Pengertian Kebijakan Moneter Yang dimaksud dengan kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang digunakan untuk mengatur tingkat pertumbuhan pasokan uang dalam sebuah negara. Pemerintah memiliki kebijakan ini untuk mengatur berapa banyak uang yang beredar di masyarakat luas. Tujuan dari Adanya Kebijakan Moneter
Mengurangi tingkat inflasi
Tingkat inflasi yang terlalu tinggi adalah bencana besar untuk sebuah negara. Kebijakan moneter hadir dan diterapkan dengan tujuan untuk mengurangi tingkat inflasi. Inflasi adalah kondisi dimana uang yang beredar di masyarakat terlalu banyak jumlahnya sehingga kehadirannya tidak lagi berharga. Indonesia pernah mengalami inflasi besar-besaran pada tahun 1998 saat pemerintahan Orde Baru.
Mengurangi pengangguran
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pengangguran adalah masalah bagi sebuah negara. Kebijakan moneter juga bisa digunakan sebagai sarana untuk mengurangi pengangguran. Pasokan uang yang lebih tinggi bisa merangsang para pengangguran untuk melakukan kegiatan bisnis.
Meningkatkan nilai tukar mata uang
Bank sentral memiliki wewenang lain selain melakukan penerapan kebijakan moneter, yakni mengatur nilai tukar antara mata uang negara lain dengan rupiah. Misalnya saja, Indonesia memperbanyak jumlah uang yang beredar di masyarakat. Hal ini bisa membawa dampak kurs mata uang rupiah menjadi lebih murah dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain. 5 Instrumen dalam Kebijakan Moneter
Operasi di pasar terbuka
Hal ini dikenal juga dengan nama kebijakan pasar terbuka atau open market operation. Kebijakan ini adalah kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia dalam rangka memperjualbelikan surat-surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia atau SBI. Apabila kebijakan ini terjadi, maka Bank Indonesia selaku bank sentral akan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
- Hal ini terjadi karena Sertifikat Bank Indonesia sudah bisa dibeli oleh masyarakat luas.
- Alau Bank Indonesia memutuskan untuk membeli SBI, maka Bank Indonesia akan menambah jumlah uang yang ada di masyarakat.
- Bank Sentral melakukan hal ini untuk menambah jumlah uang yang bisa dimiliki oleh masyarakat.
Bank Indonesia bisa memutuskan akan membeli atau menjual SBI, tergantung pada kebutuhan negara.
Menyesuaikan tingkat suku bunga diskonto
Instrumen yang satu ini dikenal juga dengan nama discount rate. Bank Indonesia selaku bank sentral memiliki kewenangan untuk menaikkan atau menurunkan tingkat bunga bank. Apabila bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga, maka mereka akan mengurangi jumlah uang yang beredar di pasaran.
Hal ini terjadi karena masyarakat akan tertarik untuk menabung di bank. Mereka berpikir bahwa mereka akan mendapatkan lebih banyak uang karena bunga bank sedang ditingkatkan. Sedangkan kalau bank Indonesia memilih untuk menurunkan suku bunga, maka masyarakat tidak akan tertarik untuk menabung di bank.
Mereka lebih memilih untuk menggunakan uang cash dibandingkan dengan menyimpan uangnya di bank.
Menyesuaikan Giro Wajib Minimum atau GWM
Hal ini dikenal juga dengan nama Cash Ratio atau Reserve Requirement. Sama seperti sebelumnya, Bank Indonesia bisa memilih apakah negara membutuhkan kenaikan cadangan kas atau menurunkannya. Apabila bank sentral memutuskan untuk menaikkan cadangan kas, maka mereka akan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
- Hal ini adalah tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi inflasi.
- Bank umum akan diharuskan menahan uang yang lebih banyak sebagai cadangan, sehingga uang tunai akan dikurangi jumlahnya.
- Sedangkan kalau bank sentral memutuskan untuk menurunkan cadangan kas, maka mereka akan menambah jumlah uang.
