Retribusi vertikal adalah pengalokasian kembali pendapatan yang merujuk pada transfer uang dari orang kaya ke orang miskin disebut dengan Redistribusi pendapatan dilakukan dengan cara pemungutan pajak. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan A. – Retribusi vertikal adalah pengalokasian kembali pendapatan yang merujuk pada transfer uang dari orang kaya ke orang miskin disebut dengan Redistribusi pendapatan dilakukan dengan cara pemungutan pajak.
Lihat jawaban lengkap
Contents
- 1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan redistribusi horizontal?
- 2 Apa yang dimaksud dengan jaminan sosial pada redistribusi vertikal?
- 3 Apa saja contoh redistribusi vertikal?
- 4 Apa tujuan adanya redistribusi pendapatan?
- 5 Dari mana sumber pendanaan redistribusi pendapatan?
- 6 Bagaimana interpretasi pengalokasian pajak berdasarkan fungsi redistribusi pendapatan?
- 7 Bagaimana proses redistribusi pendapatan secara vertikal dan horizontal?
- 8 Apa alat utama dalam pendistribusian pendapatan?
- 9 Apa saja jenis jenis distribusi?
- 10 Apa yang dimaksud dengan distribusi?
- 11 Apa yang dimaksud dengan pasar vertikal?
- 11.0.1 Jelaskan pengertian redistribusi pendapatan serta apa maksud dari redistribusi vertikal dan horizontal beserta contohnya?
- 11.0.2 Jelaskan apa yang dimaksud redistribusi pendapatan vertikal dan horizontal beserta contohnya?
- 11.0.3 Bagaimana program pemerintah dalam Redistribusi untuk pemerataan distribusi pendapatan di Indonesia?
- 12 Apa yang dimaksud dengan redistribusi kredit lunak?
Jelaskan apa yang dimaksud dengan redistribusi horizontal?
Redistribusi Pendapatan – pendapatan dilakukan sebagai salah satu bentuk jaminan sosial yang dilakukan negara kepada masyarakat. Karena itu, jaminan sosial bukanlah pengeluaran publik yang sia-sia, melainkan sebuah bentuk investasi sosial yang menguntungkan dalam jangka panjang.
Jaminan sosial dilandasi oleh dua pilar utama, yaitu redistribusi pendapatan dan dan solidaritas sosial. Redistribusi pendapatan dalam suatu perekonomian terdiri atas dua bentuk sebagai berikut. Redistribusi vertikal adalah redistribusi pendapatan yang merujuk pada transfer uang dari orang kaya ke orang miskin.
Jaminan sosial pada redistribusi vertkal merupakan bentuk dukungan warga masyarakat yang kuat secara ekonomi kepada warga masyarakat dengan ekonomi lemah. Redistribusi horizontal adalah redistribusi pendapatan berupa transfer uang “antarkelompok” dan antarpribadi.
Contoh transfer antarkelompok yaitu dari kelompok remaja ke orang tua, dari dewasa ke anak-anak. Sementara itu, contoh transfer antarpribadi yaitu dari satu siklus ke siklus lainnya. Transfer antarpribadi disebut juga income smoothing. Dalam konteks ini, menurut ilmuwan politik Paul Spicker, jaminan sosial pada dasarnya adalah dukungan finansial yang diberikan pada anak-anak yang kelak membayar ketika dewasa, yang diberikan pada orang sakit yang akan membayar ketika sehat, atau pada pensiunan yang telah membayar ketika mereka masih bekerja.
Berdasarkan pendapat Spencer, contoh redistribusi pendapatan yaitu asuransi, zakat, sedekah, dan kredit lunak. Kredit lunak adalah redistribusi pendapatan kepada pengusaha kecil dari kalangan industri yang lebih maju agar dapat mengembangkan usaha, menambah lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan.
Lihat jawaban lengkap
Apa yang anda ketahui tentang redistribusi pendapatan?
Pengertian redistribusi pendapatan – Menurut Harry Budi dan Tina Amelia dalam buku Fungsi Strategis Pajak di Masa Pandemi Covid-19 (2021), redistribusi pendapatan adalah salah satu fungsi pemerintah untuk memperluas pemerataan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
- Fungsi pemerintah ini dilaksanakan dengan mengumpulkan dana dari publik, guna mencapai distribusi pendapatan yang lebih merata.
- Supaya bisa terjamin bahwa tiap orang akan mendapatkan standar hidup minimal.
- Sederhananya, redistribusi pendapatan adalah pendistribusian kembali pendapatan masyarakat kelompok kaya kepada mereka yang kurang mampu.
Baca juga: Pendapatan Asli Daerah: Pengertian dan Jenisnya Adapun pendapatan yang didistribusikan tersebut dikumpulkan pemerintah melalui pajak atau jenis pungutan lainnya. Dikutip dari buku Model-Model Kuantitatif untuk Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah: Konsep dan Aplikasi (2010) oleh Arief Daryanto dan Yundy Hafizrianda, ada dua jenis redistribusi pendapatan, yakni:
Redistribusi vertikal
Merupakan transfer uang dari orang kaya kepada yang kurang mampu. Contohnya melalui pajak.
Redistribusi horizontal
Merupakan transfer uang antarkelompok, yakni dari pria ke perempuan, atau orang dewasa kepada anak-anak.
Lihat jawaban lengkap
Apa yang dimaksud dengan jaminan sosial pada redistribusi vertikal?
AGENDA STRATEGIS DEPSOS JAMINAN SOSIAL (Bagian satu) KONSEPSI DAN STRATEGI JAMINAN SOSIAL Peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) Indonesia yang terpuruk memberi pesan jelas bahwa pembangunan di Indonesia masih belum mampu merespon masalah sosial secara mendasar dan tuntas.
HDI yang diukur melalui tiga variabel utama (daya beli ekonomi, tingkat melek hurup dan harapan hidup) sangat ditentukan oleh besar dan komplesitas masalah sosial. Sebagai ilustrasi, jumlah penduduk miskin yang besar, yang pada tahun 2002 diperkirakan mencapai 35 juta jiwa atau sekitar 18 persen dari total penduduk Indonesia (BPS dan Depsos, 2002) merupakan pintu masuk bagi persoalan sosial lain yang akan terus berkembang, seperti tingginya angka putus sekolah, anak jalanan, pekerja anak, kematian ibu, rumah kumuh, kriminalitas dll.
Pada gilirannya, masalah sosial tersebut akan menjadi “masukan buruk” (bad/negative inputs) bagi IPM Indonesia. Meskipun sejak Orde Baru upaya-upaya penanggulangan masalah sosial terus dilakukan, pendekatan yang digunakan masih bersifat tambal sulam (ad-hoc), tidak terpadu dan tidak berkelanjutan.
Ebijakan dan program anti kemiskinan, misalnya, masih berorientasi proyek yang bertumpu pada strategi “cium dan lari” (kiss and run). Artinya, kemiskinan ditangani secara parsial dengan skema dan cakupan geogarfis yang sangat terbatas. Model pendekatan seperti ini tidak akan pernah tuntas memberantas kemiskinan, karena strateginya tidak diarahkan untuk menggusur problema kemiskinan (eradicating poverty), melainkan menggusur si miskin (eradicating the poor).
Penanganan kemiskinan tidak akan pernah efektif dengan hanya menyentuh si miskinnya saja. Kemiskinan adalah produk struktural dari sebuah sistem yang saling terkait, yakni sistem ekonomi (pertumbuhan dan pemerataan pendapatan nasional), pendidikan (pemberdayaan dan pengembangan SDM) dan jaminan sosial (bantuan sosial dan asuransi sosial).
- Strategi pembangunan nasional selama ini masih berkutat pada bagaimana membangun sistem ekonomi agar tumbuh setinggi mungkin, dan belum diarahkan secara sungguh-sungguh untuk membangun sistem jaminan sosial yang kuat.
- Akibatnya, selain Indonesia terus dihadang permasalahan sosial yang semakin kompleks, keberhasilan di bidang ekonomi ternyata sangat rentan terhadap goncangan.
Indonesia memerlukan pendekatan pembangunan yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, melainkan pula berorientasi pada aspek perlindungan sosial. Jaminan sosial pada hakikatnya merupakan strategi perlindungan guna menopang dan menjaga kestabilan ekonomi.
