Apa Akibatnya Jika Membelanjakan Uang Berlebihan?

Apa Akibatnya Jika Membelanjakan Uang Berlebihan
4 Manfaat yang Akan Didapatkan Saat Anda Menyesuaikan Pengeluaran – 1.Belajar Lebih Bijak Dalam Mengelola Keuangan Jika sebelumnya Anda sering membelanjakan uang secara berlebihan, maka dengan berkurangnya penghasilan akan lebih membuat Anda bijak dalam memutuskan apa saja yang perlu dibeli. Melakukan penyesuaian atau transisi bisa dilakukan oleh semua orang asalkan Anda memiliki kemauan untuk mengubah kebiasaan. 2.Memiliki Bantal Keuangan Penurunan penghasilan mengharuskan untuk mengeluarkan lebih sedikit daripada sebelumnya. Baca Juga: 5 Kebiasaan Menunda Dapat Menyakiti Kondisi Keuangan di Masa Depan Dengan tidak membelanjakan semua gaji dan menyisihkan sebagian penghasilan untuk disimpan, maka Anda akan memiliki bantal keuangan yang lebih baik. 3.Memanfaatkan Sebagian Uang Untuk Berinvestasi Berinvestasi sangat bermanfaat untuk memenuhi berbagai kebutuhan di masa depan. Misalnya saja kebutuhan membeli rumah, dana pendidikan, atau dana liburan bersama keluarga. Anda bisa menyisihkan sekitar Rp100.000 saja untuk berinvestasi di KoinWorks, Dengan dana yang terbatas potensi imbal hasil yang akan didapatkan mencapai lebih dari 21,32% per tahun. Menyesuaikan pengeluaran dengan penghasilan yang didapatkan saat ini membuat Anda tidak akan merasa khawatir apakah memiliki cukup uang untuk membayar tagihan atau memenuhi kebutuhan pokok. Sebab Anda sudah mengetahui secara pasti berapa uang yang dimiliki dan berapa pengeluaran yang akan dihabiskan setiap bulannya.

  • Baca Juga: 6 Langkah Berinvestasi Dana Pensiun Meski Tidak Memiliki Banyak Uang Kesimpulannya adalah jangan khawatir saat penghasilan yang Anda dapatkan jumlahnya menurun.
  • Mulailah melakukan penyesuaian terhadap pengeluaran, tidak belanja secara berlebihan, dan tidak lupa menabung serta berinvestasi.

Semoga pembahasan di atas bisa memberikan banyak manfaat untuk Anda semua ya!
Lihat jawaban lengkap

Apa akibat dari belanja berlebihan?

9 Alasan Kamu Harus Mengurangi Kebiasaan Belanja yang Berlebihan September 27 2020 Belanja memang merupakan salah satu hal yang sangat menyenangkan, terutama bagi kaum hawa. Apalagi setelah menerima gaji, tentu saja rasanya tidak sabar untuk pergi ke mall dan belanja bukan? Namun ternyata belanja yang berlebihan ini bisa memberikan dampak yang buruk kepada kita misalnya saja membuat kita menjadi pribadi yang konsumtif dan juga boros, dan terkadang juga bisa membuat kita terbelenggu dengan hutang.

Karena hidup boros itu bisa membahayakan masa depanmu

Siapa yang disini setelah menerima gajian pasti akan langsung membeli ini itu dan membeli apa yang jadi keinginannya? Atau secara tidak sadar kamu sering berbelanja secara berlebihan. Alasan mengapa kamu harus mengurangi kebiasaanmu dalam berbelanja yang berlebihan adalah karena jika kamu terus berbelanja barang yang mungkin tidak terlalu kamu perlukan sebenanrya bisa membuat hidupmu menjadi boros dan bahkan bisa membahayakan masa depanmu.

Bisa menyebabkan kita terlilit hutang

Salah satu efek fatal yang bisa kamu alami jika kamu punya kebiasaan belanja yang berlebihan adalah bisa membuatmu terlilit hutang. Terkadang banyak sekali orang yang belanja hanya demi memenuhi nafsu sementara saja atau demi memenuhi gengsi mereka, dan tidak jarang mereka rela berhutang untuk memenuhi hasrat mereka sehingga bisa berbelanja.

Bisa menyebabkan kita tidak bisa berinvestasi dengan baik

Daripada kamu menghabiskan uangmu untuk belanja secara berlebihan, maka sebaiknya mulai sekarang kamu menggunakan uang itu untuk berinvestasi saja. Jika selama ini kamu berbelanja benda-benda yang sebenarnya tidak terlalu kamu butuhkan, maka sebaiknya gunakan untuk investasi saja.

