Bank Indonesia Cetak Rupiah Sesuai Kebutuhan Masyarakat Dalam pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan uang Rupiah, Bank Indonesia melakukan pencetakan Rupiah sesuai kebutuhan masyarakat. Bank Indonesia senantiasa memastikan kebutuhan uang tunai masyarakat dapat tersedia dalam jumlah yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar.
- Sebagai bagian dari siklus pengelolaan uang, Bank Indonesia secara rutin melakukan penarikan uang yang tidak layak edar di masyarakat dan menggantikannya dengan uang dalam kondisi layak edar atau yang baru dicetak.
- Demikian pula, uang Rupiah Tahun Emisi 2016 dicetak dan diedarkan untuk menggantikan uang tidak layak edar yang ditarik, sehingga tidak menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Dengan siklus tersebut, jumlah uang yang beredar di masyarakat tetap terjaga sesuai kebutuhan. Dengan monitoring yang ketat, Bank Indonesia memastikan bahwa jumlah uang yang ditarik dan dimusnahkan dari waktu ke waktu tidak pernah lebih dari yang dicetak dan diedarkan ke masyarakat.
- Dengan demikian, tidak terdapat tambahan pencetakan dan pengedaran uang dari jumlah yang ditetapkan Bank Indonesia.
- Bank Indonesia meyakini bahwa Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang melakukan pengedaran dan penarikan uang Rupiah.
- Pemusnahan uang diatur dalam Undang-Undang No.7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dan setiap tahunnya tercatat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Sesuai Undang-Undang No.7 Tahun 2011, pencetakan Rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia, dengan menunjuk badan usaha milik negara, yaitu Perum Peruri, sebagai pelaksana Pencetakan Rupiah. Bank Indonesia menegaskan bahwa pencetakan uang Rupiah Tahun Emisi 2016 dilakukan seluruhnya oleh Perum Peruri.
Dalam proses pencetakan, Bank Indonesia menyerahkan bahan uang kepada Perum Peruri dalam jumlah tertentu. Perum Peruri kemudian melaksanakan pencetakan uang dan menyerahkannya kembali ke Bank Indonesia, dengan jumlah sesuai dengan bahan uang yang diserahkan oleh Bank Indonesia. Dalam proses ini, dilaksanakan pula verifikasi/penghitungan ulang oleh Bank Indonesia.
Pengelolaan uang Rupiah dilaporkan Bank Indonesia secara periodik setiap 3 (tiga) bulan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Selain itu, untuk menjamin akuntabilitas pelaksanaan pencetakan, pengeluaran, dan pemusnahan Rupiah, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) melakukan audit secara berkala terhadap Bank Indonesia.
Lihat jawaban lengkap
Contents
- 1 Perum Peruri milik siapa?
- 2 Apa yang dimaksud dengan Perum Peruri?
- 3 Mencetak uang bank apa?
- 4 Bank sentral mencetak uang apa?
- 5 Dimana letak Perum Peruri?
- 6 Berapa gaji karyawan pencetak uang?
- 7 Apa fungsi Perum Peruri?
- 8 Apa nama lembaga keuangan yang dapat menetapkan alat pembayaran mengeluarkan dan mengedarkan uang?
Lembaga apa yang berhak mencetak uang?
Sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Bank Indonesia diberikan tugas dan kewenangan Pengelolaan Uang Rupiah mulai dari tahapan Perencanaan, Pencetakan, Pengeluaran, Pengedaran, Pencabutan dan Penarikan, sampai dengan Pemusnahan. Bahwa Pengelolaan Uang Rupiah perlu dilakukan dengan baik dalam mendukung terpeliharanya stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran.
Pengelolaan Uang Rupiah yang dilakukan oleh Bank Indonesia ditujukan untuk menjamin tersedianya Uang Rupiah yang layak edar, denominasi sesuai, tepat waktu sesuai kebutuhan masyarakat, serta aman dari upaya pemalsuan dengan tetap mengedepankan efisiensi dan kepentingan nasional. TAHAPAN PENGELOLAAN RUPIAH SESUAI UU NO.7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG Perencanaan Uang Rupiah merupakan suatu rangkaian kegiatan menetapkan besarnya jumlah dan jenis pecahan berdasarkan perkiraan kebutuhan Rupiah dalam periode tertentu.
Dalam melakukan perencanaan jumlah uang yang akan dicetak dilakukan dengan memperhatikan asumsi tingkat inflasi, asumsi pertumbuhan ekonomi, perkembangan teknologi, kebijakan perubahan harga uang Rupiah, kebutuhan masyarakat terhadap jenis pecahan uang Rupiah tertentu, tingkat pemalsuan, dan faktor lain yang mempengaruhi.
Tambahan uang kartal yang diedarkan, yaitu tambahan uang kartal yang diperlukan masyarakat sejalan dengan meningkatnya perekonomian. Dalam menentukan tambahan uang kartal yang diedarkan, proyeksi dilakukan dengan memperhatikan asumsi besaran ekonomi makro yang meliputi inflasi, suku bunga, produk domestik bruto dan nilai tukar. Asumsi besaran ekonomi makro tersebut harus dikoordinasikan dengan pemerintah (c.q. Kementerian Keuangan). Selain memperhatikan besaran ekonomi makro, perkiraan tambahan uang kartal yang diedarkan juga mempertimbangkan data historis outflow (uang yang keluar dari Bank Indonesia), inflow (uang yang masuk kembali ke Bank Indonesia), dan karakteristik perekonomian secara spasial. Penggantian uang yang dimusnahkan karena tidak layak edar, yaitu perkiraan jumlah uang yang akan dimusnahkan oleh Bank Indonesia. Pemusnahan uang ini dilakukan oleh Bank Indonesia sebagian besar berasal dari setoran bank ( inflow ) yang oleh Bank Indonesia diklasifikasikan sebagai uang tidak layak edar. Jumlah uang tidak layak edar yang dimusnahkan tersebut harus diganti dengan yang baru ( clean money policy ). Menjaga kecukupan persediaan kas Bank Indonesia melalui penetapan Kas Minimum dan Iron Stock Nasional, Kas Minimum adalah persediaan kas yang harus dijaga oleh setiap kantor Bank Indonesia yang memperhatikan faktor kelancaran distribusi uang dan ketersediaan moda transportasi. Saat ini Bank Indonesia menetapkan jumlah Kas Minimum sebesar dua hari rata-rata outfow bulanan untuk Kantor Pusat Bank Indonesia, satu minggu rata-rata outflow bulanan untuk kantor Bank Indonesia di wilayah Jawa, dan 2 minggu rata-rata outflow bulanan untuk kantor Bank Indonesia di wilayah non-Jawa. Sementara itu jumlah Iron stock Nasional ditetapkan sebesar 15% dari Uang Kartal yang Diedarkan (UYD).