- Omitmen internasional dan nasional sangat menekankan pentingnya jaminan sosial, terutama sebagai strategi penanganan kemiskinan secara sistemik, melembaga dan terpadu.
- DIMENSI JAMINAN SOSIAL Kemiskinan dan ketimpangan sosial adalah dua isu sentral dalam wacana perumusan dan pengembangan kebijakan sosial (social policy).
Dalam literatur pekerjaan sosial (social work), jaminan sosial (social security) merupakan salah satu jenis kebijakan sosial untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan dalam masyarakat. Setiap negara memiliki definisi, sistem, dan pendekatan yang berbeda dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan, dan karenanya, memiliki sistem dan strategi jaminan sosial yang berbeda pula.
- Jaminan sosial umumnya diimplementasikan ke dalam berbagai bentuk tunjangan pendapatan secara langsung (income support) yang terkait erat dengan kebijakan perpajakan dan pemeliharaan pendapatan (taxation and income-maintenance policies).
- Namun demikian, jaminan sosial kerap meliputi pula berbagai skema peningkatan akses terhadap pelayanan sosial dasar, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan perumahan (lihat Huttman, 1981; Gilbert dan Specht, 1986; Cheyne, O’Brien dan Belgrave, 1998).
Jaminan sosial yang berbentuk tunjangan pendapatan dapat disebut benefits in cash, sedangkan yang berwujud bantuan barang atau pelayanan sosial sering disebut benefits in kind (Shannon, 1991; Hill, 1996; MHLW, 1999). Kata “Jaminan sosial” berasal dari kata social dan security.
Security diambil dari Bahasa Latin “se-curus” yang bermakna “se” (pembebasan atau liberation) dan “curus” yang berarti (kesulitan atau uneasiness). Sementara itu, kata “social” menunjuk pada istilah masyarakat atau orang banyak (society). Dengan demikian, jaminan sosial secara harafiah adalah “pembebasan kesulitan masyarakat” atau “suatu upaya untuk membebaskan masyarakat dari kesulitan.” Jaminan sosial (social security) dapat didefinisikan sebagai sistem pemberian uang dan/atau pelayanan sosial guna melindungi seseorang dari resiko tidak memiliki atau kehilangan pendapatan akibat kecelakaan, kecacatan, sakit, menganggur, kehamilan, masa tua, dan kematian.
Spicker (1995) dan MHLW (1999), memberi batasan dan penjelasan mengenai jaminan sosial sebagai berikut: The term “social security” is mainly now related to financial assistance, but the general sense of the term is much wider, and it is still used in many countries to refer to provisions for health care as well as income.
- Although the benefits of security are not themselves material, they do have monetary value; people in Britain, where there is a National Health Service, are receiving support which people in the US have to pay for through private insurance or a Health Maintenance Organisation (Spicker, 1995:60).
- Social security systems mean the systems to enable every citizen to lead a worthy life as a member of cultured society.
Social security systems provide countermeasures against the causes for needy circumstances including illness, injury, childbirth, disablement, death, old age, unemployment and having a lot of children by implementing economic security measures through insurance or by direct public spending (MHLW, 1999:2).
- NEGARA KESEJAHTERAAN Jaminan sosial merupakan istilah “baru” yang lahir pada Abad 20.
- Sistem ini pertama-tama diterapkan sebagai alternatif untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan sosial akibat krisis ekonomi dan untuk mengubah kapitalisme agar menjadi lebih manusiawi (compassionate capitalism) (Spicker, 1995; Cheyne, O’Brien dan Belgrave, 1998; MHLW, 1999; Suharto, 2001a; 2001b; 2001c; 2002a).
Di AS, istilah jaminan sosial mula-mula muncul dalam The Social Security Act yang disahkan tahun 1935 untuk mengatasi masalah pengangguran, sakit, kesejahteraan manula dan anak-anak sebagai dampak dari the Great Depression yang melanda dunia saat itu.
Di negara Paman Sam ini, jaminan sosial pertama kali merujuk pada istilah “jaminan ekonomi” (economic security). Namun karena konsep ini memiliki makna yang sempit, maka diubah menjadi “social security” mengikuti konsep “asuransi sosial” (social insurance) yang telah diterapkan di Eropa Barat sebelumnya.
Jaminan sosial merupakan komitmen dan piranti negara dalam mewujudkan keadilan sosial melalui mekanisme income transfer atau redistribusi pendapatan (Spicker, 1995). Misalnya, sejalan dengan kebijakan full-employment, warga negara yang belum (anak-anak), tidak dapat (cacat, masa tua), sedang tidak (temporary unemployed) bekerja mendapat social benefits dari pemerintah.
- Dalam literatur maupun praktik di negara maju dan berkembang, jaminan sosial ini umumnya diselenggarakan secara terstandar melalui mekanisme dan sistem jaminan sosial nasional di bawah otoritas Ministry of Social Welfare (atau yang sejenis).
- Di negara-negara Skandinavia (Denmark, Swedia dan Norwegia), Eropa Barat, Australia, New Zealand, dan AS sistem jaminan sosial merupakan cerminan dari komitmen negara menjalankan sistem welfare state (negara berperan besar dalam menjalankan usaha kesejahteraan sosial) dengan segala varian dan modelnya.
Pembangunan ekonomi dan sosial yang kuat serta sistem perpajakan yang menjangkau hampir semua warga negara, transparan, dan accountable memungkinkan negara-negara ini menjalankan sistem jaminan sosial yang bersifat (mendekati model) universal dan institusional (Cheyne et al.1998; Pierson,1991).
- Di Selandia Baru, misalnya, penerapan jaminan sosial dipelopori oleh Michael Joseph Savage, pemimpin partai buruh yang kemudian menjadi Perdana Menteri tahun 1935.
- Savage kemudian mengintegrasikan jaminan sosial ini dengan sistem negara kesejahteraan yang masih dianut hingga kini.
- Menurut Bassett, Sinclair dan Stenson (1995), penerapan sistem jaminan sosial di Selandia Baru telah mampu mengeluarkan negara ini dari krisis ekonomi serius tahun 1930an dan menjadikannya salah satu negara termakmur di dunia dengan kesenjangan sosial yang relatif kecil.
The main achievement of Savage’s government was to improve the lives of ordinary families. They did this so completely that New Zealanders change their ideas about what an average level of comfort and security should be (Bassett, Sinclair and Stenson, 1995:171).
- Situasi negara-negara berkembang yang khas dan fenomena pembangunan sosial ekonomi yang relatif masih lemah (i.e.
- Tidak visionaris, penuh KKN) membuat pemerintah tidak mampu sepenuhnya menjalankan welfare state.
- Mekanisme asuransi sosial dan bantuan sosial sebagai dua bentuk jaminan sosial, karenanya, harus dilaksanakan berdasarkan ide welfare pluralism (usaha kesejahteraan sosial dilaksanakan oleh beragam sektor; pemerintah dan masyarakat).
Di Indonesia, pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 merupakan landasan ideologi yang kuat bahwa negara ini menganut welfare state. Namun, karena visi pemimpin bangsa yang belum jelas mengenai konsep ini, sistem perpajakan yang belum menunjang, hegemoni kaum globalist yang mengedepankan nilai liberalism dan capitalism, serta kondisi perekonomian yang volatile, praktik welfare state di Indonesia mengejawantah dalam bentuk “pembangunan kesejahteraan sosial” yang mendekati konsep welfare pluralism.
Dalam konteks ini, dapat dijelaskan bahwa selain tidak ada satu pun negara di jagat raya ini yang menganut welfare society (usaha kesejahteraan sosial sepenuhnya dilakukan oleh, atau diserahkan kepada, masyarakat), negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dengan sendirinya juga tidak menganut atau sedang menjadi welfare society.
Melainkan masih menganut sistem welfare state dengan varian baru, yakni participatory atau contributory welfare state yang merujuk pada konsep welfare pluralism. PRINSIP UTAMA Alasan utama yang melandasi mengapa jaminan sosial perlu diberikan kepada warga negara adalah karena selain jaminan sosial dapat melindungi warganya dari resiko-resiko yang tidak terduga, juga karena jaminan sosial secara ekonomi maupun sosial tidak merugikan baik kepada penyelenggara maupun penerima pelayanan.
