Character: merupakan data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobinya. Capacity: suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank.
Capital: Adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur permodalan, ratio-ratio keuntungan yang diperoleh seperti return on equity, return on investment. Condition of Economy. Kredit yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon debitur.
Contents
- 1 Apa saja alasan mengapa perlunya penilaian kebutuhan suatu kredit?
- 2 Bagaimana kriteria analisis kredit calon nasabah yang pantas mendapatkan kredit?
Ekonom Sebut Penyaluran Kredit Bank Masih Rendah, Ini Sebabnya
Ada suatu usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon debitur. Collateral: adalah jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon debitur benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya,
Lihat jawaban lengkap
Apa saja pertimbangan yang digunakan dalam menilai permintaan kredit?
Abstract – Bank daerah merupakan salah satu aset daerah dalam rangka meninglatkan Pendapatan Asli Daerah. Begitu juga peran PD. Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah Pati berperan dalam peningkatan PAD di Kabupaten Pati. Maka Bank Daerah Pati selalu berusaha meningkatkan pendapatannya dengan cara mengoptimalkan semua kegiatan perbankan yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang dicapai dengan melayani kredit, tabungan dan deposito.
- Dalam penyaluran kredit diperlukan analisis kredit merupakan elemen penting dalam pemberian kredit kepada debitur, guna mencegah timbulnya suatu resiko kredit.
- Maka dibutuhkan faktor-faktor yang dapat menjadi pertimbangan bank dalam pemberian kredit yaitu dengan analisis 5 C yaitu : Penilaian Watak (Character), Penilaian Kemampuan (Capacity), Penilaian terhadap modal (Capital), Penilaian terhadap agunan (Collateral), dan Penilaian terhadap prospek usaha nasabah debitur (Condition of Economy).
Berdasarkan hasil analisis kredit diketahui bahwa penggunaan 5 C dalam setiap permohonan kredit merupakan hal yang mutlak dan harus dilakukan untuk menentukan keputusan diterima atau ditolaknya suatu kredit pada PD. BPR Bank Daerah Pati. Penilaian terhadap permohonan kredit dimulai dengan meneliti proposal dan berkas permohonan kredit dari calon debitur, kemudian dilakukan penyelidikan terhadap berkas pinjaman, selanjutnya dilakukan penilaian kelayakan kredit yang menggunakan analisis 5 C.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Diploma in Government Finance |
ID Code: | 27100 |
Deposited By: | Pemerintahan Admin |
Deposited On: | 29 Apr 2011 12:20 |
Last Modified: | 29 Apr 2011 12:20 |
Repository Staff Only: item control page
Lihat jawaban lengkap
Apa saja alasan mengapa perlunya penilaian kebutuhan suatu kredit?
Pengertian Analisis Kredit – Pernah mengajukan pinjaman kredit di bank? Tentu tidak asing lagi dengan pernyataan dari pihak bank yang seperti ini: “Baik, nanti kami akan survey dulu”. Kalimat itu seolah menjadi ciri khas dari bank sebelum memberikan keputusan tentang pencairan dana yang diinginkan calon debitur.
- Wajar, karena pihak bank tentu akan melakukan prinsip kehati-hatian ( prudent ) kepada setiap calon peminjam atau calon debiturnya. Ya benar.
- Sebelum bank memutuskan memberikan dana pinjamannya, biasanya pihak bank akan memastikan terlebih dahulu apakah calon peminjam layak atau tidak mendapatkan pinjaman,
Untuk itulah pihak bank akan melakukan analisis kredit terlebih dulu kepada calon debiturnya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kucuran kreditnya nanti dapat berlangsung aman dan ada kepastian soal pengembalian pinjaman tersebut. Hal ini tentunya krusial untuk dilakukan bank sebagai upaya menghindari risiko kredit macet atau non performing loan (NPL).
- Analisis kredit adalah kajian yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari suatu permohonan kredit.
- Tujuan utama dari analisis kelayakan kredit itu adalah untuk memperoleh keyakinan, apakah pemohon kredit mempunyai kemampuan dan kemauan memenuhi kewajibannya mengembalikan pinjaman.