Selanjutnya, perencanaan uang Rupiah emisi baru merupakan kegiatan untuk merencanakan desain uang baru, yang meliputi ukuran uang, gambar utama uang, dan unsur pengaman yang akan ditanamkan pada uang baru (ciri-ciri khusus uang), serta bahan uang yang digunakan. Faktor yang dipertimbangkan Bank Indonesia dalam menerbitkan uang emisi baru adalah:
Tingkat pemalsuan uang, yaitu suatu kondisi dimana Bank Indonesia mencermati perkembangan tingkat kualitas temuan uang Rupiah palsu, sejalan dengan perkembangan teknologi digital (antara lain fotokopi berwarna, scanner, dan printer berwarna). Untuk melindungi masyarakat dari dampak pemalsuan uang, Bank Indonesia menerbitkan uang emisi baru untuk menggantikan uang emisi lama yang memiliki potensi dapat dipalsukan dengan kualitas yang baik. Penerbitan uang emisi baru harus dilengkapi dengan unsur pengaman baru yang lebih mampu melindungi uang dari upaya pemalsuan. Nilai instrinsik uang, yaitu nilai atau harga dari bahan yang digunakan untuk membuat uang. Nilai intrinsik uang kertas pada umumnya jauh lebih rendah dari nilai nominalnya, sedangkan nilai intrinsik uang logam berpotensi melebihi nilai nominalnya. Oleh karena itu, pertimbangan nilai intrinsik dalam penerbitan uang emisi baru biasanya terkait dengan uang logam. Masa edar uang, yaitu jangka waktu pecahan uang tertentu berlaku sebagai alat pembayaran yang sah yang dimulai sejak uang diterbitkan sampai uang dicabut dan ditarik dari peredaran. Kebutuhan masyarakat akan pecahan baru, dengan mempertimbangkan faktor kegunaan dalam transaksi sehari-hari dan kegunaan dalam menyimpan nilai ( store a value ).
Pencetakan Uang Rupiah merupakan suatu rangkaian kegiatan mencetak Uang Rupiah yang dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan rencana cetak dalam periode tertentu. Rencana tersebut mencakup rencana jumlah nominal dan jumlah lembar Uang Rupiah kertas, serta rencana jumlah nominal dan keping Uang Rupiah logam.
- Sesuai amanat UU Mata Uang, pencetakan Uang Rupiah dilaksanakan di dalam negeri dengan menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksana pencetakan Uang Rupiah.
- Saat ini Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak dalam bidang pencetakan Uang Rupiah.
Namun demikian, dalam hal Perum Peruri tidak sanggup memenuhi permintaan Bank Indonesia, maka pencetakan uang Rupiah dilaksanakan oleh Perum Peruri bekerja sama dengan lembaga lain yang ditunjuk melalui proses yang transparan, akuntabel serta menguntungkan negara.
Dalam melaksanakan pencetakan uang kertas Rupiah, Perum Peruri menerapkan standar operasional prosedur yang berpengaman tinggi untuk menjamin mutu serta keamanan dan kerahasiaan proses cetak uang, mulai dari proses desain uang, penyediaan bahan kertas uang, tinta maupun proses cetaknya. Selain itu, kewajiban Bank Indonesia dalam proses pencetakan uang adalah menyediakan bahan uang sebesar pesanan cetak ditambah dengan tingkat salah cetak (inschiet).
Oleh karenanya dalam proses pencetakan Bank Indonesia berkordinasi secara intens dengan Perum Peruri untuk menjamin kelancaran proses cetak Perum Peruri, sehingga keseluruhan pesanan cetak dapat diselesaikan Perum Peruri secara tepat waktu. Kualitas hasil pencetakan uang Rupiah sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan uang yang dikirimkan Bank Indonesia ke Perum Peruri.
Oleh karena itu, sebelum dikirimkan ke Perum Peruri bahan uang tersebut harus lolos uji mutu di laboratorium untuk memastikan kesesuaian dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pengeluaran Uang Rupiah merupakan suatu rangkaian kegiatan menerbitkan Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bank Indonesia memiliki wewenang dalam mengeluarkan Uang Rupiah dalam bentuk emisi baru, Uang Rupiah desain baru dan Uang Rupiah khusus ( commemorative currency ). Pengeluaran uang Rupiah baru diatur dalam Peraturan Bank Indonesia yang ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, serta diumumkan melalui media massa sehingga masyarakat di seluruh wilayah NKRI dapat mengetahui adanya pengeluaran uang baru oleh Bank Indonesia.
Konsekuensi dari penerbitan uang ini adalah masyarakat dilarang menolak apabila dibayar dengan uang yang telah diterbitkan oleh Bank Indonesia. Sesuai amanat UU Mata Uang, Bank Indonesia telah mengeluarkan 11 pecahan Uang Rupiah Tahun Emisi 2016 yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir.H.
Joko Widodo pada tanggal 19 Desember 2016. Uang tersebut terdiri atas 7 Uang Rupiah kertas dan 4 Uang Rupiah logam. Selain itu, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 Tahun, pada tanggal 17 Agustus 2020, Bank Indonesia mengeluarkan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia pecahan Rp75.000 tahun emisi 2020 sebagai wujud ungkapan rasa syukur dan berbagi kebahagiaan kepada rakyat Indonesia.
Pengedaran Uang Rupiah merupakan suatu rangkaian kegiatan mengedarkan atau mendistribusikan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan pengedaran Uang Rupiah mencakup distribusi Uang Rupiah dan layanan kas. Kegiatan distribusi Uang Rupiah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kas di seluruh wilayah kerja Bank Indonesia baik dalam bentuk pengiriman uang (remise) dari KPBI ke KPwBI maupun pengembalian uang ( retur ) dari KPwBI ke KPBI.
Sementara itu, kegiatan layanan kas bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui penarikan dan penyetoran perbankan, termasuk Kas Titipan, serta penukaran uang rusak/cacat/lusuh kepada masyarakat melalui Kas Keliling dan kerja sama dengan perbankan dan/atau instansi lain.
Mekanisme distribusi uang Rupiah dilakukan dari Kantor Pusat Bank Indonesia kepada Kantor-kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwDN) yang berfungsi sebagai Kantor Depo Kas (KDK), dan untuk selanjutnya oleh KDK didistribusikan lagi kepada KPwDN lainnya. Moda transportasi utama yang digunakan adalah moda transportasi darat (truk dan kereta api) dan laut (kapal barang dan kapal penumpang).
Dalam kondisi tertentu, moda transportasi udara (pesawat) juga digunakan untuk melakukan distribusi uang oleh Bank Indonesia. Untuk menjaga kelancaran distribusi uang, Bank Indonesia terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai instansi seperti penyedia moda transportasi dan penyedia pengawalan dan pengamanan jalur distribusi.
Pencabutan dan Penarikan Uang Rupiah merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menetapkan Rupiah tidak berlaku lagi sebagai alat pembayaran yang sah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pencabutan dan penarikan uang dilakukan dengan berbagai pertimbangan, diantaranya masa edar suatu pecahan sudah terlalu lama dan adanya perkembangan teknologi unsur pengaman (security features) pada uang.
Di samping itu juga dimaksudkan untuk mencegah dan meminimalisir peredaran uang palsu serta menyederhanakan komposisi dan emisi pecahan yang ada. Esensi dari pencabutan dan penarikan uang dari peredaran adalah pengumuman Bank Indonesia yang menyatakan bahwa uang yang dicabut dan ditarik dari peredaran sudah tidak lagi berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI, sehingga masyarakat dapat menolak apabila dibayar dengan uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran tersebut.
Oleh karena itu, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia mengenai pencabutan dan penarikan uang yang ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, serta membuat pengumuman melalui media massa sehingga masyarakat luas dapat mengetahui adanya pencabutan dan penarikan uang oleh Bank Indonesia.