Jaminan sosial bukanlah pengeluaran publik yang sia-sia.Melainkan sebuah bentuk investasi sosial yang menguntungkan dalam jangka panjang yang dilandasi oleh dua pilar utama, yakni redistribusi pendapatan dan solidaritas sosial (Spicker, 1995:58-60). Dua prinsip ini menjelaskan bagaimana mekanisme jaminan sosial bekerja.
Misalnya, bagaimana peredaran uang berputar diantara anggota atau peserta jaminan sosial sehingga terjadi mekanisme saling melindungi diantara mereka yang pada gilirannya menjadi sebuah investasi sosial yang memberi kontribusi dalam menjaga dan meningkatkan kualitas hidup negara-bangsa secara berkelanjutan.
1. Redistribusi pendapatan dapat berbentuk vertikal dan horisontal.
2. Solidaritas sosial dapat berbentuk dukungan yang saling menguntungkan atau gotong royong (mutual aid) dan aksi kolektif:
|
/td>
PARADIGMA: TEORI, MODEL DAN DEBAT Pandangan mengenai pentingnya jaminan sosial didasari oleh perspektif teoretis dan keputusan normatif mengenai bagaimana pendapatan harus didistribusikan dan peranan apa yang harus dilakukan oleh negara, keluarga, individu, dan pasar dalam menjamin bahwa seseorang memiliki pendapatan yang layak atau adekwat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
1. | As a system of state financial support that is paid to those persons who are not provided for adequately by the market. |
2. | As a system of state financial support paid to those persons who are unable to secure adequately. |
Pada pengertian pertama, tunjangan finansial negara diberikan terhadap warga negara dikarenakan kegagalan pasar dalam menyediakan sumber-sumber pendapatan (lapangan pekerjaan). Pada pengertian kedua, bantuan negara diberikan terhadap orang yang karena sesuatu sebab (cacat, hamil, sakit) tidak mampu memperoleh pendapatan sebagaimana telah disediakan oleh pasar.
Apabila dipolakan secara tajam, kedua pengertian di atas sangat dipengaruhi oleh dua paradigma neo-liberal dan demokrat sosial yang memandang kemiskinan dari kacamata individual dan struktural. Pandangan ini kemudian menjadi basis perumusan jaminan sosial serta pendekatan-pendekatannya (lihat Tabel 1).
Teori neo-liberal berakar pada karya politik klasik yang ditulis oleh Thomas Hobbes, John Lock dan John Stuart Mill yang intinya menyerukan bahwa komponen penting dari sebuah masyarakat adalah kebebasan individu. Dalam bidang ekonomi, karya monumental Adam Smith, the Wealth of Nation (1776), dan Frederick Hayek, The Road to Serfdom (1944), dipandang sebagai rujukan kaum neo-liberal yang mengedepankan azas laissez faire, yang oleh Cheyne, O’Brien dan Belgrave (1998:72) disebut sebagai ide yang mengusulkan “the almost complete absence of state’s intervention in the economy.” Secara garis besar, para pendukung neo-liberal berargumen bahwa jaminan sosial harus disediakan oleh kelompok-kelompok swadaya, lembaga-lembaga keagamaan atau oleh keluarga.
Peran negara hanyalah sebagai “agen residual” atau “penjaga malam” yang baru boleh ikut campur manakala lembaga-lembaga di atas tidak mampu lagi menjalankan tugasnya (Shannon, 1991; Spicker, 1995; Cheyne, O’Brien dan Belgrave, 1998). Meskipun secara teoretis kaum neo-liberal menolak tanggungjawab negara dalam usaha kesejahteraan sosial, dalam praktiknya mereka hanya mengusulkan penyesuaian kembali program-program kesejahteraan sosial, ketimbang menghapuskannya sama sekali.
Berpijak pada public-choice theory, agency theory, dan transaction-cost theory, mereka pada intinya ingin mengganti pengaruh para politisi dan kelompok-kelompok kepentingan dalam pembuatan kebijakan, dengan keputusan-keputusan yang berdasarkan kepentingan konsumen sejalan dengan prinsip ekonomi pasar bebas.
Penerapan program-program structural adjustment di beberapa negara merupakan contoh kongkrit dari pengaruh neo-liberal dalam bidang kesejahteraan sosial ini. Keyakinan yang berlebihan tehadap keunggulan mekanisme pasar yang secara alamiah dianggap mampu mengatasi kemiskinan dan ketidakdilan sosial mendapat kritik dari kaum demokrat sosial.
Berpijak pada analisis Karl Marx dan Frederick Engels, pendukung demokrat sosial menyatakan bahwa “a free market did not lead to greater social wealth, but to greater poverty and exploitationa society is just when people’s needs are met, and when inequality and exploitation in economic and social relations are eliminated” (Cheyne, O’Brien dan Belgrave, 1998: 91 dan 97). Teori demokrat sosial berporos pada prinsip-prinsip ekonomi campuran (mixed economy) dan majemen ekonomi Keynesian. Teori ini muncul sebagai jawaban terhadap depresi ekonomi yang terjadi pada tahun 1920-an dan awal 1930-an. Sistem negara kesejahteraan yang menekankan pentingnya manajemen dan pendanaan negara dalam pemberian pelayanan sosial dasar, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan dan jaminan sosial, sangat dipengaruhi oleh pendekatan “ekonomi manajemen-permintaan” (demand-management economics) gaya Keynesian ini.
- Meskipun tidak setuju sepenuhnya terhadap sistem pasar bebas, kaum demokrat sosial tidak memandang sistem ekonomi kapitalis sebagai evil.
- Bahkan kapitalis masih dipandang sebagai bentuk pengorganisasian ekonomi yang paling efektif.
- Hanya saja, kapitalisme perlu dilengkapi dengan sistem negara kesejahteraan agar lebih berwajah manusiawi.
“The welfare state acts as the human face of capitalism,” demikian menurut Cheyne, O’Brien dan Belgrave, (1998:79). Pendukung demokrat sosial berpendapat bahwa kesetaraan merupakan prasyarat penting dalam memperoleh kemandirian dan kebebasan. Pencapaian kebebasan hanya dimungkinkan jika setiap orang memiliki atau mampu menjangkau sumber-sumber, seperti pendidikian, kesehatan yang baik dan pendapatan yang cukup.
- Ebebasan lebih dari sekadar bebas dari pengaruh luar; melainkan pula bebas dalam menentukan pilihan-pilihan (choices).
- Dengan kata lain kebebasan berarti memiliki kemampuan (capabilities) untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
- Misalnya, kemampuan memenuhi kebutuhan dasarnya, kemampuan menghindari kematian dini, kemampuan menghindari kekurangan gizi, kemampuan membaca, menulis dan berkomunikasi.
Negara karenanya memiliki peranan dalam menjamin bahwa setiap orang dapat berpartisipasi dalam transaksi-transaksi kemasyarakatan yang memungkinkan mereka menentukan pilihan-pilihannya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Jaminan sosial, menurut pandangan demokrat sosial, dapat meningkatkan kebebasan karena ia dapat menyediakan penghasilan dasar dengan mana orang akan memiliki kemampuan (capabilities) untuk memenuhi kebutuhan dan menentukan pilihan-pilihannya (choices).
- Sebaliknya, ketiadaan jaminan sosial dasar dapat menyebabkan ketergantungan (dependency) karena dapat membuat orang tidak memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dan menentukan pilihan-pilihannya.
- MEKANISME JAMINAN SOSIAL Sistem jaminan sosial secara garis besar mengikuti dua metode, yaitu asuransi sosial (social insurance) dan bantuan sosial (social assistance) (MHLW, 1999).
Asuransi sosial adalah jaminan sosial yang diberikan kepada para peserta asuransi berdasarkan premi yang dibayarkannya. Sistem asuransi kesehatan dan pensiun adalah dua bentuk asuransi sosial yang umum diterapkan di banyak negara. Bantuan sosial adalah jaminan sosial yang umumnya diberikan kepada kelompok lemah dalam masyarakat yang meskipun tidak membayar premi tetapi dapat memperoleh tunjangan pendapatan atau pelayanan sosial.