Investasi merupakan salah satu kegiatan yang bisa sangat menguntungkan kamu di masa depan. Dengan investasi, bisa menambah aset kekayaan dan mungkin jika kamu sedang membutuhkan uang mendadak maka kamu bisa mencairkan investasi. Gunakanlah uangmu dengan bijak dengan memilih hal yang bermanfaat untuk keuanganmu sendiri ya! Memang susah jika harus memberhentikan hal yang mungkin sudah menjadi kebiasaan kita, misalnya jika selama ini kamu terbiasa berbelanja maka terasa sulit untuk menghentikannya ya.

Namun salah satu alasan kenapa kamu harus menghentikan kebiasaanmu dalam berbelanja secara berlebihan adalah kamu tidak bisa menabung. Misalnya jika kamu masih memiliki kebiasaan untuk berbelanja berlebihan, jika kamu baru saja menerima gajian maka kamu akan cenderung untuk memilih membelanjakan uang itu daripada kamu harus menabung.

You might be interested:  Pihak Yang Meminjamkan Uang Atau Barang Disebut?

Menjadi pribadi yang konsumtif

9 alasan kamu harus mengurangi kebiasaan belanja yang berlebihan yang kelima adalah kamu bisa menjadi pribadi yang konsumtif. Menjadi pribadi yang konsumtif itu tidak baik loh, kenapa menjadi orang yang konsumtif itu tidak baik? Karena itu bisa menyebabkan kamu kesulitan dalam mengelola keuanganmu sehari-hari, menjadi pribadi yang konsumtif juga bisa membuatmu menjadi menggunakan uang dengan tidak bijak.

Bisa membuat kita menjadi merasa tidak puas

Tahukah kamu bahwa jika kamu punya kebiasaan berbelanja secara berlebihan, maka itu bisa menyebabkan kamu merasa tidak puas loh. Misalnya saja kamu punya hobi belanja barang-barang branded. Ketika ada barang branded baru yang keluar dan itu menarik perhatianmu, maka tentu saja itu bisa membuat kamu menjadi merasa tidak puas dan ingin membeli yang baru dan lebih lagi.

Sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari

Alasan kenapa kamu harus meninggalkan kebiasaan belanja yang berlebihan adalah kamu menjadi sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya setelah menerima gaji kita akan merasa menjadi kaya, dan membelanjakan uang itu untuk hal yang menjadi keinginan kita.

Menambah beban tanggungan

Jika selama berbelanja ini kamu lebih banyak berhutang daripada menggunakan uang cash, maka lebih baik hentikan kebiasaan buruk ini ya. Karena jika kamu berhutang hanya untuk belanja maka itu bisa membuatmu menjadi makin menambah beban tanggungan. Bayangkan jika saja misalnya kamu memiliki tanggungan untuk membayar listrik, air tiap bulannya kemudian ditambah kamu harus membayar untuk cicilan rumah dan jika kamu punya kebiasaan berhutang atau menggunakan kartu kredit untuk berbelanja maka bisa menyebabkan tanggungan tagihanmu jadi kian banyak per bulannya kan? Apakah kamu tidak merasa pusing di akhir bulan?

Bisa mempengaruhi kesehatan mental

Fakta yang terkahir yang harus kamu tahu kenapa kamu harus menghindari kebiasaan belanja adalah ternyata belanja berlebihan itu juga bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan mentalmu loh. Kecanduan belanja ini dikenal juga sebagai compulsive buying disorder atau BCD yang bisa mendatangkan perngaruh yang negatif untuk kesehatan dan keuangan kita.

So, jika ingin terhindar dari gangguan kesehatan mental maka mulai saat ini hentikan kebiasaan belanja secara berlebihan ya. Itu tadi beberapa informasi penting dari kami mengenai 9 alasan kamu harus mengurangi kebiasaan belanja yang berlebihan. Belanja secara berlebihan atau impulsif bisa menyebabkan banyak dampak negatif bagi keuangan kita, mulai saat ini gunakanlah uang dengan bijak ya.

Semoga artikel yang kami berikan kali ini bisa berguna bagi kalian semuanya ya! Lebih baik mengurangi kebiasaan ini sejak saat ini daripada pusing di akhir bulan. Bagi kalian yang mau tahu bagaimana bisnis kalian bisa berkembang atau mau bertahan di masa sulit, trusvation hadir dengan solusi yang akan membuat perubahan pada bisnis Anda menjadi lebih baik dengan mencoba berkonsultasi secara gratis di dengan cara mendaftar melalui link berikut Kami tunggu Anda yang sudah siap menjadi pebisnis sukses.
Lihat jawaban lengkap

You might be interested:  Pihak Yang Terlibat Dalam Sistem Kartu Kredit?

