Apa Saja Pertimbangan Yang Digunakan Dalam Menilai Permintaan Kredit?

Apa Saja Pertimbangan Yang Digunakan Dalam Menilai Permintaan Kredit
Abstract – Bank daerah merupakan salah satu aset daerah dalam rangka meninglatkan Pendapatan Asli Daerah. Begitu juga peran PD. Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Pati berperan dalam peningkatan PAD di Kabupaten Pati. Maka Bank Daerah Pati selalu berusaha meningkatkan pendapatannya dengan cara mengoptimalkan semua kegiatan perbankan yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang dicapai dengan melayani kredit, tabungan dan deposito.

Dalam penyaluran kredit diperlukan analisis kredit merupakan elemen penting dalam pemberian kredit kepada debitur, guna mencegah timbulnya suatu resiko kredit. Maka dibutuhkan faktor-faktor yang dapat menjadi pertimbangan bank dalam pemberian kredit yaitu dengan analisis 5 C yaitu : Penilaian Watak (Character), Penilaian Kemampuan (Capacity), Penilaian terhadap modal (Capital), Penilaian terhadap agunan (Collateral), dan Penilaian terhadap prospek usaha nasabah debitur (Condition of Economy).

Berdasarkan hasil analisis kredit diketahui bahwa penggunaan 5 C dalam setiap permohonan kredit merupakan hal yang mutlak dan harus dilakukan untuk menentukan keputusan diterima atau ditolaknya suatu kredit pada PD. BPR Bank Daerah Pati. Penilaian terhadap permohonan kredit dimulai dengan meneliti proposal dan berkas permohonan kredit dari calon debitur, kemudian dilakukan penyelidikan terhadap berkas pinjaman, selanjutnya dilakukan penilaian kelayakan kredit yang menggunakan analisis 5 C.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > Diploma in Government Finance
ID Code: 27100
Deposited By: Pemerintahan Admin
Deposited On: 29 Apr 2011 12:20
Last Modified: 29 Apr 2011 12:20

Repository Staff Only: item control page
Lihat jawaban lengkap

Apa aspek aspek pertimbangan kredit?

ASPEK-ASPEK PENILAIAN DALAM PEMBERIAN KREDIT BANK Claudio Yosia Tumbel Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apa saja aspek-aspek penilaian dalam pemberian kredit dan bagaimana proses pemberian kredit bank. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, maka dapat disimpulkan: 1.

  1. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya seperti melalui prosedur penilaian yang sungguh-sungguh.
  2. Dalam melakukan penilaian tersebut biasanya kriteria-kriteria penilaian yang umum dan harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak untuk diberikan, dilakukan analisis 5 C yaitu Character, Capacity, capital, condition of economic ; dan penilaian suatu kredit dengan analisis 7 P yaitu personality, party, purpose, prospect, payment, profitability, protection; dan melakukan penilaian dengan analisis 3 R yaitu returns, repayment, risk bearing ability.
You might be interested:  Bagaimana Cara Kredit Hp Di Ibox?

Penilaian dengan seluruh aspek yang ada dikenal dengan studi kelayakan. Penilaian dengan model ini biasanya digunakan untuk proyek-proyek yang bernilai besar dan jangka waktu yang panjang. Aspek-aspek penilaian kredit bank antara lain adalah aspek yuridis/hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/operasi, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek amdal.2.

  • Proses pemberian kredit oleh satu bank dengan bank lain tak jauh berbeda.
  • Alaupun ada perbedaan hanya dari persyaratan dan ukuran penilaian dari masing-masing bank dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan unsur-unsur persaingan atau kompetisi.
  • Proses pemberian kredit suatu bank secara umum dapat melalui pengajuan permohonan, penelitian berkas kredit, wawancara awal, on the spot, wawancara kedua, keputusan kredit, persetujuan kredit, realisasi kredit dan penyaluran atau penarikan dana.

Kata Kunci: Aspek-aspek penilaian, pemberian kredit : ASPEK-ASPEK PENILAIAN DALAM PEMBERIAN KREDIT BANK
Lihat jawaban lengkap

Apa saja yang harus diperhatikan dalam manajemen risiko kredit?