1. | Universal dan selektifitas. Jaminan sosial yang bersifat universal diberikan secara menyeluruh kepada semua warga negara. Sedangkan jaminan sosial selektifitas hanya diberikan kepada kelompok tertentu saja melalui pentargetan (selektifitas), misalnya kelompok miskin. |
2. | In-cash dan in-kind. In-cash menunjuk pada jenis manfaat atau tunjangan dalam jaminan sosial yang diberikan dalam bentuk uang (income transfer). Sedangkan in-kind adalah jenis manfaat jaminan sosial yang berbentuk barang atau pelayanan sosial (benefits in kind). |
3. | Publik dan swasta. Jaminan sosial dapat diselenggarakan oleh negara (publik) atau oleh lembaga-lembaga swasta yang umumnya berbentuk Perseroan Terbatas. |
Asuransi Sosial dan Bantuan Sosial Jaminan sosial dapat diberikan melalui melalui sistem asuransi sosial yang didanai oleh premi asuransi maupun melalui bantuan sosial yang dananya diperoleh dari pendapatan pajak. Asuransi sosial ditetapkan berdasarkan insurance expertise.
- Pemberian manfaat asuransi diperhitungkan berdasarkan premi asuransi.
- Secara prinsip, pemerintah nasional (pusat) bersama dengan lembaga-lembaga publik lainnya menjadi penyelenggara asuransi sosial.
- Epesertaan asuransi sosial bersifat wajib (obligatory).
- Sistem asuransi medis dan asuransi pensiun adalah dua tipe asuransi sosial yang sangat luas dikenal.
Bantuan sosial tidak ditetapkan berdasarkan insurance expertis. Manfaat bantuan sosial diberikan berdasarkan dana yang dihimpun dari pendapatan pajak. Pemerintah pusat dan daerah memberikan uang atau pelayanan sosial kepada penduduk sebagai bentuk kepedulian atau kewajiban negara terhadap pemenuhan hak-hak dasar warganya.
- Sistem bantuan publik adalah sebuah contoh tipikal dari bantuan sosial.
- Disamping program-program kesejahteraan sosial untuk anak-anak, orang dengan kecacatan (ODK), dan orang lanjut usia; bantuan sosial juga meliputi tunjangan untuk keluaga (umumnya keluarga tunggal atau tidak mampu) yang memiliki tanggungan anak dan pensiun kesejahteraan (welfare pension).
Di Amerika Serikat, salah satu bentuk bantuan sosial yang terkenal adalaf AFDC (Aid for Families with Dependent Children) yang kini berubah menjadi TANF (Temporary Assistance for Needy Families) (Chambers, 2000). Dalam mendesain mekanisme jaminan sosial, penentuan tipe sistem, apakah akan berbentuk asuransi sosial atau bantuan sosial, sangat tergantung pada tujuan dan isi dari sistem tersebut, serta perubahan-perubahan historis dalam lingkungan negara yang bersangkutan.
- Di seluruh dunia, sistem jaminan medis (medical security) dan jaminan pendapatan orang lanjut usia (old-age income security) umumnya diberikan dalam bentuk asuransi sosial, seperti asuransi medis dan asuransi pensiun.
- Laporan Beveridge yang dipublikasikan di Inggris tahun 1942 bukan saja memberikan dasar bagi perancangan sistem jaminan sosial di Inggris, melainkan pula menjadi referensi utama bagi negara-negara kesejahteraan termasuk Amerika Serikat dan Eropa Barat.
Laporan tersebut mengajukan asuransi sosial sebagai bentuk jaminan sosial yang utama dan sebagai pendamping sistem bantuan publik dan program-program asuransi swasta. Berdasarkan laporan tersebut, setiap warga negara wajib memberikan premi yang sama dan menerima manfaat yang sama pula.
- Sistem tersebut kemudian dilembagakan berdasarkan UU Asuransi Nasional.
- Dinyatakan bahwa asuransi sosial, yang perlu diberikan secara universal kepada mereka yang mampu memberikan kontribusi sejumlah uang (premi), dianggap lebih tepat diberikan kepada individu-individu merdeka daripada bantuan sosial yang mensyaratkan ‘penelitian status’ dan seringkali memuat stigma.
Di Jepang, sebuah laporan yang dibuat oleh Dewan Penasihat Jaminan Sosial pada tahun 1950 juga sangat dipengaruhi oleh Laporan Beveridge di atas. Dalam laporan itu, Dewan Penasihat mengajukan Sistem Jaminan Sosial Jepang kepada pemerintah pusat. Dewan mengajukan bahwa pemerintah tidak boleh menghalangi orang untuk melaksanakan tanggungjawabnya, dan bahwa inti jaminan sosial harus berbentuk asuransi sosial yang mengharuskan peserta turut membayar biaya-biaya untuk menjaga kelangsungan sistem tersebut.
- Dalam laporan yang dibuat tahun 1995, Dewan lagi-lagi menekankan pentingnya sistem asuransi sosial.
- Hasilnya adalah bahwa Sistem Jaminan Sosial Jepang dikembangkan berdasarkan sistem asuransi sosial.
- Enyataannya, sekitar 90% dari pengeluaran untuk jaminan sosial dibayar melalui atau untuk keperluan asuransi sosial (MHLW, 1999).
Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Sosial Secara umum, asuransi adalah sebuah sistem untuk sekelompok orang guna melindungi resiko-resiko yang mungkin terjadi pada mereka. Sejumlah orang yang dianggap memiliki suatu resiko serupa membentuk sebuah kelompok, dan masing-masing anggota kelompok tersebut membayar premi sebagai prasyarat memperoleh manfaat manakala menghadapi kecelakaan atau resiko di masa depan.
- Jika seseorang mengalami kecelakaan, misalnya, orang tersebut menerima manfaat asuransi dari akumulasi premi sebagai pengganti atau kompensasi terhadap resiko yang dialaminya.
- Agar sistem asuransi sosial berjalan secara efektif, ‘hukum bilangan banyak’ (the law of large numbers) harus dipenuhi, artinya: sejumlah orang harus berkelompok dan harus ada probabilitas tertentu berkenaan dengan kecelakaan-kecelakaan atau resiko-resiko yang bakal terjadi.
Disamping perhitungan mengenai premi, sistem asuransi sosial harus didasarkan pada dua prinsip berikut ini (MHLW, 1999) :
1. | Jumlah total premi yang harus dibayar oleh peserta kepada penyelenggara harus sama dengan jumlah total uang pertanggungan (insurance money) yang harus dibayar penyelenggara kepada peserta. |
2. | Tingkat premi asuransi yang harus dibayar oleh para peserta harus ditentukan berdasarkan resiko-resiko yang harus di-cover serta jumlah uang pertanggungan yang mungkin dibaya kepada peserta tersebut. |
Asuransi sosial memiliki kelebihan:
1. | Peserta memiliki hak untuk menerima manfaat (mengajukan klaim) sebagai balasan atas premi yang dia bayar. Hak tersebut lebih kuat daripada hak yang diberikan oleh sistem bantuan sosial. |
2. | Berkaitan dengan sumber-sumber pendanaan, beban pembiayaan lebih mudah diterima secara logis, karena beban asuransi dan tingkat manfaat (pertanggungan) berhubungan erat. Ini berbeda dengan sistem bantuan sosial yang mengandalkan pajak dengan mana antara pembayar dan penerima seringkali tidak berkaitan. |
3. | Tuntutan-tuntutan yang bersifat mementingkan diri sendiri, seperti “Saya ingin lebih banyak manfaat, tetapi tidak ingin lebih banyak menanggung beban premi” dapat dihindari. |
Kelemahan asuransi sosial adalah kecenderungan terhadap keseragaman, bentuk-bentuk manfaat yang tetap (fixed), dan kemungkinan terjadinya penyalahgunaan manfaat (the abuse of benefits). Kelebihan asuransi sosial dapat hilang jika hubungan antara manfaat dan beban secara ekstrem sangat lemah pada tingkat individu. Kelebihan dan Kekurangan Bantuan Sosial Kelebihan bantuan sosial meliputi:
1. | Sistem ini menjangkau berbagai kalangan orang. Jika seseorang memenuhi kondisi tertentu, dia dapat menerima manfaat terlepas dari apakah dia turut memikul beban untuk mendapatkannya. |
2. | Sistem ini dapat memenuhi kebutuhan secara lebih khusus. |
Kelemahan bantuan sosial adalah cenderung menimbulkan ketergantungan dan meningkatkan pengeluaran fiskal. Penelitian atau penetapan terhadap persyaratan penerima, seperti survey terhadap pendapatan dan kepemilikan (assets) yang dikenal dengan istilah “means test”, dapat membatasi penerima bantuan sosial meskipun mereka sangat membutuhkannya.
