Bunga Yang Dibayarkan Oleh Peminjam Saat Menerima Pinjaman Disebut?

Bunga Yang Dibayarkan Oleh Peminjam Saat Menerima Pinjaman Disebut
Definisi dan Hukum Riba – Menurut etimologi, riba berarti tambahan (ziyadah), bisa juga diartikan berkembang (nama’). Sedangkan secara istilah, riba didefinisikan sebagai pengembalian tambahan dari modal pokok secara bathil dan bertentangan dengan prinsip muamalah dalam islam.

  • Baca juga: Macam-Macam Riba dalam Ekonomi Islam dan Bahaya Riba di Dunia dan Akhirat ) Qadi Abu Bakar Ibnu Al-arabi dalam bukunya “Ahkamul Quran” berpendapat bahwa riba adalah setiap kelebihan nilai barang yang diberikan dengan nilai barang yang diterima.
  • Sedangkan Imam Ahmad bin Hanbal menjelaskan jika riba ialah penambahan dana (dalam bentuk bunga pinjaman) yang dibayarkan oleh seseorang yang memiliki utang dengan penambahan waktu tertentu, karena ia tidak mampu melunasi hutang-hutangnya.

Dalam ajaran islam, seorang muslim diharamkan memakan harta riba’. Atau dengan kata lain, hukum riba adalah haram! Imam al-Syiraaziy di dalam Kitab al-Muhadzdzab menyatakan bahwa riba merupakan perkara yang diharamkan. Pendapat ini didasari firman Allah Swt dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi: الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لا يَقُومُونَ إِلا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Eadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Q.S Al-Baqarah: 275) Selain itu, ditegaskan dalam surah An-Nisa ayat 161: وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا “Dan disebabkan karena mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil.

Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (Q.S. An-Nisa: 161) Keharaman riba dijelaskan pula dalam kitab Al Musaqqah, Rasulullah bersabda : عَنْ جَابِرٍ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا وَمُؤْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ “Jabir berkata bahwa Rasulullah mengutuk orang yang menerima riba, orang yang membayarnya, dan orang yang mencatatnya, dan dua orang saksinya, kemudian beliau bersabda, “Mereka itu semuanya sama.”(H.R Muslim)
Lihat jawaban lengkap
Diskonto dalam Matematika Keuangan Blog Koma – Setelah mempelajari materi bunga tunggal, kita lanjutkan pembahasan berikutnya yaitu, Diskonto adalah bunga yang dibayarkan oleh peminjam pada saat menerima pinjaman, Proses perhitungan diskonto menggunakan sistem bunga tunggal, sehingga untuk menghitung besarnya diskonto hampir sama dengan perhitungan besarnya jika besarnya pinjaman dan % diskonto diketahui.

Besarnya nilai pinjaman pada sistem diskonto nilainya sama dengan jumlah modal yang harus dibayar saat jatuh tempo. Perhatikan ilustrasi berikut ini: Misalkan seorang meminjam Rp100.000,00 dengan diskonto 2% tiap bulan, maka diskontonya = 2% $\times$ Rp100.000,00 tiap bulan = Rp2.000,00. Jika pinjaman akan dikembalikan 1 bulan yang akan datang, maka di awal pinjaman orang tersebut hanya menerima = Rp100.000,00 – Rp2.000,00 = Rp98.000,00 dan 1 bulan yang akan datang ia harus membayar Rp100.000,00.

Nilai Rp100.000 kita sebut sebagai nilai akhir (NA) dan nilai yang diterima di awal yaitu Rp98.000 kita sebut sebagai nilai tunai (NT). Jika pinjaman akan dikembalikan 3 bulan yang akan datang, maka di awal pinjaman orang tersebut hanya menerima = Rp100.000,00 – 3 $\times$ Rp2.000,00 = Rp94.000,00 (NT) dan 3 bulan yang akan datang ia harus membayar Rp100.000,00 (NA).

Rumus menentukan Diskonto dari NA dan NT Misalkan seseorang meminjam uang sebesar NA (yang akan dikembalikan diakhir periode peminjaman), suku bunga $ i $ per periode selama $ n $ periode, dan akan menerima sebesar NT, maka besarnya diskonto (D) dapat ditentukan dengan rumus : $ \begin D = NA – NT \end \, $ sehingga $ \, \begin NT = NA – D \end $ *).

You might be interested:  Bagaimana Cara Menghasilkan Uang Lewat Hp?