- Bahkan bukan sekadar pinjaman pokoknya saja, tetapi juga soal bunganya sesuai kesepakatan dengan pihak kreditur (pihak bank).
Analisis kredit dilakukan pihak bank dengan tujuan agar kredit yang diberikan mencapai sasaran. Yaitu aman dan terarah. Aman di sini berarti kredit tersebut harus diterima kembali pengembaliannya secara tertib, teratur dan tepat waktu. Sesuai perjanjian antara pihak kreditur dan nasabah pemohon kredit.
Lihat jawaban lengkap
Mengapa sebelum pemberian kredit perlu melakukan prinsip prinsip kredit?
5. Kondisi (Condition) – Penilaian kondisi atau condition dalam analisis kredit 5C adalah kondisi ekonomi atau Condition of Economic. Penilaian ini berhubungan dengan situasi politik, sosial, ekonomi, budaya, dan hal-hal lain yang bisa mempengaruhi keadaan perekonomian calon debitur untuk jangka panjang.
Misalnya prospek usaha dari sektor yang dijalankan, haruslah prospek usaha yang benar-benar memiliki gambaran untuk tumbuh dan lebih berkembang. Dalam memberikan kredit kepada nasabah, prinsip dan analisis kredit wajib dilakukan agar perusahaan dapat melakukan pengelolaan piutang usahanya. Selain itu, diperlukan juga laporan arus kas yang bisa dibuat dengan mudah menggunakan software akuntansi Harmony.
Dengan melakukan pendaftaran di sini, maka Anda akan mendapatkan akun trial GRATIS selama 30 hari, Follow dan like akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony agar Anda tak ketinggalan info terupdate lainnya. Ingin terima beres laporan keuangan perusahaan Anda? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.
Lihat jawaban lengkap
Hal hal apa saja yang menjadi pertimbangan atau yang harus dianalisis perusahaan dalam menganalisis kredit?
Definisi Analisis Kredit – “Orang yang menganalisis permohonan kredit dari berbagai aspek yang terkait untuk menilai kelayakan usaha yang akan dibiayai dengan kredit; analisis tersebut meliputi, antara lain, aspek hukum, lingkungan, keuangan, pemasaran, produksi, manajemen, ekonomi, dan tersedianya jaminan yang cukup.” Otoritas Jasa Keuangan
Lihat jawaban lengkap
Faktor apa saja yang digunakan oleh pihak pemberi pinjaman untuk menilai kelayakan kredit perusahaan?
Dalam pemberian suatu kredit atau pinjaman, banyak faktor – faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan kelayakan nasabah untuk diberikan pinjaman. Terdapat 5 faktor dasar yang menjadi acuan dalam analisa pemberian kredit yang dikenal dengan 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition).
Lihat jawaban lengkap
Mengapa dalam analisis karakter menjadi prioritas bagi bank dalam melakukan analisis kredit?
ANALISA KARAKTER SEBAGAI SALAH SATU ALAT MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT Oleh : Ahmad Sanusi *) PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit ataupun bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
- Seiring dengan perjalanan waktu sesudah kredit direalisasikan, tidak dapat dipungkiri bank akan dihadapkan pada permasalahan risiko yaitu risiko kredit bermasalah.
- Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir resiko kredit.
- Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melakukan analisis 5C (Character, Capacity,Capital, Condition of Economy, dan Collateral) terhadap nasabah.
Dalam berbagai referensi disebutkan faktor C yang paling dominan dalam analisis tersebut adalah Character, yang tentunya sangat penting untuk didalami oleh petugas bank sebelum memberikan kredit. Character berkaitan dengan watak calon debitur untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, seperti memegang teguh janji dan bersedia melunasi utangnya tepat waktu.
- Nasabah yang memiliki karakter yang baik (dengan asumsi faktor C yang lain cateris paribus) akan berdampak positif terhadap kualitas NPL perbankan.