- Dengan demikian, manfaat bantuan sosial seringkali sangat terbatas dan tergantung pada situasi keluarga.
- Sebagai contoh, sistem asuransi pensiun untuk orang lanjut usia dan sistem asuransi medis diberikan kepada peserta terlepas dari tingkat pendapatan mereka.
- Sedangkan skema bantuan sosial, seperti tunjangan anak-anak dan pensiun kesejahteraan, hanya diberikan kepada mereka yang memiliki pendapatan rendah.
JAMINAN SOSIAL DI BEBERAPA NEGARA Setiap negara memiliki sistem jaminan sosial sendiri yang khas yang dibentuk berdasarkan ideologi, kondisi ekonomi, dan sistem politik negara yang bersangkutan. Karenanya, terdapat banyak perbedaan dalam mekanisme pelaksanaannya.
- Sebagai contoh, sistem pensiun publik berbeda di setiap negara dalam hal sistem pendanaannya, tingkat premi, ketentuan usia, jumlah uang, serta persyaratan dalam menerima jaminan.
- Setiap negara juga memiliki pengertian dan cakupan yang berbeda mengenai jaminan sosial (lihat Huttman, 1981; Gilbert dan Specht, 1986; Spicker, 1995; MHLW, 1999).
Sebagai contoh, di Inggris jaminan sosial berarti jaminan pendapatan (income security) seperti pensiun dan tunjangan anak. Di Jepang definisi jaminan sosial meliputi apa yang disebut “kebijakan sosial” atau “pelayanan sosial” sebagaimana diartikan di Inggris, yang mencakup berbagai bentuk: jaminan pendapatan, prawatan medis, pelayanan sosial personal, kebijakan-kebijakan perumahan, pendidikan dan pekerjaan.
- Di AS, jaminan sosial juga diartikan sebagai jaminan pendapatan seperti pensiun, yakni pelayanan kesejahteraan sosial yang di Jepang disebut “pelayanan kemanusiaan” (human services).
- Di AS, makna “kesejahteraan” menunjuk pada pelayanan-pelayanan yang didanai melalui pajak dan diberikan kepada individu atau keluarga setelah melalui penyelidikan status sosial-ekonominya.
Namun demikian, UU jaminan sosial AS merupakan dasar hukum yang komprehensif yang memberikan jaminan bagi penganggur, pelayanan kesehatan bagi keluarga tanpa ayah, pelayanan kemanusiaan bagi para penyandang cacat, pelayanan medis bagi orang lanjut usia serta tunjangan medis yang disatukan dengan asuransi pensiun.
- Di Prancis, jaminan sosial atau “securite sociale” menunjuk pada asuransi sosial, seperti asuransi kesehatan dan hari tua.
- Selain itu, negara ini juga memiliki apa yang disebut “protection social” yang meliputi bantuan sosial (tunjangan pendapatan dan pelayanan bagi orang sakit, penyandang cacat, orang lanjut usia berdasarkan kriteria pendapatan rendah), pelayanan sosial (pelayanan kesejahteraan sosial yang diberikan tanpa melihat kriteria pendapatan), serta sistem “jaminan tingkat pendapatan minimum” guna menunjang kemandirian.
Di Jerman, jaminan sosial atau “soziale sicherheit” mencakup asuransi sosial, kompenasi sosial (bagi korban perang, dll.) dan tunjangan sosial (bantuan sosial atau tunjangan bagi pelajar). Meskipun orang Jerman jarang menggunakan istilah “soziale wolfahrt” atau “kesejahteraan sosial” (social welfare), sistem jaminan sosial di Jerman telah memiliki akar sejarah yang panjang yang dikembangkan oleh Kanselir Bismarck sejak tahun 1880-an.
1. | Memberikan program-program yang terpisah untuk resiko-resiko yang berbeda (pekerjaan, pensiun, perawatan kesehatan). |
2. | Mencakup terutama tenaga kerja yang memiliki pendapatan tetap (khususnya pekerja di perkotaan). |
3. | Melibatkan kontribusi-kontribusi dari yang diasuransikan (pekerja), majikan dan negara. |
4. | Memberikan tunjangan-tunjangan yang terkait dengan kontribusi. |
ul>
Jaminan sosial dapat menjadi piranti keadilan dan kesejahteraan sosial yang menjamin kehidupan stabil dalam situasi sosial ekonomi dewasa ini. Jaminan sosial dapat mendukung masyarakat menghadapi kesulitan dan ketidakpastian yang tidak dapat dipecahkan secara sendiri-sendiri secara effisien.
- Dalam hal ini menjadi sangat penting jika sistem negara kesejahteraan yang memayungi usaha-usaha kesejahteraan sosial juga menjadi landasan “ideologis” konsep jaminan sosial.
- Indonesia perlu mempertegas keberpihakannya kepada paradigma negara kesejahteraan dan pendekatan ekonomi Keynesian ketimbang yang berwajah neoliberalisme.
Dalam literatur pekerjaan sosial terdapat adagium yang sangat dikenal: “There is no social justice without social welfare, and there is no social welfare without social security.” Kita bisa menambahkan satu matra lagi, yakni” there is no social security without social solidarity.”
Thomas, J.J. (1995), Surviving in the City: The Urban Informal Sector in Latin Amerika, London: Pluto Press |
AGENDA STRATEGIS DEPSOS
Lihat jawaban lengkap
Apa saja contoh redistribusi vertikal?
Redistribusi pendapatan ialah cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendistribusikan kembali pendapatan dari satu masyarakat ke masyarakat lain yang membutuhkan. Redistribusi sendiri, terbagi menjadi dua, yaitu Redistribusi Horizontal dan Vertikal,
- Redistribusi vertikal sendiri kegiatan mendistribusikan pendapatan masyarakat dari yang mampu secara finansial (keuangan) ke masyarakat yang lemah akan finansialnya.
- Dalam hal ini, contoh dari redstribusi vertikal seperti pungutan pajak yang dilakukan pemerintah oleh masyarakat, penggalangan dana untuk korban bencana alam, pemberian bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah, dll.
Jadi, jawaban yang sesuai adalah A. – Redistribusi pendapatan ialah cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendistribusikan kembali pendapatan dari satu masyarakat ke masyarakat lain yang membutuhkan. Redistribusi sendiri, terbagi menjadi dua, yaitu Redistribusi Horizontal dan Vertikal,
- Redistribusi vertikal sendiri kegiatan mendistribusikan pendapatan masyarakat dari yang mampu secara finansial (keuangan) ke masyarakat yang lemah akan finansialnya.
- Dalam hal ini, contoh dari redstribusi vertikal seperti pungutan pajak yang dilakukan pemerintah oleh masyarakat, penggalangan dana untuk korban bencana alam, pemberian bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah, dll.
Jadi, jawaban yang sesuai adalah A.
Lihat jawaban lengkap
Apa perbedaan distribusi vertikal dan horizontal?
KOMPAS.com – Dalam suatu negara baik maju maupun berkembang, kondisi ekonomi masyarakat tidak akan selalu sama rata. Ada kelompok masyarakat berpendapatan tinggi, kelompok masyarakat berpendapatan rata-rata, dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
Jika kesejahteraan masyarakat dilihat dari tingkat pendapatannya, berarti ada masyarakat yang sejahtera dan ada yang kurang sejahtera. Pendistribusian kembali pendapatan masyarakat kelompok kaya kepada kelompok masyarakat miskin, baik berasal dari pajak atau pungutan-pungutan lainnya disebut redistribusi.
