Kebijakan Moneter: Pengertian, Tujuan, Jenis, Instrumen dan Contohnya Jakarta – Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral sebagai pemegang otoritas moneter, untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar. Basuki, S.Pd., M.M dalam e-modul Ekonomi Kemdikbud Kelas XI menuliskan, pengertian kebijakan moneter juga didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter untuk mempengaruhi jumlah yang beredar dan kredit, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.
- Ebijakan moneter dilakukan dalam rangka mencapai kestabilan ekonomi.
- Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI).
- Dalam kebijakan moneter, BI memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah.
- ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Contoh kebijakan moneter adalah melakukan pengendalian inflasi.
Selain itu, contoh kebijakan moneter juga adalah dengan mengatur jumlah uang beredar di masyarakat. Hal ini mendorong dunia usaha untuk melakukan investasi baru, untuk meningkatkan kesempatan kerja.
Lihat jawaban lengkap
Contents
- 1 Apa yang dimaksud dengan kebijakan non moneter?
- 1.1 Apa arti inflasi dan resesi?
- 1.2 Apa arti dari kata moneter?
- 1.3 Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebijakan stabilisasi?
- 1.4 Apa perbedaan fungsi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal?
- 1.5 Apa tujuan dari ekonomi makro?
- 1.6 Apa kebijakan moneter yang diambil untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dimasyarakat?
- 1.7 Bagaimana cara bank sentral mengendalikan jumlah uang yang beredar?
Kebijakan apa yang dilakukan pemerintah terhadap peraturan uang yang beredar?
Pengertian Kebijakan Moneter – Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka menunjang aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan jumlah peredaran uang di masyarakat. Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ketersediaan uang suatu negara.
Arena persediaan uang negara mempengaruhi berbagai aktivitas ekonomi, seperti inflasi, suku bunga bank, dan sebagainya. Oleh sebab itu, penanggung jawab dan pelaksana kebijakan moneter di Indonesia yaitu Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia. Hal ini didasari pada Undang-Undang No.23 Tahun 1999 mengenai Kebijakan Moneter Bank Indonesia.
Selain kebijakan moneter, terdapat kebijakan fiskal yang juga berguna dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Bedanya, kebijakan fiskal merupakan keputusan yang berfokus pada pendapatan dan pengeluaran negara. Penerapan kebijakan fiskal dapat dilihat melalui pengelolaan pajak dan APBN.
Lihat jawaban lengkap
Apa yang dimaksud dengan kebijakan non moneter?
Kebijakan non moneter dan non fiskal yaitu kebijakan yang diambil pemerintah tanpa mempengaruhi besarnya pengeluaran dan pendapatan negara serta tanpa mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat. – Kebijakan non moneter dan non fiskal yaitu kebijakan yang diambil pemerintah tanpa mempengaruhi besarnya pengeluaran dan pendapatan negara serta tanpa mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Lihat jawaban lengkap
Apa arti inflasi dan resesi?
5. Inflasi dan deflasi – Resesi adalah salah satu situasi yang terjadi akibat inflasi dan deflasi yang berkelanjutan. Inflasi adalah kenaikan harga barang dalam waktu tertentu akibat naiknya permintaan masyarakat. Nah, kenaikan harga satu barang biasanya juga bikin harga barang lain jadi ikutan naik.
- Contoh kasusnya di Zimbabwe, pernah denger kan, untuk beli roti di sana butuh setumpuk dollar Zimbabwe? Sementara itu, deflasi adalah kebalikan dari inflasi.
- Permintaan masyarakat turun nih, terhadap suatu barang atau beberapa barang.
- Biasanya, ini disebabkan oleh konsumsi masyarakat yang rendah juga.
Tingkat konsumsi rendah menimbulkan perlambatan ekonomi dan kalau berkelanjutan bisa menyebabkan resesi.
Lihat jawaban lengkap
Apa arti dari kata moneter?
sistem moneter: – kebijakan dan tindakan yang mempengaruhi mata uang suatu negara tertentu;
Tip : doubleclick kata di atas untuk mencari cepat Arti moneter di KBBI adalah: mengenai, berhubungan dengan uang atau keuangan. Contoh: krisis moneter dunia memengaruhi. Lihat arti dan definisi di jagokata. Database utama KBBI merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (Pusat Bahasa)
Lihat jawaban lengkap
Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebijakan stabilisasi?
