Tingkat Suku Bunga Bank Yang Tinggi Akan Mempengaruhi Permintaan Uang?

Tingkat Suku Bunga Bank Yang Tinggi Akan Mempengaruhi Permintaan Uang
Jun 22, 2018 • 6 min read Tingkat Suku Bunga Bank Yang Tinggi Akan Mempengaruhi Permintaan Uang Hayo Squad masih ingatkan dengan materi ekonomi kelas X semester 1 lalu? Kita pernah membahas tentang Definisi dan Faktor yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran, tapi permintaan dan penawaran ini terhadap barang atau jasa sebagai alat pemuas kebutuhan ya,

  • Nah, sekarang kita mempelajari permintaan dan penawaran pada uang.
  • Sebelumnya, kamu pasti sudah tahu dong apa itu uang? Yap ! Secara sederhana, uang adalah sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran dan alat tukar yang sah.
  • Eits, ternyata uang juga memiliki kegunaan lain, untuk mengundi giliran contohnya.

Hayo kamu pasti pernah melakukannya ‘kan ? Coba tebak angklung atau angka? (Sumber: giphy.com) Tahukah kamu, jika jumlah uang dalam masyarakat selalu tidak tetap. Kadang-kadang naik dan kadang-kadang turun. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Penasaran? Ayo cari tahu jawabannya. Kita bahas satu-satu ya! Pertama, kita bahas tentang pemintaan uang.

Apa itu permintaan uang? Permintaan uang adalah jumlah uang yang diinginkan masyarakat dalam suatu perekonomian, Nah, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi permintaan uang, di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan Riil Pendapatan Riil adalah pendapatan yang dihitung dengan harga konstan (mendasarkan pada harga tahun tertentu yang dijadikan tahun dasar).

Semakin tinggi pendapatan, permintaan akan uang akan semakin besar. Ini dikarenakan konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan,2. Tingkat Suku Bunga Semakin tinggi suku bunga permintaan akan uang untuk motif spekulasi akan berkurang,

  • Squad hal ini dikarenakan tingginya suku bunga akan membuat biaya pinjaman uang untuk berspekulasi semakin bertambah mahal.
  • Nah, ketika tingkat suk u bunga tinggi, orang akan lebih baik memilih untuk menabung di bank daripada untuk berspekulasi.
  • Baca Juga: Apa Itu Pertumbuhan Ekonomi dan Teori-Teori Pendukungnya 3.

Tingkat Harga Umum Semakin tinggi tingkat harga umum, permintaan akan uang akan semakin bertambah, Kenapa begitu? Karena harga barang dan jasa bertambah mahal, dan untuk membelinya diperlukan uang yang lebih banyak pula dan mengakibatkan permintaan akan uang juga semakin bertambah, Squad.4. Tingkat Suku Bunga Bank Yang Tinggi Akan Mempengaruhi Permintaan Uang Ilustrasi Fasilitas Kredit (Sumber: stuff.co.nz) Semakin canggih fasilitas kredit akan memudahkan masyarakat meminjam uang kepada bank sehingga semakin banyak jumlah uang tunai yang diinginkan masyarakat, begitu pula kebalikannya. Semakin sulitnya fasilitas kredit maka jumlah uang yang diinginkan masyarakat akan berkurang.

  • Yap! Siapa sih yang mau ribet.
  • Alo mudah pasti jadi rame. Hehehe.
  • Squad, seperti permintaan uang, penawaran uang juga berubah-ubah, lho.
  • Hal ini terjadi karena ada faktor-faktor yang memengaruhi naik turunnya penawaran uang.
  • Nah, f aktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang dengan asumsi uang yang beredar adalah uang dalam arti luas maka yang dapat memengaruhi penawaran uang hanya bank sentral melalui berbagai kebijakan moneter yaitu: 1.

Tingkat Diskonto Tingkat diskonto merupakan bunga yang diterapkan bank sentral kepada bank umum yang meminjam dana, Sudah tahu kan bank sentral Indonesia apa? Ya! Bank Indonesia. Bank Indonesia yang bertugas sebagai Lender of the last resort berkewajiban membantu bank umum dalam hal pinjaman dana.