Industri perbankan tak luput dari pengaruh pandemi Covid-19. Beragam risiko hadir, salah satunya risiko kredit. Terdapat tekanan yang cukup tinggi terhadap proses intermediasi perbankan ke depan. Hal itu antara lain potensi naik tajamnya kegiatan restrukturisasi kredit serta menyempitnya risk-appetite, sehingga penyaluran kredit akan menjadi sangat selektif.

Ondisi ini berakibat pada mengecilnya jumlah kredit yang dibukukan. Pertumbuhan kredit yang masih terlihat di Januari hingga Februari 2020 diperkirakan turun signifikan pada kuartal II/2020 sejalan dengan penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi dan produksi di Tanah Air. Menyikapi hal ini, perbankan perlu terus berbenah, berusaha untuk tidak panik.

Saat ini adalah masa yang penuh tantangan, dan ketahanan perbankan dalam menghadapi perubahan sedang diuji. Apabila berhasil melewati tantangan ini, bukan tak mungkin kita dapat menyelesaikan tantangan lainnya dengan baik. Sebelum sampai ke sana, kita semua tentu bertanya, bagaimana caranya untuk tetap bertahan dalam kondisi pandemi? Salah satu komponen penting yang harus dilakukan adalah manajemen risiko secara berkelanjutan, termasuk risiko kredit yang saat ini menjadi hal yang perlu mendapat perhatian khusus.

Risiko yang dikelola dengan baik dapat membantu perbankan untuk lebih ‘tahan banting’ dan menjaga performanya. Ada tiga prinsip dalam portfolio management risiko kredit yang harus diperhatikan, yaitu menentukan risk appetite yang selaras dengan strategi bisnis, target dan key performance indicator (KPI), melakukan pengawasan dan monitoring serta mengambil langkah intervensi jika diperlukan.

You might be interested:  Uang Logam Dan Roda Merupakan Benda Yang Bentuknya?

Ketiga hal tersebut harus aktif dilakukan agar bank dapat memastikan kinerja berjalan sesuai risk appetite yang telah ditentukan. Di CIMB Niaga, kami mengelola portofolio kredit dengan mengubah sejumlah pendekatan. Pertama, dari sisi new booking, Kami selalu menyesuaikan kebijakan dengan situasi yang terkini.

  • Edua, untuk menjaga kualitas aset, hal yang penting dilakukan adalah selalu melakukan pengawasan dan monitoring terhadap kinerja portofolio.
  • Sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan, kami juga memberikan stimulus atau relaksasi yang kerangka dan implementasinya terus disesuaikan.
  • Selain itu kami juga memperketat parameter yang digunakan dalam early alert, memastikan kapasitas collection, dan melakukan review secara berkala atau bahkan jika diperlukan secara harian terkait dengan Days Past Due dari kredit yang disalurkan.

Hal itu kami terapkan untuk semua portofolio, baik ritel maupun nonritel. Monitoring secara ketat diperlukan untuk memastikan kita dapat secepatnya mengambil tindakan jika diperlukan. Ketiga, dari sisi portfolio management, kami melakukan stress test yang menyeluruh, yaitu terhadap potensi kerugian kredit, likuiditas, capital, dan profitabilitas.

Untuk nonretail, kami juga melakukan analisa terhadap dampak kurs rupiah yang terus bergerak. Adapun untuk segmen ritel kami melakukan berbagai macam review terhadap strategi portofolio, termasuk di dalamnya adalah penggunaan scorecard, Tak kalah pentingnya, legal document review terutama untuk debitur restrukturisasi atau yang mengajukan fasilitas stimulus juga harus dilakukan untuk meminimalisasi potensi resiko bank.

Masih dalam kaitan portfolio management, kami juga melakukan cukup banyak literasi terhadap portofolio yang kami pandang beresiko tinggi ( vulnerable segment ). Di sisi nonritel misalnya, kami menganalisis semua sektor yang rentan seperti perhotelan, restoran hingga minyak dan gas bumi.