Apa yang dimaksud Kebijakan Stabilisasi? Kebijakan Stabilisasi merupakan strategi yang dilakukan oleh pemerintah atau bank sentral yang bertujuan untuk menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang sehat dan perubahan harga yang minimal. Dalam bahasa berita bisnis, kebijakan stabilisasi dirancang untuk mencegah ekonomi dari ” over-heating ” atau ” slow down ” yang berlebihan.
Lihat jawaban lengkap
Apa perbedaan fungsi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal?
Berkembang atau majunya suatu negara dapat dilihat dari tingkat ekonominya. Suatu negara yang mampu mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi dan menjaga stabilitas ekonominya, maka negara tersebut dapat dikategorikan sebagai negara maju. Artinya, negara tersebut telah berada pada titik kemandirian ekonomi.
Demikian pula sebaliknya. Sektor ekonomi tidaklah pasti, karena dipengaruhi oleh beragam faktor baik internal maupun eksternal. Pengaruh dari sisi internal cenderung lebih mudah diantisipasi dan diatasi, namun tidak dengan pengaruh eksternal. Faktor-faktor eksternal seperti mekanisme pasar, permintaan pasar, dan persaingan akan sulit dikendalikan.
Sebab itu, negara memiliki dua perangkat kebijakan yang bisa dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi, yaitu kebijakan fiskal dan moneter. Definisi kebijakan fiskal dan moneter Kebijakan fiskal merupakan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengelola dan mengarahkan perekonomian agar bergerak ke arah yang lebih baik atau yang diinginkan dengan cara mengatur penerimaan di sektor pajak dan pengeluaran pemerintah guna mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Sementara kebijakan moneter dapat dipahami sebagai langkah-langkah yang dilakukan oleh bank sentral untuk mencapai dan memelihara stabilitas nilai mata uang melalui pengendalian jumlah uang beredar dan penetapan suku bunga. Ada kalanya perekonomian suatu negara mengalami masa redup, di mana tingkat pengangguran tinggi dan daya beli masyarakat rendah.
Jika dibiarkan berlangsung terus-menerus, maka perekonomian negara bisa semakin terpuruk sehingga mengalami krisis. Di saat inilah, kebijakan fiskal mengambil peranan. Dengan menurunkan atau mengurangi pajak dan meningkatkan pengeluaran pemerintah, perekonomian bisa berangsur membaik.
Logikanya, jika pungutan pajak berkurang, maka pendapatan yang diperoleh masyarakat tidak banyak tersita untuk beban pajak, sehingga daya beli masyarakat bisa terdongkrak naik. Tak hanya dengan kebijakan fiskal, tingginya tingkat pengangguran yang mengakibatkan daya beli rendah juga dapat diatasi dengan menerapkan kebijakan moneter.
Bank sentral yakni Bank Indonesia dapat menurunkan tingkat suku bunga guna menarik minat investor untuk menambah penanaman modal. Pada prinsipnya, penerapan kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal yang mencakup pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, dan pemerataan pembangunan dengan keseimbangan eksternal yaitu neraca pembayaran internasional. Perbedaan kebijakan fiskal dan moneter Baik kebijakan fiskal maupun moneter merupakan kebijakan ekonomi yang tujuannya sama-sama untuk menjaga stabilitas ekonomi negara sehingga tercipta pembangunan yang merata. Namun, kedua jenis kebijakan ekonomi tersebut tidaklah sama, bahkan memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Pelaku kebijakan
Dilihat dari sisi pelaku kebijakannya, kebijakan fiskal dengan moneter jelas berbeda. Kebijakan fiskal dilakukan oleh pemerintah, sedangkan kebijakan moneter dilakukan oleh bank sentral (Bank Indonesia). Meski tak tertutup kemungkinan bahwa pemerintah pun bisa turut andil dalam kebijakan moneter.