  • Semakin tinggi tingkat diskonto maka semakin sedikit uang yang dapat dipinjam oleh bank umum sehingga penawaran uang berkurang, begitupun sebaliknya,2.
  • Cadangan Kas (Giro Wajib Minimum) Cadangan kas merupakan tabungan atau simpanan uang tunai milik bank umum yang ada di bank sentral,
  • Semakin besar cadangan kas yang ditentukan oleh bank sentral maka jumlah penawaran uang akan berkurang.

Squad, hal ini terjadi karena bank umum dituntut untuk menaikkan cadangannya yang menuntut bank umum menyimpan uang lebih banyak di bank sentral. Kondisi sebaliknya jika bank sentral menurunkan tingkat cadangan kas maka jumlah uang beredar akan bertambah.3.

Kebijakan Pasar Terbuka Terakhir adalah kebijakan pasar terbuka. Kebijakan pasar terbuka adalah kebijakan bank sentral dalam membeli atau menjual surat berharga milik pemerintah seperti obligasi negara, surat utang negara, dan sertifikat bank Indonesia, Jika bank sentral menjual surat berharga maka jumlah penawaran uang akan berkurang karena masyarakat dapat surat sedangkan bank sentral mendapatkan uang yang selama ini beredar,

Kebalikannya jika bank sentral membeli surat berharga dari masyarakat maka jumlah penawaran uang akan semakin banyak karena masyarakat dapat uang sedangkan bank sentral dapa surat berharga. Yap! Sekarang kamu sudah tahu doang ternyata banyak hal yang memengaruhi permintaan dan penawaran uang yang menyebabkan jumlahnya tidak tetap. Tingkat Suku Bunga Bank Yang Tinggi Akan Mempengaruhi Permintaan Uang Referensi Alam S.2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga Sumber foto https://www.stuff.co.nz/business/93209476/one-loan-application-gives-four-different-preapproval-amounts Artikel diperbarui 14 Desember 2020 Aulia Annaisabiru E
Lihat jawaban lengkap

Apakah suku bunga mempengaruhi permintaan uang?

Suku bunga tabungan mempunyai pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap permintaan uang, artinya suku bunga tabungan meningkat maka permintaan uang akan menurun di Indonesia.
Lihat jawaban lengkap

You might be interested:  Sebutkan Mata Uang Tunggal Yang Berlaku Di Eropa?

Apa hubungan antara permintaan uang dan tingkat suku bunga?

Tingkat suku bunga bank mempengaruhi terhadap permintaan uang, ketika suku bunga bank tinggi maka jumlah permintaan uang turun, ketika tingkat suku bunga rendah maka jumlah permintaan uang tinggi, Hal ini dapat terjadi karena ketika suku bunga tinggi akan membuat biaya peminjaman uang semakin mahal maka permintaan uang akan turun, begitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu, pengaruh tingkat suku bunga terhadap permintaan uang adalah negatif. – Tingkat suku bunga bank mempengaruhi terhadap permintaan uang, ketika suku bunga bank tinggi maka jumlah permintaan uang turun, ketika tingkat suku bunga rendah maka jumlah permintaan uang tinggi, Hal ini dapat terjadi karena ketika suku bunga tinggi akan membuat biaya peminjaman uang semakin mahal maka permintaan uang akan turun, begitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu, pengaruh tingkat suku bunga terhadap permintaan uang adalah negatif.
Lihat jawaban lengkap

Apakah tingkat suku bunga juga bisa mempengaruhi penawaran uang?

Faktor pengaruh penawaran uang – Sama seperti penawaran dalam pasar barang, penawaran uang juga bersifat fluktuatif (naik-turun). Hal tersebut bisa terjadi karena ada beberapa faktor yang memengaruhi naik turunnya penawaran uang. Dalam buku Ekonomi Moneter (2014) karya Jimmy Hasoloan, dijelaskan faktor- faktor yang memengaruhi penawaran uang, yaitu:

Kebijakan bank sentral

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa besar kecilnya penawaran uang dipengaruhi langsung oleh bank sentral. Adapun beberapa kebijakan bank sentral yang berpengaruh terhadap penawarang uang, yaitu kebijakan operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, kebijakan cadangan kas, kebijakan kredit selektif dan longgar, serta kebijakan mencetak uang baru.