- Dengan harapan sebagai bahan referensi terutama bagi para analis kredit perbankan, penulis mencoba menyampaikan beberapa gambaran deskriptif mengenai karakter calon nasabah dari segi upaya kita untuk mengidentifikasinya, sarana apa yang kita gunakan untuk menggali bagaimana karakternya, dengan harapan kita bisa memilih nasabah yang baik dari segi karakter.1.
Prinsip Pemberian kredit Pemberian kredit kepada seorang calon debitur harus memenuhi persyaratan yang dikenal dengan prinsip 5C, kelima prinsip tersebut adalah : 1.1 Character Merupakan data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobinya.
Kegunaan dari penilaian tesebut untuk mengetahui sampai sejauh mana iktikad/kemauan calon calon debitur untuk memenuhi kewajibannya (wiilingness to pay) sesuai dengan janji yang telah ditetapkan. Pemberian kredit atas dasar kepercayaan, sedangkan yang mendasari suatu kepercayaan, yaitu adanya keyakinan dari pihak bank bahwa calon debitur memiliki moral, watak dan sifat-sifat pribadi yang positif dan koperatif.
Disamping itu mempunyai tanggung jawab, baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, kehidupan sebagai anggota masyarakat, maupun dalam menjalankan usahanya. Karakter merupakan faktor yang dominan, sebab walaupun calon debitur tersebut cukup mampu untuk menyelesaikan hutangnya, kalau tidak mempunyai itikad yang baik tentu akan membawa kesulitan bagi bank dikemudian hari.1.2 Capacity Capacity dalam hal ini merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank.
Jadi jelaslah maksud penilaian dari terhadap capacity ini untuk menilai sampai sejauh mana hasil usaha yang akan diperolehnya tersebut akan mampu untuk melunasinya tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati (Mulyono,1993) Pengukuran capacity dari calon debitur dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan antara lain pengalaman mengelola usaha (business record) nya, sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan).
Capacity merupakan ukuran dari ability to pay atau kemampuan dalam membayar.1.3 Capital Adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur permodalan, ratio-ratio keuntungan yang diperoleh seperti return on equity, return on investment.
- Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak calon pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon pembiayaan yang layak diberikan.1.4 Condition of economy Kredit yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon debitur.
- Ada suatu usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon debitur.
Permasalahan mengenai Condition of economy erat kaitannya dengan faktor politik, peraturan perundang-undangan negara dan perbankan pada saat itu serta keadaan lain yang mempengaruhi pemasaran seperti Gempa bumi, tsunami, longsor, banjir dsb. Sebagai contoh beberapa saat yang lalu terjadi gejolak ekonomi yang bersifat negatif dan membuat nilai tukar rupiah menjadi sangat rendah, hal ini menyebabkan perbankan akan menolak setiap bentuk kredit invenstasi maupun konsumtif.1.5 Collateral Adalah jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon debitur benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya,Collateral diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
- Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk kebendaan bisa juga collateral tidak berwujud, seperti jaminan pribadi (bortogch), letter of guarantee, rekomendasi.
- Penilaian terhadap collateral ini dapat ditinjau dari 2 (dua) segi yaitu : a.
- Segi ekonomis yaitu nilai ekonomis dari barang-barang yang akan digunakan.b.
Segi yuridis apakah agunan tersebut memenuhi syarat-syarat yuridis untuk dipakai sebagai agunan.1. Character Merupakan Faktor Penting Dalam Pemberian Kredit Character menjadi hal yang sangat penting karena hal ini menyangkut aspek kepribadian, sifat atau watak serta kejujuran dari calon debitur.
Pihak bank harus mengetahui tentang character calon debitur, karenanya perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam memutuskan pemberian kredit. Character calon debitur dapat dilihat dari 2 (dua ) aspek yakni : a. Aspek internal Mengenai aspek internal ini meliputi hal-hal yang langsung berkaitan dengan diri calon debitur seperti faktor keturunan keluarga calon debitur, latar belakang pendidikan, daftar riwayat hidup calon debitur.
