Mata Uang Pertama Yang Dimiliki Republik Indonesia Setelah Merdeka Adalah?

Mata Uang Pertama Yang Dimiliki Republik Indonesia Setelah Merdeka Adalah
Hari Oeang ke-73 – Bea Cukai Bandar Lampung Hari Uang Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 30 Oktober di seluruh Indonesia. Tahun 2019 merupakan peringatan ke-73 sejak ditetapkan pertama kali pada 1946 lalu. Lahirnya mata uang mulai dari Oeang Republik Indonesia (ORI) hingga mata uang rupiah tidak bisa dilepaskan dari perjuangan panjang Negara Republik Indonesia.
Lihat jawaban lengkap

Apa mata uang pertama Republik Indonesia setelah merdeka?

S etiap tanggal 30 Oktober, seluruh Insan Kementerian Keuangan memperingati Hari Oeang Republik Indonesia atau HORI, Tiga puluh Oktober merujuk pada tanggal berlakunya Oeang Republik Indonesia ( ORI ) secara sah, yaitu mulai tanggal 30 Oktober 1946 pukul 00.00 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tanggal 29 Oktober 1946.

Sebagian dari kita pasti sudah pernah membaca sejarah mengenai ORI, namun tidak ada salahnya untuk sedikit mengulang kembali, apalagi pasti banyak juga diantara kita yang belum pernah membaca sama sekali mengenai sejarah ORI. Tulisan ini akan coba menyegarkan kembali ingatan kita akan ORI yang kita peringati setiap tahun dengan berbagai kegiatan dan kegembiraan Bentuk Kedaulatan Ekonomi ORI mulai berlaku pertama kali pada tanggal 30 Oktober 1946, meskipun demikian bila kita lihat pada lembaran ORI pertama, tertulis emisi bertanggal 17 Oktober 1945.

Hal ini menunjukkan banyaknya kendala dalam dalam proses pembuatan, pencetakan, dan peredaran ORI, Pada s aat pertama kali diterbitkan, ORI tidak dapat langsung didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia akibat adanya gangguan-gangguan dari Belanda atas peredaran ORI,

Hal ini terjadi karena Belanda yang mencoba untuk kembali berkuasa masih menduduki sebagian wilayah Indonesia, b ahkan NICA ( Netherlands Indies Civil Administration atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda ) mengeluarkan mata uang NICA pada tanggal 6 Maret 1946 sebagai tandingan ORI, yang pada akhirnya menambah inflasi dan melanggar kedaulatan Indonesia.

ORI diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai identitas dan bentuk kedaulatan ekonomi, serta salah satu upaya untuk menyehatkan perekonomian Indonesia yang sedang mengalami inflasi tinggi. ORI diterbitkan untuk menggantikan mata uang yang sebelumnya diterbitkan oleh Pe merintah Belanda dan Jepang, sebagai salah satu bentuk perlawanan Indonesia.

ORI dibuat dalam desain dan bahan kertas yang sederhana tetapi mampu membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan ekonomi Indonesia. Pada kenyataan n ya semua hambatan tersebut tidak menyurutkan semangat rakyat untuk mendukung penggunaan ORI di wilayah Indonesia.

Rakyat berjuang untuk mengedarkan ORI di wilayah Indonesia dan memasukkan ORI ke daerah yang diduduki Belanda dengan berbagai siasat. Rakyat juga tidak mau menggunakan mata uang yang diterbitkan NICA dan lebih memilih menggunakan ORI dalam bertransaksi.

  • ORI Djokjakarta dan ORI Daerah atau ORIDA Dimasa awal-awal kemerdekaan yang penuh tantangan, beberapa kali Ibukota Republik berpindah tempat.
  • Dari Jakarta ke Yogyakarta, dan ketika Yogyakarta diduduki muncul Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
  • Selain dicetak di Jakarta, ORI juga sempat dicetak di Yogyakarta ketika terjadi perpindahan sementara I bukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogjakarta pada tahun 1946 -1948 sebagai akibat dari serbuan gencar Belanda ke Jakarta.

Oleh karena itu, pada ORI nominal Rp25,- tahun 1947 tertulis kota Djokjakarta yang mengacu pada kota tempat pencetakan uang dan tanggal penerbitan uang. Karena sulit nya mengedarkan ORI ke wilayah tertentu, beberapa P emerintah D aerah berinisiatif meminta izin kepada P emerintah P usat untuk menerbitkan mata uang sendiri yang berlaku terbatas di daerah tersebut dan bersifat sementara yang disebut dengan ORI Daerah atau ORIDA.

  • Meskipun munculnya ORIDA sebenarnya kurang pas bagi Indonesia sebagai kesatuan fiskal, namun situasi yang tidak ideal pada saat itu membuat Pemerintah Pusat menyetujui terbitnya beberapa ORIDA.
  • ORIDA ini diharapkan mampu mengatasi kekurangan uang tunai yang beredar sekaligus mencegah penggunaan mata uang terbitan Belanda dan Jepang.

ORIDA yang sempat terbit pada saat itu antara lain ORIPSU di Sumatera Utara, ORITA di Tapanuli, ORIDABS di Banten, ORIBA di Banda Aceh, dan beberapa ORIDA lain, ORIDA pertama di Indonesia adalah ORIPS (Oeang Republik Indone si a Provinsi Sumatera) dengan emisi pertama tertanggal 11 April 1947.