Uang Rupiah yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran dapat ditukarkan dengan uang Rupiah layak edar sebesar nilai nominalnya. Pemusnahan Uang Rupiah merupakan suatu rangkaian kegiatan meracik, melebur, atau cara lain memusnahkan Rupiah sehingga tidak menyerupai Rupiah.
Bank Indonesia berkomitmen untuk menyediakan uang layak edar bagi masyarakat, yaitu Uang Rupiah yang memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sebagai wujud komitmen tersebut, salah satu langkah yang dilakukan Bank Indonesia secara rutin adalah kegiatan pemusnahan uang.
Uang yang dimusnahkan oleh Bank Indonesia merupakan uang yang tidak layak edar baik berupa uang lusuh, uang cacat, uang rusak maupun Uang rupiah yang masih layak edar yang dengan pertimbangan tertentu tidak lagi mempunyai manfaat ekonomis dan/atau kurang diminati oleh masyarakat serta uang yang telah dicabut/ditarik dari peredaran.
Pemusnahan uang kertas dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara diracik sehingga tidak menyerupai uang kertas, baik dengan menggunakan Mesin Sortasi Uang Kertas (MSUK) dan/atau Mesin Racik Uang Kertas (MRUK). Sementara itu, pemusnahan uang logam dilakukan dengan cara dilebur atau dengan cara lainnya sehingga tidak menyerupai uang logam.
Sesuai dengan Undang-Undang Mata Uang, pelaksanaan pemusnahan uang Rupiah oleh Bank Indonesia harus berkoordinasi dengan Pemerintah. Koordinasi Bank Indonesia dengan Pemerintah diwujudkan dalam bentuk nota kesepahaman antara Bank Indonesia dan Pemerintah yang berisi teknis pelaksanaan pemusnahan uang Rupiah, termasuk pembuatan berita acara pemusnahan uang Rupiah.
Lihat jawaban lengkap
Apakah negara bisa mencetak uang?
Nilai Uang Akan Turun – Ketika pemerintah mencetak yang dalam jumlah besar, nilai uang itu sendiri akan turun, demikian dikutip dari buku ‘Pengantar Ekonomi’ oleh Roeskani Sinaga, dkk. Banyaknya uang yang beredar, yang tidak diikuti dengan semakin banyaknya barang di pasar, maka akan membuat harga barang tersebut akan menjadi mahal.
Lihat jawaban lengkap
Siapa yang berhak mencetak uang giral?
Uang giral – Uang giral tercipta akibat semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan adanya sebuah alat tukar yang lebih mudah, praktis dan aman. Di Indonesia, bank yang berhak menciptakan uang giral adalah bank umum selain bank Indonesia, Menurut UU No.7 tentang Perbankan tahun 1992, definisi uang giral adalah tagihan umum yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran.
Lihat jawaban lengkap
Perum Peruri milik siapa?
Peruri adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1971, hasil peleburan (merger) antara Perusahaan Negara (PN) Arta Yasa dengan PN Pertjetakan Kebajoran. – Di dalam perjalanannya, pemerintah telah mengubah Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang Peruri dengan beberapa kali perubahan hingga yang paling terakhir yaitu PP 06 Tahun 2019.
Mencetak Mata Uang Rupiah guna memenuhi kebutuhan sesuai permintaan Bank Indonesia;Membuat dokumen negara yang memiliki fitur sekuriti berupa Dokumen Keimigrasian dan Benda Meterai guna memenuhi kebutuhan sesuai permintaan instansi yang berwenang;Membuat dokumen lain untuk negara yang memiliki fitur sekuriti berupa Pita Cukai dan Dokumen Pertanahan;Membuat dokumen lainnya untuk negara yang memiliki fitur sekuriti dan barang cetakan logam non uang;Mencetak mata uang dan membuat dokumen negara lain yang memiliki fitur sekuriti atas permintaan negara yang bersangkutan, sepanjang telah terpenuhinya pencetakan Mata Uang Rupiah;Menyediakan jasa yang mempunyai fitur sekuriti yang berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan;Fabrikasi kertas uang, kertas sekuriti, dan tinta sekuriti dan;Jasa digital sekuriti.
Mulanya, kawasan Peruri bertempat di Jalan Palatehan dan Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun pada 1991, guna mewujudkan cita-citanya menjadi perusahaan percetakan sekuriti terintegrasi terbesar di dunia, Peruri memindahkan area produksinya ke lahan seluas 202 hektar berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
- Sekarang, seluruh proses produksi pencetakan uang dan dokumen sekuriti lainnya dikerjakan di kawasan produksi Karawang.
- Peruri terus meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah dan memperbarui permesinan menjadi modern agar mampu bersaing dengan perusahaan pencetakan uang dari negara-negara lain.
Saat ini kapasitas produksi Peruri adalah mampu mencetak uang rupiah hingga 12 miliar bilyet dalam setahun yang dikerjakan melalui 12 lini permesinan. Keunggulan Peruri dalam hal kapasitas dan permesinan inilah yang akhirnya berhasil memenangkan Peruri dalam tender pencetakan uang kertas Soles, mata uang Negara Peru, Amerika Selatan pada 2019.
- Seiring perkembangan teknologi digital, pada 2019 Peruri yang memiliki kompetensi utama sebagai penjamin keaslian memperluas bisnisnya dari security printing ke security digital.
- Peristiwa ini dimulai dengan masuknya Peruri sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melalui SK Pengakuan nomor 790 Tahun 2019.
Sebagai PSrE, Peruri dapat menerbitkan digital sertificate sebagai Digital ID bagi setiap user yang akan melakukan transaksi di dunia digital yang dapat dijaminkan autentikasinya. Di tahun yang sama dengan masuknya Peruri sebagai PSrE, Peruri meluncurkan 3 (tiga) layanan digitalnya yaitu Peruri Sign, Peruri Code dan Peruri Trust.
Saat ini, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Pengadaan, Pengelolaan dan Penjualan Meterai, Peruri kembali dipercaya dan mendapatkan penugasan baru yaitu membuat meterai elektronik. Penugasan ini memperkuat posisi Peruri sebagai perusahaan yang unggul di bidang security digital.
Amanat kepada Peruri ini merupakan kepercayaan yang sangat besar dari pemerintah mengingat industri digital akan terus berkembang dan bertumbuh ke depannya. Selanjutnya, Peruri tidak hanya fokus mengembangkan produk digital, tetapi juga gencar melakukan program optimalisasi aset idle, salah satunya dengan pendirian M Bloc Space dan Kreo Creative Lot.
Lihat jawaban lengkap
Apa yang dimaksud dengan Perum Peruri?
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia ( Peruri ) dipercaya pemerintah sebagai satu-satunya perusahaan yang mencetak uang rupiah serta dokumen penting lainnya milik negara.
Lihat jawaban lengkap
Kenapa negara tidak bisa mencetak uang sebanyak banyaknya?
Nilai Uang akan Turun – Ketika pemerintah mencetak uang sebanyak-banyaknya dengan alasan untuk membayar utang, yang akan terjadi justru nilai uang itu sendiri akan turun. Hal ini karena banyaknya uang yang beredar, yang tidak diikuti dengan semakin banyaknya barang di pasar, maka akan membuat harga barang tersebut akan menjadi mahal.
Lihat jawaban lengkap
Mencetak uang bank apa?
