Retur Penjualan – Retur penjualan merupakan istilah yang merujuk pada pengembalian barang pembelian yang dilakukan oleh pembeli kepada penjual. Retur penjualan dalam suatu usaha mengindikasikan adanya penambahan jumlah barang, namun menimbulkan kerugian.
Pengembalian barang yang rusak oleh pembeli menyebabkan penjual harus menutup biaya produksi barang tersebut. Penjual dapat memilih untuk mengganti barang yang rusak tersebut dengan dua cara, yaitu mengganti dalam bentuk uang atau barang baru. Jenis pengembalian retur penjualan ini tergantung pada kesepakatan antara penjual dan pembeli, ya.
Contents
JURNAL UMUM (RETUR PEMBELIAN DAN RETUR PENJUALAN) PADA PERUSAHAAN DAGANG
Saat terjadi retur penjualan, penjual perlu memiliki bukti adanya barang yang diretur. Bukti ini disebut nota kredit. Sifatnya penting lho, untuk pencatatan pada pembukuan jurnal umum perusahaan. Penasaran seperti apa pentingnya? Simak penjelasan di bawah ini.
Lihat jawaban lengkap
Apa bukti transaksi retur pembelian?
Barang yang diperjualbelikan terkadang harus dikembalikan dengan alasan karena rusak, tidak sesuai dengan yang dipesan, dan lain-lain. Oleh karena itu penjual akan membuat suatu bukti transaksi yang merupakan kebalikan dari faktur penjualan, yaitu nota kredit.
Bagi penjual, nota kredit akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur penjualan). Sedangkan bagi pembeli, nota kredit akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur pembelian). – Barang yang diperjualbelikan terkadang harus dikembalikan dengan alasan karena rusak, tidak sesuai dengan yang dipesan, dan lain-lain.
Oleh karena itu penjual akan membuat suatu bukti transaksi yang merupakan kebalikan dari faktur penjualan, yaitu nota kredit. Bagi penjual, nota kredit akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur penjualan). Sedangkan bagi pembeli, nota kredit akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur pembelian).
Lihat jawaban lengkap
Transaksi pada perusahaan terdiri atas transaksi internal dan eksternal apa perbedaan keduanya?
Jenis Transaksi – Dikutip dari buku Administrasi Transaksi oleh Binti Mahtumah, S.Pd., jenis transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan dibedakan menjadi transaksi internal dan eksternal:
Transaksi internal adalah transaksi yang hanya melibatkan bagian bagian yang ada di dalam perusahaan.Transaksi eksternal adalah transaksi yang melibatkan pihak luar perusahaan.
Transaksi menurut sumbernya dibedakan menjadi transaksi modal dan transaksi usaha:
Transaksi modal adalah transaksi yang bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan. Contoh: setoran modal dan pengambilan pribadi (prive)Transaksi usaha adalah transaksi yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Contoh: pembelian barang perlengkapan dan peralatan.
Bagaimana pencatatan retur penjualan?
Retur Penjualan – Menurut Soemarso (2009: 41) Retur penjualan adalah barang dagang yang dijual mungkin dikembalikan oleh pelanggan karena kerusakan atau alasan-alasan lain, pelanggan diberikan potongan harga (sales allowance). Retur penjualan adalah penerimaan barang setelah terjadinya pengiriman oleh pihak penjual, dan barang tersebut dikembalikan oleh pihak pembeli.
Penerimaan barang atas pengembalian terjadi ketika barang yang dikirim pihak penjual tidak sesuai atau tidak lengkap dengan yang diinginkan oleh pembeli bahkan bisa mengalami kerusakan. Pada pencatatan retur penjualan, akun piutang atau tagihan oleh pihak penjual kepada pihak pembeli menjadi berkurang.