  1. Adapun ORIDA pertama di pulau Jawa adalah ORIDA Banten dengan emisi tertanggal 15 Desember 1947.
  2. Saat agresi militer Belanda I melanda Sumatera, kegiatan pencetakan ORIPS dipindah dari Tapanuli ke Bukittinggi, hal ini dilakukan untuk menghindari penguasaan mesin-mesin percetakan uang oleh tentara Belanda.

Dari Bukittinggi, percetakan uang ini mampu menyuplai kebutuhan ORIPS di berbagai wilayah di pulau Sumatera. Berlakunya Uang Rupiah S alah satu hasil dari perjanjian Konferensi Meja Bundar adalah Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda pada 27 Desember 1949.

  • Emudian dibentuk negara federal Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari Republik Indonesia dan beberapa negara bagian di beberapa wilayah yang sebelumnya diduduki oleh Belanda.
  • Sebagai upaya untuk menyeragamkan uang di wilayah Republik Indonesia Serikat, maka pada tanggal 1 Januari 1950 Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara mengumumkan bahwa alat pembayaran yang sah adalah uang federa l.

Mulai 27 Maret 1950 dilakukan penukaran ORI dan ORIDA dengan uang baru yang diterbitkan dan diedarkan oleh De Javasche Bank (sekarang Bank Indonesia), Sejalan dengan masa Pemerintah RIS yang berlangsung singkat, masa edar uang kertas RIS juga tidak lama, yaitu hingga 17 Agustus 1950 ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk kembali,

  1. Pelajaran Yang Bisa Dipetik Dari kisah perjalanan ORI tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan dengan jalan perang dan diplomasi tetapi juga dengan jalan ekonomi.
  2. Ita sebagai pegawai Kementerian Keuangan mempunyai peranan penting meneruskan perjuangan bangsa dengan mengisi kemerdekaan Indonesia dalam bidang ekonomi sesuai dengan tugas dan fungsi yang kita emban.

Perjuangan mengisi kemerdekaan Indonesia dalam bidang ekonomi tidak hanya dilakukan oleh pegawai di kantor pusat. Pegawai di kantor daerah juga turut berperan dan berkontribusi dalam perjuangan tersebut. Peran Kantor Wilayah dan KPKNL sangatlah penting untuk mendistribusikan pelayanan Kementerian Keuangan ke seluruh wilayah Indonesia.

  1. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, akan selalui ditemui kendala dan masalah.
  2. Namun jangan menyerah untuk mencari solusi dan alternatif lain untuk menyelesaikan tugas yang diemban.
  3. Semoga peringatan HORI ini menjadi pengingat kita untuk bersemangat berkontribusi bagi bangsa dan negara baik kita bertugas di kantor pusat maupun di kantor daerah dengan tujuan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.

Bentuk kontribusi kita bisa berupa hal-hal sederhana yang kita lakukan. Tidak semua pahlawan memegang bambu runcing dan senapan, ada pula pahlawan yang memegang laptop, -Yusuf Eko Susilo, Dit. KND dan Rachmadi, Kanwil DJKN Aceh- Referensi https://www.kemenkeu.go.id/single-page/sejarah-oeang/
Lihat jawaban lengkap

Apa mata uang Indonesia sebelum rupiah?

Bukan Rupiah, Ini Lho Mata Uang yang Dulu Dipakai di RI Jakarta – Mata uang rupiah terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Awalnya saat Indonesia masih di bawah pemerintahan kolonial, mata uang masih menggunakan gulden. Jauh sebelum itu, uang-uang kuno di masa kerajaan Hindu Budha masih menggunakan emas bulat dengan gambar huruf Dewanagari.

  1. Namanya uang Ma.
  2. Lalu ada juga uang kuno yang berbahan perak.
  3. Emudian di Museum Bank Indonesia (BI) ada juga uang Gobog yang berasal dari kerajaan Majapahit.
  4. Uang Gobog ini terbuat dari tembaga dengan desain yang menggambarkan kehidupan atau pekerjaan masyarakat Majapahit.
  5. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Lalu masuk ke era kerajaan islam.

Mulai masuk koin emas dengan pecaha 1 Dirham. Desain utama mayoritas tulisan Arab. Pada era perdagangan yaitu 1511-1816 juga banyak uang-uang yang digunakan untuk bertransaksi, mulai dari Real Spanyo, Stuiver, Duit, Dukaton dan Ropij Jawa. Selanjutnya di masa kolonial Belanda pada periode 1816-1942 diketahui bahwa uang-uang gulden baik koin maupun kertas yang digunakan sebagai alat pembayaran, diterbitkan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan De Javasche Bank.

You might be interested:  Rekening Yang Dicatat Disebelah Kredit Pada Neraca Saldo Penutupan Adalah?
Bukan Rupiah, Ini Lho Mata Uang yang Dulu Dipakai di RI Foto: Sylke Febrina/detikcom

Hingga pada era pemerintahan Jepang juga menerbitkan uang kertas pecahan 1 cent periode 1942-1945. Kemudian ada juga uang Dai Nippon Teikoku Seihu Sepoeloeh Roepiah bergambar Gatot Kaca. Selanjutnya pada era 1945-1965 mulai masa pemerintahan RI. Pemerintah Indonesia memberlakukan ORI secara resmi sebagai mata uang pertama pada 30 Oktober 1946, setahun setelah kemerdekaan RI.