2. Pencetakan – Bank Indonesia mencetak uang berdasarkan rencana cetak dalam periode tertentu. Rencana tersebut mencakup rencana jumlah nominal dan jumlah lembar uang Rupiah kertas serta rencana jumlah nominal dan keping uang Rupiah logam. Sesuai amanat UU Mata Uang, pencetakan uang Rupiah dilakukan di dalam negeri dengan menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksana pencetak uang Rupiah.
- Saat ini, satu-satunya BUMN yang bergerak dalam mencetak uang adalah Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri).
- Meski demikian, apabila Perum Peruri tidak sanggup memenuhi permintaan BI maka Perum Peruri dapat bekerja sama dengan lembaga lain yang ditunjuk secara transparan dan akuntabel dalam mencetak uang Rupiah.
Dalam hal ini, BI wajib menyediakan bahan uang sebesar pesanan cetak ditambah dengan tingkat salah cetak (inschiet). Maka dari itu BI berkoordinasi secara intens dengan Perum Peruri guna menjamin kelancaran proses pencetakan agar dapat selesai tepat waktu.
Lihat jawaban lengkap
Bank sentral mencetak uang apa?
Ketahui Proses Cetak Rupiah. (Foto: Okezonec.com) JAKARTA – Uang Rupiah yang dimiliki masyarakat tidak dibuat dan disebarkan secara sembarangan. Ada proses yang cukup panjang dalam merencanakan dan mencetak uang Rupiah, baik kertas maupun logam. Masyarakat biasanya mengetahui bahwa Bank Indonesia (BI) merupakan lembaga yang berwenang dalam mencetak uang Rupiah.
Namun, ternyata tidak hanya BI saja yang berperan, ada lembaga lain yaitu Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). Baca Juga: Rupiah Melemah, Tak Sanggup Lihat Ekonomi RI Minus 0,74% Lalu, apakah perbedaan dari peran BI dan Perum Peruri dalam mencetak uang Rupiah? Simak penjelasan berikut, dikutip dari Instagram BI @bank_indonesia, Selasa (8/5/2021).
Bank Indonesia Kegiatan mencetak uang Rupiah yang dilakukan Bank Indonesia berdasarkan rencana cetak dalam periode tertentu. Baca Juga: Viral Uang Pecahan 1.0, Peruri: Bukan Alat Pembayaran Sah Rencana tersebut mencakup rencana jumlah nominal dan jumlah lembar Uang Rupiah kertas, serta rencana jumlah nominal dan keping Uang Rupiah logam.
Lihat jawaban lengkap
Kenapa Indonesia tidak cetak uang buat bayar utang?
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa utang pemerintah Indonesia kepada negara-negara luar (ULN) mengalami penurunan. Penurunan ULN itu terjadi selama empat bulan beruntun. Berdasarkan catatan BI ULN pada akhir Juni sebesar US$ 403 miliar atau sekitar Rp 5.919 triliun (kurs Rp 14.688/US$),
Jumlah tersebut turun dari bulan sebelumnya yang lebih dari US$ 406 miliar. Jika dilihat secara kuartalan, ULN pada kuartal II-2022 mengalami kontraksi sebesar 2,33% dari kuartal I-2022. Sementara jika dilihat dari kuartal II-2021, kontraksi tercatat sebesar 3,4% (year-on-year/yoy), lebih besar dari kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi 0,9% (yoy).
Pada pekan lalu pemerintah baru saja menerbitkan uang emisi tahun 2022. Lalu mengapa pemerintah tidak mencetak uang saja demi membayar utang? Berikut jawabannya, seperti yang dikutip dari detik.com: Muncul Utang Secara teknik, ketika pemerintah mencetak uang, maka dalam neraca pemerintah juga akan muncul ‘kewajiban’ berupa utang, seperti dikutip dari Rerangka Dasar Akuntansi Berdasarkan Syariah oleh Ihda Arifin Faiz. Apabila uang yang dicetak tidak ditopang komoditas, maka pertambahan neraca pemerintah di sisi aset dengan bertambahnya uang menjadi ilusi semata.
Sebab, faktanya, pemerintah tidak punya apa-apa untuk membayar utang tersebut. Kondisi ini salah satunya terjadi di Argentina. Negara ini mencetak uang baru dengan nilai 54% dari pendapatannya, lalu naik jadi 86% pada tahun 1985-1990. Alhasil, nilai peso terus melemah dan tidak stabil. Masyarakat akhirnya tidak percaya peso dan mulai pindah ke mata uang dolar AS.
Nilai Uang Tidak Berarti Jika makin banyak uang yang beredar tidak diikuti dengan makin banyak barang yang ada di pasar, maka harga barang tersebut naik lebih tinggi karena jadi lebih langka dan dicari. Alhasil, nilai uang yang sudah dicetak banyak malah jadi tidak berarti.
Inflasi Inflasi muncul saat penggunaan uang tidak ditopang komoditas. Contoh, Inggris dan Jerman merasakan inflasi ini saat negaranya tidak ditopang emas sekitar awal 1900-an, namun mencetak uang demi membiayai perang. Pada 1914, Bank of England menerbitkan uang kertas dengan pertumbuhan 41,2% untuk membiayai kebutuhan perang.
Alhasil, inflasi naik jadi 13,5%. Kondisi inflasi juga terjadi di Jerman saat masa Perang Dunia I. Kebutuhan dana yang besar untuk perang membuat Jerman meninggalkan emas sebagai mata uang Mark. Alhasil, harga komoditas naik pada 1923. Harga sepotong roti saat perang di Jerman bahkan mencapai 200 miliar Mark.
- Ibu-ibu Jerman saat itu menjadikan uang kertas Mark sebagai bahan bakar karena nilainya lebih rendah dari kayu bakar.
- Nah, itu dia penyebab kenapa negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya agar bebas utang.
- Alih-alih bebas, pencetakan uang yang tidak terkendali justru membuat utang negara bertambah dan harga barang naik di mana-mana.
lihat juga : International Webinar Visiting Professor Program Human Resource Strategies in Developing Small Businesses TERPILIHNYA SEBAGAI PUTRI PESONA RU I 2022 DAN MERAIH JUARA DALAM KATEGORI PUTRI URBAN STYLE 2022 PUTRA PUTRI SUMATERA UTARA LOLOS PROGRAM MAHASISWA PENGGERAK MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA 2022 – 2023 Post Views: 565
Lihat jawaban lengkap
Dimana letak Perum Peruri?
Lokasi – PERUM PERURI mempunyai 4 lokasi gedung, yaitu:
1. Jl. Palatehan 4, Kebayoran Baru Blok K-V Jakarta Selatan 12160 2. Jl. Tarum barat, Desa Parung Mulya, Ciampel, Karawang, Jawa Barat 3. Jl. Ahmad Yani No.119, Surabaya 60237, Jawa Timur 4. JL Putri Merak Jingga / JL Gudang, No 3A, Medan 20111, Sumatra Utara PERUM PERURI Jakarta berfungsi sebagai kantor administrasi dan pemasaran. PERUM PERURI Karawang berfungsi sebagai pabrik percetakan uang dan dokumen rahasia lainnya, PERUM PERURI Divisi Barat dan Divisi Timur berfungsi sebagai percetakan dokumen rahasia untuk Indonesia wilayah Barat dan Timur.
Apakah ada negara yang tidak punya hutang?