Dari situ, dapat diketahui action apa yang bisa dilakukan. Keempat, dari sisi infrastruktur, kami juga terus menyiapkan dan membangun infrastruktur digital untuk melayani nasabah. Dalam kondisi yang terbatas, nasabah bisa mengajukan stimulus menggunakan digital channel tanpa harus datang ke kantor cabang.

Inilah yang menjadi key differentiating factor CIMB Niaga, yaitu kemampuan dalam mengelola portofolio serta melakukan interaksi dengan nasabah secara digital, sehingga pelayanan terhadap nasabah tetap menjadi prioritas pada masa yang penuh tantangan saat ini, termasuk dalam hal proses pemberian stimulus.

  1. Tentu tidak mudah menghadapi berbagai perubahan saat ini.
  2. Di sisi lain, kondisi ini justru menjadi kesempatan bagi perbankan untuk saling berbagi dan bekerjasama membantu nasabah.
  3. Salah satunya dengan memberikan stimulus.
  4. Dengan kerja sama tersebut, harapannya bank dan nasabah bisa menjawab tantangan saat ini untuk mempertahankan kelangsungan bisnis ke depannya.
You might be interested:  Apa Yang Kalian Ketahui Tentang Sistem Kredit Semester?

Bagi perbankan, sekarang adalah saatnya untuk mengubah cara bekerja dan menyesuaikan diri. Perbankan harus agile, bisa mengambil keputusan dengan cepat, lebih fleksibel dan pandai beradaptasi dengan dinamika perubahan yang sangat cepat. Kami mampu merespon tuntutan ini dengan memanfaatkan kekuatan teknologi dan infrastruktur yang sudah dibentuk dalam beberapa tahun terakhir.
Lihat jawaban lengkap

Apa yang perlu dianalisis sebelum memberikan pinjaman ke debitur?

Abstract – Bank daerah merupakan salah satu aset daerah dalam rangka meninglatkan Pendapatan Asli Daerah. Begitu juga peran PD. Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Pati berperan dalam peningkatan PAD di Kabupaten Pati. Maka Bank Daerah Pati selalu berusaha meningkatkan pendapatannya dengan cara mengoptimalkan semua kegiatan perbankan yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang dicapai dengan melayani kredit, tabungan dan deposito.

Dalam penyaluran kredit diperlukan analisis kredit merupakan elemen penting dalam pemberian kredit kepada debitur, guna mencegah timbulnya suatu resiko kredit. Maka dibutuhkan faktor-faktor yang dapat menjadi pertimbangan bank dalam pemberian kredit yaitu dengan analisis 5 C yaitu : Penilaian Watak (Character), Penilaian Kemampuan (Capacity), Penilaian terhadap modal (Capital), Penilaian terhadap agunan (Collateral), dan Penilaian terhadap prospek usaha nasabah debitur (Condition of Economy).

Berdasarkan hasil analisis kredit diketahui bahwa penggunaan 5 C dalam setiap permohonan kredit merupakan hal yang mutlak dan harus dilakukan untuk menentukan keputusan diterima atau ditolaknya suatu kredit pada PD. BPR Bank Daerah Pati. Penilaian terhadap permohonan kredit dimulai dengan meneliti proposal dan berkas permohonan kredit dari calon debitur, kemudian dilakukan penyelidikan terhadap berkas pinjaman, selanjutnya dilakukan penilaian kelayakan kredit yang menggunakan analisis 5 C.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > Diploma in Government Finance
ID Code: 27100
Deposited By: Pemerintahan Admin
Deposited On: 29 Apr 2011 12:20
Last Modified: 29 Apr 2011 12:20

Repository Staff Only: item control page
Lihat jawaban lengkap

Mengapa perusahaan harus melakukan analisis kredit?

Tujuan analisis kredit adalah menilai suatu permintaan kredit baru atau tambahan yang diajukan kepada bank. Dengan demikian, analisis kredit berperan sebagai saringan pertama untuk menangkal munculnya kredit bermasalah.
Lihat jawaban lengkap