  1. Sejarah berharga ini kemudian disahkan dalam UU RI NO.19 Tahun 1946.
  2. Akan tetapi, penerbitan ORI sendiri ternyata melalui berbagai perjuangan panjang yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa ini.
  3. Beragamnya mata uang saat itu dianggap merugikan perekonomian Indonesia.
  4. Maka, dua bulan setelah kemerdekaan, tepatnya pada Oktober 1945, ide mencetak mata uang tunggal Republik Indonesia muncul.

Digagas pertama kali oleh Sjafruddin Prawiranegara, anggota Badan Pengurus Komite Nasional Indonesia Pusat (badan legislatif sementara RI/BP-KNIP) yang kemudian menjabat sebagai Menteri Keuangan. Pada waktu itu, Sjafruddin menyodorkan usulannya itu kepada Wakil Presiden Indonesia Mohammad Hatta.
Lihat jawaban lengkap

Kenapa ORI di tarik?

Sejarah ORI, Mata Uang Indonesia Pertama Sebelum Jadi Rupiah Jakarta – Setiap negara di dunia pasti memiliki masing-masing sebagai instrumen pembayaran tunai. Di Indonesia, sebagaimana diketahui, mata uang yang berlaku adalah mata uang rupiah. Namun, jauh sebelum dikenal dengan sebutan rupiah, nama Indonesia awalnya adalah Oeang Republik Indonesia (ORI).

Tapi tahukah kamu bagaimana asal mula kemunculan mata uang pertama di Indonesia ini? ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Pemerintah Indonesia memberlakukan ORI secara resmi sebagai mata uang pertama pada 30 Oktober 1946, setahun setelah kemerdekaan RI. Sejarah berharga ini kemudian disahkan dalam UU RI NO.19 Tahun 1946.

Akan tetapi, penerbitan ORI sendiri ternyata melalui berbagai perjuangan panjang yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa ini. Sebelum disahkannya ORI, Indonesia punya lebih dari satu mata uang yang beredar. Terdiri dari tiga jenis mata uang berasal dari Jepang dan satu jenis dari peninggalan pemerintah Hindia Belanda.

Tiga jenis mata uang dari Jepang disebut Gulden Jepang, Gunpyo dan uang Invasi. Satu jenis mata uang lainnya dari Belanda merupakan keluaran Bank Sentral Hindia Belanda atau De Javasche Bank yang disebut Gulden. Beragamnya saat itu dianggap merugikan perekonomian Indonesia. Maka, dua bulan setelah kemerdekaan, tepatnya pada Oktober 1945, ide mencetak mata uang tunggal Republik Indonesia muncul.

Digagas pertama kali oleh Sjafruddin Prawiranegara, anggota Badan Pengurus Komite Nasional Indonesia Pusat (badan legislatif sementara RI/BP-KNIP) yang kemudian menjabat sebagai Menteri Keuangan. Pada waktu itu, Sjafruddin menyodorkan usulannya itu kepada Wakil Presiden Indonesia Mohammad Hatta.

  1. Awalnya Hatta sempat ragu, namun perlahan diyakinkan Sjafruddin hingga akhirnya pemerintah sepakat mencetak uang sendiri.
  2. Pada 7 November 1945, Menteri Keuangan A.A Maramis membentuk Panitia Penyelenggara Pencetakan Uang Kertas Republik Indonesia.
  3. Panitia tersebut diketuai oleh T.R.B.
  4. Sabaroedin dari Kantor Besar Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang anggotanya terdiri dari Kementerian Keuangan, Kementerian Penerangan, Serikat Buruh Percetakan yaitu Oesman dan Aoes Soerjatna.

Pencetakan uang pertama pun akhirnya dimulai. Tepatnya pada Januari 1946 di Jakarta. Lalu, pada Mei 1946, saat situasi keamanan tidak kondusif, pencetakan uang di Jakarta dihentikan. Pencetakan uang itu kemudian beralih ke kota-kota lain, seperti Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Ponorogo.

  • Akhirnya, mulai 30 Oktober 1946 pukul 00.00 WIB ORI ditetapkan secara sah sebagai mata uang Indonesia.
  • Dengan penerbitan ORI, pemerintah kemudian menarik uang invasi Jepang dan Hindia Belanda yang beredar.
  • Sebagai gantinya, setiap penduduk diberi Rp 1 sebagai pengganti sisa uang-uang tadi.
  • Secara bersamaa, penarikan mata uang lama terus dilakukan berangsur-angsur lewat pembatasan pemakaian uang dan larangan membawa uang dari dari daerah ke daerah lain.

Namun, pada saat itu peredaranORI belum bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan selain faktor perhubungan, masalah keamanan juga berpengaruh karena sebagian wilayah Indonesia masih berada di bawah kedudukan Belanda. Hal ini dikarenakan selain faktor perhubungan, masalah keamanan juga berpengaruh karena seb agian wilayah Indonesia masih berada di bawah kedudukan Belanda.