Menentukan besarnya D jika diketahui NA : $ D = n \times i \times NA $ *). Menentukan besarnya D jika diketahui NT : $ D = \frac \times NT $, dengan suku bunga total periode $ \, = p\% $. Keterangan : NA = nilai akhir (besar yang harus dikembalikan) NT = nilai tunai (besar yang diterima di awal) D = diskonto (bunga yang dibayarkan di awal) $ i = \, $ suku bunga tunggal $ n = \, $ lama waktu peminjaman.

Catatan : *). Satuan $ i $ dan $ n \, $ harus sama. *). Perhitungan nilai diskonto sama dengan menghitung besarnya bunga pada bunga tunggal. Contoh soal Diskonto : 1). Pinjaman sebesar Rp2.000.000,00 dengan sistem diskonto 3%/bulan dan akan dikembalikan setelah 5 bulan. Tentukan: a. Nilai diskonto b. Modal yang diterima peminjam (NT)! Penyelesaian : *).

Diketahui : NA = 2.000.000, $ i = 3\% = \frac \, $ /bulan, dan $ n = 5 \, $ bulan. a). Menentukan besarnya diskonto (D) : $ D = n \times i \times NA = 5 \times \frac \times 2.000.000 = 300.000 $. b). Menentukan modal yang diterima peminjam/nilai tunai. $ NT = NA – D = 2.000.000 – 300.000 = 1.700.000 $.

  1. Jadi, kita peroleh besarnya diskonto adalah Rp300.000,00 dan besarnya nilai tunai adalah Rp1.700.000,00.
  2. Dimana setelah 5 bulan sipeminjam akan mengembalikan uang pinjamannya sebesar Rp2.000.000,00.2).
  3. Pinjaman sebesar Rp5.000.000,00 dengan sistem diskonto 18%/tahun dan akan dikembalikan setelah 9 bulan.

Tentukan: a. Nilai diskonto b. Modal yang diterima peminjam! Penyelesaian : *). Diketahui : NA = 5.000.000, $ i = 18\% = \frac \, $ /tahun, dan $ n = 9 \, $ bulan = $ \frac = \frac \, $ tahun. a). Menentukan besarnya diskonto (D) : $ D = n \times i \times NA = \frac \times \frac \times 5.000.000 = 675.000 $.

  • B). Menentukan modal yang diterima peminjam/nilai tunai.
  • NT = NA – D = 5.000.000 – 675.000 = 4.325.000 $.
  • Jadi, kita peroleh besarnya diskonto adalah Rp675.000,00 dan besarnya nilai tunai adalah Rp4.325.000,00.3).
  • Suatu pinjaman akan dilunasi dengan sistem diskonto 14%/tahun dan akan dikembalikan dalam waktu 1.5 tahun.

Jika modal yang diterima peminjam di awal periode sebesar Rp5.135.000,00. Tentukan: a. Nilai diskonto b. Besarnya pinjaman yang harus dikembalikan saat jatuh tempo (NA)! Penyelesaian : *). Diketahui : NT = 5.135.000 dan $ n = 1,5 \, $ tahun. total suku bunga, $ 14\% \times 1,5 = 21\% \, $ artinya $ p\% = 21\% $, sehingga $ p = 21 $.

a). Menentukan besarnya diskonto (D) : $ D = \frac \times NT = \frac \times 5.135.000 = \frac \times 5.135.000 = 1.365.000 $. b). Menentukan pinjaman yang harus dikembalikan saat jatuh tempo/nilai akhir. $ NA = NT + D = 5.135.000 + 1.365.000 = 6.500.000 $. Jadi, kita peroleh besarnya diskonto adalah Rp1.365.000,00 dan besarnya nilai akhir adalah Rp6.500.000,00.4).

Suatu pinjaman akan dilunasi dengan sistem diskonto 6%/cawu dan akan dikembalikan dalam waktu 10 bulan. Jika Modal yang diterima peminjam di awal periode sebesar Rp5.312.500,00. Tentukan: a. Nilai diskonto? b. Besarnya pinjaman yang harus dikembalikan saat jatuh tempo! Penyelesaian : *).