Hal ini dilakukan untuk deflasi. Bank umum akan diharuskan untuk mengeluarkan uang yang lebih banyak lagi ke masyarakat, sehingga jumlah uang tunai akan semakin banyak di luaran.
Kredit selektif
Kredit selektif ini disebut juga dengan nama selective credit control. Bank sentral memiliki kewenangan untuk mengatur mana pinjaman prioritas dan bukan. Hal ini erat kaitannya dengan kepemilikan dan penggunaan kartu kredit. Ada dua jenis kredit yang harus Anda ketahui.
Yang pertama adalah kredit ketat dan kredit longgar. Kredit ketat adalah kebijakan yang dipilih oleh bank sentral untuk mengatasi inflasi dengan cara mengurangi jumlah uang yang ada di masyarakat. Mendapatkan peminjaman di bank akan lebih sulit, karena memang syarat-syaratnya dipersulit. Masyarakat atau pengusaha harus lebih keras berusaha agar kreditnya diloloskan.
Sedangkan yang dimaksud dengan kredit longgar adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk mengurangi deflasi dengan cara menambah uang yang beredar. Masyarakat akan lebih mudah untuk mendapatkan kredit karena syaratnya yang mudah. Hal ini adalah sarana untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Pembujukan moral
Instrumen terakhir dari kebijakan moneter ini adalah moral suasion. Kebijakan ini adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dengan melakukan meeting dengan pimpinan bank umum. Hal ini biasanya berkaitan dengan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh bank umum agar sejalan dengan bank Indonesia selaku bank sentral.
- Apa Itu Beban Administrasi?
- Apa Itu Green Finance?
- Apa Itu Residual Income?
- Apa Itu Biaya Peluang?
Demikianlah artikel tentang kebijakan moneter dan 5 instrumennya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.
Lihat jawaban lengkap
Contents
- 0.1 Apa itu kebijakan kredit ketat?
- 0.2 Bagaimana cara pemerintah melakukan kebijakan moneter yang bersifat ekspansif?
- 1 Mengapa bank wajib menetapkan batas maksimum dalam pemberian kredit?
- 2 Apakah Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter?
- 3 Apa tujuan dari kebijakan moneter kontraktif?
- 4 Apa itu ekspansif dan kontraktif?
- 5 Bagaimana cara menentukan batas kredit?
- 6 Batas Maksimum Pemberian kredit berapa?
- 7 Apa yang dimaksud kebijakan kredit?
Apa itu kebijakan kredit ketat?
Jun 25, 2018 • 5 min read Squad, sebelum baca artikel ini kamu wajib baca dulu tentang Kebijakan Moneter untuk Krisis Ekonomi di Indonesia, Yay! Sekarang sudah tahukan ternyata Indonesia telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan moneter sejak dulu dengan tujuan menyelamatkan perekonomian Indonesia tentunya. Ilustrasi Kebijakan Moneter (Sumber: swarasenayan.com) Nah, Squad untuk mengeluarkan suatu kebijakan moneter terdapat instrumen-instrumen yang harus ada didalam kebijakan tersebut, antara lain: 1. Kebijakan Pasar Terbuka ( Open Market Operation) Kebijakan pasar terbuka merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral dengan cara menjual atau membeli surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
Baca juga: Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran Uang Nah, perlu diperhatikan: – Bila bank sentral menjual SBI, maka akan mengurangi jumlah uang beredar untuk mengatasi inflasi Ketika SBI dibeli oleh masyarakat, maka uang akan diterima bank sentral, akibatnya dapat mengurangi jumlah uang beredar.