5. British Virgin Island – Negara selanjutnya yang juga diketahui tidak memiliki utang yaitu ada negara British Virgin Island. Negara ini merupakan salah satu negara dari teritori Inggris. British Virgin Island merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai surga untuk orang-orang yang menghindari pajak.
- Pasalnya, negara ini termasuk negara bebas pajak atau mematok tarif pajak 0%.
- Negara ini sangat menarik terutama bagi kalangan konglomerat untuk mendirikan perusahaan cangkang, sehingga mereka tidak mendapatkan beban pajak tinggi dari negara asal mereka.
- Tak heran banyak konglomerat yang memiliki perusahaan cangkang disini.
Itulah beberapa negara yang tidak memiliki utang di dunia. Negara-negara tersebut bisa menjadi inspirasi untuk negara lain yang masih memiliki banyak hutang, tak terkecuali negara kita Indonesia. Pengelolaan keuangan yang baik menjadi salah satu kunci agar sebuah negara bisa terbebas dari utang.
Lihat jawaban lengkap
Siapa yang mengeluarkan dan mencetak uang kartal?
Pengertian Uang Kartal – Uang kartal adalah bentuk mata u ang yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari terutama yang berkaitan dengan transaksi jual beli. Uang kartal terdiri dari dua bentuk yaitu logam dan kertas. Berdasarkan UU Bank Sentral No.13 Tahun 1968, uang kartal didefin isikan sebagai alat pembayaran yang sah dan wajib diterima masyarakat saat melakukan transaksi jual beli.
Lihat jawaban lengkap
Apakah bank umum dapat mencetak uang giral?
PENCIPTAAN UANG OLEH BANK UMUM Bank umum menciptakan uang giral dengan dua cara : uang giral tercipta apabila nasabah-nasabah mendepositkan (menyimpan) uang kartal yang dimiliki mereka ke dalam bank – bank umum. Pemilik uang tersebut akan mendapat buku cek dan dapat menggunakannya untuk melakukan pembayaran.
Lihat jawaban lengkap
Berapa gaji karyawan pencetak uang?
Berapa besar gaji PERUM PERURI di Indonesia? Rata-rata gaji bulanan dari PERUM PERURI berkisar dari kira-kira Rp5.000.000 per bulan untuk Staf Keuangan hingga Rp12.000.000 per bulan untuk Accounting.
Lihat jawaban lengkap
Apa nama tempat percetakan uang di Indonesia?
Dipercaya sejumlah negara – Mimpi untuk menjadi perusahaan pencetakan uang terbesar yang diperhitungkan rupanya perlahan tapi pasti mulai terelalisasi dari tahun ke tahun. Dalam perjalanannya, tercatat jika Peruri tidak hanya mencetak mata uang rupiah atau dokumen penting dalam negeri, melainkan juga dipercaya oleh sejumlah negara untuk mencetak mata uang dan dokumen penting mereka.
- Salah satu negara yang mengandalkan pencetakan uang di Indonesia adalah negara terdekat yakni Malaysia yang memiliki mata uang ringgit.
- Sejak tahun 2010, Peruri telah menjalin kerja sama dengan Malaysia untuk mencetak uang Negeri Jiran tersebut.
- Selain uang, peruri juga membantu Malaysia untuk mencetak dokumen penting berupa paspor.
Sementara itu mengutip Info BUMN, terungkap jika Peruri juga pernah menjalin kerja sama untuk mencetak mata uang Bangladesh, di mana kerja sama tersebut mulai terjalin pada tahun 2011. Dan masih di tahun tersebut negara lain yakni Sri Lanka juga mempercayakan hal yang sama, dengan peruri yang mencetak mata uang Rupee.
- Tak berhenti sampai di situ, ada juga negara yang disebut mempercayakan pencetakan uang ke peruri dengan jumlah atau nilai terbanyak dibanding negara lainnya, yakni Nepal.
- Sudah terjalin sejak tahun 2007, tercatat jika jumlah uang yang berhasil dicetak peruri oleh Nepal adalah sebanyak 50 juta lembar.
Lebih detail, uang tersebut terdiri dari pecahan 1.000 rupee sebanyak 30 juta lembar, dan pecahan 500 rupee sebanyak 20 juta lembar. Selain empat negara tersebut, Indonesia juga tercatat mencetak dokumen penting untuk dua negara yakni Filipina dan Guinea.
Untuk Filipina, peruri bekerja sama dalam mencetak prangko edisi khusus sebanyak 32,8 juta lembar. Sementara untuk Guinea, peruri membantu mencetak paspor bagi negara di Afrika Barat tersebut. Terbaru pada tahun 2019 lalu, Peruri kembali dipercaya oleh Bank Sentral Peru untuk mencetak uang kertas Soles, mata uang bagi negara di wilayah Amerika Selatan tersebut.
Menurut keterangan Fajar Rizki, yang menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha perusahaan kala itu, Peruri telah memenangkan tender dan bersaing dengan perusahaan pencetakan uang ternama yang berasal dari negara lain, yakni Jerman, Inggris, Prancis, dan Rusia.
- Harga yang kita tawarkan cukup kompetitif juga dari para pesaing kita (negara lain),” ujar Fajar, mengutip Suara.com.
- Lebih detail, peruri kala itu mencetak sebanyak 3 jenis pecahan mata uang Peru.
- Lain itu juga terungkap jika nilai kontrak yang ditandatangani dalam kerja sama tersebut mencapai nilai 16 juta euro atau setara Rp520 miliar.
Indonesia Cetak Uang Negara Amerika Latin ini
Lihat jawaban lengkap
Apa fungsi Perum Peruri?
BUMN PERUM PERURI BUMN PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA Perum Peruri atau dapat disebut Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia, merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk mencetak uang rupiah (baik uang kertas maupun uang logam) bagi Republik Indonesia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006.
Selain mencetak uang rupiah Republik Indonesia, juga mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk mencetakan kertas berharga non uang dan logam non uang. Awal mula Perum Peruri didirikan pada tahun 15 September 1971, merupakan gabungan dari dua perusahaan, yaitu PN. Pertjetakan Kebajoran dan PN. Artha Yasa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1971, selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1982, kemudian diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2000 dan disempurnakan untuk terakhir kalinya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006.
Perum Peruri sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006, Perum Peruri diberikan tugas dan tanggung jawab untuk mencetak uang Rupiah (uang kertas dan uang logam), buku paspor, materai, pita cukai dan buku/ sertifikat tanah. Menjadi satu-satunya Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang Percetakan Uang di Indonesia, tugas utama Perum Peruri adalah menyelenggarakan usaha mencetak uang rupiah Republik Indonesia (baik uang kertas maupun uang logam) untuk Bank Indonesia serta mencetak produk kertas berharga non uang sesuai pesanan perusahaan pemesan.
- Alamat perusahaan : Perum Peruri ( Persero ) Jl.
- Palatehan No.4, Blok K-V Kebayoran Baru, Jakarta 12160 Perum Peruri ( Persero ) melalui program rekrutmennya saat ini membuka lowongan kerja terbaru pada bulan januari tahun 2018 untuk mencari calon – calon tenaga kerja yang siap diterjunkan ke setiap lini atau divisi kerja dalam perusahaan yang sedang membutuhkannya saat ini.
Dengan diadakannya rekrutmen atau lowongan kerja ini perusahaan berusaha mencari individu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tentunya sesuai juga dengan minat dan harapan dari para pencari kerja karena dengan adanya hubungan yang baik antara tenaga kerja dan perusahaan akan tercipta suasana kondusif di lingkungan perusahaan.