- Berkenaan dengan turut campurnya pemerintah, kebijakan moneter dalam pelaksanaannya dibedakan menjadi dua, yaitu: – Kebijakan moneter langsung, di mana pemerintah terlibat dalam masalah peredaran jumlah uang dan kredit perbankan.
- Ebijakan moneter tidak langsung, di mana pemerintah tidak terlibat atau ikut campur yang artinya masalah peredaran uang dan pemberian kredit melalui perbankan hanya dilakukan oleh bank sentral dengan mempengaruhi bank-bank umum.
Lain halnya dengan kebijakan fiskal. Kebijakan tersebut hanya menjadi otoritas dan dilakukan oleh pemerintah saja, tanpa melibatkan bank sentral.
Langkah kebijakan
Ketidakstabilan kondisi ekonomi membutuhkan solusi atau penanganan yang tepat agar stabilitas ekonomi dapat segera dicapai. Sebab itu dibutuhkan langkah-langkah penerapan kebijakan yang tepat. Penerapan langkah-langkah kebijakan baik dalam ranah fiskal maupun moneter tentu harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi yang sedang dihadapi.
Dalam ranah fiskal, kebijakan ekspansif dilakukan pada saat kondisi ekonomi sedang lesu dimana laju pertumbuhannya rendah dan tingkat pengangguran tinggi. Langkah yang diterapkan adalah meningkatkan pengeluaran atau belanja pemerintah dan menurunkan tarif pajak. Dalam ranah moneter, kebijakan ekspansif diterapkan saat kondisi ekonomi sedang mengalami kelesuan dan angka pengangguran cukup tinggi. Untuk mengatasinya, bank sentral melakukan penambahan jumlah uang beredar di masyarakat.
Kebijakan kontraktif/kontraksioner
Dalam ranah fiskal, kebijakan kontraktif diambil dan diterapkan untuk mengatasi kondisi inflasi yang sangat tinggi. Kebijakan ini dilakukan dengan cara menurunkan pengeluaran atau belanja pemerintah dan menaikkan tarif pajak. Dalam ranah moneter, kebijakan kontraktif dilakukan saat angka inflasi begitu tinggi. Dengan jumlah uang beredar yang terlalu banyak di masyarakat akan memberikan dampak buruk berupa menurunnya nilai mata uang. Sebab itu, bank sentral menerapkan kebijakan moneter yang sifatnya kontraktif dengan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Instrumen kebijakan
Perbedaan kebijakan fiskal dengan moneter terletak pada instrumen kebijakannya. Adapun instrumen kebijakan fiskal mencakup:
Anggaran defisit
Defisit merupakan kondisi di mana pengeluaran atau belanja negara lebih besar dibandingkan dengan pendapatan negara. Meski terkesan kurang baik, namun anggaran defisit ini merupakan instrumen yang digunakan pemerintah untuk menerapkan kebijakan fiskal.
Defisit konvensional merupakan bagian dari anggaran defisit yang diperoleh dari selisih realisasi total pembelanjaan dengan realisasi total pengeluaran yang juga memperhitungkan dana hibah. Defisit moneter adalah bagian dari anggaran defisit yang diperoleh dari selisih realisasi total belanja negara tanpa memperhitungkan pembayaran pokok atau utang dengan realisasi total pendapatan tanpa memperhitungkan pendapatan dari utang. Defisit operasional mirip dengan defisit moneter, hanya saja nilai yang diukur berbeda, di mana pada defisit moneter menggunakan nilai nominal, sedangkan defisit operasional menggunakan nilai riil. Defisit primer merupakan bagian dari anggaran defisit yang dihasilkan dari selisih antara realisasi total belanja tanpa memperhitungkan pembayaran pokok dan utang dengan total pendapatan.
Anggaran surplus
Instrumen anggaran surplus kebalikan dari anggaran defisit. Dengan instrumen ini, pemerintah berusaha menciptakan suatu kondisi di mana pendapatan negara yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan pengeluarannya. Umumnya, instrumen anggaran surplus ini akan efektif apabila diterapkan pada saat kondisi ekonomi mulai memanas sehingga dapat menurunkan tekanan permintaan.