Apa pesan moral dari berlebih lebihan dalam berbelanja?

Pesan moral untuk orang yang suka berbelanja berlebihan ​ yaitu ketika kita membiarkan diri kita terbawa dengan membeli barang-barang yang tidak benar-benar kita butuhkan, kita berkontribusi pada budaya pemborosan dan kelebihan.
Lihat jawaban lengkap

Apa kerugian perilaku boros?

3. Stres – Siapa sangka jika boros juga dapat mengganggu kesehatan mental. Gaya hidup boros bisa membuat seseorang menjadi stres. Sebab seseorang yang tidak bisa mengelola uang dengan baik, maka akan mudah stres jika uang tersebut habis padahal kebutuhan masih banyak.
Lihat jawaban lengkap

Apakah membeli barang yang mahal termasuk pemborosan?

Gaya hidup menentukan pola hidup. Sekilas tampak mirip, tetapi sejatinya berbeda. Gaya hidup dapat dipahami sebagai bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa jadi mengalami perubahan tergantung pada perkembangan zaman dan keinginan seseorang untuk mengubahnya.

Sementara pola hidup lebih mengarah pada cara berperilaku sehari-hari, sehingga sering kali disamakan artinya dengan kebiasaan. Kebiasaan hidup yang buruk menandakan pola hidup yang buruk pula, pun demikian sebaliknya. Tanpa disadari gaya hidup mempengaruhi kebiasaan terutama dalam mengatur dan menggunakan keuangan, sehingga terjebak dalam pemborosan.

Boros artinya mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan, hanya untuk memenuhi keinginan saja. Berikut kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan banyak orang yang tanpa disadari termasuk dalam pemborosan.

Merokok

Bukan rahasia lagi bahwa rokok tidaklah baik untuk kesehatan baik bagi perokok aktif maupun pasif. Bahkan pemerintah telah memberikan peringatan tentang bahaya merokok. Sayang, menghisap rokok seolah sudah menjadi kebiasaan akut bagi mereka yang telah kecanduan dengan produk tembakau tersebut.

Sebab itu, mereka mengabaikan kesehatannya demi merasakan sensasi nikmatnya merokok. Harga sebungkus rokok paling murah adalah Rp 12.500,- dan paling mahal sebesar Rp 23.000,-. Dari harga termurah saja masih lebih mahal dari harga sebungkus nasi padang. Bagi mereka yang telah menjadi pecandu berat dari rokok, sehari bisa menghabiskan beberapa bungkus rokok.

Katakanlah sehari 2 bungkus rokok. Artinya, mereka harus membelanjakan uangnya untuk membeli rokok antara Rp 25.000,- hingga Rp 46.000,-. Maka dalam sebulan mereka harus mengeluarkan uang sebanyak Rp 750.000,- hingga Rp 1.380.000,- hanya untuk membeli rokok saja, belum termasuk kebutuhan pokok lainnya baik untuk diri sendiri maupun keluarga.

Minum kopi di cafe

Bagi sebagian orang minum di cafe memberikan kenikmatan dan kenyamanan tersendiri. Mereka tidak berkeberatan untuk merogoh kocek lebih dalam hanya untuk secangkir kopi. Kesan bergengsi dan berkelas menjadi prioritas mereka. Harga secangkir kopi di cafe rata-rata berkisar antara Rp 30.000,- hingga Rp 50.000,- tergantung jenis minuman kopinya.

Jika dalam sebulan mereka nongkrong di cafe sambil minum secangkir kopi sebanyak 4 kali setiap malam minggu, maka mereka harus mengeluarkan uang antara Rp 120.000,- hingga Rp 200.000,- setiap bulannya. Itu asumsi jika dalam satu bulan hanya nongkrong di cafe 4 kali. Apabila lebih, misalnya hampir setiap hari pastinya uang yang harus dikeluarkan lebih banyak lagi.

Apakah nongkrong di cafe hanya untuk minum kopi saja? Bisa ya, bisa juga tidak. Ada sebagian yang memesan menu makanan ringan lain sebagai teman minum kopi seperti cake, cookies, dan lainnya. Tambahan menu tersebut jelas akan membebani dan menyita anggaran keuangan yang lebih banyak.

Mengonsumsi junk food

Junk food sering kali diartikan sebagai makanan sampah, yang dipahami sebagai makanan rendah nutrisi. Mereka yang senang mengonsumsi junk food bisa jadi hanya akan merasakan kenyang saja, tetapi secara kualitas gizi sangatlah minim karena kebutuhan nutrisi tubuh tidak terpenuhi.