– Bila bank sentral membeli SBI, maka akan menambah jumlah uang beredar untuk mengatasi defaluasi Ketika bank sentral akan membeli SBI, maka bank sentral akan menukarkannya dengan uang, sehingga uang yang beredar di masyarakat akan bertambah.2. Tingkat Bunga Diskonto ( Discount Rate ) Kedua, tingkat bunga diskonto adalah kebijakan bank sentral menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga bank,
Squad, perhatikan hal-hal ini ya: – Bila bank sentral menaikkan suku bunga akan berakibat mengurangi jumlah uang yang beredar untuk mengatasi inflasi Jadi, ketika suku bunga dinaikkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk menabung di bank, Squad karena akan mendapatkan bunga yang lebih besar. Karena masyarakat b erbondong-bondong menabung, maka uang yang bererdar akan berkurang, karena uangnya disimpan di bank.
– Bila menurunkan suku bunga maka akan menambah jumlah uang yang beredar untuk mengatasi deflasi Jadi, ketika suku bunga diturunkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan uang karena bila ditabung hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit.3. Ilustrasi Cadangan Kas Minimal (Sumber: daerah.sindonews.com) Hal yang harus diperhatikan nih Squad: – Bila bank sentral menaikkan cadangan kas maka akan mengurangi jumlah uang beredar untuk mengatasi inflasi. Nah, akibatnya bank umum harus menahan uang lebih banyak sebagai cadangan, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi, Squad.
- Bila menurunkan cadangan kas maka akan menambah jumlah uang beredar untuk mengatasi deflasi.
- Jadi, bank umum harus mengelurakan uang lebih banyak ke masyarakat daripada menahan uang tersebut sebagai cadangan, nah karenanya jumlah uang yang beredar akan bertambah di masyarakat.4.
- Pengawasan Kredit Selektif ( Selective Credit Control ) Pengawasan kredit selektif ini juga merupakan kebijakan dari bank sentral lho, kebijakan ini menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi dan jenis pinjaman mana yang perlu didorong,
Terdapat dua jenis kredit, yaitu: – Kredit Ketat adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar untuk mengatasi inflasi, maksudnya adalah syarat pemberian yang ketat akan mengurangi jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa memperoleh kredit, karena kesulitan dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat yang dipersulit,
– Kredit longgar adalah kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah uang yang beredar untuk mengatasi deflasi, maksudnya adalah syarat pemberian yang longgar akan menambah jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa memperoleh kredit karena k emudahan dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat yang dipermudah,
Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat ditingkatkan.5. Pembujukan Moral ( Moral Suasion ) Terakhir merupakan pembujukan moral. Nah, pembujukan moral ini merupakan kebijakan bank sentral dengan cara mengadakan pertemuan langsung antara bank sentral dengan pimpinan-pimpinan bank umum untuk meminta bank-bank umum melakukan langkah-langkah tertentu. Referensi Alam S.2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga Sumber Foto Ilustrasi kebijakan moneter. Tautan: https://www.swarasenayan.com/kinerja-jokowi-urus-moneter/ Ilustrasi cadangan kas minimal. Tautan: https://daerah.sindonews.com/read/28291/174/bi-larang-masyarakat-tukar-uang-pinggir-jalan-1589436355 Artikel diperbarui 14 Desember 2020 Aulia Annaisabiru E
Lihat jawaban lengkap
Bagaimana cara pemerintah melakukan kebijakan moneter yang bersifat ekspansif?
2. Kebijakan Moneter Kontraktif – Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
- Ebijakan moneter kontraktif (monetary contractive policy) yang disebut kebijakan uang ketat (tight money policy) ialah kebijakan mengurangi jumlah uang yang beredar.
- Tujuan utama dari kebijakan ini adalah menurunkan tingkat inflasi.
- Tujuan kebijakan moneter kontraktif adalah mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan suku bunga, menjual obligasi pemerintah, dan menaikkan persyaratan cadangan untuk bank. Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia Beberapa contoh monetary policy yang telah diterapkan di Indonesia, adalah sebagai berikut: Bank Indonesia (BI ) melakukan lelang sertifikatnya, atau bisa juga melalui pembelian surat berharga di pasar modal.