Anggaran berimbang
Pemerintah menggunakan instrumen anggaran berimbang untuk menyeimbangkan besar pengeluaran dengan pendapatan negara. Tujuannya agar tercapai disiplin dan kepastian anggaran. Sementara instrumen yang digunakan untuk mengimplementasikan kebijakan moneter adalah sebagai berikut.
Operasi pasar terbuka (open market operation)
Instrumen operasi pasar terbuka dilakukan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat melalui pembelian atau penjualan surat berharga pemerintah, berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Jika bank sentral ingin melakukan penambahan jumlah uang beredar, maka langkah yang dilakukan adalah pemerintah membeli surat berharga pemerintah dari masyarakat.
Fasilitas diskonto (discount rate)
Instrumen fasilitas diskonto digunakan untuk mengatur jumlah uang beredar di masyarakat dengan cara memainkan tingkat suku bunga bank sentral pada bank-bank umum. Untuk menambah jumlah uang beredar, bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunga. Demikian pula sebaliknya.
Rasio cadangan wajib (Reserve requirement ratio)
Instrumen kebijakan moneter lain yang digunakan untuk mengatur jumlah uang beredar adalah rasio cadangan wajib. Pada instrumen ini, bank sentral memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Saat ingin menambah jumlah uang beredar, bank sentral akan menurunkan rasio cadangan wajib.
Kredit selektif
Instrumen kredit selektif digunakan untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan memperketat pemberian kredit. Kebijakan fiskal dan moneter digunakan untuk menjaga stabilitas ekonomi suatu negara. Meski demikian, arah atau lingkup kedua kebijakan tersebut berbeda.
Lihat jawaban lengkap
Apa tujuan dari ekonomi makro?
2. Membuka Lapangan Pekerjaan – Tujuan utama ekonomi makro adalah membuka lapangan pekerjaan. Semakin banyak lapangan kerja yang dibutuhkan, semakin masyarakatnya terserap. Ksetika terserap, maka tidak ada kesenjangan ekonomi terlalu drastis dan pertumbuhan masyarakat pun stabil. Satu hal yang pasti, tentu saja angka pengangguran akan semakin berkurang.
Lihat jawaban lengkap
Apa kebijakan moneter yang diambil untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dimasyarakat?
Apa Saja Kebijakan Moneter BI dalam Menstabilkan Kurs Rupiah? Simak Ulasan Ini Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta, Selasa (15/9). Nilai tukar rupiah terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang Federal Open Market Committee (FOMC), Selasa (15/9) menyentuh level Rp 14.408 per dolar AS atau melemah 0,52 persen dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.333 per dolar AS.
- Beberapa langkah pun diambil oleh Bank Indonesia lewat kebijakan moneternya selaku otoritas yang berwenang sekaligus garda terdepan yang bertanggung jawab untuk menstabilkan nilai rupiah.
- Apakah sebenarnya kebijakan moneter itu?
- Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter (bank sentral) dalam rangka mengendalikan variabel-variabel moneter (uang beredar, uang primer, kredit dan suku bunga) untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu yang telah ditetapkan.
- Atau secara sederhana, kebijakan moneter dapat diartikan sebagai kebijakan yang diambil oleh bank sentral untuk menambah dan mengurangi jumlah uang yang beredar.
Secara umum dikenal dua jenis kebijakan moneter, yaitu kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif. Kebijakan moneter ekspansif adalah kebijakan moneter yang ditujukan untuk mendorong kegiatan ekonomi, yang antara lain dilakukan melalui peningkatan jumlah uang beredar.
- Sebaliknya, kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan moneter yang ditujukan untuk memperlambat kegiatan ekonomi, yang antara lain dilakukan melalui penurunan jumlah uang beredar.
- Di Indonesia, tujuan kebijakan moneter sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 (Undang-Undang Bank Indonesia) Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
- Kestabilan nilai rupiah mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap barang dan jasa yang tercermin pada laju inflasi, serta kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang negara lain yang tercermin pada perkembangan nilai tukar (kurs).
BI sebagai Bank Sentral Republik Indonesia berperan sebagai pengambil kebijakan tunggal dalam kebijakan moneter. Stabilitas nilai uang merupakan tujuan kebijakan moneter yang dibuat dan dilaksanakan BI.