Tingkat pendapatan masyarakat

Pada dasarnya, semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka akan semakin banyak uang yang dimiliki oleh masyarakat sehingga jumlah uang yang beredar juga semakin tinggi, berlaku juga sebaliknya.

Tingkat harga

Kenaikan biaya produksi pada dasarnya akan menimbulkan naiknya harga barang dan jasa. Apabila harga-harga barang dan jasa naik, maka harus tersedia lebih banyak uang agar masyarakat bisa membayar kenaikan tersebut. Agar hal tersebut bisa terpenuhi, maka pemerintah harus menambah jumlah uang yang beredar.

Selera masyarakat

Apabila selera masyarakat terhadap barang dan jasa meningkat, maka akan mendorong peningkatan permintaan barang dan jasa. Apabila permintaan barang dan jasa meningkat, maka harga juga akan meningkat. Baca juga: Kebijakan Moneter: Definisi dan Tujuannya Ketika harga barang dan jasa meningkat, maka pemerintah harus menambah jumlah uang yang beredar, agar masyarakat bisa membayar kenaikan tersebut.

Peningkatan produksi barang dan jasa

Apabila peningkatan produksi barang dan jasa tidak diimbangi dengan penambahan jumlah uang yang beredar, maka akan menyebabkan deflasi. Agar deflasi tidak terjadi, maka pemerintah harus menambah jumlah uang yang beredar. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com.
Lihat jawaban lengkap

Faktor apa saja yg mempengaruhi permintaan uang?

1. Besar-kecilnya pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.3. kebiasaan pembayaran konsumen, apakah tunai atau angsuran, sebab ini akan berpengaruh terhadap jumlah uang yang diminta pada saat ini atausaat mendatang.
Lihat jawaban lengkap

Apa yang terjadi jika menaikkan suku bunga?

Jumat, 21 Okt 2022 13:34 WIB Dampak kenaikan suku bunga BI bakal dirasakan masyarakat Indonesia, mulai dari membengkaknya biaya pinjaman usaha hingga penciptaan lapangan kerja. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono). Jakarta, CNN Indonesia – Sederet dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) bakal dirasakan masyarakat Indonesia, mulai dari membengkaknya biaya pinjaman usaha hingga turunnya penciptaan lapangan kerja.

  • Bank Indonesia (BI) resmi menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen pada Kamis (20/10).
  • Suku bunga deposit facility juga naik sebesar 50 bps menjadi 4 persen dan suku bunga lending facility naik sebesar 50 bps menjadi 5,5 persen.
  • Berdasarkan asesmen menyeluruh dan proyeksi ke depan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19 dan 20 Oktober memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat mengumumkan kenaikan suku bunga acuan itu.

Lantas, bagaimana dampak dari kenaikan suku bunga BI? Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menjelaskan ada beberapa dampak signifikan yang bakal dirasakan masyarakat Indonesia imbas kenaikan suku bunga BI.
Lihat jawaban lengkap

Mengapa pada saat tingkat suku bunga naik permintaan uang akan turun?

Oleh : Dr. Noviardi Ferzi* EcoReview – Tingkat inflasi di Indonesia diprediksi akan tetap tinggi seiring kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia naik agresif 50 basis poin, dari 3,75 persen menjadi 4,25 persen. Suku bunga merupakan salah satu instrumen yang paling ampuh dalam meredam inflasi.

  1. Saat bank sentral menaikkan suku bunga acuan, maka suku bunga antar bank akan mengalami kenaikan.
  2. Lantas, apa hubungan antara inflasi dengan suku bunga? Suku bunga diberlakukan pada pinjaman.
  3. Sebab itu, suku bunga memiliki peran penting dalam industri perbankan.
  4. Secara umum, tingkat suku bunga pinjaman ditentukan oleh bank sentral sebagai pemegang otoritas tertinggi pada industi perbankan.

Meski demikian, setiap bank umum secara khusus memiliki kewenangan untuk menentukan tingkat suku bunga pinjaman, tetapi tidak boleh lebih dari suku bunga yang telah ditetapkan oleh bank sentral. Bank sentral memiliki seperangkat kebijakan yang mampu mempengaruhi tingkat inflasi guna mengatur stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi.

You might be interested:  Mata Uang Negara Mana Sajakah Yang Menjadi Hard Currency?