Hal ini dilakukan pemerintah untuk meminimalkan terjadinya kesenjangan sosial dan menyetarakan kesejahteraan rakyat dengan cepat serta efektif. Baca juga: Pendapatan Per Kapita, Pendapatan Nasional yang Dibagi Jumlah Penduduk Dilansir dari BCcampus Open Publishing, pengertian lain redistribusi adalah distribusi kembali pendapatan masyarakat berpenghasilan lebih tinggi ke masyarakat berpenghasilan lebih rendah.
- Redistribusi vertikal, distribusi kembali dana dari masyarakat kaya ke masyarakat miskin.
- Redistribusi horizontal, distribusi kembali uang dari satu kelompok ke kelompok lainnya.
Apa tujuan dari pendistribusian kembali pendapatan nasional?
Tujuan Redistribusi Pendapatan Adapun tujuan utama pemerintah menjalankan program redistribusi pendapatan adalah mengurangi kesenjangan dan ketidakmerataan ekonomi di Indonesia. Dengan begitu kesejahteraan masyarakat yang berkekurangan secara finansial akan terbantu.
Lihat jawaban lengkap
Apa tujuan adanya redistribusi pendapatan?
Redistribusi merupakan hal penting dalam aktivitas ekonomi, sebagaimana demokrasi, redistribusi merupakan jalan untuk mencapai keadilan. Fungsi redistribusi adalah untuk menyamarkan unsur- unsur ketimpangan pendapatan yang diperoleh antara individu satu dengan individu lainnya.
Lihat jawaban lengkap
Dari mana sumber pendanaan redistribusi pendapatan?
Apa yang dimaksud dengan redistribusi pendapatan? – Dalam buku yang ditulis oleh Harry Budi dan Tina Amelia (Fungsi Strategis Pajak di Masa Pandemi Covid-19 tahun 2021) dijelaskan bahwa redistribusi pendapatan merupakan salah satu fungsi yang dilakukan pemerintah dalam upaya memperluas dan memeratakan kesejahteraan masyarakat.
- Dengan kata lain, redistribusi pendapatan merupakan upaya mendistribusikan pendapatan masyarakat kaya kepada golongan masyarakat kurang mampu.
- Pendapatan tersebut diperoleh pemerintah dari pajak maupun iuran atau pungutan lain yang dibayarkan masyarakat.
- Redistribusi pendapatan dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam memberikan jaminan sosial bagi masyarakat kurang mampu.
Jadi, pajak atau pungutan lain yang telah dibayarkan masyarakat tidak akan sia-sia dan menjadi salah satu bentuk investasi sosial jangka panjang.
Lihat jawaban lengkap
Bagaimana interpretasi pengalokasian pajak berdasarkan fungsi redistribusi pendapatan?
Pemerintah mengalokasikan penerimaan pajak berdasarkan fungsi redistribusi pendapatan. Bagaimana
- Pemerintah mengalokasikan penerimaan pajak berdasarkan fungsi redistribusi pendapatan interpretasi pengalokasian pajak tersebut ialah dengan menarik pajak dari orang kaya kemudian pajak tersebut digunakan untuk kepentingan pembangunan negara.
- PEMBAHASAN
- Redistribusi pendapatan adalah pendistribusian kembali pendapatan masyarakat kelompok kaya kepada masyarakat kelompok miskin, baik yang berasal dari pajak, maupun pungutan-pungutan lain.
Fungsi pajak sebagai redistribusi ekonomi merupakan implementasi ideal pembangunan negara. Dimana, pajak dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan semua masyarakat. Pajak besar ditarik dari masyarakat kaya yang kemudian dana tersebut dikelola untuk pembangunan dan memberi bantuan bagi masyarakat miskin Redistribusi pendapatan pada pajak bertujuan untuk membuat pendapatan masyarakat merata.
- Pelajari lebih lanjut
- P rogram redistribusi pendapatan
- #BelajarBersamaBrainly
: Pemerintah mengalokasikan penerimaan pajak berdasarkan fungsi redistribusi pendapatan. Bagaimana
Lihat jawaban lengkap
Jelaskan apa yang dimaksud dengan redistribusi vertikal dan berikan contohnya?
Pembahasan – Redistribusi vertikal Redistribusi vertikal adalah redistribusi dari kelompok yang berbeda penghasilan. Hal ini sebagai jaminan dari kelompok berpenghasilan tinggi ke berpenghasilan rendah. Contoh redistribusi vertikal yaitu dana pajak yang diberikan sebagai sumber dana Program Perlindungan Sosial (PPS).
Program Pemberian Jaminan Kebutuhan Primer Masyarakat Bawah
Terdiri dari beberapa program, seperti :
- Program Perlindungan Sosial (PPS) untuk memenuhi kebutuhan primer masyarakat.
- Program Keluarga Harapan (PKH) untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin.
- Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk meningkatkan prasarana pendidikan.
- Beasiswa untuk pemenuhan pendidikan rakyat kurang mampu.
- Jaminan Kesehatan Masyarakat (JamKesMas) untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat bawah.
- Perumahan bersubsidi.
Program Kredit Lunak dan Pinjaman Kredit Komunitas
Pada 5 November 2007, pemerintah mengeluarkan program KUR. KUR singkatan dari Kredit Usaha Rakyat. Diberikan kepada para pengusaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menegah).
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Mengapa UMKM perlu dikembangkan?
- Pertama, UMKM menyerap banyak tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran.
- Kedua, UMKM membantu distribusi pembangunan dengan berusaha mengembangkan UMKM di perdesaan.
- Ketiga, UMKM membantu pemerataan distribusi pendappatan. Terutama, dengam mempertinggi daya beli masyarakat.
Apa yang dimaksud dengan redistribusi kredit lunak?
Contoh redistribusi pendapatan nasional – Brainly.co.id
- Kelas: VIII
- Mata Pelajaran: IPS
- Materi: Redistribusi Pendapatan
- Kata Kunci: Praktik Redistribusi Pendapatan
- Pembahasan :
- Praktik redistribusi pendapatan di Indonesia dan contohnya adalah:
- 1. Pajak
- Pajak sebagai redistribusi pendapatan berarti bahwa orang pribadi/badan yang berpenghasilan tinggi akan membayar lebih kepada negara untuk membantu membangun sarana dan infrastruktur yang dapat digunakan untuk semua.
- Dengan demikian, orang dengan pendapatan rendah akan mendapatkan manfaat secara tidak langsung dari pendapatan orang yang berpenghasilan tinggi.
Contoh: pajak untuk membangun jalan. Orang miskin, meskipun tidak punya mobil atau kendaraan pribadi lainya, tetap akan mendapatkan manfaat dari dibangunnya jalan, karena dapat berangkat kerja dengan mudah menggunakan angkutan umum. Barang kebutuhan juga akan lebih murah bila transportasinya mudah.
- 2. Subsidi
- Subsidi kepada golongan yang dianggap tidak mampu menggunakan dana dari pendapatan negara (baik pajak maupun non-pajak) untuk meringankan biaya kebutuhan sehari-hari.
- Contoh: subsidi bahan bakar motor (BBM).
- 3. Asuransi
- Asuransi adalah resdistribusi pendapatan, dimana peserta suransi akan secara tidak langsung membantu peserta lain yang mendapatkan musibah, seperti penyakit, kecelakaan atau meninggal dunia.
- Contoh : asuransi ini adalah BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
- 4. Zakat dan sedekah
Sumbangan yang bersifat keagamaan seperti zakat, sedekat (dalam agama Islam) atau persepuluhan (dalam aama Kristen) adalah contoh redistribusi pendapatan, dari para pemeluk agama yang mampu kepada golongan yang kurang mampu. Sumbangan keagamaan ini bermanfaat mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan solidaritas dan rasa peduli serta membantu pihak yang membutuhkan.
- Contoh : zakat fitrah setiap sebelum hari raya Idul Fitri 5.
- Redit lunak Kredit lunak adalah redistribusi pendapatan kepada pengusaha kecil dari kalangan industri yang lebih maju.
- Bantuan kredit lunak untuk modal usaha bermanfaat bagi pengusaha kecil untuk mengembangkan usaha.