Diketahui : NT = 5.312.500 dan $ n = 10 \, $ bulan.1 cawu = 4 bulan, sehingga suku bunga, $ i = 6\% \, $/cawu = $ \frac \% = 1,5\% \, $ /bulan. total suku bunga, $ 1,5\% \times 10 = 15\% \, $ artinya $ p\% = 15\% $, sehingga $ p = 15 $. a). Menentukan besarnya diskonto (D) : $ D = \frac \times NT = \frac \times 5.312.500 = \frac \times 5.312.500 = 937.500 $.

b). Menentukan pinjaman yang harus dikembalikan saat jatuh tempo/nilai akhir. $ NA = NT + D = 5.312.500 + 937.500 = 6.250.000 $. Jadi, kita peroleh besarnya diskonto adalah Rp937.500,00 dan besarnya nilai akhir adalah Rp6.250.000,00. Demikian pembahasan materi Diskonto dalam Matematika Keuangan beserta contoh-contohnya.
Lihat jawaban lengkap

Apa yang dimaksud dengan suku bunga pinjaman?

Jenis-Jenis Suku Bunga dan Contohnya – 1. Suku Bunga Simpanan Suku bunga simpanan yakni sebuah suku bunga yang diberikan sebagai balas jasa pada para nasabah yang menyimpan uangnya di bank tersebut. Bunga simpanan juga merupakan sebuah harga yang harus dibayar oleh bank pada pihak nasabah.

  • Contohya yaitu seperti bunga tabungan, bunga deposito dan jasa giro. 2.
  • Suku Bunga Pinjaman Suku Bunga Pinjaman ialah suatu suku bunga yang dibebankan kepada peminjam uang atau suatu harga yang harus dibayar oleh pihak nasabah kepada pihak bank atas pinjaman modal yang dapat dipakai oleh nasabah tersebut.

Contohnya yaitu seperti bunga kredit. 3. Suku Bunga Efektif Suku bunga efektif yaitu salah satu suku bunga yang dapat dihitung berdasarkan nilai pokok yang belum dibayar atau terhutang. Suku bunga ini dapat dihitung setiap akhir periode angsuran, nilai bunga yang harus dibayar nasabah semakin lama akan semakin mengecil, maka pada angsuran per bulannya akan semakin menurun dari waktu ke waktu.

  • Angsuran pada bunga kedua lebih kecil dibandingkan dengan angsuran bunga yang pertama, begitu seterusnya.
  • Rumus : Bunga perbulan = saldo akhir periode x suku bunga pertahun / 12 Contoh : Darma memiliki hutang sebesar Rp 100.000.000 pada pihak bank, dengan cicilan pokok sebesar Rp 10.000.000 per bulan dengan bunga efektifnya yakni 12% per tahun.

Bulan ke-1 bunganya 1% x Rp 100.000.000 = Rp 1.000.000 Bulan ke-2 bunganya 1% x Rp 90.000.000 = Rp 900.000 Bulan ke-3 bunganya 1% x Rp 80.000.000 = Rp 800.000 Bulan ke-4 bunganya 1% x Rp 70.000.000 = Rp 700.000 4. Suku Bunga Flat Suku bunga flat yaitu suatu suku bunga yang harus dibayarkan didasarkan pada jumlah pembayaran hutang pokok dan jumlah bunga kredit yang besarnya sama setiap bulan.

  • Suku bunga ini dapat digunakan bagi kredit jangka pendek seperti pada kredit KTA dan kendaraan.
  • Suku bunga flat ini juga merupakan suku bunga yang paling mudah.
  • Tiap bulan jumlah pada bunganya sama, angsurannya sama, dan cicilan pokonya sama.
  • Rumus : Bunga per bulan = Jumlah pinjaman x Suku bunga per tahun/12 Contoh : Pak Sukun memiliki hutang sebesar Rp 100.000.000 dengan besar bunga flat 12% per tahun, maka setiap bulan besarnya bunga yang harus dibayar oleh Pak Sukun yaitu sebesar Rp 1.000.000.

5. Suku Bunga Anuitas Suku bunga anuitas yaitu suatu modifikasi dari sebuah suku bunga efektif. Hal ini dapat dilakukan guna mempermudah para nasabah dalam membayar cicilan per bulan, sebab jumlah angsurannya juga sama setiap bulannya. Dalam suku bunga ini, jumlah suatu angsuran bulannya akan tetap.

Namun pada pokok angsuran dan komposisi bunga akan berubah tiap periodenya. Angsuran pokok perbulannya akan membesar dan nilai bunga perbulannya juga akan mengecil. 6. Suku Bunga Mengambang Suku bunga mengambang merupakan salah satu jenis suku bunga yang besarnya akan mengikuti naik turunnya suku bunga pasar.