- Instrumen Kebijakan Moneter
- Secara umum, instrumen yang biasa digunakan oleh bank sentral dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter adalah sebagai berikut :
- 1. Operasi Pasar Terbuka
Operasi Pasar Terbuka adalah kegiatan bank sentral dalam melakukan jual beli surat-surat berharga jangka pendek. Jika Bank Sentral menginginkan adanya penambahan jumlah uang beredar di masyarakat, maka Bank Sentral akan membeli surat-surat berharga dari bank-bank umum berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan dari Pemerintah (Surat Berharga Negara/SBN) dan Surat Utang Negara/SUN).
- Sebaliknya, jika Bank Sentral ingin mengurangi jumlah uang beredar yang ada di masyarakat, maka akan menjual surat-surat berharga kepada bank umum dan masyarakat.
- 2. Giro Wajib Minimum (GWM)
- Giro wajib minimum (GWM) adalah ketentuan bank sentral yang mewajibkan bank-bank untuk memelihara sejumlah alat-alat likuid ( reserve ) sebesar persentase tertentu dari kewajiban lancarnya.
Semakin kecil persentase tersebut, semakin besar kemampuan bank memanfaatkan likuiditasnya ( reserve -nya) untuk memberikan pinjaman dalam jumlah yang lebih besar. Sebaliknya, semakin besar persentasenya, maka semakin berkurang kemampuan bank untukmemberikan pinjaman.
- 3. Fasilitas Diskonto
- Fasilitas diskonto adalah kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada suatu bank dalam rangka mengatasi kesulitan likuiditas yang disebabkan oleh ketidaksesuaian ( mismatch ) pengelolaan dana yang bersifat sementara ( discountwindow ).
- Jika Bank Sentral ingin menambah jumlah uang beredar yang ada di masyarakat, maka Bank Sentral menurunkan tingkat diskonto dan suku bunga pinjaman yang diberikan kepada bank-bank umum, sehingga biaya atau bunga yang harus dibayar oleh bank-bank umum menjadi lebih murah.
Sebaliknya, jika Bank Sentral ingin mengurangi jumlah uang beredar yang ada di masyarakat, maka Bank Sentral akan menaikkan tingkat diskonto dan suku bunga pinjaman yang diberikan kepada bank-bank umum. Sehingga biaya atau bunga yang harus dibayar oleh bank-bank umum menjadi lebih mahal.4.
- Himbauan Moral Bank Sentral dapat melakukan himbauan moral terhadap perbankan.
- Biasanya himbauan moral merupakan pernyataan bank sentral (misalnya oleh Gubernur Bank Indonesia) yang bersifat mengarahkan atau memberi informasi yang lebih bersifat makro.
- Informasi tersebut untuk dijadikan masukan bagi bank-bank umum dalam pengelolaan aset dan kewajibannya.
Instrumen ini digunakan untuk mendukung efektifitas kebijakan moneter lainnya yang dilakukan bank sentral. Tidak dapat dipungkiri peranan uang dirasakan sangat penting dan tidak ada bagian kehidupan manusia yang tidak terkait dengan uang. Namun demikian, jumlah uang yang beredar di luar kendali dapat menimbulkan pengaruh yang buruk bagi perekonomian secara keseluruhan.
- Peningkatan jumlah uang beredar yang berlebihan dapat mendorong kenaikan harga, dan dalam jangka panjang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi.
- Sebaliknya, apabila peningkatan jumlah uang beredar sangat rendah, maka kelesuan ekonomi akan terjadi, yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan kesejahteraan masyarakat.
- Kondisi tersebut melatarbelakangi otoritas moneter dalam membuat kebijakan pengendalian jumlah uang beredar dalam perekonomian yang dikenal dengan kebijakan moneter.
- (AM)
: Apa Saja Kebijakan Moneter BI dalam Menstabilkan Kurs Rupiah? Simak Ulasan Ini
Lihat jawaban lengkap
Bagaimana cara bank sentral mengendalikan jumlah uang yang beredar?
#2 Kebijakan diskonto – Politik diskonto merupakan kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga bank. Jika ada gejala inflasi, bank sentral akan menaikkan suku bunga untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan sebaliknya.
Lihat jawaban lengkap