Setelah itu pencatatan retur penjualan pada jurnal keuangan, di bagian sisi kolom debit terdapat akun retur penjualan sedangkan piutang dagang dicatat pada sisi kredit. Dalam menjual produk yang sesuai dan diinginkan oleh konsumen merupakan fokus utama khususnya dalam perusahaan dagang.
- Etika kegiatan Anda dalam mengelola stok produk hingga keamanan produk tidak terjaga secara profesional, usaha yang Anda kembangkan saat ini bisa saja berakhir dengan kerugian yang besar.
- Oleh sebabnya, Anda membutuhkan sebuah jasa dalam mengontrol dan memantau stok barang dan pelaporan retur barang maupun invoice secara otomatis yang bisa memudahkan seluruh kegiatan bisnis usaha Anda.
Untuk itu, cobalah untuk memanfaatkan layanan profesional kami dengan memakai jasa sewa ahli pembukuan untuk Anda. Walaupun tidak memiliki akuntan sekalipun, dengan menggunakan jasa pembukuan, juga dapat membantu perhitungan dan pelaporan pajak untuk membantu para pengusaha yang sibuk setiap harinya.
Lihat jawaban lengkap
Bagaimanakah transaksi retur terjadi?
Kesimpulan – Retur adalah hal yang seringkali terjadi pada transaksi penjualan dan pembelian ketika barang yang pembeli tidak sesuai atau mengalami kerusakan. Penjual nantinya akan mengirimkan barang yang tidak sesuai tersebut kepada pihak pemasok ( supplier ). Retur terbagi menjadi dua, yaitu penjualan dan pembelian. Terjadinya pengembalian barang akibat ketidaksesuaian barang membuat pihak penjual melakukan pencatatan secara rinci agar memudahkannya dalam mengetahui transaksi pengembalian barang yang terjadi. HashMicro sebagai penyedia layanan Software ERP terbaik di Indonesia menghadirkan solusi bagi perusahaan bisnis Anda dalam melakukan pencatatan transaksi secara komprehensif dan terkomputerisasi menggunakan Sistem Akuntansi,
Lihat jawaban lengkap
Nota debit adalah retur apa?
Apa itu Kredit dan Debit Note? Jakarta – Sebelum membahas hal-hal yang berkaitan dengan kredit dan debit note, kita juga harus tau nih sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kredit dan debit ? Dalam makna akuntansi, kredit sebenarnya adalah proses pencatatan pada akuntansi yang akan terjadi saat kondisi liability dan equity mengalami pertambahan, atau bisa diartikan bahwa aset dan biaya tersebut mengalami adanya penurunan.
- Namun secara umum kredit diartikan sebagai pengeluaran uang saat adanya transaksi.
- Sedangkan debit adalah catatan pada akun di dalam pembukuan yang menjadi penambah nilai aset atau dengan kata lain mengurangi jumlah kewajiban yang ada.
- Tidak jauh dengan kredit dan debit, terdapat juga istilah debit note dan kredit note.
Debit Memorandum atau lebih sering disebut dengan nota debit atau debit note merupakan bukti adanya transaksi pengiriman barang kembali atas barang yang dibeli atau biasa yang disebut dengan retur pembelian dan penurunan harga barang yang dapat terjadi biasanya dikarenakan barang yang sudah dibeli mengalami kerusakan atau barangnya tidak sesuai dengan pesanannya.
Debit note ini dibuat oleh pembeli barang yang kemudian akan dikirimkan kembali kepada penjual barang. Dengan pembeli membuat dan mengirimkan debit notenya kepada penjual akan diartikan bahwa telah terjadinya pengurangan atas utang usaha pembeli yang harus dilunasi atau dibayarkan karena ada pengembalian barang dagangan dan juga penurunan harga barang.