UBI dapat menurunkan suku bunga jika kondisi ekonomi sesuai dengan ekspektasi. Sebaliknya, BI bisa menaikkan suku bunga bila ingin membatasi aktivitas ekonomi sehingga aliran uang berkurang. Ketika perekonomian mengalami resesi maka peredaran uang akan meningkat sehingga aktivitas perekonomian meningkat.
Contohnya adalah membeli sekuritas (surat-surat berharga) Saat terjadi inflasi, BI akan mengurangi aliran uang ke masyarakat dengan menjual surat berharga untuk mengurangi aktivitas ekonomi yang berlebihan. Prof. Dr. Ali Wardhana selaku Gubernur Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional mengungkapkan betapa beratnya usaha untuk beliau meloloskan diri dari tekanan rumusan kebijakan negara maju dalam krisis ekonomi global yang dibahas pada buku Prof. Baca juga : Pengertian Ilmu Ekonomi
Lihat jawaban lengkap
Mengapa bank wajib menetapkan batas maksimum dalam pemberian kredit?
Penentuan BMPK sebenarnya untuk mengatur portofolio kredit perbankan agar tidak terakumulasi pada satu kelompok atau individual dalam memberikan kredit, sebab konsentrsi kredit pada kelompok atau individu tertentu akan mengandung risiko sangat besar bagi bank.
Lihat jawaban lengkap
Pada saat kapan dilaksanakan kebijakan uang ketat?
Pasar Uang Ketat – Pengertian, Jenis dan Contohnya | Tokopedia Kamus Bagikan Kondisi pasar uang yang ditandai oleh tingkat penawaran uang lebih rendah daripada permintaan yang cenderung mengakibatkan naiknya tingkat suku bunga (tight money market). Otoritas Jasa Keuangan Pasar uang ketat adalah sebuah situasi dimana persediaan uang terbatas karena menurunkan jumlah uang yang beredar dan mengurangi jumlah uang yang harus dipinjamkan bank, sehingga menghasilkan tingkat yang tinggi.
- Ebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian suatu negara sedang mengalami,
- Pemerintah biasanya menjual surat-surat berharga kepada masyarakat untuk melakukan kebijakan uang ketat agar inflasi turun.
- Etika masyarakat membeli surat-surat berharga dari pemerintah melalui, maka jumlah uang yang beredar akan berkurang dan diikuti dengan turunnya inflasi.
Ketika uang yang beredar terbatas, bisnis akan sulit untuk mendapat pinjaman dan rumah tangga mungkin akan kesulitan dalam mendapatkan KPR. Uang ketat umumnya memiliki efek negatif pada harga, dibandingkan dengan kondisi uang mudah. : Pasar Uang Ketat – Pengertian, Jenis dan Contohnya | Tokopedia Kamus
Lihat jawaban lengkap
Apakah Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter?
RINGKASAN PERATURAN BANK INDONESIA
Peraturan | : | Peraturan Bank Indonesia Nomor 23/18/PBI/2021 tentang Pengendalian Moneter |
Berlaku | : | 31 Desember 2021 |
I. Latar Belakang dan Tujuan Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter melalui pengendalian moneter. Guna membentuk pengaturan yang komprehensif yang meliputi seluruh aspek pengendalian moneter di pasar uang, BI menerbitkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pengendalian Moneter.
Pengendalian moneter bertujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, yang meliputi:
pengendalian moneter di pasar uang (pengelolaan suku bunga, pengelolaan nilai tukar, dan pengelolaan likuiditas); pengembangan pasar uang (pengaturan, perizinan, dan pengawasan dan pengenaan sanksi di pasar uang); dan pengendalian moneter lainnya yang diperlukan guna pelaksanaan kebijakan moneter. Pengendalian moneter di pasar uang dilakukan secara terintegrasi dengan pengembangan pasar uang.
