S etiap tanggal 30 Oktober, seluruh Insan Kementerian Keuangan memperingati Hari Oeang Republik Indonesia atau HORI, Tiga puluh Oktober merujuk pada tanggal berlakunya Oeang Republik Indonesia ( ORI ) secara sah, yaitu mulai tanggal 30 Oktober 1946 pukul 00.00 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tanggal 29 Oktober 1946.
Sebagian dari kita pasti sudah pernah membaca sejarah mengenai ORI, namun tidak ada salahnya untuk sedikit mengulang kembali, apalagi pasti banyak juga diantara kita yang belum pernah membaca sama sekali mengenai sejarah ORI. Tulisan ini akan coba menyegarkan kembali ingatan kita akan ORI yang kita peringati setiap tahun dengan berbagai kegiatan dan kegembiraan Bentuk Kedaulatan Ekonomi ORI mulai berlaku pertama kali pada tanggal 30 Oktober 1946, meskipun demikian bila kita lihat pada lembaran ORI pertama, tertulis emisi bertanggal 17 Oktober 1945.
Hal ini menunjukkan banyaknya kendala dalam dalam proses pembuatan, pencetakan, dan peredaran ORI, Pada s aat pertama kali diterbitkan, ORI tidak dapat langsung didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia akibat adanya gangguan-gangguan dari Belanda atas peredaran ORI,
Hal ini terjadi karena Belanda yang mencoba untuk kembali berkuasa masih menduduki sebagian wilayah Indonesia, b ahkan NICA ( Netherlands Indies Civil Administration atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda ) mengeluarkan mata uang NICA pada tanggal 6 Maret 1946 sebagai tandingan ORI, yang pada akhirnya menambah inflasi dan melanggar kedaulatan Indonesia.
ORI diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai identitas dan bentuk kedaulatan ekonomi, serta salah satu upaya untuk menyehatkan perekonomian Indonesia yang sedang mengalami inflasi tinggi. ORI diterbitkan untuk menggantikan mata uang yang sebelumnya diterbitkan oleh Pe merintah Belanda dan Jepang, sebagai salah satu bentuk perlawanan Indonesia.
- ORI dibuat dalam desain dan bahan kertas yang sederhana tetapi mampu membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan ekonomi Indonesia.
- Pada kenyataan n ya semua hambatan tersebut tidak menyurutkan semangat rakyat untuk mendukung penggunaan ORI di wilayah Indonesia.
Rakyat berjuang untuk mengedarkan ORI di wilayah Indonesia dan memasukkan ORI ke daerah yang diduduki Belanda dengan berbagai siasat. Rakyat juga tidak mau menggunakan mata uang yang diterbitkan NICA dan lebih memilih menggunakan ORI dalam bertransaksi.
- ORI Djokjakarta dan ORI Daerah atau ORIDA Dimasa awal-awal kemerdekaan yang penuh tantangan, beberapa kali Ibukota Republik berpindah tempat.
- Dari Jakarta ke Yogyakarta, dan ketika Yogyakarta diduduki muncul Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
- Selain dicetak di Jakarta, ORI juga sempat dicetak di Yogyakarta ketika terjadi perpindahan sementara I bukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogjakarta pada tahun 1946 -1948 sebagai akibat dari serbuan gencar Belanda ke Jakarta.
Oleh karena itu, pada ORI nominal Rp25,- tahun 1947 tertulis kota Djokjakarta yang mengacu pada kota tempat pencetakan uang dan tanggal penerbitan uang. Karena sulit nya mengedarkan ORI ke wilayah tertentu, beberapa P emerintah D aerah berinisiatif meminta izin kepada P emerintah P usat untuk menerbitkan mata uang sendiri yang berlaku terbatas di daerah tersebut dan bersifat sementara yang disebut dengan ORI Daerah atau ORIDA.
Meskipun munculnya ORIDA sebenarnya kurang pas bagi Indonesia sebagai kesatuan fiskal, namun situasi yang tidak ideal pada saat itu membuat Pemerintah Pusat menyetujui terbitnya beberapa ORIDA. ORIDA ini diharapkan mampu mengatasi kekurangan uang tunai yang beredar sekaligus mencegah penggunaan mata uang terbitan Belanda dan Jepang.