Contoh: A merupakan calon debitur yang berasal dari keturunan suku Batak cenderung akan memiliki karakter/watak yang keras, emosional dan tempramen.b. Aspek Eksternal Umumnya aspek eksternal adalah hal-hal yang muncul dari luar diri calon debitur dan bisa mempengaruhi perubahan sifat dan character calon debitur.
Adapun aspek eksternal antara lain faktor lingkungan baik itu lingkungan kehidupan sosial, lingkungan pekerjaan maupun lingkungan pergaulan. Sebagai contoh : A adalah seorang pria dewasa yang telah menikah dan memiliki 2 orang anak. A seorang yang aktif dalam kegiatan beragama. Maka indikasi awal yang dapat dilihat adalah bahwa A orang yang sholeh dan dapat dipercaya.
Adapun tujuan pemilihan character dalam memberikan kredit adalah untuk meminimalisir terjadinya resiko kredit yang kemungkinan akan muncul pada saat kredit sedang berjalan. Hal ini dapat dilihat dari contoh apabila seorang debitur dengan usaha yang lancar dan memiliki kemampuan untuk membayar, namun tidak memiliki itikad yang baik maka akan menimbulkan permasalahan bagi pihak bank di kemudian hari seperti timbulnya kredit bermasalah.
- Manfaat dari penilaian character untuk mengetahui sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad baik yaitu kemauan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya calon debitur.
- Oleh karena itu pemilihan character yang baik dan tepat merupakan salah satu indikasi untuk menentukan baik tidaknya kredit tersebut kelak.2.
Sarana Yang Digunakan Untuk Menilai Character Calon Debitur Sarana merupakan alat yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran tentang character calon debitur yang dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara adalah suatu proses untuk memperoleh informasi /data melalui percakapan langsung sengan seseorang atau lebih untuk tujuan tertentu.
Adapun struktur wawancara meliputi: • Merumuskan masalah apa yang akan diwawancarakan • Persiapan fisik, persiapan data/ tentang masalah pokok yang akan ditanyakan dalam wawancara, siapa yang akan diwawancarai, tempat wawancara, dalam wawancara kita perhatikan adat kebiasaan setempat, ketepatan waktu.
Penampilan pewawancara harus sopan, ramah. • Pelaksaan wawancara, dalam hal ini ada beberapa hal yang kita perhatikan meliputi, harus tepat waktu, lama wawancara, pertanyaan-pertanyaan wawancara harus relevan, tidak menyimpang dari tujuan. Wawacara sebaiknya dilakukan dengan cara yang santai dan tidak terlalu kaku (informal) hal ini ditujukan agar calon debitur menjadi nyaman dengan begitu maka jawaban yang diberikan adalah yang sebenarnya.
Untuk mendapat jawaban yang sebenarnya dari calon debitur maka petugas bank harus memberikan pertanyaan yang bersifat terbuka dengan tujuan agar calon debitur dapat memberikan jawaban yang diinginkan oleh petugas bank. Berikut adalah contoh dari pertanyan terbuka yang bisa diajukan kepada calon debitur antara lain : o Bagaimana cara bapak/ibu mengelola usaha yang ada selama ini o Tujuan pertanyaan ini adalah agar petugas bank mendapat informasi lebih lanjut mengenai perkembangan usaha calon debitur apakah lancar atau tidak; mendapat untung atau tidak, tentang strategi pemasaran debitur, omset penjualan calon debitur, darimana di dapat barang dagangan, dsb.
o Berapa biaya kehidupan sehari-hari o Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui berapa jumlah anak,apakah ada usaha lain selain dagang,berapa anak yang sekolah,berapa biaya yang dicadangkan untuk biaya tak terduga. Dengan melakukan wawancara maka kita dapat dengan mudah mengetahui character calon debitur yang diproyeksikan dari : 1.
- Etulusan Dari hasil wawancara dapat kita lihat apakah orang tersebut tulus dan benar dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan petugas bank.
- Hal tersebut terlihat dari jawaban calon debitur tidak mengada-ngada, tidak pura-pura, tidak mencari-cari alasan atau memutar balikkan fakta.2.
