Apa itu hard currency? –
Hard currency atau disebut juga sebagai strong currency mengacu pada uang yang dikeluarkan oleh suatu negara yang stabil secara enomoi dan politik. Diterima secara luas di seluruh dunia sebagai bentuk pembayaran barang dan jasa yang mungkin malah lebih disukai daripada mata uang domestik negara tersebut. Mata uang yang termasuk dalam hard currency sering mengalami apresiasi atau kenaikan nilai jika dibandingkan dengan mata uang lainnya. Yang masuk dalam hard currency adalah Poundsterling (Inggris), Dollar AS (Amerika Serikat), Yen (Jepang), Deutchsmark (Jerman), Franc (Perancis) dan lain sebagainya.
Hard currency diharapkan relatif tetap stabil dalam waktu singkat dan menjadi sangat likuid di pasar valas. Mata uang yang paling dapat diperdagangkan di dunia adalah dolar AS (USD), Euro Eropa (EUR), Yen Jepang (JPY), Poundsterling Inggris (GBP), Franc Swiss (CHF), dolar Kanada (CAD) dan dolar Australia (AUD). Semua mata uang ini memiliki kepercayaan investor dan bisnis internasional karena mereka umumnya tidak rentan terhadap depresiasi atau apresiasi yang dramatis. Dolar AS menonjol dibanding mata uang lainnya karena memiliki status sebagai mata uang cadangan devisa dunia. Inilah mengapa banyak transaksis internasional dilakukan dalam dolar AS. Jika mata uang suatu negara mulai melemah, warganya akan mulai memegang dolar AS dan mata uang safe-haven lainnya untuk melindungi kekayaan mereka.
Contents
Apa itu nilai mata uang?
Contoh Kasus Hard Currency –
- Dalam kelompok hard currency, dolar Kanada dan dolar Australia dianggap peka terhadap harga komoditas tetapi keduanya lebih tahan terhadap penurunan nilai dibanding negara lain yang jauh lebih tergantung pada komoditas.
- Sebagai contoh, jatuhnya harga energi pada tahun 2014 mengguncang pasar Australia dan Kanada, tetapi jauh lebih menghancurkan rubel Rusia.
- Jadi, penyusutan nilai mata uang suatu negara biasanya merupakan akibat dari peningkatan jumlah uang beredar atau akibat hilangnya kepercayaan pada kemampuan suatu mata uang mempertahankan nilainya karena kekhawatiran ekonomi, finansial atau pemerintahan.
- Contoh mencolok dari mata uang tidak stabil atau soft currency adalah peso Argentina, yang pada 2015, kehilangan 34,6% dari nilainya terhadap dolar, membuatnya sangat tidak menarik bagi investor asing.
Apa yang dimaksud dengan hard currency?
Kesimpulan –
- Hard currency bertindak sebagai penyimpan nilai/kekayaan likuid dan instrumen yang aman ketika mata uang domestik (contoh: rupiah) dalam kondisi tidak stabil.
- Hard currency adalah mata uang dari negara-negara dengan ekonomi dan sistem politik stabil.
- Kebalikan dari hard currency adalah soft currency.
: Apa itu Hard Currency? » Kamus Istilah Keuangan & Investasi
Lihat jawaban lengkap
Apa saja mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia?
Apa itu Hard Currency? » Kamus Istilah Keuangan & Investasi
- Hard currency biasanya digunakan untuk menyebut mata uang dari negara industri kuat, dan diterima secara luas di seluruh dunia sebagai bentuk pembayaran untuk barang dan jasa.
- Kriteria lain, hard currency harus berasal dari negara dengan kondisi politik dan ekonomi yang stabil, dengan dolar AS dan pound Inggris sebagai beberapa contohnya.
- Hard currency diperkirakan akan tetap relatif stabil selama periode waktu singkat dan bersifat sangat likuid di pasar forex.
- Delapan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia adalah dolar AS (USD), euro Eropa (EUR), yen Jepang (JPY), pound Inggris (GBP), franc Swiss (CHF), dolar Kanada (CAD), dolar Australia/Selandia Baru dolar (AUD/NZD) dan rand Afrika Selatan (ZAR).
- Dolar AS dianggap sebagai mata uang cadangan devisa dunia karena digunakan dalam 70% transaksi perdagangan internasional.
- Semua mata uang tersebut dipercaya oleh investor dan bisnis internasional karena tidak rentan terhadap depresiasi atau apresiasi dramatis.
- Depresiasi mata uang suatu negara terjadi akibat peningkatan jumlah uang beredar atau hilangnya kepercayaan pada kemampuan dalam mempertahankan nilainya, baik karena masalah ekonomi, keuangan atau pemerintahan.
- Nilai mata uang sebagian besar didasarkan pada fundamental ekonomi seperti produk domestik bruto (PDB) dan lapangan kerja.
Apa yang menyebabkan penyusutan nilai mata uang suatu negara?
Contoh Kasus Hard Currency –
- Dalam kelompok hard currency, dolar Kanada dan dolar Australia dianggap peka terhadap harga komoditas tetapi keduanya lebih tahan terhadap penurunan nilai dibanding negara lain yang jauh lebih tergantung pada komoditas.
- Sebagai contoh, jatuhnya harga energi pada tahun 2014 mengguncang pasar Australia dan Kanada, tetapi jauh lebih menghancurkan rubel Rusia.
- Jadi, penyusutan nilai mata uang suatu negara biasanya merupakan akibat dari peningkatan jumlah uang beredar atau akibat hilangnya kepercayaan pada kemampuan suatu mata uang mempertahankan nilainya karena kekhawatiran ekonomi, finansial atau pemerintahan.
- Contoh mencolok dari mata uang tidak stabil atau soft currency adalah peso Argentina, yang pada 2015, kehilangan 34,6% dari nilainya terhadap dolar, membuatnya sangat tidak menarik bagi investor asing.