ORIDA yang sempat terbit pada saat itu antara lain ORIPSU di Sumatera Utara, ORITA di Tapanuli, ORIDABS di Banten, ORIBA di Banda Aceh, dan beberapa ORIDA lain, ORIDA pertama di Indonesia adalah ORIPS (Oeang Republik Indone si a Provinsi Sumatera) dengan emisi pertama tertanggal 11 April 1947.
Adapun ORIDA pertama di pulau Jawa adalah ORIDA Banten dengan emisi tertanggal 15 Desember 1947. Saat agresi militer Belanda I melanda Sumatera, kegiatan pencetakan ORIPS dipindah dari Tapanuli ke Bukittinggi, hal ini dilakukan untuk menghindari penguasaan mesin-mesin percetakan uang oleh tentara Belanda.
Dari Bukittinggi, percetakan uang ini mampu menyuplai kebutuhan ORIPS di berbagai wilayah di pulau Sumatera. Berlakunya Uang Rupiah S alah satu hasil dari perjanjian Konferensi Meja Bundar adalah Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda pada 27 Desember 1949.
Kemudian dibentuk negara federal Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari Republik Indonesia dan beberapa negara bagian di beberapa wilayah yang sebelumnya diduduki oleh Belanda. Sebagai upaya untuk menyeragamkan uang di wilayah Republik Indonesia Serikat, maka pada tanggal 1 Januari 1950 Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara mengumumkan bahwa alat pembayaran yang sah adalah uang federa l.
Mulai 27 Maret 1950 dilakukan penukaran ORI dan ORIDA dengan uang baru yang diterbitkan dan diedarkan oleh De Javasche Bank (sekarang Bank Indonesia), Sejalan dengan masa Pemerintah RIS yang berlangsung singkat, masa edar uang kertas RIS juga tidak lama, yaitu hingga 17 Agustus 1950 ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk kembali,
- Pelajaran Yang Bisa Dipetik Dari kisah perjalanan ORI tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan dengan jalan perang dan diplomasi tetapi juga dengan jalan ekonomi.
- Ita sebagai pegawai Kementerian Keuangan mempunyai peranan penting meneruskan perjuangan bangsa dengan mengisi kemerdekaan Indonesia dalam bidang ekonomi sesuai dengan tugas dan fungsi yang kita emban.
Perjuangan mengisi kemerdekaan Indonesia dalam bidang ekonomi tidak hanya dilakukan oleh pegawai di kantor pusat. Pegawai di kantor daerah juga turut berperan dan berkontribusi dalam perjuangan tersebut. Peran Kantor Wilayah dan KPKNL sangatlah penting untuk mendistribusikan pelayanan Kementerian Keuangan ke seluruh wilayah Indonesia.
- Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, akan selalui ditemui kendala dan masalah.
- Namun jangan menyerah untuk mencari solusi dan alternatif lain untuk menyelesaikan tugas yang diemban.
- Semoga peringatan HORI ini menjadi pengingat kita untuk bersemangat berkontribusi bagi bangsa dan negara baik kita bertugas di kantor pusat maupun di kantor daerah dengan tujuan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.
Bentuk kontribusi kita bisa berupa hal-hal sederhana yang kita lakukan. Tidak semua pahlawan memegang bambu runcing dan senapan, ada pula pahlawan yang memegang laptop, -Yusuf Eko Susilo, Dit. KND dan Rachmadi, Kanwil DJKN Aceh- Referensi https://www.kemenkeu.go.id/single-page/sejarah-oeang/
Lihat jawaban lengkap
Contents
Siapa yang menerbitkan mata uang?
Uang Token – Uang Token berarti uang dengan nilai nominal (nilai yang tercantum pada mata uang) yang lebih tinggi daripada nilai materinya (nilai bahan untuk membuat mata uang). Misalnya nilai nominal uang tersebut Rp50.000, sedangkan nilai bahannya hanya seharga Rp 25.000.