Parahnya, harga junk food tak jauh berbeda bahkan sebagian ada yang lebih mahal dibandingkan dengan makanan yang lengkap nutrisi. Mie instan, gorengan, asinan, kue, permen, roti, cake, dan olahan daging yang diawetkan merupakan contoh dari junk food, Ragam makanan yang sangat familiar dan sering kali menggoda untuk disantap.

Namun di balik nikmatnya mengonsumsi junk food, selain tersembunyi risiko penyakit juga kebiasaan yang tanpa disadari termasuk pemborosan. Aneka gorengan begitu akrab dengan masyarakat Indonesia. Dapat dipastikan semua orang mengonsumsi gorengan hampir setiap hari.

You might be interested:  Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Waktu Uang?

Membeli barang-barang mewah

Membeli barang-barang mewah dan branded untuk koleksi dan hanya digunakan sesekali jelas merupakan kebiasaan boros. Akan lebih bijak jika uang yang dimiliki dialokasikan ke hal-hal yang lebih bermanfaat, misalnya investasi atau bahkan disumbangkan ke lembaga-lembaga sosial yang membutuhkan.

Diakui atau tidak banyak orang yang rela mengeluarkan uang puluhan bahkan ratusan juta untuk membeli sebuah tas bermerek dari fashion designer terkenal. Uniknya barang tersebut tidak digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari, tetapi hanya pada momen tertentu saja. Membeli barang-barang mewah yang mahal hanya akan memuaskan rasa gengsi, karena secara fungsional tas mahal dengan yang murah sama saja.

Jika bicara kualitas, tas mahal memang cenderung memiliki kualitas bahan baku dan juga desain yang lebih bagus. Demikian pula untuk jenis barang mewah lainnya seperti sepatu, pakaian, bahkan mobil.

Sering jajan

Jika diperhatikan bisnis kuliner mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak usaha-usaha kuliner bermunculan yang menawarkan ragam menu yang unik lain daripada yang lain dengan harga bersaing. Di satu sisi perkembangan bisnis kuliner ini positif karena perekonomian menggeliat.

Namun di sisi lain, banyaknya warung makan mencerminkan semakin banyaknya permintaan. Artinya, masyarakat lebih suka jajan dibanding memasak makanan sendiri di rumah. Idealnya setiap orang butuh makan tiga kali sehari, sarapan, makan siang, dan makan malam. Jika kebutuhan tersebut dipenuhi dengan jajan di luar, berapa uang yang harus dikeluarkan baik untuk diri sendiri maupun keluarga? Tentu akan menyita cukup banyak bagian dalam anggaran keuangan.

Diasumsikan sekali makan harus mengeluarkan uang Rp 15.000,-. Dalam sebulan, seseorang harus menganggarkan dana sebesar Rp 1.380.000,- hanya untuk memenuhi kebutuhan makan saja untuk satu orang. Jika telah berkeluarga dengan tanggungan dua anak, tentu uang yang dikeluarkan untuk makan lebih banyak lagi.

Kebiasaan sering jajan di luar termasuk pemborosan, karena sebenarnya ada uang yang bisa lebih dihemat jika memasak makanan sendiri di rumah. Meski bekerja, Anda bisa menyiapkan makan siang sehingga tak perlu jajan di luar. Sesekali makan di luar bersama keluarga tak menjadi masalah. Namun, jika menggantungkan pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari dari jajan makanan di luar, maka pelan namun pasti akan menjadi masalah dalam pengaturan dan pengalokasian keuangan Anda.

Kalimat bijak yang menyatakan, “hidup sederhana lebih bersahaja” agaknya cocok diterapkan untuk menghindari pemborosan. Kebiasaan hidup boros tidaklah elok meski Anda memiliki penghasilan puluhan bahkan hingga ratusan juta sekalipun. Akan lebih bermanfaat apabila uang yang dimiliki diinvestasikan pada sektor bisnis yang menguntungkan, sehingga tidak terbuang percuma hanya untuk mendapatkan kepuasan dan gengsi semata.

Dasar-dasar Pengelolaan Finansial Pribadi Nasihat Keuangan untuk Anak Muda Zaman Now 7 Tip Perencanaan Keuangan Pribadi dan Investasi Waspadai Hal-hal Kecil Ini Dapat Menghacurkan Masa Depan

Demikianlah artikel tentang kebiasaan yang tanpa disadari termasuk pemborosan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.
Lihat jawaban lengkap