Proses dari debit note ini dilakukan guna untuk dapat meminimalisir adanya resiko penyalahgunaan transaksi karena di dalam perusahaan pun debit note digunakan untuk dasar dalam proses pembuatan jurnal. Sedangkan dengan adanya credit memorandum atau yang lebih sering disebut dengan kredit note merupakan bukti adanya transaksi penerimaan barang kembali yang sudah dijual secara kredit kepada pembeli atau yang biasa disebut sebagai retur penjualan atau pengurangan ataupun penurunan harga yang terjadi pada invoice yang dikarenakan adanya barang yang mengalami kerusakan atau tidak samanya kualitas barang dengan pesanan sehingga pembeli mengembalikan barang tersebut.
Nah untuk membuat debit note dan credit note terdapat beberapa ketentuan yang harus dimuat dalam pembuatan debit maupun kredit notenya antara lain nama pihak terkait yang mengeluarkan nota debit, adanya nomor pada debit maupun kredit note, adanya nama pihak terkait yang dituju, adanya nomor item barang, adanya nama atau jenis barang yang terkait, adanya unit atau jumlah barang serta harga satuannya, adanya jumlah harga dan total jumlah, serta adanya tempat dan Tanggal. Lantas, apakah debit note dan kredit note tersebut dibebaskan atau dikenakan pajak? Dalam pengenaan pajaknya, debit dan kredit note tetap dikenakan pajak karena sebagaimana yang kita tahu bahwa ketika dilakukannya penyerahan barang atau jasa kena pajak pasti akan dipungut pajak terutangnya.
Nah, dalam aspek perpajakannya debit dan kredit note, terdapat 2 ketentuan yang terkait dengan pengenaan pajak terhadap debit note dan credit note, yaitu yang pertama adalah saat terjadi adanya retur pembelian atau terjadi adanya pengembalian barang yang dilakukan oleh pembeli, maka pihak pembeli harus menerbitkan nota debitnya dan retur pembelian kepada pihak penjual dan sebaliknya pihak penjual akan menerbitkan nota kredit kepada pihak pembeli.
- Retur Pembelian ini akan mengurangi PPN masukan pembeli dan juga akan mengurangi PPN keluaran Penjual.
- Sedangkan yang kedua adalah Saat terjadinya revisi atau adanya penurunan nominal dari harga penjualan, maka dalam invoice karena adanya barang yang tidak sesuai dengan pesanan atau alasan lain yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli akan menerbitkan debit note kepada penjual dan sebaliknya penjual akan menerbitkan kredit note kepada pembeli.
Namun dalam sisi pajak dengan adanya hal ini tidak akan berdampak apa-apa, hanya saja dari pihak penjual harus menerbitkan faktur pajak penggantinya sehinggaa jumlah PPN akan mengikuti harga atau nominal yang telah berubah. : Apa itu Kredit dan Debit Note?
Lihat jawaban lengkap
Kenapa retur pembelian di kredit?
Retur Pembelian – Menurut Mulyadi (2001: 335) Sistem retur pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengembalian barang yang sudah dibeli kepada pemasoknya. Barang yang sudah diterima pemasok terkadang tidak sesuai dengan barang yang dipesan menurut surat order pembelian.
Ketidaksesuaian itu terjadi kemungkinan karena barang yang diterima tidak cocok dengan spesifikasi yang tercantum dalam surat order pembelian, barang mengalami kerusakan dalam pengiriman atau barang yang diterima melewati tanggal pengiriman yang dijanjikan oleh pemasok. Secara umumnya retur pembelian adalah pengembalian barang yang sudah dibeli oleh pihak pembeli kepada pihak penjual karena barang yang sudah dikirim tidak sesuai maupun tidak lengkap bahkan rusak.
Alasan adanya retur pembelian, keuntungan dari pihak pembeli yaitu utang pihak pembeli kepada pihak penjual akan menjadi berkurang ketika membeli barang secara kredit. Pada akun retur pembelian, akan dicatat pada bagian kredit dalam jurnal keuangan, namun pada akun utang dagang akan dicatat di bagian debit.
Lihat jawaban lengkap