Tak heran, karena bank sentral adalah pemegang otoritas tertinggi dalam menentukan kebijakan moneter. Atas kewenangan tersebut, bank sentral juga dapat memanipulasi suku bunga jangka pendek untuk mempengaruhi tingkat inflasi dalam perekonomian. Ketika suku bunga naik, permintaan terhadap pinjaman menurun, karena masyarakat lebih memilih untuk menabung sebab tingkat pengembalian dari tabungan lebih tinggi.

Hal ini secara lebih lanjut akan berimbas pada lebih sedikitnya jumlah uang yang dibelanjakan, sehingga berakibat pada melambatnya perekonomian dan inflasi menurun. Kenaikan suku bunga simpanan tersebut akan menyerap lebih banyak uang yang beredar. Dalam teori ekonomi, jumlah uang beredar akan mempengaruhi inflasi.

  1. Semakin banyak uang yang beredar maka inflasi semakin tinggi.
  2. Sebaliknya, ketika jumlah uang yang beredar mengalami penurunan maka inflasi juga akan turun.
  3. Emudian suku bunga kredit yang lebih tinggi membuat ekspansi dunia usaha hingga tingkat konsumsi akan menurun.
  4. Artinya demand akan mengalami penurunan.

Misalnya, ketika suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mengalami kenaikan maka permintaan tentunya akan menurun. Saat permintaan rumah mengalami penurunan sementara supply masih tetap, maka harga properti akan mengalami penurunan, artinya inflasi akan melandai.

Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. Terganggunya sisi penawaran atau cost push inflation, bukan karena tingginya permintaan atau demand pull inflation.

Ada tiga hal yang membuat kenaikan harga penawaran itu. Pertama kebijakan fiskal pemerintah menaikkan tarif PPN pada 1 April 2022 dari 10 persen menjadi 11 persen. Kedua kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM pada 3 September 2022. Terakhir karena kondisi geopolitik yang mengganggu rantai pasokan global atau global supply chain.

  1. Enaikan suku bunga yang diambil BI itu akan tetap menyebabkan tingkat inflasi naik sambil membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia terkoreksi atau menurun.
  2. Sebab, naiknya tingkat bunga acuan otomatis akan menurunkan konsumsi masyarakat.
  3. Ondisi ini akan berbahaya karena ketika inflasi terus naik hingga di atas pertumbuhan ekonomi, maka kesejahteraan masyarakat akan turun.

Penurunan kesejahteraan masyarakat akan tercermin dari tingkat konsumsinya yang melemah. BI sendiri telah memperkirakan tingkat inflasi sampai akhir 2022 akan sedikit di atas 6 persen secara tahunan sedangkan pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan hanya bisa sampai 5,3 persen.

  • Padahal, pertumbuhan ekonomi Indonesia mayoritas ditopang oleh konsumsi.
  • Data Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2021 yang sebesar Rp 16.970,8 triliun, lebih dari 54 persennya adalah kontribusi dari konsumsi masyarakat.
  • Ebijakan BI menaikkan suku bunga ini akan memberikan konsekuensi ekonomi dengan berkurangnya likuiditas dan cenderung menurunkan kemampuan daya beli serta konsumsi masyarakat.

Langkah ini terpaksa dilakukan BI sebagai upaya untuk untuk mengimbangi langkah kebijakan bank sentral Amerika Serikat, yaitu Federal Reserve (The Fed) yang juga tengah agresif menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. Di sisi lain, laju inflasi juga terus merangkak naik.

Kuartal II 2022, inflasi pada bulan Juli menunjukkan angka inflasi sebesar 4,94 persen year on year (yoy), jauh di atas asumsi makro awal penyusunan APBN 2022 yang ditarget hanya kisaran 3 persen secara agregat pada 2022. Pemerintah seharusnya fokus mengambil langkah pemberian insentif agar terjadi pengurangan biaya-biaya dan kemudahan produksi di tengah tren kenaikan suku bunga acuan.