- Bantuan ini juga membuka lapangan kerja sehingga masyarakat kecil akan meningkat kesejahteraannya.
Contoh : kredit UMKM (Usaha Kecil, Mikro dan Menengah) : Contoh redistribusi pendapatan nasional – Brainly.co.id
Lihat jawaban lengkap
Apa itu pajak Social Security?
MENURUT definisi OECD, kontribusi jaminan sosial ( social security contribution/ SSC) merupakan pembayaran wajib yang dibayarkan kepada pemerintah dengan tujuan untuk terwujudnya penyaluran atas manfaat-manfaat sosial ( social benefits ) kepada masyarakat di masa depan.
- Ontribusi/iuran tersebut bersumber dari dari pekerja ( employe e), pemberi kerja ( employe r), serta wirausaha ( self-employed ) melalui suatu skema jaminan sosial yang dijalankan oleh unit-unit pemerintah (IMF, 2014).
- Ontribusi Jaminan merupakan iuran yang di banyak negara maju menjadi tulang punggung penerimaan pajak dan berdampak pada tingginya tax ratio,
Dalam struktur penerimaan pajak di negara OECD, porsi kontribusi jaminan sosial cukup besar. Porsinya mencapai 26% dari total penerimaan pajak pada 2017. Di Indonesia sendiri, kontribusi jaminan sosial bersama dengan pajak daerah tidak termasuk dalam struktur penerimaan perpajakan, sehingga tax ratio yang digunakan pemerintah menggunakan arti yang lebih sempit apabila dibandingkan dengan negara-negara lain, khususnya anggota OECD.
Asian Development Bank (ADB) bersama dengan International Monetary Fund (IMF), Intra-European Organisation of Tax Administrations (IOTA), dan The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) membangun sebuah kerangka survei yang dinamakan International Survey on Revenue Administration (ISORA).
Tabel berikut memperlihatkan struktur penerimaan perpajakan di negara-negara yang terlibat di dalam survei tersebut. Negara-negara di dalam tabel ini merupakan negara yang turut memperhitungkan kontribusi jaminan sosial dalam struktur penerimaan perpajakannya. Berdasarkan tabel di atas, proporsi kontribusi jaminan sosial tertinggi dimiliki oleh Slovenia, Kroasia, dan Estonia. Di lain pihak, negara-negara yang memiliki proporsi terendah antara lain Denmark, Finlandia, dan Afrika Selatan. Negara-negara yang memperhitungkan kontribusi jaminan sosial pada umumnya juga memiliki tax ratio yang tinggi.
- Menurut OECD Revenue Statistics 2019, negara-negara OECD pada 2017 memiliki rata-rata tax ratio sebesar 34,2%.
- Menariknya, negara-negara yang memiliki proporsi jaminan sosial yang rendah juga memiliki tax ratio yang tinggi, seperti Denmark dan Finlandia, yang masing-masing memiliki tax ratio sebesar 45,7% dan 43,3% pada 2017.
Hal ini tentunya menyiratkan negara tersebut tidak bergantung pada penerimaan yang bersumber dari kontribusi jaminan sosial. Dengan demikian, Indonesia sebagai negara yang tidak memasukkan kontribusi jaminan sosial di struktur penerimaan perpajakannya sekiranya juga tidak bergantung pada hal tersebut.
Lihat jawaban lengkap
Bagaimana proses redistribusi pendapatan secara vertikal dan horizontal?
Redistribusi pendapatan merupakan usaha untuk mendistribusikan kembali pendapatan dari masyarakat mampu kepada masyarakat yang tidak mampu. Salah satu caranya dilakukan dengan melakukan pungutan pajak. Redistribusi ini merupakan suatu bentuk jaminan sosial dari negara kepada masyarakat.
Redistribusi itu sendiri bisa dibagi menjadi dua yakni redistribusi vertikal dan redistribusi horizontal. Redistribusi Vertikal adalahkegiatan transfer uang dari orang yang mampu kepada orang yang tidak mampu dari segi finansial. Sedangkan redistribusi horizontal adalahtransfer uang antarkelompok, misalnya dari orang dewasa ke anak-anak.
judul orang kaya orang miskin
Redistribusi ini bersifat siklus kehidupan. – Redistribusi pendapatan merupakan usaha untuk mendistribusikan kembali pendapatan dari masyarakat mampu kepada masyarakat yang tidak mampu. Salah satu caranya dilakukan dengan melakukan pungutan pajak. Redistribusi ini merupakan suatu bentuk jaminan sosial dari negara kepada masyarakat.
Redistribusi itu sendiri bisa dibagi menjadi dua yakni redistribusi vertikal dan redistribusi horizontal. Redistribusi Vertikal adalah kegiatan transfer uang dari orang yang mampu kepada orang yang tidak mampu dari segi finansial. Sedangkan redistribusi horizontal adalah transfer uang antarkelompok, misalnya dari orang dewasa ke anak-anak.
Redistribusi ini bersifat siklus kehidupan.
Lihat jawaban lengkap
Apa tujuan pendistribusian kembali pendapatan masyarakat kelompok kaya kepada masyarakat kelompok miskin?
Tujuan utama dari redistribusi adalah untuk meminimalisir adanya kesenjangan ekonomi di masyarakat, karena dengan program redistribusi pendapatan, pajak yang diperoleh dari masyarakat yang berpenghasilan tinggi akan disalurkan kembali oleh pemerintah untuk bantuan sosial kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan C.
Lihat jawaban lengkap
Apa alat utama dalam pendistribusian pendapatan?
Alat utama yang digunakan oleh pemeritah dalam pendistribusian pendapatan adalah Pajak dan Subsidi. Di mana pemerintah dalam rangka pendistribusian pendapatan akan mengambil pajak dari rakyat sesuai dengan usaha dan penghasilannya. Kemudian dana dari pajak yang dikumpulkan akan digunakan untuk mensubsidi usaha menengah kebawah agar dapat berkembang dan maju.
Lihat jawaban lengkap
Apa saja jenis jenis distribusi?
Selasa, 8 Juni 2021 20:30 WIB – Sebuah mesin pabrik tengah mendistribusikan sejumlah barang. Gudang terbaru Amazon.com menggunakan teknologi canggih untuk membantu pekerja mendistribusikan barang. Dobroviz, Republik Ceko, 8 September 2015. Martin Divisek/Getty Images TEMPO.CO, Jakarta – Dalam dunia ekonomi khususnya bidang pemasaran, terdapat istilah yang sering digunakan dalam menjalankan fungsinya yaitu, distribusi,
- Dalam dunia pemasaran, distribusi merupakan suatu kegiatan yang cukup penting agar suatu bisnis dapat berkembang dengan pesat.
- Menurut Cambridge Dictionary, distribusi memiliki makna proses pemberian hal-hal kepada beberapa orang, atau menyebarkan atau memasok barang atau sumber daya lainnya.
- Lebih lanjut, distribusi juga sering diartikan sebagai bentuk posisi atau susunan dari sesuatu di ruang dan waktu-seperti mendistribusikan kekayaan.
Selain itu, orang yang melakukan kegiatan distribusi juga disebut sebagai distributor. Menukil buku Pengantar Ilmu Ekonomi Makro (2004) karya T. Gilarso, SJ, proses distribusi adalah penyaluran hasil produksi dari produsen yang membuatnya kepada konsumen yang memerlukannya.
- Untuk jenis kegiatan distribusi dibagi menjadi tiga yaitu, distribusi langsung, distribusi tidak langsung, dan distribusi semi langsung.
- Bentuk dari distrubis langsung biasanya produsen akan menjual barang kepada konsumen secara langsung menggunakan berbagai macam cara, salah satunya media sosial dengan aplikasi marketplace yang betebaran.
Distribusi ini banyak digunakan oleh pedagang-pedagang kecil guna memangkas biaya distribusi. Sedangkan untuk distribusi tidak langsung biasanya produsen akan menggunakan pihak ketiga atau distributor untuk menjual barangnya, contohnya yaitu grosir atau retail,
- Distribusi ini biasanaya digunakan produsen-produsen yang memiliki modal besar untuk menjangkau pangsa pasar yang luas.