  • Edua hal itu membuat pemerintah kewalahan untuk menyatukan Indonesia sebagai satu kesatuan moneter.
  • Oleh karena itu, mulai tahun 1947 pemerintah terpaksa memberikan otoritas kepada daerah-daerah tertentu untuk mengeluarkan uangnya sendiri yang disebut Oeang Republik Indonesia Daerah (ORIDA).
  • Uang tersebut bersifat sementara dan kebanyakan dinyatakan oleh pemimpin setempat sebagai alat pembayaran yang hanya berlaku di tempat tertentu.

Akibatnya, jumlah uang beredar di wilayah Republik Indonesia sulit dihitung dengan tepat. Kesulitan melakukan pemisahan data juga terjadi dalam memperkirakan indikator-indikator perekonomian lainnya, seperti neraca perdagangan, posisi cadangan devisa dan keuangan negara.

Beberapa tahun berselang, konferensi meja bundar (KMB) pada 1949 menyepakati pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS). Sebagai upaya untuk menyeragamkan uang di wilayah Republik Indonesia Serikat, pada 1 Januari 1950, ORI dan ORIDA ditarik dari peredaran. Penggantinya adalah uang federal atau rupiah RIS.

Menteri Keuangan Sjafruddin diberi kuasa untuk mengeluarkan uang kertas rupiah RIS tersebut. Mulai 27 Maret 1950 telah dilakukan penukaran ORI dan ORIDA dengan uang baru yang diterbitkan dan diedarkan oleh De Javasche Bank. Sejalan dengan masa Pemerintah RIS yang berlangsung singkat, masa edar uang kertas rupiah RIS juga tidak lama, yaitu hingga 17 Agustus 1950 ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk kembali.
Lihat jawaban lengkap

Kapan hari uang 2022?

Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) diperingati pada tanggal 30 Oktober setiap tahunnya, Peringatan ini merujuk pada tanggal berlakunya Oeang Republik Indonesia (ORI) secara sah, yakni pada 30 Oktober 1946 pukul 00.00. ORI merupakan mata uang pertama yang dimiliki Indonesia, karena pemerintah kala itu memandang perlunya menetapkan mata uang sendiri sebagai lambang negara merdeka. Peringatan Hari Oeang Republik Indonesia ke 76 jatuh pada 30 Oktober 2022, seluruh insan Kementerian Keuangan memperingati HORI ke 76. KPPN Kutacane sebagai kantor vertikal perwakilan Kementerian Keuangan di daerah ikut memperingati Hari Oeang Republik Indonesia ke 76 dengan menyelenggarakan Upacara Bendera di lingkungan KPPN Kutacane. Upacara Bendera Peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke 76 di lingkungan KPPN Kutacane bertema “Sigap Hadapi Tantangan, Tangguh Kawal Pemulihan”, yang berlaku sebagai Komandan Upacara Aditya M. Ginting, dan sebagai Pembina Upacara Maradop Manurung, Plh. Untuk itu Menteri Keuangan berharap, peringatan ini dapat menjadi titik tekad bagi masyarakat Indonesia khususnya bagi seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk dapat terus melakukan perbaikan dan bergotong-royong bersama-sama dengan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan untuk terus mengawal pemulihan ekonomi serta mengidentifikasi munculnya tantangan-tantangan baru yang tidak mudah. “Kementerian Keuangan dan keuangan negara harus menjadi instrumen yang memberikan jawaban dan solusi terhadap berbagai tantangan hari ini dan kedepan, karena Indonesia memang berhak mendapatkan sebuah pengelolaan keuangan negara yang luar biasa baik. Ini sebagai kunci untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia Raya,” Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI Manajemen Portal DJPb – Gedung Djuanda I Lt.9 Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt.1 Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta Pusat 10710 Call Center: 14090 Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402
Lihat jawaban lengkap

Ada apa dengan tanggal 30 Oktober?

Seputar Hari Mantan Nasional 30 Oktober 2022 dan Cara Merayakannya Solo – Tanggal 30 Oktober dikenal sebagai Hari Mantan National atau National Ex Day. Berikut kisah tentang Hari Mantan Nasional yang kali ini jatuh pada hari Minggu (30/10/2022) dan cara merayakannya. Simak selengkapnya di sini.
Lihat jawaban lengkap

Hari Oeang 2022 tanggal berapa?

Jakarta, 31/10/ 2022 Kemenkeu – Kementerian Keuangan menggelar upacara peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-76 tahun 2022 yang untuk pertama kalinya diselenggarakan secara fisik sejak pandemi covid-19.
Lihat jawaban lengkap

You might be interested:  Mata Uang Yang Dikenal Masyarakat Di Eropa?

Mengapa pemerintah Indonesia berani melarang beredarnya mata uang Jepang pada awal kemerdekaan?

Alasan uang Jepang dipertahankan – Keadaan ekonomi Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 sangat kacau. Salah satu sebabnya adalah sikap Jepang dan Belanda yang dengan sengaja berupaya menghancurkan perekonomian. Kekacauan ekonomi ditandai dengan tingginya inflasi yang disebabkan oleh jumlah uang yang beredar tidak dapat dikendalikan.

Uang Jepang yang beredar sangat tinggi, sedangkan kemampuan ekonomi untuk menyerap uang tersebut masih sangat rendah. Jumlah uang Jepang yang beredar diperkirakan mencapai 4 milyar. Di Jawa sendiri, pada akhir Agustus, jumlah uang Jepang yang beredar mencapai 1,6 milyar. Jumlah uang masih terus bertambah setelah kedatangan pasukan Sekutu yang diboncengi oleh NICA (Belanda).