- Penetapan nilai dan batas berlakunya uang token ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
- Uang token pada umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam.
- Uang token juga dapat berarti uang sementara yang dikeluarkan oleh badan usaha tertentu, misalnya perkebunan, lokasi perjudian, dan lokasi rekreasi, yang hanya berlaku di masing-masing lokasi tersebut.
Uang token seperti ini dapat terbuat dari kertas, kayu, bambu, atapun logam, dengan berbagai bentuk – segitiga, segilima, atau bundar. Batas waktu dan persyaratan berlakunya uang token ini ditentukan oleh penerbit uang tersebut. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, banyak tumbuh perkebunan asing sehingga dibutuhkan mata uang tertentu untuk memperlancar transaksi, karena Pemerintah Hindia Belanda kekurangan bahan untuk membuat mata uang, pihak perkebunan membuat dan mengedarkan mata uang sendiri berlaku di wilayah perkebunan masing-masing.
- Mata uang tersebut dikenal dengan Uang Token Perkebunan.
- Sejak tahun 1911, mata uang token perkebunan tidak berlaku karena pemerintah Hindia Belanda sudah dapat memenuhi uang pecahan kecil untuk perkebunan-perkebunan tersebut.
- Contoh uang token perkebunan adalah uang perkebunan ‘Poeloe Radja Asahan’ yang mempunyai nilai nominal 1 dan 10 cent.
TOKEN PERKEBUNAN CIMAHI TOKEN PERKEBUNAN TEMBAKAU SANDAKAN TOKEN PERKEBUNAN ASAHAN TOKEN PERKEBUNAN RIMBOEN DELI TOKEN PERKEBUNAN Societe Des Tabacs TOKEN PERKEBUNAN Sei Kambing Gantang Brass
Lihat jawaban lengkap
Apa pemerintah Indonesia mengeluarkan uang ORI?
ORI atau Oeang Republik Indonesia merupakan bentuk keuangan resmi pertama dari rupiah Indonesia yang disahkan oleh pemerintah Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan. Peredaran uang ini diharapkan menekan keberadaan rupiah jepang yang makin tidak bernilai, dan gulden Belanda yang diedarkan oleh NICA.
- Dengan demikian tujuan dikeluarkannya ORI adalah untuk mencegah peredaran mata uang lain dan menegaskan wibawa pemerintah Republik Indonesia.
- ORI atau Oeang Republik Indonesia merupakan bentuk keuangan resmi pertama dari rupiah Indonesia yang disahkan oleh pemerintah Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan.
Peredaran uang ini diharapkan menekan keberadaan rupiah jepang yang makin tidak bernilai, dan gulden Belanda yang diedarkan oleh NICA. Dengan demikian tujuan dikeluarkannya ORI adalah untuk mencegah peredaran mata uang lain dan menegaskan wibawa pemerintah Republik Indonesia.
Lihat jawaban lengkap
Hari Oeang tanggal berapa?
KOMPAS.com – Hari Oeang Republik Indonesia atau HORI jatuh pada 30 Oktober. Peringatan ini merujuk pada tanggal berlakunya Oeang Republik Indonesia ( ORI ) secara sah, yakni pada 30 Oktober 1946 pukul 00.00. Dilansir dari laman Kementerian Keuangan ( Kemenkeu ), ORI adalah mata uang pertama yang dimiliki Indonesia.
Lihat jawaban lengkap
Beli ORI di mana?
Selasa, 25 Jan 2022 06:35 WIB Kementerian Keuangan resmi menawarkan obligasi ritel Obligasi Negara Ritel (ORI) yang ke-21 pada Senin (24/1). Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika). Jakarta, CNN Indonesia – Kementerian Keuangan resmi menawarkan obligasi ritel Obligasi Negara Ritel ( ORI ) yang ke-21 pada Senin (24/1).
- Pada penawaran perdana ORI di tahun ini, imbal hasil yang ditawarkan pemerintah sebesar 4,9 persen.