- Cara ini juga kerap digunakan untuk memasarkan produk yang tahan lama.
- Untuk distribusi semi langsung mengacu pada jasa penyalur atau distributor berspesifikasi khusus.
- Sebab, barang yang didistribusikan dengan cara ini perlu mendapatkan penanganan secara khusus.
Contoh barang-barang yang didistribusikan dengan cara ini yaitu, barang mewah dan barang berharga. Dalam melakukan proses distribusi suatu produk kepada konsumen, terjadi beberapa faktor yang mempengaruhi distribusi itu sendiri seperti, faktor pasar, faktor barang, faktor perusahaan, dan juga faktor kebiasaan dalam pembelian.
Lihat jawaban lengkap
Apa yang dimaksud dengan distribusi?
Distribusi adalah salah satu bagian dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan.
Lihat jawaban lengkap
Apa yang dimaksud dengan pasar vertikal?
Pasar vertikal adalah pasar di mana vendor menawarkan barang dan jasa khusus untuk industri, perdagangan, profesi, atau kelompok pelanggan lain dengan kebutuhan khusus. Pasar horizontal adalah pasar di mana produk atau jasa memenuhi kebutuhan berbagai pembeli di berbagai sektor ekonomi,
Lihat jawaban lengkap
Jelaskan pengertian redistribusi pendapatan serta apa maksud dari redistribusi vertikal dan horizontal beserta contohnya?
Redistribusi pendapatan merupakan usaha untuk mendistribusikan kembali pendapatan dari masyarakat mampu kepada masyarakat yang tidak mampu. Salah satu caranya dilakukan dengan melakukan pungutan pajak. Redistribusi ini merupakan suatu bentuk jaminan sosial dari negara kepada masyarakat.
- Redistribusi itu sendiri bisa dibagi menjadi dua yakni redistribusi vertikal dan redistribusi horizontal.
- Redistribusi Vertikal adalahkegiatan transfer uang dari orang yang mampu kepada orang yang tidak mampu dari segi finansial.
- Sedangkan redistribusi horizontal adalahtransfer uang antarkelompok, misalnya dari orang dewasa ke anak-anak.
Redistribusi ini bersifat siklus kehidupan. – Redistribusi pendapatan merupakan usaha untuk mendistribusikan kembali pendapatan dari masyarakat mampu kepada masyarakat yang tidak mampu. Salah satu caranya dilakukan dengan melakukan pungutan pajak. Redistribusi ini merupakan suatu bentuk jaminan sosial dari negara kepada masyarakat.
Redistribusi itu sendiri bisa dibagi menjadi dua yakni redistribusi vertikal dan redistribusi horizontal. Redistribusi Vertikal adalah kegiatan transfer uang dari orang yang mampu kepada orang yang tidak mampu dari segi finansial. Sedangkan redistribusi horizontal adalah transfer uang antarkelompok, misalnya dari orang dewasa ke anak-anak.
Redistribusi ini bersifat siklus kehidupan.
Lihat jawaban lengkap
Jelaskan apa yang dimaksud redistribusi pendapatan vertikal dan horizontal beserta contohnya?
Redistribusi pendapatan adalah usaha mendistribusikan kembali pendapatan dari masyarakat mampu kepada masyarakat yang tidak mampu, Redistribusidibagi menjadi dua diantaranya sebagai berikut. Redistribusi vertikal, yaitu kegiatan transfer uang dari masyarakat yang mampu kepada masyarakat kurang mampu dari segi finansial.
Redistribusi ini bisa dilakukan oleh individu atau pemerintah. Redistribusi horizontal, yaitu transfer uang antarkelompok. Contoh dari kegiatan redistribusi horizontal ini adalah orang tua memberikan uang jajan kepada anaknya. – Redistribusi pendapatan adalah usaha mendistribusikan kembali pendapatan dari masyarakat mampu kepada masyarakat yang tidak mampu,
Redistribusi dibagi menjadi dua diantaranya sebagai berikut.
Redistribusi vertikal, yaitu kegiatan transfer uang dari masyarakat yang mampu kepada masyarakat kurang mampu dari segi finansial. Redistribusi ini bisa dilakukan oleh individu atau pemerintah. Redistribusi horizontal, yaitu transfer uang antarkelompok. Contoh dari kegiatan redistribusi horizontal ini adalah orang tua memberikan uang jajan kepada anaknya.
Bagaimana program pemerintah dalam Redistribusi untuk pemerataan distribusi pendapatan di Indonesia?
Program Redistribusi untuk Pemerataan Distribusi Pendapatan di Indonesia: Program Pemberian Jaminan Akses Kebutuhan Dasar bagi Rakyat Bawah. Program Kredit Lunak dan Penjaminan Kredit Berbasis Komunitas. Pengembangan Usaha atau Industri Kecil. Pemerintah Bekerja Sama dengan Swasta Lokal dan Asing untuk Menjalankan Program Corporate Social Responsibility (CSR).
Program Pemberian Jaminan Akses Kebutuhan Dasar bagi Rakyat Bawah. Program Kredit Lunak dan Penjaminan Kredit Berbasis Komunitas. Pengembangan Usaha atau Industri Kecil. Pemerintah Bekerja Sama dengan Swasta Lokal dan Asing untuk Menjalankan Program Corporate Social Responsibility (CSR). Pemerintah Konsisten dalam Mewujudkan Kebijakan Penegakan Hukum dan Keadilan Ekonomi.
Jadi, jawaban yang tepat adalah D.
Lihat jawaban lengkap
Apa yang dimaksud dengan redistribusi kredit lunak?
Contoh redistribusi pendapatan nasional
- Kelas: VIII
- Mata Pelajaran: IPS
- Materi: Redistribusi Pendapatan
- Kata Kunci: Praktik Redistribusi Pendapatan
- Pembahasan :
- Praktik redistribusi pendapatan di Indonesia dan contohnya adalah:
- 1. Pajak
- Pajak sebagai redistribusi pendapatan berarti bahwa orang pribadi/badan yang berpenghasilan tinggi akan membayar lebih kepada negara untuk membantu membangun sarana dan infrastruktur yang dapat digunakan untuk semua.
- Dengan demikian, orang dengan pendapatan rendah akan mendapatkan manfaat secara tidak langsung dari pendapatan orang yang berpenghasilan tinggi.
Contoh: pajak untuk membangun jalan. Orang miskin, meskipun tidak punya mobil atau kendaraan pribadi lainya, tetap akan mendapatkan manfaat dari dibangunnya jalan, karena dapat berangkat kerja dengan mudah menggunakan angkutan umum. Barang kebutuhan juga akan lebih murah bila transportasinya mudah.
- 2. Subsidi
- Subsidi kepada golongan yang dianggap tidak mampu menggunakan dana dari pendapatan negara (baik pajak maupun non-pajak) untuk meringankan biaya kebutuhan sehari-hari.
- Contoh: subsidi bahan bakar motor (BBM).
- 3. Asuransi
- Asuransi adalah resdistribusi pendapatan, dimana peserta suransi akan secara tidak langsung membantu peserta lain yang mendapatkan musibah, seperti penyakit, kecelakaan atau meninggal dunia.
- Contoh : asuransi ini adalah BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
- 4. Zakat dan sedekah
Sumbangan yang bersifat keagamaan seperti zakat, sedekat (dalam agama Islam) atau persepuluhan (dalam aama Kristen) adalah contoh redistribusi pendapatan, dari para pemeluk agama yang mampu kepada golongan yang kurang mampu. Sumbangan keagamaan ini bermanfaat mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan solidaritas dan rasa peduli serta membantu pihak yang membutuhkan.
Contoh : zakat fitrah setiap sebelum hari raya Idul Fitri 5. Kredit lunak Kredit lunak adalah redistribusi pendapatan kepada pengusaha kecil dari kalangan industri yang lebih maju. Bantuan kredit lunak untuk modal usaha bermanfaat bagi pengusaha kecil untuk mengembangkan usaha. Bantuan ini juga membuka lapangan kerja sehingga masyarakat kecil akan meningkat kesejahteraannya.
Contoh : kredit UMKM (Usaha Kecil, Mikro dan Menengah) : Contoh redistribusi pendapatan nasional
Lihat jawaban lengkap