Pengantar Ilmu Ekonomi – Ep.10 Uang, Bank dan Suku Bunga

Dengan begitu, efek inflasinya tetap bisa terjaga sambil menjaga tren pemulihan ekonomi. Misalnya kebijakan relaksasi kredit untuk dunia usaha yang kembali diperpanjang karena narasi besar atas potensi inflasi. Dengan pola pembiayaan yang lebih terukur dan managable, dunia usaha akan mempunyai fleksibilitas.
Lihat jawaban lengkap

Bagaimana tingkat suku bunga berpengaruh dalam pasar uang?

Analisis Pengaruh Suku Bunga dan Nilai Tukar Terhadap Volatilitas dan Return Pada Indeks Saham Sektoral di Bursa Efek Indonesia Risiko tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang merupakan dua faktor ekonomi dan keuangan yang secara signifikan mempengaruhi nilai saham.

Tingkat suku bunga, yang mencerminkan harga dari uang, berpengaruh terhadap variabel lain dalam pasar uang dan modal. Tingkat suku bunga secara tidak langsung mempengaruhi nilai dari harga saham, tetapi volatilitasnya secara langsung menciptakan pergeseran antara pasar uang dan instrumen pasar modal.

Volatilitas suku bunga mempengaruhi penilaian saham dengan mempengaruhi inti nilai perusahaan, misalnya bunga marjin laba bersih, penjualan dan lain-lain. Sedangkan volatilitas nilai tukar merupakan salah satu sumber utama lain dari ketidakpastian makroekonomi yang berpengaruh terhadap perusahaan, volatilitas nilai tukar mata uang asing akan mempengaruhi nilai perusahaan karena masa depan arus kas pemasukan perusahaan akan berubah sejalan dengan fluktuasi kurs mata uang asing.

  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya prediksi tingkat suku bunga dan nilai tukar terhadap return dan volatilitas indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
  • Selain itu, sepuluh sektor lainnya, antara lain sektor pertanian, pertambangan, keuangan, properti, industri dasar, aneka industri, industri barang konsumsi, perdagangan, infrastruktur, dan manufaktur, dimana pada akhirnya akan dilihat sektor-sektor mana saja yang berpengaruh signifikan dari variabel eksogen yang terpilih.

Karena komposisi dan sifat indeks masing-masing sektor berbeda, sensitivitas dari return dan volatilitas indeks sektor terhadap tingkat suku bunga dan nilai tukar akan menghasilkan hasil yang berbeda. Selain itu, adanya risiko ekonomi, sosial dan politik di suatu negara dapat mempengaruhi indeks saham secara berbeda pada tiap sektor.

Oleh karena itu, untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang pengaruh perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang terhadap return saham dan volatilitas nilai indeks untuk setiap sektor, perlu dilakukan analisis pada masing-masing sektor secara terpisah. Pemeriksaan indeks sektoral untuk tujuan investasi menjadi penting untuk memahami bagaimana indeks sektoral berperilaku dari waktu ke waktu terutama setelah terjadi perubahan nilai tukar dan tingkat suku bunga.

Penelitian ini menggunakan data sektor harian selama periode awal Oktober 2008 s.d akhir Februari 2011.ARCH-GARCH merupakan model yang digunakan dalam menganalisis volatilitas dan return indeks. Menganalisis sumber-sumber volatilitas pada indeks yang terpilih adalah penting untuk memperoleh implikasi mengenai harga aset, manajemen risiko, dan seleksi portofolio.
Lihat jawaban lengkap

You might be interested:  Bagaimana Cara Melihat Kredit Skor Ml?

Mengapa tingkat suku bunga dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar?

Pengaruh Suku Bunga Terhadap Jumlah Uang Beredar Kenaikan suku bunga pada umumnya berpengaruh terhadap penurunan jumlah uang beredar di bank dan sebaliknya penurunan suku bunga bank akan mendorong peningkatan jumlah uang beredar.
Lihat jawaban lengkap

Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap perekonomian?

Pengaruh Suku Bunga Terhadap Perekonomian Secara Umum – Pada dasarnya, masyarakat akan bereaksi pada secara relatif terhadap kondisi perekonomian terkini. Lengkapnya lagi: Fluktuasi suku bunga berpengaruh pada keinginan masyarakat untuk meminjam uang di bank.