- Lowongan Perum Peruri Posisi :
- 1
- Posisi
- Helper (Bagian Produksi)
- Jenis Kelamin
- Pria
- Kualifikasi
- SMK Semua Jurusan, diutamakan :
- Produksi / Persiapan Grafika
- Mesin / Pemesinan / Teknik Mesin
- Elektronika Industri
- Lebih disukai apabila mempunyai SIO (Surat Ijin Operator) Forklift
- Nilai rata-rata rapor/transkrip nilai minimal 70 (dari skala 100)
- Penempatan
- Jakarta,Karawang, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya
- 2
- Posisi
- Tenaga Administrasi dan Verifikasi (Bagian Produksi)
- Jenis Kelamin
- Pria / Wanita
- Kualifikasi
- SMA / MA / SMK Semua Jurusan
- Mampu mengoperasikan komputer dengan baik minimal program Microsoft Office
- Nilai rata-rata rapor/transkrip nilai minimal 70 (dari skala 100)
- Penempatan
- Jakarta,Karawang, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya
- 3
- Posisi
- Tenaga Administrasi (Bagian Non Produksi)
- Jenis Kelamin
- Pria / Wanita
- Kualifikasi
- SMA / MA / SMK Semua Jurusan, diutamakan:
- Administrasi Perkantoran
- Akuntansi
- Nilai rata-rata rapor/transkrip nilai minimal 70 (dari skala 100)
- Penempatan
- Jakarta, Karawang, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya
- Persyaratan Pencari Kerja :
- Belum Menikah (dibuktikan dengan SURAT KETERANGAN BELUM MENIKAH yang di keluarkan oleh Kelurahan / Desa Setempat
- Usia min.18 -22- tahun
- Pendidikan min. SMA / MA / SMK
- Sehat Jasmani dan Rohani
- Tidak Buta Warna
- Tinggi badan untuk pria min.160 cm dan wanita min.155 cm
- Tidak pernah dan atau tidak sedang menjalani proses pengadilan dan terlibat perkara hukum
- Tidak terlibat sebagai anggota dari partai politik ataupun organisasi terlarang
- Bebas Narkoba
- Tidak Bertindik (khusus Pria) dan Tidak Bertato
Tata Cara Melamar :
- Pelamar hanya dapat melamar melalui alamat email perusaan rekrutmen dengan mengikuti petunjuk pendaftaran. Tidak ada jalur lain yang digunakan untuk pengiriman lamaran.
- Pelamar diwajibkan menggunakan komputer/ laptop untuk melakukan registrasi online
- Pelamar wajib memiliki 2 (dua) alamat e-mail pribadi dengan domain yang berbeda dan nomor telepon seluler yang masih aktif untuk dapat mengikuti proses seleksi ini. Tidak ada layanan untuk perubahan/ koreksi alamat e-mail dan nomor telepon seluler yang telah diinput oleh pelamar
- Pelamar dilarang menggunakan alamat e-mail milik orang lain dalam proses pendaftaran
- Untuk memudahkan registrasi online, persiapkan terlebih dahulu beberapa dokumen ini. Data dan soft file (dengan format,jpg, masing-masing file/ dokumen berukuran maksimum 500 kb) dari dokumen tersebut diperlukan untuk melengkapi form registrasi
- Kartu Identitas Diri (KTP) atau Surat Keterangan Perekaman E-KTP
- Ijazah SMA / MA / SMK Asli (Lembar Depan)
- Ijazah SMA / MA / SMK Asli (Lembar Belakang)
- SMA / MA : RAPOR Semester 5 dan 6 (1 file,jpg), SMK : Transkrip Nilai
- Surat Keterangan Bebas Narkoba dari Rumah Sakit
- Pelamar diwajibkan menyiapkan soft file pas foto terbaru (maksimum 3 bulan terakhir) dengan ketentuan pas foto, format,jpg dengan ukuran file maksimum 100 kb.
- TAHAP SELEKSI
- Registrasi Online dan Seleksi Administrasi
- Pengumuman Seleksi Administrasi
- Tes Bahasa Inggris
- Pengumuman Tes Bahasa Inggris
- Tes Psikologi Tertulis
- Pengumuman Tes Psikologi Tertulis
- Tes Kesehatan
- Pengumuman Tes Kesehatan
- Info Rekrutmen :
- Setiap pelamar hanya diperbolehkan mendaftar untuk 1 (satu) kali
- Seluruh biaya alat tulis, akomodasi dan transportasi selama proses seleksi menjadi tanggungan pelamar
- Pendaftaran dilakukan secara online melalui via Email 🙁 )
- Panitia tidak menerima lamaran melalui pos atau media pengiriman lainnya
- Bagi Pelamar yang pernah mengirimkan lamaran ke PERURI diwajibkan memperbaharui lamaran dengan melakukan registrasi online melalui email: rekrutmen.peruri(at)asia.com
- Pengumuman tiap tahapan seleksi akan di kirim ke email pelamar
- Proses rekrutmen dan seleksi seluruhnya dilakukan oleh PPM Manajemen selaku Tim Konsultan Independen
- Kegiatan seleksi diselenggarakan di Jakarta, Karawang, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya
- Hanya pelamar yang lulus dalam setiap tahapan seleksi yang akan dipanggil untuk mengikuti proses selanjutnya
- Pelamar tidak diperkenankan menghubungi PERURI dalam kaitannya dengan proses seleksi. Apabila terbukti, panitia berhak menggugurkan proses rekrutmen dan seleksi pelamar terkait
- Seluruh tahapan proses rekrutmen dan seleksi tidak dipungut biaya apapun, Apabila ada pihak yang berusaha meminta biaya/ menjanjikan sesuatu/ menawarkan bantuan atas proses rekrutmen dan seleksi dapat melapor ke call center PPM Manajemen
- Keputusan Panitia Rekrutmen dan Seleksi bersifat final dan mutlak
Tata Cara Pendaftaran :
- Dengan mengetahui kriteria dan kebutuhan rekrutmen yang telah dijelaskan diatas dengan demikian para pencari kerja yang merasa memenuhi persyaratan meliputi pendidikan, umur, dll dan memang merasa berminat dengan lowongan kerja terbaru Perum Peruri pada bulan januari 2018 diatas, hendaknya secepatnya untuk melengkapi dan menyusun berkas lamaran kerja seperti surat lamaran kerja, CV atau daftar riwayat hidup, FC ijazah dan transkrip dan pelengkap lainnya seperti yang telah kami jelaskan diatas, guna mendaftar dan mengikuti seleksi masuk penerimaan pegawai baru diperusahaan yang dimaksud, dikirim melalui prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu melalui VIA Email: rekrutmen.peruri(at)asia.com
- Setelah melakukan pendaftaran sesuai dengan tata cara yang dijelaskan pada Lowongan Kerja Perum Peruri diatas, kami sebagai redaksi berharap semoga anda dapat lolos seleksi penerimaan dan pada akhirnya menjadi salah satu pegawai diperusahaan atau instansi yang dimaksud. Tidak ada ucapan dan pembalasan yang kami harapkan dari anda selain bantuan saudara untuk dapat meneruskan informasi lowongan pekerjaan ini,di karabat dan teman-teman atau keluarga. karena dengan hal sederhana tersebut sekecil informasi yang anda sampaikan atau anda sebarkan dapat menjadi informasi yang tak ternilai harganya bagi orang lain yang sedang membutuhkan pekerjaan yang kebetulan sesuai dengan lowongan kerja diatas ini.