Pengendalian moneter dapat dilakukan juga berdasarkan prinsip syariah.Pengendalian moneter di pasar uang dilaksanakan melalui pelaksanaan transaksi, pengaturan, perizinan, pemantauan, pengawasan, dan pengenaan sanksi terhadap:
transaksi dalam pengendalian moneter di pasar uang,kepesertaan dan pelaku transaksi dalam pengendalian moneter di pasar uang,harga yang ditetapkan dan/atau acuan harga yang digunakan dalam pengendalian moneter di pasar uang,sarana yang digunakan dalam pengendalian moneter di pasar uang; dan/atauaspek lainnya yang ditetapkan Bank Indonesia.
Transaksi dalam pengendalian moneter di pasar uang terdiri atas:
operasi moneter, transaksi lindung nilai kepada Bank Indonesia, transaksi bank dengan Bank Indonesia sebagai tindak lanjut implementasi perjanjian kerja sama keuangan internasional antara Bank Indonesia dengan bank sentral negara mitra atau lembaga internasional, dan transaksi lainnya yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;penerbitan instrumen dalam pengendalian moneter di pasar uang dan jual beli instrumen keuangan yang berjangka waktu lebih dari 1 tahun.
Bank Indonesia menetapkan kepesertaan dan pelaku transaksi dalam pengendalian moneter di pasar uang. Peserta dan pelaku transaksi dalam pengendalian moneter di pasar uang wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia terkait pengendalian moneter di pasar uang.Bank Indonesia menetapkan harga dan/atau acuan harga yang digunakan dalam pengendalian moneter di pasar uang dan sarana yang digunakan dalam pengendalian moneter di pasar uang yang terdiri atas sarana yang digunakan pada pelaksanaan transaksi ( trading platform ), sarana yang digunakan pada penyelesaian transaksi ( settlement platform ), sarana yang digunakan dalam pemantauan, dan sarana lainnya.Dalam pengendalian moneter di pasar uang, Bank Indonesia melakukan pemantauan pasar uang dan perkembangan pasar keuangan. Selain itu Bank Indonesia juga melakukan pengawasan pengendalian moneter di pasar uang dan koordinasi dengan otoritas, instansi, lembaga, dan/atau pihak lainnya dalam mendukung pengendalian moneter di pasar uang.Bank Indonesia mengenakan sanksi administratif kepada peserta dan pelaku transaksi dalam pengendalian moneter di pasar uang atas pelanggaran kewajiban.
-888-
Lihat jawaban lengkap
Jelaskan apa yang dimaksud dengan kredit selektif?
Kebijakan kredit selektif adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam pemberian atau tidaknya suatu kredit. Kredit selektif ini dilakukan dengan cara menentukan syarat-syarat kredit yang dikenal dengan 5C.
Lihat jawaban lengkap
Apa tujuan dari kebijakan moneter kontraktif?
Definisi – UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia mendefinisikan kebijakan moneter sebagai kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah, yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bunga.
Aturan tersebut menegaskan Bank Indonesia sebagai lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya. Oleh sebab itu, maka kebijakan moneter menjadi otoritas bank sentral. Sementara itu, Perry Warjiyo dan Solikin dalam buku Kebijakan Moneter di Indonesia menjelaskan, kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan.
Dalam hal ini, besaran moneter ( monetary aggregates ) antara lain dapat berupa uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan. Ilustrasi. Kebijakan moneter dikeluarkan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto) Perry dan Solikin mengatakan, perkembangan kegiatan yang diinginkan dari upaya kebijakan moneter adalah stabilitas ekonomi makro yang dicerminkan oleh stabilitas harga (rendahnya laju inflasi), membaiknya perkembangan output riil (pertumbuhan ekonomi), serta cukup luasnya lapangan atau kesempatan kerja yang tersedia.
Kebijakan moneter ekspansif ( monetary expansive policy ) adalah kebijakan moneter yang bertujuan untuk mendorong kegiatan ekonomi. Kebijakan ini dilakukan antara lain melalui meningkatkan jumlah uang beredar, atau disebut juga dengan kebijakan moneter longgar ( easy money policy ).Kebijakan moneter kontraktif ( monetary contractive policy ) adalah kebijakan moneter yang bertujuan untuk memperlambat kegiatan ekonomi. Kebijakan ini dilakukan antara lain dengan mengurangi jumlah uang beredar, atau disebut juga dengan kebijakan uang ketat ( tight money policy ).
