunya yang berjudul The Islamic Gold Dinar setidaknya menyebutkan bahwa ada tujuh dampak positif dengan menggunakan mata uang dinar emas.
Ketujuh dampak positif tersebut sebagai berikut. * Membuat sistem moneter dan keuangan suatu negara lebih stabil. * Nilai tukarnya tidak pernah jatuh secara drastis. * Karena terbuat dari emas, bisa mengurangi kemungkinan terjadinya spekulasi dan manipulasi terhadap nilai tukarnya.
* Mengurangi tingkat risiko dalam berbisnis. * Memperluas promosi perdagangan antarnegara. * Menciptakan harmonisasi antara sektor riil dan sektor keuangan. * Mengatasi berbagai macam persoalan sosial, seperti kemiskinan, kesehatan, dan ketimpangan distribusi pendapatan. * Menjadi alat proteksi suatu negara dari dominasi ekonomi dan kebudayaan negara lain.
Sementara itu, jika dikaitkan dengan laju inflasi dan stabilitas harga bahan kebutuhan pokok, menurut Zaim, dinar emas tidak mengenal inflasi. Ini berdampak pada harga jual bahan kebutuhan pokok yang cenderung stabil. Hal ini sudah dibuktikan sejak zaman Rasulullah SAW hingga kini, di mana harga jual bahan kebutuhan pokok cenderung stabil jika mengacu kepada nilai tukar emas dan perak.
Lihat jawaban lengkap
Apa yang dimaksud dengan Gold Bullion standard?
Dari zaman dulu hingga sekarang, uang memiliki berbagai macam bentuk. Jika uang sekarang berupa uang kertas dan koin, lain halnya dengan bentuk uang pada zaman dahulu kala. Dalam kaitanya dengan bentuk uang, terdapat satu istilah yang berhubungan erat dengan bentuk uang zaman dahulu.
Istilah itu adalag gold standard, Gold standard, yang disebut juga standar emas, merupakan sistem moneter dimana unit ekonomi menggunakan standar jumlah emas. Dengan kata lain, uang yang digunakan berupa emas. Terdapat tiga jenis gold standard yaitu specie, bullion, dan exchange, Dalam standar specie, unit moneter dikaitkan dengan nilai koin emas yang beredar.
Standar specie muncul dari penerimaan luas emas sebagai mata uang. Selanjutnya, standar bullion, atau standar emas batangan, adalah sistem dimana koin emas tidak beredar. Pihak berwenang sepakat untuk menjual emas batangan berdasarkan permintaan dengan harga tetap sebagai imbalan dari mata uang yang beredar.
Sedangkan standar exchange, atau pertukaran emas, merupakan standar yang biasanya tidak melibatkan sirkulasi koin emas. Fitur utama dari standar pertukaran emas adalah bahwa pemerintah menjamin nilai tukar tetap terhadap mata uang negara lain yang menggunakan standar emas, terlepas dari apa jenis uang kertas atau koin yang digunakan sebagai alat pertukaran.
Sejarah mencatat bahwa penggunaan emas sebagai uang sudah dimulai pada ribuan tahun yang lalu di Asia Kecil. Selama Abad Pertengahan, solidus emas Bizantium yang umumnya dikenal sebagai bezant digunakan secara luas di seluruh Eropa dan Mediterania. Namun, ketika pengaruh ekonomi Kekaisaran Bizantium menurun penggunaan bezant juga ikut menurun.
- Akibatnya, wilayah Eropa memilih perak sebagai mata uang daripada emas.
- Di zaman modern, Hindia Barat Inggris adalah salah satu daerah pertama yang mengadopsi standar specie emas.
- Setelah proklamasi Ratu Anne tahun 1704, standar emas Hindia Barat Inggris adalah standar emas de facto.
- Pada tahun 1717, Isaac Newton menetapkan rasio mint baru antara perak dan emas.
Hal ini berdampak pada mulai hilangnya perak dari peredaran sehingga membuat Inggris menggunakan standar emas. Ketika mengadopsi standar emas, banyak negara Eropa mengubah nama mata uang mereka. Misalnya dari Daler atau Gulden menjadi Crown. Hal tersebut dikarenakan secara tradisional nama sebelumnya dikaitkan dengan koin perak dan yang terakhir dengan emas koin.
- Pada saat Perang Dunia I pecah, standar specie emas berakhir di Britania Raya dan seluruh Kerajaan Inggris.
- Walaupun standar specie telah berakhir, hal tersebut tidak menandakan bahwa standar emas juga ikut berakhir.