- Sedangkan tenornya ditetapkan selama 3 tahun atau jatuh tempo pada 15 Februari 2025.
- Emenkeu membuka peluang investasi dari Rp1 juta hingga Rp2 miliar lewat penawaran ORI021.
- Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengklaim berinvestasi pada obligasi negara relatif aman karena dijamin oleh pemerintah dan uu.
Selain itu, pemasarannya yang dilakukan secara online juga mempermudah pembelian. Mereka yang bisa membeli ORI021 adalah setiap individu atau perseorangan WNI yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). WNI perseorangan bisa membeli ORI di Pasar Perdana, sementara investor domestik, baik individu maupun institusi, hanya bisa membeli ORI di Pasar Sekunder.
- Lantas, bagaimana caranya membeli ORI021? Pertama, kunjung situs resmi www.kemenkeu.go.id/ori, kemudian pilih (klik) salah satu link platform elektronik Mitra Distribusi tempat Anda akan membeli ORI.
- Setelah menentukan Mitra Distribusi yang dipilih, Anda akan dialihkan ke platform elektronik Mitra Distribusi.
Selanjutnya, ikuti tahapan berikut: Pertama, registrasi melalui Sistem Elektronik Mitra Distribusi dengan memasukkan informasi paling kurang mengenai Single Investor Identification (SID), nomor rekening dana, dan nomor rekening surat berharga yang dimiliki.
Jika belum memiliki SID, rekening dana, dan/atau rekening surat berharga, Anda dapat menghubungi Mitra Distribusi untuk dibantu pembuatan persyaratan tersebut. “Sebelum melakukan registrasi, calon investor wajib terlebih dahulu membaca dan menyetujui syarat dan ketentuan penggunaan layanan Sistem Elektronik serta memastikan bahwa data yang disampaikan adalah benar dan lengkap,” jelas kemenkeu lewat rilis resmi, dikutip pada Senin (24/1).
Kedua, melakukan pemesanan melalui Sistem Elektronik Mitra Distribusi. Pemesanan yang telah terverifikasi ( verified order ) akan mendapatkan kode pembayaran ( billing code ) via sistem elektronik Mitra Distribusi atau email. Kode pembayaran digunakan untuk penyetoran dana sesuai pemesanan.
Etiga, pembayaran. Tahap ini dapat dilakukan melalui 86 Bank/Pos/Lembaga Persepsi dengan berbagai saluran pembayaran ( teller, ATM, internet banking, mobile banking, atau kanal lain yang difasilitasi oleh bank/pos/lembaga persepsi) dengan batas waktu yang telah ditentukan. Calon investor akan memperoleh Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan notifikasi penyelesaian order via sistem elektronik Mitra Distribusi dan email yang terdaftar.
Daftar Bank/Pos/Lembaga Persepsi selengkapnya dapat dilihat pada Memorandum Informasi. Keempat, konfirmasi. Pembeli ORI bakal menerima bukti konfirmasi pemesanan SBN ritel via sistem elektronik Mitra Distribusi dan email yang terdaftar. Berikut adalah daftar 28 mitra distribusi yang telah ditetapkan DJPRR Kementerian Keuangan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online) untuk ORI021: 1.
- PT Bank Central Asia Tbk 2.
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.
- PT Bank Permata Tbk 5.
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6.
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 7.
- PT Bank Maybank Indonesia Tbk 8.
- PT Bank CIMB Niaga Tbk 9.
- PT Bank OCBC NISP Tbk 10.
- PT Bank Panin Tbk 11.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 12. PT Bank HSBC Indonesia 13. PT Bank UOB Indonesia 14. PT Bank Commonwealth 15. PT Bank DBS Indonesia 16. PT Bank Victoria International Tbk 17. PT Bank Mega Tbk 18. PT BRI Danareksa Sekuritas 19. Standard Chartered Bank Indonesia 20.
- PT Mandiri Sekuritas 21.
- PT Bareksa Portal Investasi 22.
- PT Star Mercato Capitale (Tanamduit) 23. PT.
- Chandharwealth Mandiri Indonesia (Fundtastic+) 24.