Apa itu ekspansif dan kontraktif?
Kebijakan moneter dibagi atas dua macam sebagai berikut : –
Kebijakan Moneter Ekspansif ( Monetary Expansive Policy ) Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan moneter ekspansif juga disebut dengan kebijakan moneter longgar ( easy money policy ). Kebijakan Moneter Kontraktif ( Monetary Contractive Policy ) Kebijakan moneter kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Kebijakan moneter kontraktif disebut juga dengan kebijakan uang ketat ( tight money policy ).
Pada saat kondisi bagaimanakah Bank Indonesia melakukan tight money policy jelaskan?
Kebijakan moneter memiliki 2 jenus kebijakan yaitu kebijakan moneter yang bersifat ekspansif dan kebijakan moneter yang bersifat kontraktif. Monetary Policy atau Kebijakan moneter kontraktif (tight money policy), untuk mengurangi/membatasi jumlah uang beredar.
Monetary Policy atau Kebijakan moneter kontraktif (tight money policy), untuk mengurangi/membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Kebijakan moneter ekspansif (easy money policy), untuk menambah jumlah uang beredar. Tujuannya untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
Bagaimana cara menentukan batas kredit?
2. Cara menentukan batas kredit – Ilustrasi kartu kredit. IDN Times / Auriga Agustina Dalam menentukan batas kredit yang dilakukan oleh pihak bank biasanya dengan survei. Survei yang dilakukan tersebut langsung ke tempat tinggal calon peminjam. Survei tersebut untuk melihat bagaimana kemampuan dari debitur secara langsung, dengan cara melihat kondisi keuangan, usaha, dan lain sebagainya.
Lihat jawaban lengkap
Batas Maksimum Pemberian kredit berapa?
2. Menghitung batas maksimum pemberian kredit – Ilustrasi. unsplash.com/Blake Wisz Pemberlakuan batas maksimum pemberian kredit ini untuk bank dan lembaga keuangan di seluruh negara. Dari aturan yang dibuat, sudah ditentukan seberapa besar jumlah persentase dari batas maksimum pemberian kredit tersebut dari modal bank, yaitu sebesar 15 persen.
Hal tersebut sudah diatur di dalam undang-undang dan dilakukan pengawasan secara ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dalam aturan tersebut bank diperbolehkan untuk menambahkan 10 persen lagi, khusus untuk pinjaman yang dijaminkan. Dengan demikian batas maksimum pemberian kredit yang diperbolehkan mencapai 25 persen dari modal dan surplus lembaga, jika menggunakan jaminan.
Baca Juga: Erick Thohir Keluhkan Kecilnya Porsi Kredit Perbankan ke UMKM
Lihat jawaban lengkap
Siapakah yang berwenang menetapkan kebijakan moneter di Indonesia?
Lembaga Penjamin Simpanan – UU No 23 Tahun 1999
Judul | Undang-Undang Nomor Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia |
Tanggal | 17 Mei 1999 |
Berlaku | Sejak 17 Mei 1999 |
Pengundangan | Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843 |
Status | Diubah dengan |
Lampiran |
Rangkuman : Hal-hal Yang diatur dalam UU ini antara lain meliputi:
- Status, Tempat Kedudukan, dan Modal
- Bank Indonesia (BI) adalah Bank Sentral Republik Indonesia.
- BI lembaga yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak lainnnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang ini. BI berkedudukan di ibu kota NKRI dan dapat mempunyai kantor di dalam dan di luar wilayah NKRI.
- Tujuan dan Tugas
- Tujuan BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini perlu ditopang dengan tiga pilar utama, yaitu kebijakan moneter dengan prinsip kehati-hatian, sistem pembayaran yang cepat dan tepat, serta sistem perbankan yang dan keuangan yang sehat.