: BUMN PERUM PERURI
Lihat jawaban lengkap
Duit ringgit Malaysia dibuat dimana?
Tidak hanya cetak rupiah –
- Selain mencetak rupiah, Peruri ternyata telah melakukan ekspansi bisnisnya ke berbagai negara, khususnya Afrika Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Selatan.
- Berikut ini beberapa negara yang mencetak uangnya di Peruri.
- 1. Malaysia
Sejak tahun 2010, Peruri telah menjalin kerja sama dengan Malaysia untuk mencetak uang Ringgit. Selain mencetak uang, Peruri juga membantu Malaysia dalam mencetak paspor.2. Nepal Mata uang Nepal. (BANKNOTES.COM) Kerjasama Peruri dan Nepal telah terjalin sejak 2007. Permintaan akan percetakan mata uang terbanyak dilakukan Nepal pada 2017.
- 3. Bangladesh
- Selain Malaysia, sejak tahun 2011 Peruri juga telah menjalin kerjasama untuk mencetak mata uang Bangladesh.
- 4. Sri Lanka
- Masih pada tahun yang sama, yaitu 2011, Peruri juga menjalin kerjasama dalam pencetakan mata uang Rupee Sri Lanka.
- 5. Peru
Pada 2020 Peruri berhasil memenangkan tender untuk mencetak mata uang Peru, nuevo sol. Pecahan mata uang yang dicetak oleh Peruri adalah 10, 20, dan 50 nuevo sol dengan jumlah sekitar 520 juta lembar.6. Thailand Mata uang Thailand. (NVMVS.COM) Meskipun tidak ada informasi mengenai waktu terjalinnya kerjasama Peruri dengan Thailand, tetapi ternyata Thailand pernah mempercayakan pencetakan mata uang Baht pada Peruri.
Lihat jawaban lengkap
Apa nama tempat percetakan uang di Indonesia?
Dipercaya sejumlah negara – Mimpi untuk menjadi perusahaan pencetakan uang terbesar yang diperhitungkan rupanya perlahan tapi pasti mulai terelalisasi dari tahun ke tahun. Dalam perjalanannya, tercatat jika Peruri tidak hanya mencetak mata uang rupiah atau dokumen penting dalam negeri, melainkan juga dipercaya oleh sejumlah negara untuk mencetak mata uang dan dokumen penting mereka.
- Salah satu negara yang mengandalkan pencetakan uang di Indonesia adalah negara terdekat yakni Malaysia yang memiliki mata uang ringgit.
- Sejak tahun 2010, Peruri telah menjalin kerja sama dengan Malaysia untuk mencetak uang Negeri Jiran tersebut.
- Selain uang, peruri juga membantu Malaysia untuk mencetak dokumen penting berupa paspor.
Sementara itu mengutip Info BUMN, terungkap jika Peruri juga pernah menjalin kerja sama untuk mencetak mata uang Bangladesh, di mana kerja sama tersebut mulai terjalin pada tahun 2011. Dan masih di tahun tersebut negara lain yakni Sri Lanka juga mempercayakan hal yang sama, dengan peruri yang mencetak mata uang Rupee.
Tak berhenti sampai di situ, ada juga negara yang disebut mempercayakan pencetakan uang ke peruri dengan jumlah atau nilai terbanyak dibanding negara lainnya, yakni Nepal. Sudah terjalin sejak tahun 2007, tercatat jika jumlah uang yang berhasil dicetak peruri oleh Nepal adalah sebanyak 50 juta lembar.
Lebih detail, uang tersebut terdiri dari pecahan 1.000 rupee sebanyak 30 juta lembar, dan pecahan 500 rupee sebanyak 20 juta lembar. Selain empat negara tersebut, Indonesia juga tercatat mencetak dokumen penting untuk dua negara yakni Filipina dan Guinea.
Untuk Filipina, peruri bekerja sama dalam mencetak prangko edisi khusus sebanyak 32,8 juta lembar. Sementara untuk Guinea, peruri membantu mencetak paspor bagi negara di Afrika Barat tersebut. Terbaru pada tahun 2019 lalu, Peruri kembali dipercaya oleh Bank Sentral Peru untuk mencetak uang kertas Soles, mata uang bagi negara di wilayah Amerika Selatan tersebut.
Menurut keterangan Fajar Rizki, yang menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha perusahaan kala itu, Peruri telah memenangkan tender dan bersaing dengan perusahaan pencetakan uang ternama yang berasal dari negara lain, yakni Jerman, Inggris, Prancis, dan Rusia.
“Harga yang kita tawarkan cukup kompetitif juga dari para pesaing kita (negara lain),” ujar Fajar, mengutip Suara.com. Lebih detail, peruri kala itu mencetak sebanyak 3 jenis pecahan mata uang Peru. Lain itu juga terungkap jika nilai kontrak yang ditandatangani dalam kerja sama tersebut mencapai nilai 16 juta euro atau setara Rp520 miliar.
Indonesia Cetak Uang Negara Amerika Latin ini
Lihat jawaban lengkap
Dimanakah Proses Pencetakan uang dilakukan di Indonesia?
Uang kertas rupiah yang selama dipakai, dibuat bukan dengan cara yang mudah. Butuh banyak proses untuk membuat uang kertas agar kualitasnya baik dan memenuhi spesifikasi. Perum Peruri adalah satu-satunya perusahaan yang mampu dan diberi kewenangan oleh Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang kertas asli.
Bagaimana prosesnya?. Di salah satu kawasan industri di Karawang, tepatnya desa Parung Mulya, terdapat satu areal pabrik seluas 202 hektar. Pabrik itulah yang menjadi pencetak uang-uang yang beredar kini. Total, ada 45 mesin yang mencetak uang di divisi ini. Kepala Divisi Produksi Uang Peruri, Slamet Haryono menjelaskan, awal mula pembuatan uang kertas adalah dari proses engraving,
Ini adalah proses yang mencakup pembuatan desain dan gambar baku. Proses tersebut dilakukan oleh Peruri dengan rekomendasi gambar yang diberikan BI, Untuk membuat desain saja, butuh waktu 2-3 bulan, karena gambar yang ada di proses engraving itu bukan sembarang gambar, namun gambar yang dibuat dari garis-garis murni yang dibuat menggunakan komputer.
“Lalu setelah itu offset printing,” kata Purwanto di lokasi. Offset printing adalah proses mencetak, layaknya sablon di kedua belah sisi uang kertas dengan warna dasar uang tersebut. Setelah offset printing, dilanjutkan proses intaglio printing, yang mana merupakan proses penyempurnaan dari offset printing,
Di sini, mesin salah satunya akan mencetak warna hologram pada uang. Proses intaglio printing lebih rumit dari offset printing, karena satu kali mesin berjalan hanya bisa mencetak satu sisi uang kertas, berbeda dengan offset yang bisa mengerjakan dua sisi sekaligus.
- Intaglio itu 2 kali offset,” katanya.
- Dua proses tersebut tak bisa dilakukan simultan.
- Arena harus menunggu tinta kering agar warna tidak pudar atau kotor.
- Setelah proses tersebut, pencetakan uang berlanjut ke proses penyimpanan dan inspeksi.