- PT Investree Radhika Jaya (Investree) 25.
- PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) 26.
- PT Lunaria Annua Teknologi (Koinworks) 27.
- PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk 28.
PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) (wel/agt)
Lihat jawaban lengkap
Kapan terbit ORI 2022?
Jadwal Penerbitan ORI022 – Pemerintah berencana membuka masa penawaran ORI022 pada 26 September hingga 20 Oktober 2022. Jumlah nilai pesanan akan ditetapkan pada 24 Oktober 2022 dan setelmen (mulai perhitungan kupon) pada 26 Oktober 2022. Jenis kupon atau imbal hasil ORI022 adalah tetap ( fixed rate ).
- Artinya, tidak akan naik atau turun hingga jatuh tempo 15 Oktober 2025.
- Tingkat kupon per tahun akan ditetapkan pada 22 September 2022.
- Pembayaran kupon pertama adalah 15 Desember 2022 ( long coupon ).
- Setelah pembayaran kupon pertama, ORI022 bisa diperdagangkan di pasar sekunder jadi investor tidak perlu tunggu jatuh tempo.
Jadwal Penerbitan ORI022 Sumber : Kementerian Keuangan Sementara itu, nilai minimum pemesanan ORI022 ditetapkan Rp1 juta (1 unit) dengan kelipatan Rp1 juta. Sedangkan nilai maksimum pemesanan ORI022 hingga maksimum Rp5 miliar (5.000 unit) per orang selama penawaran berlangsung.
Penerbit | Pemerintah Republik Indonesia |
Seri | ORI022 |
Masa Penawaran | 26 September – 20 Oktober 2022 |
Bentuk | Tanpa Warkat, dapat diperdagangkan |
Tanggal Penetapan | 24 Oktober 2022 |
Setelmen | 26 Oktober 2022 |
Jatuh Tempo | 15 Oktober 2025 (3 tahun) |
Nilai Nominal per Unit | Rp1 Juta |
Minimum Pemesanan | Rp1 Juta |
Maksimal Pemesanan | Rp5 Miliar |
Kustodian | Sub Registry |
Mitra Distribusi | Bank Umum, Perusahaan Efek, Perusahaan Efek Khusus (APERD Fintech), dan Perusahaan Fintech ( Peer-to-Peer Lending ) |
Jenis Kupon | Fixed rate (tetap) |
Tingkat Kupon | *akan ditetapkan 22 September 2022 |
Minimum Holding Period | 1 kali pembayaran kupon (mulai dapat diperdagangkan di pasar sekunder tanggal 15 Desember 2022) |
Tanggal Kupon Pertama | 15 Desember 2022 |
Tanggal Pembayaran Kupon | Setiap tanggal 15 |
Agen Pembayar Kupon dan Pokok | Bank Indonesia |
Sumber : Kementerian Keuangan
Lihat jawaban lengkap
Apakah ORI itu halal?
Parapuan.co- SBN Ritel atau yang dikenal dengan Surat Berharga Negara merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak dipakai sejak pandemi tiba. Berbeda dengan instrumen investasi lainnya, SBN berupa surat utang negara yang diperjual belikan di pasar modal.
Seperti yang dilansir dari bareksa.com, Surat Berharga Negara (SBN) merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mencari pembiayaan anggaran. Kini SBN tidak hanya bisa dibeli oleh investor atau institusi besar, tetapi juga untuk individu atau perseorangan. Kawan Puan juga bisa memulai untuk berinvestasi SBN ritel melalui platform investasi online dengan minimal pembelian Rp 1.000.000,00.
Baca juga: Sebelum Investasi Ini, Ketahui Dulu 7 Fakta Reksadana Syariah SBN Ritel yang biasanya di tawarkan di penawaran umum berupa Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), dan Sukuk Ritel (SR). Sepanjang tahun ini, pemerintah telah menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019 pada Januari – Februari, Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR014 pada Februari – Maret 2021, Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR010 pada Juni-Juli 2021, dan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR015 pada Agustus-September 2021.