- Untuk mencapai tujuan tersebut, BI mempunyai tugas:
- menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
- mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan
- mengatur dan mengawasi bank.
- Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter BI berwenang:
- Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi yang ditetapkan; dan
- Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara antara lain:
- operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing;
- penetapan tingkat diskonto; dan
- penetapan cadangan wajib minimum.
Berkaitan dengan hal tersebut, BI melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai yang ditetapkan, mengelola cadangan devisa untuk memenuhi kewajiban luar neger, dan dapat menerima pinjaman luar negeri. Untuk mencapai sasaran-sasaran moneter, BI juga dapat mempunyai fungsi lender of the last resort.
- Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI berwenang:
- Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas peyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
- Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatannya.
- Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
Disamping itu, BI juga diberi kewenangan untuk mengatur sistem kliring antar bank dalam mata uang rupiah atau valuta asing dan menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan baku yang digunakan dana tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
- Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, BI menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
- Terkait dengan pengawasan bank, dalam UU ini diamanatkan bahwatugas mengawasi bank akan dilakukan oleh lembaga pengawas sektor jasa keuangan yang independen, dan dibentuk dengan UU. Pembentukan lenbaga pengawasan tersebut dilaksanakan paling lambat 31 Desember 2012.
- Dalam melaksanakan tugasanya, BI dipimpin oleh Dewan Gubernur, yang terdiri atas seorang Gubernur, seorang Depuri Gubernur Senior, dan min.4 orang atau max.7 orang Deputi Gubernur.
- Hubungan dengan Pemerintah:
- Dalam rangka koordinasi kebijakan antara otoritas moneter dengan otoritas fiskal dan sektor rril, Rapat Dewan Gubernur dapat dihadiri oleh Menetri atau pejabat Pemerintah. Demikian pula sebaliknya Gubernur dapat menghadiri sidang kabinet.
- BI bertindak sebagai pemegang kas Pemerintah.
- Dalam hal Pemerintah akan menerbitkan surat-surat utang negara, Pemerintah wajib terlebih dahulu berkonsultasi dengan BI dan DPR.
- BI dilarang membeli untuk diri sendiri surat-surat utang negara, kecuali di pasar sekunder.
- Akuntabilitas dan Anggaran
Agar independensi yang diberikan kepada BI dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, kepada BI dituntut untuk transparan dan memenuhi prinsip akuntabilitas publik.
- Transparansi dan prinsip akuntabiitas publik dilakukan dengan cara a.l:
- Menyampaikan informasi kepada masyarakat secara terbuka melalui media masa pada setiap awal tahun anggaran yang memuat evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan moneter pada tahun sebelumnya dan rencana kebijakan moneter dan penetapan sasaran-sasaran moneter untuk tahun yang akan datang. Informasi ini juga disampaikan secara tertulis kepada Presiden dan DPR.
- Menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan. Laporan hasil pemeriksaan tersebut selanjutnya disampaikan oleh BPK kepada DPR dan diumumkan oleh BI melalui media masa.
– : Lembaga Penjamin Simpanan – UU No 23 Tahun 1999
Lihat jawaban lengkap
Apa yang dimaksud kebijakan kredit?
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, pada dasarnya definisi kebijakan kredit adalah perencanaan mengenai tindakan yang disususun oleh pimpinan yang menyangkut penjualan barang Page 3 Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.30 No.1 Januari 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 197 atau jasa suatu perusahaan
Lihat jawaban lengkap
Apa yang dimaksud dengan kebijakan kredit yang optimal?
Jadi, kebijakan kredit yang optimal adalah yang dapat menyeimbangkan besaran biaya dan manfaat piutang usaha. Jumlah piutang usaha ditentukan oleh dua faktor, yaitu volume penjualan kredit & jangka waktu penagihan.
Lihat jawaban lengkap
Apakah kebijakan kredit ketat dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi?
Kebijakan pengetatan kredit dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi SEBAB Jumlah investasi dapat menjadi lebih besar sebagai akibat bunga yang relatif tinggi.
Lihat jawaban lengkap