Pasukan Sekutu yang menguasai beberapa kota besar dan bank-bank yang ada, mengedarkan uang cadangan untuk membiayai operasi militer dan menggaji pegawainya dalam rangka mengembalikan pemerintah kolonial Belanda. Baca juga: Upaya Mengganti Pancasila dengan Ideologi Lain pada Awal Kemerdekaan Para petani, yang banyak memegang mata uang Jepang, menjadi kelompok yang paling menderita.

  • Hasil pertanian mereka tidak dapat dijual dan nilai tukar uang yang dipegang sangat rendah.
  • Endati demikian, Pemerintah Indonesia tidak berani melarang beredarnya mata uang Jepang pada awal kemerdekaan karena Indonesia belum memiliki mata uang sendiri atau pengganti mata uang Jepang.
  • Terlebih lagi, kas negara kosong, berbagai pajak dan bea masuk untuk negara sangat berkurang, sementara pengeluaran terus bertambah.

Pada 3 Oktober 1945, pemerintah mengeluarkan Maklumat Pemerintah Republik Indonesia yang berisi kebijaksanaan sementara, di mana pemerintah menetapkan tiga mata uang yang berlaku, yaitu:

Mata uang Jepang Mata uang Hindia Belanda Mata uang De Javasche Bank

Baca juga: Penulisan Sejarah pada Awal Kemerdekaan Indonesia Ketiga mata uang tersebut diakui sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Bersamaan dengan itu, pemerintah berencana menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI). ORI akhirnya dapat beredar untuk pertama kalinya pada 30 Oktober 1946, untuk menggantikan mata uang Jepang.
Lihat jawaban lengkap

Siapa yang membuat uang pertama kali?

Uang Kertas pada Masa Kaisar Shenzong – Surat promes yang diproduksi pada masa Dinasti Tang masih belum menjadi mata uang yang sebenarnya. Mata uang kertas pertama yang diketahui seperti hari ini baru diciptakan di China selama Dinasti Song (960-1279 M) pada masa pemerintahan Kaisar Shenzong (997-1010 M).

  • Uang kertas ini dapat ditukar dengan uang berbasis koin dan dapat ditukar antarindividu.
  • Mata uang kertas ini awalnya populer tetapi menjadi terganggu oleh masalah inflasi setelah beberapa dekade.
  • Setelah beberapa dekade terganggu akibat inflasi, Jiaozi kemudian digantikan oleh catatan yang disebut “Huizi”, yang dicetak oleh Dinasti Song (960-1279 M) melalui percetakannya sendiri.

Adapun di wilayah Eropa, praktik penggunaan uang kertas baru mulai populer pada abad ke-17.
Lihat jawaban lengkap

Sebutkan apa saja uang yang beredar di Indonesia?

Secara umum, jenis-jenis uang di Indonesia dibagi menjadi uang kartal dan giral. Uang kartal terdiri dari uang logam dan kertas. Uang giral contohnya adalah cek dan giro. Jenis-jenis uang berdasarkan bahannya dibedakan menjadi uang logam dan uang kertas.
Lihat jawaban lengkap

Bagaimanakah sejarah uang di Indonesia?

Rupiah – Setelah masa RIS berakhir, perekonomian Indonesia yang terbuka membuat situasi dalam negeri mudah terpengaruh gejolak perekonomian dunia. Oleh karenanya, pemerintah mengambil kebijakan Gunting Sjafruddin dengan tujuan untuk menyedot uang beredar yang terlalu banyak di Indonesia.

Pada 1953, BI didirikan mengganti De Javasche Bank. Kemudian, ada dua macam mata uang rupiah yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Baca juga: Sejarah Koperasi dan Siapa Bapak Koperasi Indonesia Kala itu, mata uang rupiah diterbitkan oleh pemerintah Indonesia (Kemenkeu) dan BI berupa uang kertas dan uang logam.

Pemerintah menerbitkan rupiah pecahan di bawah Rp 5 sedangkan BI menerbitkan uang kertas pecahan Rp 5 ke atas. Demikian sejarah rupiah sebagai mata uang Indonesia. Ternyata mata uang pertama yang diterbitkan pemerintah indonesia adalah ORI bukan rupiah.
Lihat jawaban lengkap

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia belum memiliki mata uang sendiri langkah yang ditempuh pemerintah untuk menangani permasalahan tersebut adalah?

Kebijakan Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan Mata Uang Pertama Yang Dimiliki Republik Indonesia Setelah Merdeka Adalah Salah satu sektor yang diperbaiki oleh pemerintah Republik Indonesia saat itu adalah sektor perekonomian. Perekonomian merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketika Republik Indonesia terbentuk, kondisi perekonomian Indonesia masih kacau.

  • Berbagai permasalahan seperti hiperinflasi, blokade ekonomi, dan kekosongan kas negara.1.
  • Ebijakan untuk Mengatasi Hiperinflasi Salah satu permasalahan yang menyebabkan kacaunya perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan adalah hiperinflasi.
  • Hiperinflasi adalah keadaan menurunnya nilai mata uang secara berlebihan.

Kondisi tersebut disebabkan peredaran mata uang Jepang secara besar-besaran dalam masyarakat. Dengan kondisi tersebut dibutuhkan uang dalam jumlah banyak untuk membeli barang. Sementara itu, pemerintah Indonesia belum dapat menghentikan peredaran mata uang Jepang karena belum memiliki mata uang pengganti.