- Erendahan hati Kerendahan hati terlihat dari calon debitur memberikan penjelasan yang sebenarnya tentang tujuan penggunaan kredit.3.
Keterbukaan Calon debitur akan terus terang membicarakan apa yang menjadi kebutuhan dan keterbatasannya dalam menjalankan usaha.4. Bertanggungjawab Rasa tanggungjawab akan tercermin dari sikap bagaimana calon debitur menjawab pertanyaan apabila dikemudian hari terjadi tunggakan kredit.5.
Empati Calon debitur turut merasakan apa yang petugas bank rasakan jika berkaitan dengan pengembalian kredit. Seorang pewawancara juga harus mempunyai pengetahuan luas dan keterampilan meliputi aspek hukum, aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek teknis, aspek produksi, aspek keuangan, aspek jaminan, keterampilan pengumpulan data, teknik memproses dan menganalisa data, teknik mengungkapkan data.b.
Melakukan check on the spot Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah meninjau langsung ke lokasi (check on the spot). Dimana lokasi tempat tinggal calon debitur, maupun lokasi usaha dan lokasi agunan. Hal ini dilakukan untuk melihat kebenaran dari apa yang dikatakan oleh calon debitur pada saat wawancara sebelumnya.
Untuk agunan diperlukan COS agar terdapat kesesuaian antara surat yang diagunkan dengan fisik agunan.c. Melakukan BI Checking BI checking dilakukan untuk melihat reputasi pinjaman calon debitur yang pernah ada apakah dalam keadaan lancar atau bermasalah. BI checking dapat dilihat dari 2 (dua) segi yakni : – Internal Yakni dengan melihat data pinjaman nasabah dari menu PAPI atau menanyakan langsung ke cabang/capem yang terdekat dengan lokasi domisili atau lokasi usaha calon debitur.
– Eksternal Untuk melihat reputasi pinjaman calon debitur dari segi eksternal maka diperlukan data SID (Sistem Informasi debitur) yang didapat dari Bank Indonesia.d. Melihat dari status dan riwayat hidup Ini dilihat apakah calon debitur memiliki istri lebih dari satu, sudah menikah atau belum menikah, janda atau duda, latar belakang pekerjaan,.e.
Checking in club Dapat dilakukan dengan menanyakan character calon debitur kepada perkumpulan yang dinaungi seperti perwiritan, komunitas sosial, kelompok pergerejaan dll.f. Pengecekan DHN (daftar hitam nasional) Lakukan cross check dengan bank pemberi kredit bagaimanakah track record calon debitur.g.
Lakukan juga pengecekan dengan supplier, bagaimanakah ketepatan pembayaran calon debitur, apakah tepat waktu atau sering terlambat.h. Mempelajari character masyarakat setempat Karena adat di tiap daerah sangat berbeda, apakah calon debitur masuk kedalam daftar masyarakat yang “disegani” didaerah itu? Kenapa disegani? Apakah karena mempunyai nama baik yang besar atau sebaliknya mempunyai reputasi yang buruk i.
Mengetahui lebih lanjut mengenai profesi calon debitur tersebut adalah termasuk dalam “profesi yang dihindari” dalam pemberian kredit? KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Karakter merupakan salah satu faktor utama dalam pemberian kredit dengan asumsi faktor C yang lain cateris paribus. Dari faktor karakter dapat kita dapat gambaran calon debitur yang memiliki kemauan (willingness) untuk membayar kewajiban-kewajibannya kepada bank.b.
Beberapa sarana yang dapat digunakan untuk mengenali karakter seseorang antara lain : wawancara, check on the spot, BI checking, melihat status daftar riwayat hidup, cheking in club, pengecekan DHN (daftar hitam nasional), pengecekan ke supplier, mempelajari karakter setempat calon nasabah berada, dan lain-lain.c.
- Wawancara harus kita lakukan sebaik dan seefisien mungkin dengan tujuan untuk mendapatkan informasi berkualitas tentang calon debitur.2. Saran a.
- Pada saat mewawancara calon debitur ada baiknya kita menggali nasabah dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan jangan terlalu kaku.b.