- Nah, dalam proses inspeksi ini akan diketahui mana uang yang layak edar ataupun yang tidak.
Yang tidak layak edar biasanya karena tinta tidak rata, pewarnaan tidak sempurna ataupun kertas yang terlipat. Uang-uang tersebut akan ditandai dan dibolongi agar tak beredar. “Rata-rata yang gagal itu 10%,” katanya. Setelah itu, proses selanjutnya adalah proses numbering, atau pemberian nomor pada uang yang telah dicetak, kemudian kembali lagi dilakukan inspeksi, manakala ada uang-uang yang salah cetak nomor seri.
- Uang kertas yang melalui proses tersebut masih berupa bilyet dengan cetakan dalam kertas besar, kira-kira sebesar dua halaman koran, atau 45 lembar uang kertas.
- Setelah proses tersebut, barulah uang-uang yang masih dalam bentuk lembaran kertas besar itu dipotong-potong menggunakan mesin dan disusun dan di- pack,
“Lalu setelah itu manual finishing dan packaging,” katanya. Manual finishing dilakukan karyawan Peruri yang mana bertugas untuk memeriksa, menyusun, dan menumpuk uang-uang kertas tersebut agar siap dikirim ke BI, termasuk uang-uang yang gagal tadi. Dari keseluruhan, butuh waktu hingga 6 hari untuk menyelesaikan prosesnnya.
Lihat jawaban lengkap
Apa nama lembaga keuangan yang dapat menetapkan alat pembayaran mengeluarkan dan mengedarkan uang?
Sistem Pembayaran – Menjaga stabilitas rupiah adalah tujuan Bank Indonesia sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Untuk menjaga stabilitas rupiah itu perlu disokong pengaturan dan pengelolaan akan kelancaran Sistem Pembayaran Nasional (SPN).
Kelancaran SPN ini juga perlu didukung oleh yang handal (robust). Jadi, semakin lancar dan hadal SPN, maka akan semakin lancar pula kebijakan moneter yang bersifat time critical, Bila kebijakan moneter berjalan lancar maka muaranya adalah stabilitas nilai tukar. BI adalah lembaga yang mengatur dan menjaga kelancaran SPN.
Sebagai otoritas moneter, bank sentral berhak menetapkan dan memberlakukan kebijakan SPN. Selain itu, BI juga memiliki kewenangan memeberikan persetujuan dan perizinan serta melakukan pengawasan ( oversight ) atas SPN. Menyadari kelancaran SPN yang bersifat penting secara sistem ( systemically important ), memandang perlu menyelenggarakan sistem settlement antar bank melalui infrastruktur BI- Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).
- Selain itu masih ada tugas BI dalam SPN, misalnya, peran sebagai penyelenggara sistem antarbank untuk jenis alat-alat pembayaran tertentu.
- Bank sentral juga adalah satu-satunya lembaga yang berhak mengeluarkan dan mengedarkan seperti uang rupiah.
- BI juga berhak mencabut, menarik hingga memusnahkan uang rupiah yang sudah tak berlaku dari peredaran.
Berbekal kewenangan itu, BI pun menetapkan sejumlah kebijakan dari komponen SPN ini. Misalnya, alat pembayaran apa yang boleh dipergunakan di, BI juga menentukan standar alat-alat pembayaran tadi serta pihak-pihak yang dapat menerbitkan dan/atau memproses alat-alat pembayaran tersebut.
- BI juga berhak menetapkan lembaga-lembaga yang dapat menyelenggarakan sistem pembayaran.
- Ambil contoh, sistem atau, baik suatu sistem utuh atau hanya bagian dari sistem saja.
- Bank sentral juga memiliki kewenangan menunjuk lembaga yang bisa menyelenggarakan sistem settlement,
- Pada akhirnya BI juga mesti menetapkan kebijakan terkait pengendalian risiko, efisiensi serta tata kelola (governance) SPN.
Di sisi alat pembayaran, Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran. Terkait dengan peran BI dalam mengeluarkan dan mengedarkan uang, Bank Indonesia senantiasa berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan di masyarakat baik dalam yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi yang layak edar ( clean money policy ).
- Untuk mewujudkan clean money policy tersebut, pengelolaan pengedaran uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia dilakukan mulai dari pengeluaran uang, pengedaran uang, pencabutan dan penarikan uang sampai dengan pemusnahan uang.
- Sebelum melakukan pengeluaran uang Rupiah, terlebih dahulu dilakukan perencanaan agar uang yang dikeluarkan memiliki kualitas yang baik sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
Perencanaan yang dilakukan Bank Indonesia meliputi perencanaan pengeluaran baru dengan mempertimbangkan tingkat pemalsuan, serta masa edar uang. Selain itu dilakukan pula perencanaan terhadap jumlah serta komposisi yang akan dicetak selama satu tahun kedepan.
- Berdasarkan perencanaan tersebut kemudian dilakukan pengadaan uang baik untuk pengeluaran uang emisi baru maupun pencetakan rutin terhadap uang emisi lama yang telah dikeluarkan.
- Uang Rupiah yang telah dikeluarkan tadi kemudian didistribusikan atau diedarkan di seluruh wilayah melalui Kantor Bank Indonesia.
Kebutuhan uang Rupiah di setiap kantor Bank Indonesia didasarkan pada jumlah persediaan, keperluan pembayaran, penukaran dan penggantian uang selama jangka waktu tertentu. Kegitan dilakukan melalui sarana, dan, Untuk menjamin keamanan jalur distribusi senantiasa dilakukan baik melalui pengawalan yang memadai maupun dengan peningkatan sarana sistem monitoring.
Kegiatan pengedaran uang juga dilakukan melalui pelayanan kas kepada bank umum maupun masyarakat umum. Layanan kas kepada bank umum dilakukan melalui penerimaan dan pembayaran uang Rupiah. Sedangkan kepada masyarakat dilakukan melalui penukaran secara langsung melalui loket-loket penukaran di seluruh kantor Bank Indonesia atau melalui kerjasama dengan perusahaan yang menyediakan jasa penukaran uang kecil.
Lebih lanjut, kegiatan pengelolaan uang Rupiah yang dilakukan Bank Indonesia adalah pencabutan terhadap suatu pecahan dengan tahun tertentu yang tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Pencabutan uang dari peredaran dimaksudkan untuk mencegah dan meminimalisasi peredaran serta menyederhanakan komposisi dan emisi pecahan.
Uang Rupiah yang dicabut tersebut dapat ditarik dengan cara menukarkan ke Bank Indonesia atau pihak lain yang telah ditunjuk oleh Bank Indonesia. Sementara itu untuk menjaga menjaga kualitas Rupiah dalam kondisi yang layak edar di masyarakat, Bank Indonesia melakukan kegiatan pemusnahan uang. Uang yang dimusnahkan tersebut adalah uang yang sudah dicabut dan ditarik dari peredaran, uang hasil cetak kurang sempurna dan uang yang sudah tidak layak edar.
Kegiatan pemusnahan uang diatur melalui prosedur dan dilaksanakan oleh jasa pihak ketiga yang dengan pengawasan oleh tim Bank Indonesia (BI). BI Fast adalah penganti sistem kliring yang mendukung pembayaran nasional serta terintegrasi dengan kuangan digital yang lebih mudah digunakan serta cepat secara end to end.
Lihat jawaban lengkap