  1. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melakukan beberapa kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut.a.
  2. Pinjaman Nasional Kekosongan kas negara menjadi salah satu pemicu besarnya inflasi di Indonesia pada awal kemerdekaan.
  3. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berupaya mengatasinya dengan melakukan pinjaman nasional.

Pinjaman nasional merupakan kebijakan yang dicetuskan oleh Menteri Keuangan Ir. Surachman dan dilaksanakan atas persetujuan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP). Untuk mendukung program tersebut, pemerintah membentuk Bank Tabungan Pos yang berguna menyalurkan pinjaman.

Banyak rakyat Indonesia yang mendukung kebijakan ini. Rakyat dengan sukarela pergi ke Bank Tabungan Pos dan rumah-rumah pegadaian untuk mengumpulkan uang dan dipinjamkan kepada negara. Pada tahap pertama, pinjaman nasional berhasil mengumpulkan uang sejumlah Rp.500.000.000.00.b. Mengeluarkan Oeang Republik Indonesia (ORI) Ketika Indonesia merdeka, Indonesia belum memiliki mata uang sendiri.

Akhirnya, pada tanggal 30 Oktober 1946 pemerintah Indonesia mengeluarkan uang kertas pertama yang dikenal dengan nama Oeang Repoeblik Indonesia(ORI). Mata uang ORI digunakan sebagai alat pembayaran yang sah sekaligus sebagai mata uang pengganti mata uang Jepang dengan kurs satu per seribu.

Setiap seribu mata uang Jepang bernilai satu Rupiah ORI. Pemerintah juga membatasi bahwa setiap keluarga hanya boleh memilik Rp.300.00 dan bagi yang tidak berkeluarga Rp.100.00. Sejak saat itu, mata uang Belanda dan Jepang yang beredar dinyatakan tidak berlaku lagi. Peredaran uang ORI mulai mengalami permasalahan sejak Agresi Militer I dan Agresi Militer II Belanda.

Dalam agresi militer tersebut setiap daerah di Indonesia mengeluarkan banyak biaya untuk perang. Sementara itu, hubungan antara pemerintah pusat dan daerah mulai mengalami kesulitan sejak intensifnya serangan Belanda. Oleh karena itu, muncul inisiatif dari setiap pemimpin daerah untuk menerbitkan Oeang Repoeblik Indonesia Daerah (ORIDA).

  1. Tindakan tersebut disetujui oleh pemerintah pusar dan dilakukan dengan tujuan mengatasi masalah kekurangan pasokan uang tunai karena sulitnya hubungan pemerintah pusat dengan daerah.
  2. Tindakan mencetak uang daerah tersebut salah satunya dilakukan oleh Teuku Moh.
  3. Hassan, Gubernur Sumatra yang mengeluarkan Oeang Repoeblik Indonesia Provinsi Soematra (OERIPS) pada tanggal 12 Desember 1947.c.

Membentuk Bank Negara Indonesia Keluarnya ORI ternyata menimbulkan masalah baru dalam perekonomian Indonesia. Masalah tersebut disebabkan peredaran ORI dalam masyarakat yang tidak terkendali. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu mengatur percetakan dan peredaran ORI dalam satu sistem perbankan Republik Indonesia.

  1. Selanjutnya, pemerintah Indonesia meresmikan pembentukan Bank Negara Indonesia 46 (BNI 46) sebagai bank induk pada tanggal 1 November 1946.
  2. Pendirian BNI berawal dari Yayasan Pusat Bank yang didirikan oleh Margono Djojohadikusumo pada bulan Juli 1946.
  3. Bank Negara Indonesia (BNI 46) dikelola oleh pemerintah Indonesia dibawah menteri keuangan Syafruddin Prawiranegara.

Sebagai direktur diangkat Margono Djojohadikusumo dan wakil direktur Sabaroedin. Bank Negara Indonesia dibentuk untuk melaksanakan koordinasi dalam pengurusan bidang ekonomi dan keuangan. Selain itu, BNI juga bertugas mengatur nilai tukar ORI terhadap valuta asing.2.

  • Menembus Blokade Ekonomi Belanda Setelah kemerdekaan Indonesia, Belanda berambisi ingin menguasai kembali wilayah Indonesia.
  • Einginan untuk menguasai Indonesia terlihat jelas ketika Belanda melakukan blokade ekonomi sejak bulan November 1945.
  • Dalam pelaksanaannya, Belanda memusatkan blokade di jalur perdagangan laut.
You might be interested:  Koperasi Simpan Pinjam/Kredit Adalah Koperasi Yang?

Tujuan Belanda untuk melakukan blokade ekonomi sebagai berikut.a. Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.b. Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya.c. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh bangsa asing.

  • Dengan adanya blokade ekonomi ini, Belanda berharap keadaan sosial dan ekonomi bangsa Indonesia memburuk sehingga rakyat tidak percaya terhadap pemerintah Indonesia.
  • Dalam keadaan demikian, Belanda akan mudah mengembalikan kekuasaannya di Indonesia.
  • Pemerintah Indonesia berusaha menembus blokade ekonomi yang dilakukan oleh Belanda dengan berbagai usaha.