- Pada tahun 1925, British Gold Standard memperkenalkan standar emas batangan.
- Hal ini sekaligus mengakhiri periode standar specie emas yang berarti mengakhiri peredaran koin mata uang emas.
Menyikapi pemberlakuan standar emas batangan, John Maynard Keynes, menentang berlakunya kembali standar emas. Ia berpendapat bahwa pemberlakuan kembali standar emas berbahaya karena rawan deflasi. Hal ini benar adanya karena banyak negara lain yang mengikuti Inggris yang kembali memberlakukan standar emas mengalami periode stabilitas relatif tetapi juga deflasi. 1. Stabilitas Ekonomi Jangka Panjang Hal ini terjadi karena standar emas mempersulit pemerintah untuk menaikkan harga melalui perluasan pasokan uang. Standar emas juga menyebabkan inflasi jarang terjadi. Di samping itu, hiperinflasi pada dasarnya tidak mungkin terjadi karena jumlah uang beredar hanya akan bertambah saat pasokan emas juga meningkat.
Namun, hiperinflasi bisa saja terjadi dikarenakan peperangan yang menghancurkan sebagian besar perekonomian, mengurangi produksi barang, atau ketika sumber emas utama baru tersedia. Contohnya adalah yang terjadi di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, inflasi terjadi selama Perang Saudara. Keadaan tersebut menghancurkan ekonomi Selatan.
Inflasi juga terjadi di California Gold Rush yang membuat banyak emas tersedia untuk dicetak. 2. Nilai Tukar Internasional Tetap Implikasi dari nilai tukar internasional yang tetap adalah berkurangnya ketidakpastian dalam perdagangan internasional. Emas yang digunakan untuk membayar impor menyebabkan pasokan uang negara-negara pengimpor berkurang.
3. Mencegah Beberapa Jenis Represi Finansial Represi finansial dianggap berhasil dalam mengurangi utang jika disertai dengan inflasi. Represi finansial juga dapat dianggap sebagai bentuk perpajakan. Pada tahun 1966, Alan Greenspan menyatakan bahwa pengeluaran defisit hanyalah sebuah skema untuk penyitaan kekayaan.
1. Distribusi Emas Tidak Merata Memang, tidak dipungkiri bahwa tiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Ada negara yang memiliki emas berlimpah, ada pula yang tidak. Keadaan ini membuat standar emas menjadi lebih menguntungkan bagi negara-negara yang menghasilkan banyak emas.
2. Standar Emas Menjadi Pembatas Pertumbuhan Ekonomi Pendapat tersebut dipercayai oleh beberapa ekonom. Mereka berpendapat bahwa saat kapasitas produksi suatu ekonomi tumbuh, maka persediaan uang juga harus tumbuh. Standar emas memungkinkan keadaan dimana kelangkaan logam akan membatasi kemampuan negara untuk menghasilkan lebih banyak modal serta pertumbuhan ekonomi suatu negara.
3. Kebijakan Moneter Tidak bisa Digunakan untuk Menstabilkan Perekonomian Para ekonom percaya bahwa resesi ekonomi dapat dikurangi dengan cara meningkatkan pasokan uang selama krisis ekonomi. Namun, pemberlakuan standar emas menyebabkan uang beredar akan ditentukan oleh pasokan emas. Oleh sebab itu, kebijakan moneter tidak lagi dapat digunakan untuk menstabilkan perekonomian.
4. Volatilitas Harga Jangka Pendek yang Tinggi Meskipun standar emas membawa stabilitas harga jangka panjang, namun standar emas menyebabkan volatilitas harga jangka pendek yang tinggi. Ketidakstabilan dalam tingkat harga jangka pendek dapat menyebabkan ketidakstabilan keuangan karena pemberi pinjaman dan peminjam menjadi tidak pasti mengenai nilai utang.
5. Deflasi Merugikan Peminjam Utang Saat terjadi deflasi, beban utang riil akan naik. Hal ini menyebabkan peminjam utang akan memotong pengeluaran untuk membayar utangnya. Di sisi lain, pemberi pinjaman akan menjadi lebih kaya. Itulah penjelasan mengenai gold standard atau standar emas beserta sejarah singkatnya.
Apa itu Cash Advance? Definisi Cash Advance Apa Itu Down Payment? Definisi Down Payment? Apa Itu Depresiasi? Definisi Depresiasi Apa Itu Velocity of Money? Definisi Velocity of Money
Demikianlah artikel tentang apa itu gold standard, definisi gold standard, semoga bermanfaat bagi Anda semua.
Lihat jawaban lengkap