  1. Secara teoritis, makin rendah suku bunga, maka semakin tinggi keinginan masyarakat untuk meminjam uang di bank.
  2. Artinya, pada tingkat suku bunga rendah maka masyarakat akan lebih terdorong untuk meminjam uang di bank untuk memenuhi kebutuhan maupun untuk melakukan ekspansi usaha.
  3. Sebaliknya, saat suku bunga tinggi, maka masyarakat akan lebih cenderung menyimpan uang di bank daripada menggunakannya untuk berbelanja dan memperluas bisnis.

Dalam konteks perekonomian internasional, perubahan suku bunga juga dapat mempengaruhi persepsi dan minat investor asing untuk membawa dananya masuk ke suatu negara. Umpama suku bunga di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, maka investor asing akan lebih tertarik untuk menanamkan dana di Indonesia dengan harapan dapat memperoleh imbal hasil lebih tinggi.

Perubahan perilaku masyarakat konsumen, Perubahan perilaku masyarakat pebisnis, Perubahan perilaku masyarakat investor,

Untuk memahaminya lebih lanjut, kita akan menilik pengaruh suku bunga pada sektor perumahan ( housing ), ketenagakerjaan ( employment ), dan aliran modal ( capital flows ).
Lihat jawaban lengkap

Apa yang terjadi jika suku bunga terlalu rendah?

Dampak Terhadap Reksadana – Naik/turun/ditahannya suku bunga, bisa berdampak pada harga saham, obligasi, hingga deposito yang merupakan bagian dari komposisi aset yang membentuk reksadana. Obligasi, sebagai salah satu aset dalam reksadana, sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga.

Sederhananya, apabila tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Adapun jika tingkat suku bunga turun, maka harga obligasi akan naik. Ketika suku bunga bank sentral diturunkan, reksadana yang berinvestasi pada obligasi seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, dan reksadana campuran akan diuntungkan karena harga obligasi di pasar naik.

Sementara itu, dampak suku bunga pada saham tidak dirasakan secara langsung. Secara teori, penurunan tingkat suku bunga akan menyebabkan bunga tabungan dan deposito di perbankan ikut turun sehingga jadi tidak menarik. Dengan demikian, investor akan mencari alternatif investasi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi yaitu dengan membeli saham.

  1. Jika banyak investor yang masuk ke pasar saham, tentu akan membuat harga saham mengalami kenaikan karena meningkatnya permintaan, begitu pun sebaliknya.
  2. Etika suku bunga bank sentral diturunkan, reksadana yang berinvestasi pada aset saham seperti reksadana campuran dan reksadana saham akan diuntungkan dan sebaliknya.

Adapun jika suku bunga bank sentral tetap alias tidak berubah, maka dampaknya minor namun cenderung lebih positif, terlebih posisinya saat ini sudah termasuk rendah karena sepanjang tahun 2020 telah diturunkan 125 bps (1,25 persen). Sumber : Bareksa Karena itu, era suku bunga yang rendah seperti saat ini menjadikan kinerja reksadana secara umum memiliki prospek positif, terutama reksadana saham. Hal tersebut dikarenakan pasar saham yang didatangi oleh beberapa sentimen positif mulai dari dimulainya program vaksinasi Covid-19, prospek pemulihan ekonomi, hingga melimpahnya likuiditas global.

  • Potensi cemerlangnya kinerja reksadana saham tersebut pun secara umum sudah mulai terlihat sejak awal tahun ini di mana reksadana saham menjadi yang terdepan dengan kenaikan 5,75 persen YtD, disusul dengan reksadana campuran yang juga punya alokasi terhadap saham dengan kenaikan 3,16 persen YtD.
  • Sementara itu reksadana pasar uang di peringkat ketiga dengan kenaikan 0,18 persen, sedangkan reksadana pendapatan tetap yang tahun lalu jadi primadona justru saat ini kondisinya terkoreksi 1,05 persen.

(KA01/Arief Budiman/AM) *** Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK? – Daftar jadi nasabah, klik tautan ini – Beli reksadana, klik tautan ini – Pilih reksadana, klik tautan ini – Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa,
Lihat jawaban lengkap

Bagaimana tingkat inflasi mempengaruhi permintaan uang?

Berdasarkan teori, inflasi berpengaruh positif terhadap permintaan uang, yang berarti jika terjadi kenaikan pada inflasi akan mempengaruhi permintaan uang untuk naik.
Lihat jawaban lengkap