- Bila wawancara sudah selesai, ada baiknya kita utarakan kesimpulannya sebagai konfirmasi ulang atas apa yang dinyatakan dan apa yang kita simpulkan.c.
Dalam pemberian kredit kepada calon debitur sebaiknya kita mencaritahu tentang reputasi kepribadian nasabah maupun reputasi usahanya.d. Dalam pemberian kredit, seorang petugas bank harus tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, karena tanggung jawab seorang petugas bank adalah mulai dari awal permohonan kredit hingga kredit tersebut lunas.e.
- Now Your Customer bisa kita lakukan untuk menggali karakter calon nasabah kita.
- DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Faisal,2005, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi, Universitas Muhamamadiyah Malang, Malang.
- Djohan, Warman, 2000.
- Redit Bank,PT.
- Mutiara Sumber Widya, Jakarta Kasmir, 2002, Manajemen Perbankan, PT.
- Raja Grafindo, Jakarta Muljono,P.Teguh, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi 3, BPFE Yogyakarta.
Supramono, SH, 1997, Perbankan dan Masalah Kredit, Penerbit Djambatan, Jakarta Sutojo, Siswanto, 1997, Manajemen Terapan Bank, Pustaka Binaman Presindo, Jakarta Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 1998, Tentang Perbankan, bank sumut.com *Penulis saat ini merupakan officer (pelaksana madya) PT.
Lihat jawaban lengkap
Bagaimana kriteria analisis kredit calon nasabah yang pantas mendapatkan kredit?
kriteria orang yang pantas mendapatkan kredit
- Jawaban:
- Kriteria orang yang pantas mendapatkan kredit adalah nasabah yang memenuhi penilaian dari lembaga pemberi pinjaman, misalnya dengan analisis 5C (Character, Capacity, Capital, Colateral dan Condition) serta 7P (Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability, dan Protection).
- Pembahasan:
- Sebelum suatu lembaga pemberi kredit (pinjaman) seperti bank dan leasing memberikan pinjaman kepada nasabag, pada umumnya lembaga pemberi pinjaman tersebut akan melakukan pengecekan kepada calon peminjam mengenai hal beriku:
- 5C
1. Character : sifat atau watak nasabah, apakah memiliki sifat yang baik atau memiliki sifat yang baik seperti jujur, atau malah sifat yang buruk seperti suka berbohong.
- 2. Capacity : kemampuan nasabah untuk mebayar cicilan hutang, dilihat dari penghasilan yang dimiliki oleh peminjam tersebut
- 3. Capital : modal yang dimiliki oleh nasabah, dilihat dari laporan keuangan dan dana yang dimilikinya
- 4. Colateral : jaminan yang dimiliki oleh jaminan, bila nasabah gagal bayar, jaminan ini akan dilelang untuk mengganti pinjaman tersebut
- 5. Condition : kondisi ekonomi jaminan seperti prospek karir atau usaha nasabah tersbut
- 7P
- 1. Personality : kepribadian nasabah seperti sikapnya saat menghadapi masalah ekonomi
- 2. Party : pengelompokan nasabah kedalam jenis nasabah berdasarkan kondisi ekonomi
- 3. Purpose : tujuan nasabah mengajukan pinjaman tersebut, apakah untuk kegiata produktif (modal usaha) atau konsumtif (memberli kebutuhan seperti motor)
- 4. Prospect : peluang usaha nasabah di masa depan
- 5. Payment : bagaimana, berapa besar bunga dan berapa lama pinjaman akan dikembalikan oleh nasabah
- 6. Profitability : kemampuan nasabah untuk mencari keuntungan dengan pinjaman yang akan didapat
- 7. Protection : perlindungan dari kredit macet atau gagal bayar
- Kelas : XI
- Mata Pelajaran : Ekonomi
- Materi : Kegiatan Pinjam Meminjam
- Kata Kunci : Prinsip 5C dan 7P dalam Pinjaman
: kriteria orang yang pantas mendapatkan kredit
Lihat jawaban lengkap