Adapun usaha yang dilakukan pemerintah Indonesia sebagai berikut.a. Melaksanakan Diplomasi Beras Pemerintah Indonesia berusaha menembus blokade ekonomi Belanda dengan melaksanakan diplomasi beras ke India. Tindakan tersebut dilakukan atas inisiatif Perdana Menteri Sultan Sjahrir.

  1. Pada tahun 1946 pemerintah Indonesia mendengar bahwa rakyat India dilanda bencana kelaparan.
  2. Pada saat yang sama, pemerintah Indonesia mengalami surplus beras sekitar 200.000-400.000 ton.
  3. Akhirnya, pemerintah Indonesia memutuskan mengirim bantuan beras 500.000 ton kepada India.
  4. Bagi Indonesia, bantuan beras ke India tersebut mengandung muatan politis.

Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia membutuhkan rekan yang mengakui keberadaannya. Bantuan yang diberikan Indonesia kepada India membuat India menjadi negara Asia yang paling aktif membantu perjuangan diplomasi Republik Indonesia dalam forum internasional.b.

Membentuk Lembaga Banking and Trading Company (BTC) Usaha menembus blokade ekonomi juga dilakukan dengan mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri. Usaha tersebut dilakukan dengan Banking and Trading Company (BTC) yang dikenal dengan sebutan Badan Pusat Jual Beli. Organisasi tersebut diketuai oleh Dr.

Soemitro Djojohadikusumo yang merupakan putra dari Margono Djojohadikusumo dan diwakili Dr. Ong Eng Die yang merupakan ahli hukum asal Manado. BTC berperan sebagai agen perusahaan pemerintah untuk mengawasi seluruh kegiatan perdagangan ke luar atau masuk daerah Republik Indonesia.

  • BTC juga berperan melakukan kegiatan ekspor impor.
  • Hasil-hasil bumi indonesia dibeli BTC dari rakyat.
  • Selanjutnya, barang-barang tersebut diperjualbelikan ke luar negeri dengan sistem barter.
  • Dari sistem tersebut, pemerintah Indonesia memperoleh alat-alat keperluan kantor, alat-alat industri, obat-obat, dan perlengkapan militer.

Hubungan dagang yang dilakukan pemerintah Indonesia mulai meluas seiring dengan perkembangan BTC. Melalui BTC, pemerintah Indonesia berhasil melakukan hubungan dagang dengan salah satu perusahaan Amerika Serikat yaitu Isbrantsen Inc. Perusahaan Amerika Serikat tersebut akhirnya mengirim kapal Martin Behrmann untuk mengangkut barang dari pelabuhan Cirebon.

Pada tanggal 7 Februari 1947, kapal Martin Behrmann berangkat dengan muatan hasil bumi Indonesia menuju New York. Mengetahui hal tersebut, Belanda mengerahkan angkatan lautnya dan menghentikan kapal Martin Behrmann di pelabuhan Tanjung Priok.c. Membentuk Indonesia Office (Indoff) Pemerintah Indonesia membentuk Indonesia Office (Indoff) di Singapura pada tahun 1947.

Pembentukan Indoff ini dikarenakan Indonesia ingin menjadikan Sumatra sebagai pintu gerbang perdagangan internasional. Sumatra dipilih karena Sumatra merupakan daerah yang sejak dahulu menjadi daerah lalu lintas perdagangan internasional. Hasil-hasil bumi Sumatra merupakan komoditas perdagangan yang laku di pasar internasional.

Wilayah perairan Sumatra yang luas juga menyulitkan Belanda melakukan pengawasan secara ketat. Indonesia Office (Indoff) dipimpin oleh Mr. Oetojo Ramelan dan dibantu Soerjono Darusman, Mr. Zairin Zain, Thaharudin Ahmad, dan Dr. Soeroso. Indoff bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan politik di luar negeri Indonesia.

Selain itu, Indoff secara rahasia berfungsi sebagai pengendali upaya menembus blokadi Belanda serta melakukan perdagangan barter dengan bantuan Angkatan Laut Republik Indonesia dan pemerintah daerah penghasil barang ekspor. Salah satu upaya Indoff adalah mengirim karet secara diam-diam dari pelabuhan Belawan, Medan menuju Singapura.d.

Membentuk Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri (KPULN) Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan membentuk perwakilannya di luar negeri dengan nama Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri (KPULN) yang dipimpin oleh Ali Jayengprawiro. Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri bertugas membeli senjata dan perlengkapan perang.

Tokoh-tokoh yang tergabung dalam organisasi tersebut antara lain John Lie, O.P. Koesno, Ibrahim Saleh, dan Chris Tampenawas. Tokoh-tokoh tersebut berperan besar dalam upaya menembus blokade laut yang dilakukan Belanda.3. Konferensi Ekonomi Pada awal kemerdekaan, pemerintah masih berkonsentrasi pada pemulihan dampak pendudukan Jepang dan mengatasi kedatangan Belanda beserta sekutu.

Oleh karena itu, pada bulan Februari 1946 pemerintah mengadakan Konferensi Ekonomi yang dipimpin oleh Menteri Kemakmuran Darmawan Mangunkusumo. Konferensi Ekonomi dilaksanakan dengan agenda menyamakan persepsi dan meraih kesepakatan dalam menanggulangi masalah perekonomian. Konferensi Ekonomi tersebut dihadiri oleh para cendekiawan, gubernur, dan pejabat.