- Selain itu, pemerintah akan menerbitkan ORI020 yang dijadwalkan pada 27 September dan Sukuk Tabungan (ST) seri ST008 pada November mendatang.
- SBN Ritel sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu Surat Utang Negara (SUN) yang dikelola secara konvensional dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang menggunakan prinsip Syariah.
Jenis SUN ritel sendiri terdiri dari dua surat, yaitu ORI dan SBR, sedangkan SBSN terdiri dari SR dan ST. Dilansir dari bareksa.com, berikut perbedaan ORI dengan SBN ritel lainnya berdasarkan karakternya: 1. Kupon Kupon ORI dan SR tetap hingga jatuh tempo.
- Bila ada kenaikan atau penurunan suku bunga, kupon ORI tidak akan menyesuaikan.
- Ondisi ini berbeda dengan SBR dan ST yang memiliki kupon bersifat mengambang dengan batas minimal.
- Upon atau imbal hasil SBR dan ST bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak bisa turun lebih rendah daripada batas minimal.
Baca juga: Apa itu Program Coaching dan Neuro-linguistic untuk Dosen? 2. Cara penjualan ORI dan SR yang diterbitkan di pasar perdana dan bisa dijual kembali sebelum jatuh tempo atau bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Perdagangan di pasar sekunder dibuka setelah minimum holding period selesai, yakni dua kali pembayaran kupon.
Sementara SBR dan ST tidak bisa diperdagangkankan di pasar sekunder, sehingga investor harus memegang hingga jatuh tempo. Meski begitu, ada fasilitas early redemption setelah 1 tahun investasi dengan syarat minimal kepemilikan awal Rp2 juta dalam 1 transaksi dan maksimal yang bisa dicairkan awal 50 persen.3.
Potensi Capital Gain ORI dan SR yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder, harganya bisa naik dan turun tergantung permintaan di pasar. Misalnya, ketika investor membeli Rp1 juta, dia bisa menjual kembali seharga Rp1,3 juta dengan mempertimbangkan besaran kupon yang didapat.
- Sedangkan SBR dan ST tidak memiliki potensi kenaikan harga ( capital gain ).
- Jika investor membeli Rp1 juta, maka pada saat jatuh tempo dia akan menerima pembayaran pokok Rp1 juta.
- Baca juga: Mengenal Macam-Macam Investasi Obligasi Berdasarkan Karakteristiknya 4.
- Ada label halal ORI dan SBR dikelola dengan sistem konvensional karena merupakan pernyataan surat utang negara.
Sehingga ORI dan SBR, tidak mendapat pernyataan halal (syariah) dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Sedangkan ST dan SR adalah bukti penyertaan aset negara dan bukan surat utang negara seperti ORI dan SBR. Hal itu membuat ST dijamin halal sesuai syariah karena sudah mendapatkan fatwa halal dari DSN-MUI.5.
Tenor ORI dan SR memiliki jangka waktu tiga tahun, tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder. Berbeda dengan SBR dan ST yang memiliki tenor hanya dua tahun. Meski jangka waktu lebih pendek daripada ORI dan SR, tetapi SBR dan ST tidak bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.
Setelah membaca artikel di atas, apakah Kawan Puan tertarik untuk berinvestasi berupa SBN Ritel atau ORI? Jangan lupa untuk tulis tanggapan Kawan Puan di kolom komentar ya! (*)
Lihat jawaban lengkap
Siapa yang berwenang menerbitkan uang kertas dan logam?
Uang kartal – Uang kartal adalah uang kertas dan uang logam yang beredar di masyarakat yang dikeluarkan dan diedarkan otoritas moneter dalam hal ini adalah bank sentral, Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Menurut Undang-undang Bank Sentral No.13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam dan kertas.
Lihat jawaban lengkap
Siapa yang menerbitkan uang Kartal?
Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral untuk digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam transaksi jual beli sehari-hari. Selain itu, jenis uang ini juga sering diartikan sebagai uang kertas atau logam yang disahkan oleh pemerintah dan berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah.
Lihat jawaban lengkap