Biasakan Menabung – Selain itu, Anda juga bisa membiasakan diri menabung untuk menghindari hutang kredit. Anda bisa menabung terlebih dahulu sebelum membeli sesuatu. Rencanakan juga barang yang ingin dibeli sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Hindari membeli barang karena unsur estetikanya atau lapar mata saja.
Itulah beberapa informasi mengenai kredit konsumtif ala BFI Finance. Nah, dari penjelasan di atas, Sobat BFI lebih memilih untuk berhutang konsumtif atau tidak? Semua pilihan tergantung dari Sobat BFI ya! Jika memilih untuk berhutang konsumtif, pastikan untuk membayarnya tepat waktu dan atur keuangan dengan bijak agar kredit tidak macet.
Anda bisa mengajukan pinjaman untuk berbagai keperluan mulai dari produktif dan konsumtif di BFI Finance dengan jaminan BPKB mobil, motor, hingga sertifikat rumah. Untuk informasi produk dan pengajuan, klik : Mengenal Kredit Konsumtif dan Contohnya
Lihat jawaban lengkap
Contents
Konsumtif seperti apa?
Tanpa disadari di era modern yang serba canggih ini, manusia jadi mudah sekali memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dari generasi atas sampai generasi Z semua mulai berbondong-bondong ikut merasakan kemudahan ini. Tapi, dibalik kemudahan yang tersaji ada dampak buruk yang timbul, apa itu? Perilaku konsumtif.
- Tak banyak yang tahu bahwa mereka sudah masuk ke dalam perilaku tersebut.
- Lalu apa itu perilaku konsumtif? Perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup individu yang senang membelanjakan uangnya tanpa pertimbangan yang matang.
- Sedangkan menurut Setiaji dalam Konsumerisme (1995) menyatakan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku berlebihan dan membabi buta dalam membeli suatu barang.
Dilihat dari definisi dan penjelasan di atas perilaku tersebut harus dihindari, mengapa demikian? Karena memiliki beberapa kerugian, yaitu: – Pengeluaran uang belanja yang membludak, padahal hanya untuk barang yang tidak penting. – Nafsu belanja yang sulit dikontrol.
- Perilaku boros dan hedonisme yang mulai timbul dan sulit dikontrol.
- Adanya kecemburuan sosial lantaran melihat gaya hidup dan barang yang dimiliki orang lain, sehingga menimbulkan keinginan untuk meniru dan membelinya.
- Mengurangi kesempatan menabung.
- Cenderung tidak mampu menyiapkan kebutuhan mendatang.
– Tidak memiliki dana darurat – Sulit membedakan antara keinginan dan kebutuhan Masih banyak lagi dampak negatif dari perilaku konsumtif ini. Jadi, masih kah kita terus bertahan dan tidak menyadari perilaku konsumtif ini? Yu, mari kita benahi gaya hidup dan perilaku kita untuk kehidupan dan kematangan keuangan yang lebih baik.
Lihat jawaban lengkap
Apa itu pembelian konsumtif?
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif adalah aktivitas membeli suatu barang secara berlebihan. Di mana pembelian tersebut dilakukan dengan pertimbangan yang tidak masuk akal dan lebih mengutamakan keinginan daripada manfaat atau kebutuhan dari barang tersebut.
Lihat jawaban lengkap
Apa saja indikator perilaku konsumtif?
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa indikator perilaku konsumtif, yaitu: Membeli produk karena iming-iming hadiah, Membeli produk karena kemasannya menarik, Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya),
Lihat jawaban lengkap
Apa yang dimaksud dengan konsumtif brainly?
PE M B A H A S A N –
Perilaku konsumtif adalah tindakan individu sebagai konsumen untuk membeli, menggunakan atau mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, tidak rasional, sehingga menimbulkan pemborosan.Perilaku konsumtif ini tidak berdasarkan pada kebutuhan, tetapi didorong oleh hasrat dan keinginan.Pergeseran perilaku konsumen tidak lagi untuk memenuhi kebutuhan tetapi berdasarkan motivasi untuk mendapatkan suatu sensasi, tantangan, kegembiraan, sosialisasi dan menghilangkan stress.
Apa yang dimaksud dengan kredit konsumtif?
Kredit Konsumtif – Selanjutnya adalah kredit konsumtif yang merupakan kredit atau pinjaman uang yang dimaksudkan bukan untuk kebutuhan atau kegiatan yang menghasilkan melainkan keinginan semata. Mengajukan pinjaman dengan maksud konsumtif tidak dapat memberikan peluang keuntungan atau hasil apapun.
Selain itu, jika dibandingkan dengan kredit investasi, kredit konsumtif memiliki bunga yang lebih besar karena risiko yang dihasilkan juga tergolong besar. Hal ini didukung oleh data dari Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh OJK pada September 2016 lalu. Dari data tersebut disimpulkan bahwa suku bunga kredit konsumsi berada di angka 13,72%.
Sedangkan kredit investasi dan modal kerja masing-masing sebesar 11,36% dan 11,62%.
Lihat jawaban lengkap