Dalam konferensi Ekonomi tersebut dihasilkan keputusan mengenai perubahan sistem ekonomi perang Jepang yang bersifat desentralisasi menjadi sentralisasi. Selanjutnya, perubahan organisasi Pengawasan Makanan Rakyat menjadi Badan Persediaan dan Pembagian Makanan (BPPM) yang dipimpin oleh dr.

Sudarsono. Organisasi tersebut merupakan awal berdirinya Badan Urusan Logistik (Bulog). Keberhasilan penyelenggaraan Konferensi Ekonomi berlanjut hingga Konferensi Ekonomi kedua di Solo pada tanggal 6 Mei 1946. Agenda Konferensi Ekonomi kedua membahas masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, pengendalian harga, distribusi, dan alokasi tenaga manusia.

Dalam Konferensi Ekonomi kedua tersebut Wakil Presiden Moh. Hatta mengusulkan adanya rehabilitasi pabrik gula karena gula merupakan komoditas ekspor penting yang harus dikuasai oleh negara. Untuk merealisasikan gagasan tersebut pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.3 Tahun 1946 tanggal 21 Mei 1946 tentang pembentukan Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara (BPPGN) dengan status perusahaan Negara di bawah pimpinan Notosudirjo.

Selanjutnya, muncul Peraturan Pemerintah No.4 Tahun 1946 tanggal 6 Juni 1946 mengenai pembentukan Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).4. Planning Board Pemerintah Indonesia membentuk Planning Board (Badan Perancang Ekonomi). Planning Board dibentuk atas usul Menteri Kemakmuran A.K. Gani. Lembaga yang terbentuk pada tanggal 19 Januari 1947 ini bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu tertentu.

Pada awalnya dihasilkan keputusan mengenai rencana pembangunan jangka waktu 2-3 tahun. Dalam perkembangannya disepakati Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun. Sesudah badan perancang ini bersidang. Menteri Kemakmuran A.K. Gani mengumumkan kebijakan pemerintah tentang Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun.

  • Langkah awal untuk merealisasikan rencana tersebut sebagai berikut.a.
  • Pemerintah Indonesia mengambil alih semua bangunan umum, perkebunan, dan industri yang sebelum perang menjadi milik Belanda.b.
  • Bangunan vital milik asing akan dinasionalisasikan dengan pembayaran ganti rugi.c.
  • Perusahaan milik Jepang akan disita sebagai ganti rugi terhadap pemerintah Indonesia.d.

Perusahaan modal asing lainnya akan dikembalikan kepada yang berhak sesudah diadakan perjanjian Indonesia-Belanda. Pada bulan April 1947 Badan Perancang Ekonomi ini berubah menjadi Panitia Pemikir Siasat Ekonomi (PPSE) yang bertugas mempelajari, mengumpulkan data, dan memberikan saran kepada pemerintah dalam merencanakan pembangunan ekonomi.

Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun yang disepakati memiliki beberapa prioritas seperti bangunan-bangunan umum l, perkebunan, dan industri yang telah ada sebelum perang menjadi milik negara. Akan tetapi, pelaksanaan rencana tersebut baru terealisasi pada tahun 1957.5. Plan Kasimo Indonesia merupakan negara agraris.

Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Melihat kondisi tersebut, Menteri Persediaan Makanan Rakyat I.J. Kasimo mencetuskan kebijakan yang disebut Plan Kasimo. Plan Kasimo merupakan kebijakan yang bertujuan meningkatkan produksi pangan dan mencapai swasembada pangan.

  1. Plan Kasimo akhirnya terlaksana melalui Rencana Produksi Tiga Tahun (1948-1950).
  2. Adapun pokok-pokok Plan Kasimo meliputi beberapa aspek sebagai berikut.a.
  3. Perluasan kebun bibit dan padi unggul.b.
  4. Pencegahan penyembelihan hewan pertanian.c.
  5. Penanaman kembali tanah kosong.d.
  6. Pemindahan penduduk (transmigrasi) 20 juta jiwa dari Jawa ke Sumatra dalam jangka waktu 10-15 tahun.6.

Persatuan Tenaga Ekonomi Beberapa bulan sebelum kekalahan Jepang hingga Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, para pemimpin bangsa Indonesia mengadakan beberapa kali rapat membahas perekonomian bangsa. Dalam pertemuan di Bandung pada tanggal 6-8 April 1945, Moh.

  • Hatta mencetuskan ide mengenai ekonomi kerakyatan sebagai dasar pembangunan ekonomi Indonesia.
  • Ekonomi kerakyatan dapat diartikan sebagai ekonomi koperasi.
  • Dari gagasan ekonomi kerakyatan pula muncul gagasan mengenai pembentukan Persatuan Tenaga Ekonomi.
  • Persatuan Tenaga Ekonomi terbentuk pada bulan September 1945 di Jakarta dengan ketua Basyaruddin Rahman Motik.

Tujuan pembentukan Persatuan Tenaga Ekonomi yaitu menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta untuk memperkuat persatuan dan mengembangkan perekonomian nasional. Selain itu, Persatuan Tenaga Ekonomi berupaya melenyapkan individualisme di kalangan organisasi pedagang untuk memperkukuh ketahanan ekonomi bangsa Indonesia.
Lihat jawaban lengkap