Apabila pada suku bunga pasar naik, maka jumlah dari suku bunga kredit juga akan naik, begitu sebaliknya. Suku bunga ini dapat digunakan untuk kredit jangka panjang seperti pada kredit modal kerja, usaha dan investasi. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Suku Bunga : Pengertian, Fungsi, Faktor, Jenis & Contohnya Lengkap,

  • Deposito Adalah
  • Rekonsiliasi Bank
  • Bank Adalah
  • Kredit Adalah
  • Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
You might be interested:  Bagaimana Upaya Pemerintah Untuk Mensukseskan Program Pinjaman Nasional?

Lihat jawaban lengkap

Apa itu bunga dalam pinjam meminjam?

(Baca Juga:) – istilah penting dalam pinjam meminjam yang dijelaskan di atas adalah istilah umum yang lazim akan ditemukan nasabah pada saat melakukan kredit jenis apapun kepada perbankan atau lembaga keuangan nonbank lainnya. Dengan memahami istilah penting dalam pinjam meminjam, maka nasabah akan lebih bisa mempertimbangkan untuk mengajukan kredit yang dibutuhkan serta tahu konsekuensi yang harus dihadapi pada saat mengajukan pinjaman.
Lihat jawaban lengkap

Apa saja faktor yang menentukan tingkat bunga pinjaman?

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga – 1. Kebutuhan Dana Faktor dari sebuah kebutuhan dana dikhususkan untuk mendepositokan dana, yaitu seberapa besar kebutuhan dana yang diinginkan. 2. Target Laba Yang diinginkan yakni bahwa faktor ini dikhususkan untuk sebuah bunga pinjaman.

Sebaliknya, jika dana dalam deposito di bank banyak, sementara pada aplikasi pinjaman kecil, maka bunga deposito akan berkurang karena ini merupakan beban. 3. Jaminan Kualitas Penjaminan kualitas ini juga ditujukan untuk suatu bunga pinjaman. Semakin banyak jaminan yang diberikan, akan semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.

4. Kebijakan Pemerintah Dalam menentukan suatu bunga deposito dan bunga pinjaman bank tidak boleh melebihi batas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. 5. Jangka Waktu Faktor periode waktu juga sangat menentukan. Semakin lama jangka waktu pinjamannya, akan semakin tinggi tingkat suku bunganya, hal ini juga disebabkan oleh kemungkinan besar risiko gagal bayar di masa depan.

  1. 6. Reputasi Perusahaan Reputasi suatu perusahaan juga dapat menentukan tingkat bunga, terutama untuk bunga pinjaman.
  2. Bonafiditas pada sebuah perusahaan yang mendapatkan kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena juga biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan risiko kredit akan macet di masa depan relatif kecil dan sebaliknya.

7. Produk Kompetitif Untuk suatu produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. 8. Hubungan Baik Biasanya bunga pinjaman ini dapat dikaitkan dengan faktor kepercayaan untuk seseorang atau lembaga.

  • Pelanggan yang memiliki suatu hubungan baik dengan bank tentu menentukan tingkat suku bunga yang berbeda dari pelanggan biasa. 9.
  • Ompetisi Dalam suatu kondisi ketidakstabilan dan bank kekurangan dana, sementara tingkat persaingan untuk berbagai dana simpanan cukup ketat, bank harus bersaing keras dengan bank lain.

Untuk pada bunga pinjaman, itu harus di bawah bunga pesaing sehingga akumulasi dana ini dapat disalurkan, meskipun margin laba menyusut. 10. Jaminan Pihak Ketiga Pihak yang akan memberikan jaminan kepada bank untuk menanggung semua risiko yang dikenakan pada penerima kredit.
Lihat jawaban lengkap

Apa itu bunga dalam penawaran?

Pengertian Suku Bunga – Suku Bunga merupakan harga dari penggunaan uang atau biasa juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Atau harga dari meminjam uang untuk dapat menggunakan daya belinya dan biasanya dinyatakan dalam persen (%).

Bunga dalam segi penawaran juga dapat diartikan sebagai pendapatan atas pemberian kredit, sehingga pemilik dana juga akan menggunakan dananya untuk bisa melakukan investasi dengan perjanjian harga yang tinggi. Sedangkan, dalam segi permintaan ini dapat diartikan sebagai suatu biaya atas pinjaman atau imbalan atas penggunaan uang yang dipinjam oleh para nasabah tertentu.

Dalam transaksi tersebut, kita juga akan mengenakan istilah suku bunga.
Lihat jawaban lengkap